Anda di halaman 1dari 7

HASIL NOTULENSI KELOMPOK 4

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

OLEH :
KELOMPOK 4
KELAS PANCASILA 51 (AKUNTANSI B)
1. KETUA: MUH. RISAL PURNAMA SAKTI (A031211080)
2. NOTULEN: ELVIRA JUDDA (A031211067)
ANGGOTA KELOMPOK:
3. ALICIA SUGORO (A031211055)
4. FADLY LEORI BUSTAN (A031211057)
5. MUSHAWWIR MUS (A031211070)
6. SYAHRA NUR AZYZYA (A031211086)
7. RAZIEF AKBAR ALFISYAHRIN (A031211089)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
SESI TANYA JAWAB

Pertanyaan No. 1
Nama: Andi Miftakhul Inayah
Nim: A031211081
Apakah pentingnya etika politik diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Jawaban:
Etika politik sangat penting bagi perpolitikan di Indonesia, mengingat bangsa ini bangsa timur,
bukan barat. Bangsa timur sangat ketal dengan tata nilai, norma-norma dalam kehidupannya.
Demokrasi yang dikembangkan juga harus bermoral, sesuai nilai luhur bangsa. Berpolitik tidak
sekedar mencari kemenangan, tetapi harus dipikirkan bagaimana bangsa ini maju, rakyatnya
sejahtera, ramah terhadap sesama, damai, tidak ada kekerasan dan sopan santun dalam
kehidupan sehari-hari.
Berpolitik ibarat menari lembut, dipandang enak, menyegarkan dan menghibur, sekaligus ada
harapan berupa kepuasan batin dan lahir. Sehingga tidak ada lagi politik sindir-sindiran, atau
politikpantun, seperti yang selama ini kita lihat di panggung politik Indonesia. (Mushawwir
Mus-A031211070)

Pertanyaan No. 2
Nama: Marchella Catlyn Alodia Susanto
Nim: A031211050
Bagaimana perwujudan pancasila itu sendiri jika dikaitkan dengan konteks pancasila sebagai
etika?
Jawaban:
Ada banyak perwujudan pancasila dalam konteks etika, saya akan menyebutkan beberapa
contoh saja. Contoh pertama yaitu pada sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa,
diwujudkan dalam bentuk keimanan yang praktikal sebagai etika dalam menjalankan profesi
baik sebagai pegawai pemerintahan maupun pegawai swasta yang harus selalu menjunjung
tinggi kejujuran dan menjauhi praktik korupsi dan nepotisme. Sila kemanusiaan yang adill da
beradab diwujudkan dengan pemberian layanan kesehatan yang ramah dan inklusif bagi semua
pihak tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras, dan lain-lain. Contoh yang
terakhir adalah sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia diwujudkan
dengan etika sosial dengan memberikan bantuan ekonomi kepada kaum marjinal agar mereka
dapat berdaya dan menghidupi keluarganya. (Syahra Nur Azyzya-A031211086)

Pertanyaan No. 3
Nama: Siti Aliyah Maghfirah Arif
Nim: A031211069
Jelaskan mengapa Pancasila ini dijadikan sebagai acuan dalam menilai baik atau tidaknya etika
dalam berpolitik!
Jawaban:
Karena Pancasila adalah lima sila/dasar yang merupakan nilai luhur bangsa Indonesia sebagai
pertimbangan dalam menjalin kehidupan berbangsa dan bernegara. Sedangkan etika adalah
peraturan yang dijadikan acuan oleh seseorang dalam berperilaku. Maka, Pancasila sebagai
etika politik adalah: masyarakat Indonesia dalam membuka sistem politik/demokrasi harus
bersumber dari Pancasila sebagai tindakan yang benar untuk mencapai etika politik. Selain itu,
etika politik menuntut agar kekuasaan dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku
(legalitas), disahkan secara demokratis (legitimasi demokratis) dan tidak bertentangan dengan
prinsip- prinsip dasar moral (legitimasi moral). (Alicia Sugoro-A031211055)

Pertanyaan No. 4
Nama: Lidya Rebeca
Nim: A031211072
Mengapa Pancasila sebagai sistem etika diperlukan dalam penyelenggaraan kehidupan
bernegara?
Jawaban:
Nilai-nilai pancasila itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, dasar serta motivasi atas
segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam kehidupan kenegaraan.
Dengan kata lain bahwa nilai-nilai pancasila merupakan cita-cita tentang kebaikan yang harus
diwujudkan menjadi suatu kenyataan. Di era sekarang sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan
norma etika untuk kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat penting untuk
ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang etika
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan penjabaran nilai-nilai
Pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku yang merupakan
cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan
bermasyarakat.
Adapun tujuan etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat adalah :
1. Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan
kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
2. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
3. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. (Elvira Judda-A031211067)

Pertanyaan No. 5
Nama: Andi Alfiyyah Suci Sulfahmi
Nim: A031211074
Mengapa diperlukan sebuah kode etik# profesi dalam suatu pekerjaan padahal sudah ada
hukum yang diberlakukan?
Jawaban:
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalani
kehidupan sebagai pengemban profesi. Hanya pengemban profesi yang bersangkutan sendiri
yang dapat atau yang paling mengetahui tentang apakah perilakunya dalam mengemban profesi
memenuhi tuntutan etika profesinya atau tidak. Karena tidak memiliki kompetensi teknikal,
maka orang awam tidak dapat menilai hal itu. Ini berarti, kepatuhan pada etika profesi akan
sangat tergantung pada akhlak pengemban profesi yang bersangkutan. Di samping itu,
pengembanan profesi sering dihadapkan pada situasi yang menimbulkan masalah yang pelik
untuk menentukan perilaku apa yang memenuhi tuntutan etika profesi. Sedangkan perilaku
dalam pengembanan profesi dapat membawa akibat (negatif) yang jauh terhadap para pencari
keadilan. Kenyataan yang dikemukakan tadi menunjukkan bahwa kalangan pengemban profesi
itu sendiri membutuhkan adanya pedoman obyektif yang lebih konkret bagi perilaku
profesionalnya. Oleh karena itu, dari dalam lingkungan para pengemban profesi itu sendiri
dimunculkan seperangkat kaidah perilaku sebagai pedoman yang harus dipatuhi dalam
mengemban profesi. Perangkat kaidah itulah yang disebut kode etik profesi(kode etik), yang
dapat tertulis maupun tidak tertulis. Pada masa kini, kode etik itu pada umumnya berbentuk
tertulis yang ditetapkan secara formal oleh organisasi profesi yang bersangkutan. Pada
dasarnya, kode etik itu bertujuan untuk di satu pihak menjaga: martabat profesi yang
bersangkutan, dan di lain pihak untuk melindungi para pencari keadilan (masyarakat) dari
penyalahgunaan keahlian dan/atau otoritas profesional. Pada dasarnya kode etik termasuk
kelompok kaidah moral positif. (Muh. Risal Purnama Sakti-A031211080)
Pertanyaan No. 6
Nama: Gimas Sucitra
Nim: A031211092
Mengapa pancasila disebut sebagai sistem etika?
Jawaban:
Karena Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia. Oleh karena itu, di dalam sistem etika terkandung nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. (Alicia Sugoro-
A031211055)

Pertanyaan No. 7
Nama: Andi Ahmad Faiz Kamal
Nim: A031211059
Berdasarkan presentasi tadi dikatakan bahwa lembaga hukum yang berperan dalam penataan
normatif dan lembaga negara yang berperan dalam penataan efektif perlu memiliki legitimasi.
Pertanyaan saya mengapa lembaga hukum dan negara memerlukan legitimasi dalam proses
penataan masyarakat?
Jawaban:
Ada banyak alasan mengapa suatu negara atau pemerintah membutuhkan legitimasi. Secara
umum, dapat dibagi menjadi dua alasan utama. Alasan pertama, legitimasi menciptakan
kestabilan politik dan perubahan sosial. Dengan kata lain, dengan adanya legitimasi dari
masyarakat kepada pemerintah, pemerintah akan lebih bisa menyelesaikan masalah dengan
lebih cepat. Alasan kedua, legitimasi akan mampu memperbesar bidang kesejahteraan atau
mengembangkan kualitas kesejahteraan. Hal ini karena dengan adanya legitimasi, masyarakat
akan mengakui dan mendukung segala kebijakan pemerintah serta dapat mengurangi
penggunaan sarana kekerasan fisik.
Dalam penyelenggaraan negara, pemerintah telah menetapkan produk hukum yang mengikat
dan harus diakui oleh masyarakat umum agar kebijakan dan ketentuannya dapat diterapkan
secara efektif. Proses mengakui terhadap produk hukum, keputusan, kebijakan dan mengikat
ke semua masyarakat itu yang nantinya disebut sebagai supremasi hukum penunjang legitimasi
politik. Ada kepastian hukum untuk semua warga negara tanpa memandang kelas sosial.
Dampak kepastian hukum tersebut tentu terselenggaranya keadilan sosial. Menciptakan rasa
keadilan dan tidak ada perbedaan konsekuensi hukum merupakan kondisi yang diharapkan
untuk mencapai legitimasi politik.
Terwujudnya legitimasi politik adalah ketika masyarakat dan pemerintah serta instansi
pemerintah dapat bekerja sama dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengakuan,
penerimaan dan konsensus yang dicapai dalam semua program pemerintah. Tanpa legitimasi
dan konsensus, politik yang didefinisikan sebagai alat untuk mencapai tujuan kerakyatan tidak
akan berjalan dalam praktiknya. Di balik semua konotasi negatif akan makna politik, politik
kenegaraan perlu diperkuat untuk menjamin keberlangsungan pelaksanaan prosedural politik
itu sendiri. (Elvira Judda-A031211067)

Pertanyaan No. 8
Nama: Besse Husnul Khatimah
Nim: A031211071
Bagaimana pengaruh penerapan pancasila sebagai sistem etika di Indonesia pada era sekarang
ini yang bisa dilihat penuh dengan masalah?
Jawaban:
Seperti yang kita tahu bahwasannya pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh Negara
Indonesia. Pancasila sendiri merupakan sumber hukum yang ada di Indonesia, sejalan dengan
hal tersebut peran pancasila sangatlah besar bagi eksistensi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Peran pancasila di era global sekarang ini adalah untuk menjaga segala sesuatu
dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu masyarakat Indonesia diharapkan mampu
berturut serta dalam menjaga dan mencintai Negara Indonesia, sekaligus dapat dipakai sebagai
instrument untuk menyeleksi nilai-nilai kehidupan ang masuk kedalam bangsa Indonesia.
Globalisasi sudah banyak menggeser nilai-nilai pancasila serta kebudayaan yang ada di
Indonesia. Hal ini menimbulkan masalah di beberapa bidang seperti: lunturnya/hilangnya
kebudayaan kebudayaan alsi bangsa, bergesernya nilai-nilai kebudayaan, menurunnya rasa
nasionalisme dan patriotisme, memudarnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, timbulnya
rasa minder dan kurang percaya diri, gaya hidup yang mulai mengikuti gaya kebarat baratan.
Kita mungkin tidak bisa menolak secara langsung masuknya kebudayaan luar ke dalam negeri
karena kita juga mengikuti perkembangan jaman dan tren yang ada, tetapi kita juga harus
mampu membatasi diri kita agar kebudayaan dan nilai-nilai pancasila yang telah tertanam
dalam diri kita tidak luntur dan tetap lestari. Oleh sebab itu kita sebagai masyarakat Indonesia
harus bisa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap nilai-nilai pancasila agar tidak digerus oleh
budaya asing yang ingin menguasai masyarakat dan juga sebagai penerus bangsa seperti
mahasiswa harus memberikan contoh yang benar kepada masyarakat agar menanamkan nilai-
nilai pancasila. Pancasila sangat berpengaruh dalam menjalankan kehidupan kebangsaan
secara teratur sebagaimana yang telah di jelaskan diatas. (Razief Akbar-A031211089)

Pertanyaan No. 9
Nama: Indah Gustika
Nim: A031211087
Apa saja tantangan Pancasila sebagai sistem etika?
Jawaban:
Adapun tantangan yang mungkin di hadapi oleh Pancasila sebagai sistem etika, yaitu, pertama
berubahnya tatanan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Dengan adanya
peristiwa tersebut, para generasi muda akan di hadapkan pada keadaan keadaan yang serba
berbeda dan mengarah pada hal hal yang negative. Misalnya seperti pergaulan bebas,
penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras dan kejahatan kejahatan lain nya. Hal ini juga
merupakan pengaruh dari adanya arus globalisasi yang dapat merubah pola pikir masyarakat
menjadi kebarat baratan. Tantangan selanjutnya yang mungkin akan di hadapi yaitu lunturnya
wibawa pemerintah. Hal ini tentu akan menimbulkan rasa tidak percaya masyarakat Indonesia
kepada pemerintah dan atasan atasan lain nya. Rasa tidak percaya ini akan menghambat
program program yang dibuat oleh pemerintah untuk warga negara nya. Sehingga pemerintah
perlu tegas dan meningkatkan wibawa nya agar masyarakat dapat percaya secara penuh kepada
pemerintah dan menjadikan nya taat dan patuh terhadap program program yang dibuat oleh
pemerintah. Munculnya konsep ekonomi liberal dan kapitalisme. Ini merupakan salah satu
tantangan yang mungkin akan di hadapi oleh Pancasila yang dapat menimbulkan dampak
ketimpangan dalam kehidupan masyarakat yang mampu memunculkan keresahan akibat dari
meningkatnya kejahatan dan kriminalitas yang di sebabkan oleh munculnya ketimpangan
ekonomi masyarakat. (Fadly Leori-A031211057)

Anda mungkin juga menyukai