Penelitian kualitatif mengambil data dari berbagai sumber, antara lain sebagai
berikut:
• Orang (individu atau kelompok).
• Organisasi atau institusi.
• Teks (diterbitkan, termasuk yang virtual).
• Pengaturan dan lingkungan (materi visual/sensorik dan virtual).
• Objek, artefak, produk media (tekstual/visual/sensorik dan materi virtual).
• Peristiwa dan kejadian (tekstual/visual/indrawi dan materi virtual).
Kuantitatif
Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam
arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep
sebagai variable-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada
yang dipilih oleh peneliti. Data kuantitatif seringkali terdiri dari tanggapan peserta yang
diberi kode, dikategorikan, dan direduksi menjadi angka sehingga data ini dapat
dimanipulasi untuk analisis statistik. Salah satu tujuannya adalah penghitungan
kuantitatif dari peristiwa atau pendapat, yang disebut frekuensi tanggapan. Penelitian
tidak akan terlepas dari apa yang disebut variabel penelitian
1. Latar belakang masalah. Sesuatu yang belum jelas, sesuatu yang masih tanda
Tanya, sesuatu yang belum terketahui secara pasti, dan jawabannya terletak
atau bergantung pada kenyataan empiris, itulah yang (dalam penelitian
kuantitatif) disebut dan dimunculkan sebagai “masalah penelitian”.
2. Rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data , rumusan masalah dan
masalah sangat erat kaitannya karena setiap rumusan masalah penelitian harus
berdasarkan masalah.
3. Landasan teori.
- Teori yang deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data akan diterangkan.
- Teori yang induktif cara menerangkan dari data ke arah teori dalam bentuk
ekstrem titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
- Teori yang fungsional, di sini tampak suatu interaksi pengaruh antara data
dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
4. Kerangka berpikir. Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi
sebagai masalah yang penting.
5. Hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif.
- Hipotesis Deskriptif, merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
- Hipotesis Komparatif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah komparatif, pada rumusannya ini variabelnya sama tetapi populasi
atau sampelnya berbeda atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
- Hipotesis asosiatif, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
Masriani, M., Yusup, M., Anwar, K., Nur, S., & Ferdinan, F. (2021). Bimbingan
Online Teknik Penulisan Karya Ilmiah Kualitatif dan Kuantitatif. ABDIMASY:
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), 36-45.
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2011). Business Research Methods (11th ed.).
New York: McGraw Hill Irwin.
Data kuantitatif seringkali terdiri dari tanggapan peserta yang diberi kode,
dikategorikan, dan direduksi menjadi angka sehingga data ini dapat dimanipulasi
untuk analisis statistik. Salah satu tujuannya adalah penghitungan kuantitatif dari
peristiwa atau pendapat, yang disebut frekuensi tanggapan. Data kualitatif
semuanya tentang teks. Deskripsi rinci tentang peristiwa, situasi, dan interaksi,
baik verbal maupun visual, merupakan data. Data dapat dimuat dalam transkripsi
wawancara atau kelompok fokus video, serta dalam catatan yang diambil selama
interaksi tersebut. Tetapi menurut definisi mereka menghasilkan rim kata-kata
yang perlu dikodekan dan dianalisis oleh manusia untuk mendapatkan makna