Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam melakukan penelitian baik yang bersifat teoritis, praktis atau dalam melakukan
suatu tes khususnya dalam bidang psikologi, hal pertama yang harus menjadi bahan
pikiran adalah apa yang akan diteliti, diuji atau diukur. Kemudian bagaimana cara
melakukan pengujian atau pengukuran suatu variabel psikologi, dan apakah
pengukuran yang dilakukan benar dan tepat.
Variabel psikologi yang diukur dalam tes psikologi bervariasi dan berbeda setiap
manusia. Ini menyebabkan tes psikologi tidak dapat dilakukan secara sembarangan.
Jenis tes yang digunakan haruslah tepat dalam mengukur variabel-variabel tersebut.
Selain jenis tes yang tepat, pengguna tes-tes psikologi juga harus mengerti jenis tes
yang digunakan dengan baik. Untuk memahami jenis-jenis tes psikologi yang akan
digunakan, maka dari itu kita terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami
pendekatan apa yang digunakan dalam tes-tes psikologi.
Dengan memahami pendekatan yang digunakan dalam tes psikologi, kita akan lebih
mampu mengerti konsep dasar tes psikologi, serta lebih mampu mengembangkan
penggunaan tes psikologi yang ada.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif?
2. Apa yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif?
3. Apa yang dimaksud dengan pendekatan komplementer?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pendekatan kualitatif?
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pendekatan kuantitatif?
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud pendekatan komplementer?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Kualitatif


Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,
hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan
penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik,
situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, metode snowball dan
sebagainya.
Ada 5 pandangan dasar mengenai pendekatan kualitatif, yaitu :
1. Berdasarkan pandangan sifat realitas
Pendekatan kualitatif melihat realitas ganda (majemuk), hasil konstruksi
dalam pengertian holistik.
2. Berdasarkan pandangan interaksi antara peneliti dengan obyek penelitiannya.
Pendekatan kualitatif melihat sebagai proses interaktif, tidak terpisahkan
bahkan partisipatif. Pendekatan kualitatif bisa dibilang to solve the problem by
penetrating the problem.
3. Berdasarkan pandangan kemungkinan generalisasi
Pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic
statements). Peneliti kualitatif mengikutsertakan dirinya ke dalam wilayah
obyek penelitian dan terbenam di dalamnya. Ini agar dia menjadi mengerti,
memahami, dan menghayati pada obyek penelitiannya.
4. Berdasarkan pandangan kemungkinan sebab akibat
Pendekatan kualitatif selalu on cyclus process, kontinyu dan banyak arah,
suatu interaksi yang dipetakan dan masing-masing berupa sebab dan akibat
sebagai kutub-kutubnya. Proses sebab akibat adalah suatu kelanjutan dari
proses sistem model atau paradigma tertentu.
5. Berdasarkan pandangan peranan nilai
Pendekatan kualitatif melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk
si peneliti sendiri yang subyektif. Menurut peneliti kualitatif, hasil pengamatan
jenis penelitian, analisa datang dan sekalian hasil penelitian tidak lepas
(konstektual) dengan era, geografi, budaya dan aliran-aliran nilai yang

2
berpengaruh di situ. Peranan nilai hendak dilihat dengan totalitas
eksistensialnya.
5 ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif, yaitu :
1. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber data
Saat melakukan penelitian, peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali
sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu.. Apa
yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana
tingkah laku berlangsung.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
Peneliti melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari
hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak
ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan
mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif.
Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan
mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.
3. Tekanan pada proses bukan hasil
Proses alami dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang
terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak
perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya
informasi yang telah diperoleh..
4. Bersifat induktif
Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari
lapangan yakni fakta empiris. Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas
tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu,
tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun
tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori
dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada.
5. Mengutamakan makna
Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa.
Peneliti mencari informasi dari partisipan dan pandangannya mengenai hal
tersebut. Ketepatan informasi dari partisipan diungkap oleh peneliti agar dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara sah dan tepat.

3
2.2 Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian dengan pengolahan dan
penyajian data mempergunakan metoda statistika yang memungkinkan peneliti untuk
menetapkan secara eksak (exact).
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Proses pengukuran adalah bagian
yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-
hubungan kuantitatif.

Ciri-ciri metode penelitian kuantitatif :

1. Memerlukan analisis data statistik untuk menjelaskan kebenaran.

2. Memiliki angka-angka yang dijadikan sebagai data untuk dianalisis.

3. Terdapat proses pengamatan, pembuatan hipotesis penelitian, pengumpulan data,


pengujian hipotesis, dan pembuatan kesimpulan.

4. Memiliki variabel, sub variabel serta indikator-indikator sub variabel yang jelas.

5. Kebenaran dari hasil analisis bersifat nomothetik dan dapat di generealisasi.

Pendekatan ini bersifat lebih objektif berdasarkan data yang ada dan mengurangi bias
pewawancara. Ini menyebabkan prediksi yang dihasilkan juga lebih tepat dan akurat.
Salah satu metode pendekatan kuantitatif adalah psikometri yang akan kita bahas
secara mendalam di bagian selanjutnya.

2.3 Pendekatan komplementer


Bahwa pendekatan kualitatif dan kuantitatif dapat digunakan secara komplementer
untuk meneliti suatu obyek yang sama, tetapi tujuan yang berbeda.

4
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam melakukan penelitian dalam psikologi, para psikolog menggunakan
berbagai pendekatan. Dua pendekatan utama yang digunakan yaitu pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Kedua pendekatan ini menggunakan metode
yang berbeda baik dari metode pengumpulan data, jenis data yang digunakan dan
dalam analisis data.
Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,
hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan
penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan
numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, metode snowball
dan sebagainya.
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan dalam penelitian dengan pengolahan
dan penyajian data mempergunakan metoda statistika yang memungkinkan
peneliti untuk menetapkan secara eksak (exact).

5
DAFTAR PUSTAKA

Sumintardja, E.N. 1998. Assesmen Klinis. Dalam Assesmen Psikologik dalam Konteks
Budaya.Nimpoena, J.S. et al. Bandung: Fakultas psikologi, Unpad.
Ki Fudyartanta. 2009. Pengantar Psikodiagnostik. Yogyakart: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai