Anda di halaman 1dari 5

Senin 29 Agustus 2022 Jam Ke 03-06 Via Gmeet

25_IKHWAN SAIFUDDIN_126201203204
PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF

DAN KUANTITATIF

1. Pemaparan Materi
A. Perbedaan Aksioma
Ialah sebuah pernyataan yang kita terima sebagai suatu kebenaran disertai bukti yang
nyata. Bersifat umum dan ada pembuktian. Aksioma meliputi:
1. Aksioma tentang realitas
2. Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Penelitian kuantitatif bersifat independen dengan menggunakan angket sebagai teknik
pengumpulan datanya. Sedangkan kualitatif, ia menggunakan observasi dan
wawancara. Juga harus tau dengan siapa yang diwawancarai.
3. Hubungan antar variable
Kuantitatif menggunakan sebab akibat sehingga ada variable independen dan
dependen. Selanjutnya mencari seberapa pengaruh variavel independen terhadap
variable independen.
4. Kemungkinan generalisasi
Peneliti kuantitatif menekankan pada keluasan informasi dan bukan bukti kejelasan.
Sedangkan peneliti kualitatif menekankan pada kedalaman data atau informasi dan
sehingga adanya tingkat makna.
5. Peranan nilai
Peneliti kuantitatif tidak berinteraksi pada sumber data dengan tujuan agar
mendapatkan data yang obyektif. Sedangkan berbalik dengan peneliti kualitatif yang
langsung terjun berinteraksi antara peneliti dengan apa yang diteliti.
B. Perbedaan Karakteristik penelitian
Penelitian kualitatif (Bogdan dan Biklen 1982):
1. Dilaksanakan dengan kondisi alamiah dengan langsung ke sumber data.
2. Bersifat deskriptif sehingga tidak menekankan pada angka melainkan berbentuk
gambar dan kata-kata.
3. Menekankan pada proses daripada hasil.
4. Melakukan analisis dan induktif
Ada beberapa juga perbedaan karakteristik kuantitatif dan kualitatif dari poin
desainnya.
a. Desain kualitatif : umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses
penelitian.
b. Desain kuantitatif : spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal dan
menjadi pegangan langkah demi langkah.
c. Dan juga masih banyak perbedaannya pada tujuan, teknik pengumpulan data,
instrument penelitian, data, sampel, analisis, hubungan dengan responden, usulan
desain, kapan penelitian dianggap selesai dan kepercayan terhadap hasil
penelitian.
C. Proses Penelitian
Ialah rangkaian atau proses yang dilakukan dengan rencana sistematis guna memperoleh
kejelasan atau jawaban dari pertanyaan tertentu.
D. Keterangan Umum Proses Penelitian
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
Hal-hal yang menjadi sumber masalah :
a. Bacaan yang berisi laporan.
b. Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah.
c. Pernyataan pemegang otoritas.
d. Pengamatan sepintas.
e. Pengalaman pribadi.
f. Perasaan intuitif.
2. Penelahan kepustakaan
Mencari teori, konsep generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis bagi
penelitian.
3. Perumusan hipotesis
Yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang keberadaannya masih di
uji secara empiris.
4. Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi variable
Selanjutnya perlu ditunjuk alat pengambil data yang akan digunakan.
5. Pemilihan atau pengembangan alat pengambilan data
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sampel
Ada empat parameter sampe yaitu: variable populasi, besar sampel, teknik penentuan
sampel dan kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
8. Pengumpul data
Ada data primer dan data sekunder.
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan.

2. Sesi Tanya Jawab


a. Dari Sabrina khumairah : hal apa saja yang harus diperhatikan dan dihindari dalam
menyusun kuisioner?
Jawaban :
Hal yang perlu diperhatikan antara lain ; pertanyaan jelas bermaksud, pertanyaan
yang membantu ingatan responden, pertanyaan tidak berbelit dll.
Hal yang harus dihindari antara lain ; diluar pengetahuan responden, jangan ada
pertanyaan lainnya. Menghindari pilihan jawaban yang beragam, dll
b. Dari Aldita Nur Layli : mengapa penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses
daripada hasil?
Jawaban :
Jika proses penelitian telah sesuai maka hasil akan juga valid. Karena kualitatif ini
memberikan pemahaman terhadap kenyataan yang ada pada lapangan yang bersifat
deskriptif cenderung menggunakan analisis.
c. Dari Erma Nanda Tanti Rahayu : dalam penelitian kualitatif terdapat pertanyaan atau
wawancara, apa saja patokan pertanyaan dari wawancara tersebut?
Jawaban :
Ada wawancara terstruktur yang memang telah disiapkan instrument peneliti berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk responden memberikan data yang fakta.
Sedangakn wawancara tidak terstruktur, lawsan dari yang diatas bahwa si peneliti ini
menanyakan suatu hal yang bebas ata kaitannya dengan tema yang dituju dan tentu
tidak menggunakan pedoman wawancara. Maka peneliti bebas menggunakan yang
mana ia butuhkan.

3. Ulasan Dosen :
Perbedaan kualitatif dan kuantitatif
KUALITATIF : Bersifat vertical, harus menyelami dan masuk kedalam secara mandiri,
adanya wawancara mendalam, observasi dan partisipasi masuk ke dalam. Untuk judul
biasa diawali dengan kata strategi, peran, motivasi, upaya, implementasi, internalisasi
dll.
KUANTITATIF : Bersifat horizontal, banyak dan luas/melebar, teknik pengumpulan
data dengan angket dengan analisis statistika untuk memperoleh angka atau hasil,
wawancara dan observasi hanya sebagai factor pendukung saja. Judul biasanya diawali
dengan kata pengaruh, perbandingan, eksperimen dll.
Semakin banyak teori, semakin bagus pula penelitian yang diciptakan. Hanya ahli ilmu
saja yang dapat menciptakan teori.

Mengajukan judul proposal : Implementasi Metode Brainstorming Dalam Pembinaan


Seni Baca Al-Qur’an di Lembaga Pendidikan Tilawatil Qur’an As-Sa’idiyyah Kota
Mojokerto. Dengan alasan, karena dalam LPTQ As-Sa’idiyyah memiliki beberapa
metode pembelajaran tilawatil Qur’an yang banyak dan menarik. Salah satunya adalah
brainstorming tersebut. Karena dalam artian brainstorming diantara salah satunya ialah
mengajar dengan melontarkan pertanyan atau suatu masalah pada peserta, kemudian
peserta menjawab dan menyatakan pendapat atau memberikan komentar. Nah sama juga
ketika Ustadzah memberikan contoh membaca sebuah naghom pada tilawah Qur’an,
setelah membacanya beliau langsung menanyai salah seorang santrinya dan disuruh
untuk menebak ini lagu apa, variasi memakai yang mana, dan tentu apakah ada hukum
bacaan dalam ayat yang dicontohkan tadi, dll. Yang membuat saya menarik dengan
metode tersebut, banyak juga santriwan dan satriwati yang mudah memahami tentang
pertilawahan Qur’an. Dan yang lebih gemilangnya, dari metode itulah menjadi salah satu
pemicu keberhasilan satriwan dan santriwatinya. Banyak juga yang mengaji di LPTQ
tersebut menjadi juara tilawah Qur’an tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan
internasional.

Anda mungkin juga menyukai