OLEH
NAMA : MAULANA
NOMOR ABSEN : 27
SEKOLAH PASCASARJANA
MAGISTER TERAPAN STUDI PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JAKARTA
TAHUN 2022
BAGIAN I
FILSAFAT ETIKA DAN TEORI ETIKA
Secara umum filsafat adalah pemikiran yang mendalam dari ajaran tentang kebenaran dan
sering disebut tentang moral dan pemikiran secara logis digunakan untuk mencari ilmu, serta
pengetahuan yang sangat luas dan berkembang secara dinamis mengenai sesuatu.
Teori Etika
Filsafat yang merupakan landasan dalam mengembangkan etika mengajarkan tentang ilmu
pengetahuan dan etika mengembangkan kebenaran dalam kehidupan manusia dari ajaran moral
yang dinamis dan berubah terus menerus, sehingga diperlukan pedoman tentang cara pikir yang
benar atau sering disebut moral. Penulis dalam buku menyebut moral res-cogintans, sedangkan
etika disebut res-extansa ajaran yang diciptakan oleh manusia.
Mempelajari konsep dan teori etika pemerintahan dan geopolitik Indonesia diharapkan
antara lain dapat :
Memahami pengertian filsafat dan falsafah etika pemerintahan dan geopolitik Indonesia
Memahami perspektif etika pemerintahan, teori kepemimpinan dan etika kepemimpinan
nasional
Memahami dan mengeti etika pemerintahan dan tata kelola pemerintahan yang baik
Memahami dan mengerti dan melaksanakan etika reformasi birokrasi pemerintahan dan
kinerja birokrasi
Memahami pengertian dan mengerti menilai pendekatan etika dalam proses organisasi
pemerintahan dan komunikasi dalam organisasi pemerintahan
Memahami dan mengerti untuk melaksanakan disiplin dan kewajiban pegawai negeri
Falsafah etika, mengajarkan landasan moral sebagai cara berfikir dalam mengikuti aturan
yang baik dalam berprilaku. Yang dimaksud ajaran mral disini adalah pengetahuan yang
mempelajari tentang kebenaran yang hakiki yang diajarkan oleh Tuhan kepada manusia untuk
dipatuhi dan dikerjakan dengan baik. Etika dari filsafat pilar utamanya adalah etika sosial dan
dibagi dalam dua pilar yaitu pilar etika yang bersifat mum dan pilar etika khusus.
Etika umum dalam etika sosial adalah mempelajari keterkaitan setiap individu dalam
kehidupan sosial yang dapat bermakna bagi orang lain sehingga dapat dijadikan ukuran ataupun
keteladanan bagi individu lainnya, aktivitas yang baik tersebut dijadikan pedoman dan ukuran
berprilaku dalam kehidupan sosial.
Bagian dari etika sosial menekankan pada pembidangan karena adanya tujuan individu
maupun tujuan organisasi atau kelompok. Sehingga dapat kita lihat misalnya adanya etika
politik, etika pemerintahan, etika bisnis, dan etika lainnya.
Etika politik menjelaskan tentang pedoman dalam kehidupan politik yang baik, yaitu
adanya aturan untuk saling menghormati perbedaan pendapat dan mengemukakan
permasalahan dan solusi dari suatu pandangan tertentu dengan ucapan dan pendapat yang
santun. Etika pemerintahan proses penyelenggaraan pemerintahan negara baik pemerintah
pusat maupun daerah, sampai tingkat desa maupun kelurahan yang merupakan proses
keseluruhan.
Keterkaitan etika denga kepemimpinan sangat penting untuk dijadikan landasan cara
berpikir seorang pemimpin. Berbagai macam landasan etika dan teori kepemimpinan di dunia
telah dikembangkan antara lain :
a. Teori Pembawaan
b. Teori Perilaku
c. Teori Kepemimpinan Sosial
d. Teori Kepemimpinan Contingency
e. Teori Kepemimpinan Prestasi
f. Teori Kepemimpinan Modern
g. Teori Kepemimpinan Budaya
Ada delapan problem bangsa untuk segera mendapatkan penyelsaian mendasar dari etika
kepemimpinan nasional yaitu :
BAGIAN II
2.1 Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung Sebagai Perwujudan Pengembangan Etika
Demokrasi Lokal
Untuk mengimplementasikan amanat UUD 1945 pada pasal 18 (4) dalam membangun
etika pemerintahan diperlukan yakni :
1) Filosofis, yang digunakan adalah keanekaragaman yaitu cara berfikir dalam kesatuan
2) Paradigm politik, menggunakan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, hal ini
sangat relevan dengan semangat dan jiwa NKRI
3) Paradigma ekomomi, menekankan pada daya saing daerah dalam menghadapi
persaingan global melalui pemberdayaan masyarakat
4) Paradigm Administrasi, dengan menekankan perlunya efektivitas dan efisiensi, karena
keseluruhan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan harus didukung oleh kegiatan
administrasi dan kejujuran manusianya.
5) Pelayanan Pada Masyarakat, memberikan prioritas pada pelayanan masyarakat, guna
mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Model pilkada yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)
sesuai dengan UU bukanlah kegiatan yang bersifat formalitas atau serimonial demokrasi dalam
memilih kepala daerah atau wakil kepala daerah, melainkan pilkada berperan sebagai media
dalam menghantarka rakyat menuju terselenggaranya pemerintahan daerah yang mampu dan
kuat,efektif,efisien, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
1. Pada tatanan pelaksanaan pilpres atau pilkada. Secara empiric menunjukan bahwa
aspirasi masyarakat sangat beragam dan tidak mustahil adanya pro dan kontra, dan
sangat mungkin terjadi benturan-benturan di dalam masyarakat.
2. Pada tataran Kebijaksanaan
3. Peran Kepemimpinan Pemerintahan dalam rangka mengamankan pemilu sangat penting
untuk diperhatika yaitu masyarakat semakin cerdas dalam kehidupan beremokrasi.
4. Perlunya dilakukan evaluasi terhadap pemilihan Kepala Daerah provinsi dalam rangka
efisiensi dan tetap hidup dalam demokrasi yang lebih dewasa
BAGIAN III
Keterkaitan etika dan Hukum dalam good governance diperlukan prinsip, mencakup :
Peran etika dan asas ilmu pemerintahan serta spiritual sangat penting bagi
kepemimpinan pemerintahan karena kepemimpinan dan spiritual sangat berpengaruh
terhadap kehidupan manusia dan alam sehari-hari sejak revolusi industri. Namun
masyarakat tetap membutuhkan “honest scientist” dan “independent science” yang secara
absolut dibutuhkan dalam kehidupan demokrasi. Asas pemerintahan merupakan pedoman
untuk dijadikan dalam penyelenggaraan pemerintahan,agar sesuai dengan aturan yang
berlaku pada tingkat nasional.
BAGIAN IV
Setiap organisasi seharusnya membuat etika orfanisasi dalam bentuk cetak biru tentang
pengembangan kinerja yang berbasis warisan budaya, dengan tujuan untuk
mengembangkan kinerja berbasis budaya menjadi sumber kinerja baru. Dengan cetak biru
organisasi mampu merumuskan langkah sistematik dan kongkrit peningkatan kinerja, juga
dalam cetak biru memperkuat komitmen pengembangan kreatif.
Kinerja organisasi tidak akan berkembang apabila perilaku organisasi tidak sesuai
dengan barang dan jasa dan atau masyarakat yang dilayani, pasar modal dan pasar tenaga
kerja. Budaya yang kuat yang tidak sesuai dengan arah perkembangan organisasi yang
dikaitkan dengan tantangan pengaruh globalisasi dalam lingkungan strategis, akan
membawa para professional organisasi.
BAGIAN V
Dalam proses etika pemerintahan secara umum dimulai dari fungsi manajemen
pemerintahan sebagai sistem perencanaan, pergerakan, motivasi, pengangguran,
pengawasa, sampai pada evaluasi proses. Etika dibutuhkan dalam mengelola konflik
yang merupakan bagian dari proses kehidupan organisasi yang tidak dapat dihindari.
Konflik berakar dari karakteristik structural maupun kepribadian yang tidak cocok.
Secara umum dapat dikatakan etika komunikasi adalah aturan dalam informasi yang
dapat dimengerti, dari satu orang atau kelompok lainnya, (Dunham,1984 ; Davis &
Newtroms,1989).
Komunikasi dalam proses organisasi dapat terjadi melalui berbagai variasi cara yang
luas. Pengiriman komunikasi bertanggungjawab untuk dua buah tindakan yaitu :
Disiplin merupakan kewajiban bagi setiap manusia dan hidupnya terlebih bagi PNS.
Yang dimaksud dengan kewajiban bagi PNS adalah mematuhi semua aturan bagi
PNS wajib :
1. Mengucapkan sumpah janji PNS
2. Mengucapkan sumpah atau janji jabatan
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila,UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang ataupun
golongan
8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan negara
10. Masuk kerja dan menaati jam kerja
Abad 21 ini lahir “etika baru” yang bersifat universal yaitu tentang demokrasi,
penghargaan terhadap hak asasi manusia dan perhatian terhadap pelestarian lingkungan hidup,
yang menjadi pedoman bagi setiap pemerintahan negara di dunia ini dan kecenderungan
menjadi persyaratan legitimasi sebuah negara
BAGIAN VI
GOOD GOVERNANCE
6.1 Lingkungan Strategi Dunia
Atmosfir etika politik dunia semakin cepat berubah seiring perubahan sosial dan alam.
Abad 21 telah dimulai, terlebih di awal tahun 2011 kita sedang menyaksikan revolusi sosial,
demokrasi, reformasi, hak asasi manusia dan lingkungan, sehingga setiap negara dibutuhkan
suatu sistem politik yang kuat dalam menjalankan tata pemerintahan yang baik.
Membangun sistem politik yang beretika sejalan dengan restorasi demokrasi diharap
dapat menghasilkan kepemimpinan nasional yang dapat mampu menjamin stabilitas nasional,
membawa bangsa Indonesia yang siap dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia,
yang berlandaskan pada jati diri dan budaya bangsa sendiri.
Keterkaitan Politik dan hukum dalam good governance diperlukan prinsip, mencakup :
1. Sistem hukum yang benar dan adil, mencakup hukum nasional, hukum adat, dan etika
kemasyarakatan
2. Pemberdayaan prana hukum, meliputi kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga
permasyarakatan, asosiasi bantuan hukum, pengacara dan lain-lain
3. Desentralisasi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pengambilan
keputusan public, dan lain-lain yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat
secara luas
4. Pengawasan masyarakat yang dilakukan oleh DPR, dunia pers, dan masyarakat umum
secara transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam kapabilitas diperlukan adanya prinsip etika profesionalitas, oleh karena itu
dibutuhkan adanya :
1. Sumber daya manusia yang memiliki profesionalitas dan kapabilitas yang memadai,
netral dan didukung oleh etika dan moral sesuai denga budaya bangsa Indonesia dan
kemajemukannya
2. Memiliki kemampuan kompetensi dank ode etik peraturan perundang-undangan yang
berlaku
3. Menerapkan prinsip-prinsip meriet sistem dilingkungan biroksasi pemerintahan
4. Modernisasi administrasi negara dengan mengaplikasikan teknologi telekomunikasi dan
informatika yang tepat guna
Tata pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang sangat menyadari kegiatannya
dalam etika pemerintahan melibatkan berbagai elemen bangsa termasuk memahami keadaan
dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang sangat dinamis.
Oleh karena itu prinsip dasar etika pemerintahan dan tata pemerintahan yang perlu
diperhaitkan antara lain adalah mencakup :
BAGIAN VII
Landasan etika pemerintahan daerah berdasarkan pancasila dan UUD NRI pasal 18 ayat
(1) yang menyatakan, “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,kabupaten,kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dalam undang-undang.
a. Ilmu Administrasi
Administrasi adalah suatu proses secara rasionalitas yang melibatkan manusia dengan
unsur-unsurlainnya sebagai suatu sistem untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Ilmu Pemerintahan
Ilmu Pemerintahan adalah pengetahuan yang mempelajari tentang keseluruhan kegiatan
pengurusan atau pengelolaan negara oleh semua lembaga atau instansi pemegang
kekuasaan negara. Pemerintahan dalam erti luas mencakup semua sub-sistem yang ada
dalam sistem pemerintahan negara beik dibidang eksekutif, legislative, yudikatif maupun
bidang kehidupan masyarakatnya
1. Ditinjau pengembangan anglo saxon, banyak dikembakan dari sisi political science,
politics dan the science of government. Selanjutnya governmental science mencakup
public administration, business administration, personil administration,financial
administration, economic of government, maupun development administration.
2. Ditinjau dari pengembangan continental, dikembangkan antaralain politikologi, politik.
Sedangkan governmental sciencenya mencakup pengembangan administratiefrecht.i
7.4 Perkembangan Administrasi Publik, Pemerintahan Daerah dan Permasalahannya
Strategi ilmu administrasi public dan konsep manajemen pemerintahan yang berbasis
kebutuhan daerah mengandung rumusan 3 pilar yaitu means (sarana), ways (cara), dan ends
(tujuan). Ketiga pilar tersebut bermuatan yang sangat objektif dan berlaku universal. Akan
tetapi dalam prakteknya pengaruh lain sangat dominan, sehingga obyektifitas terpenetrasi oleh
tiga phenomena yaitu : Unsur Politis, Unsur watak bangsa dan watak pemimpin maupun watak
yang merumuskan analisis strategis, unsur yang lainnya adalah phenomena ekologi, dan
lingkungan strategis.
BAGIAN VIII
8.1 Umum
Kebangsaan Indonesia sebenarnya terdiri atas tiga unsur geopolitik yaitu :
1. Rasa Kebangsaan
2. Paham kebangsaan
3. Semangat kebangsaan
Ketiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan sekaligus
mendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah sublimasi dari
sumpah pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,dihomati dan disegani
diantara bangsa-bangsa di dunia ini. Oleh karena adanya amanat yang demikian itulah maka
wawasan nusantara secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang
meliputi :
1. Kesatuan politik
2. Kesatuan ekonomi
3. Kesatuan sosial budaya dan hukum
4. Kesatuan Hankam