Anda di halaman 1dari 8

Nama: Putri Risfa Melinda

Nim: G041211067

 Tugas Pekan 1 Pendahuluan

1. Jelaskan sumber sumber nilai yang melahirkan etika.


2. Jelaskan urgensi etika dalam suatu profesi.
3. Jelaskan kapan suatu profesi mendapatkan kepercayaan.

Jawaban:

1. Jelaskan sumber sumber nilai yang melahirkan etika

 Nilai Agama sebagai Sumber Etika

Agama mengajarkan hal yang baik dan benar, mengajarkan hakikat kebaikan dan
kebenaran serta mengajarkan manusia untuk menghindari perbuatan salah, jahat dan buruk,
yang bersumber kepada wahyu Tuhan. Objek dan sasaran etika adalah juga perbuatan yang
baik buruk yang menjadi perilaku manusia, yang antara lain bersumber pada agama.
Sehingga dari segi etika maka agama menjadi sumber utamanya.

Al-Ghazali merupakan seorang penulis dan filsuf muslim abad pertengahan yang
memiliki corak pemikiran dan pemahaman yang sinergis dan relevan dengan agama sebagai
sumber etika pemerintahan. Pemikiran al-Ghazali tentang etika pemerintahan (politik) seperti
dalam teorinya bagaimana cara menjalankan sebuah sistem kenegaraan yang
mempertimbangkan moralitas untuk kemaslahatan bersama dengan pemimpin yang
mempunyai integritas tinggi ditopang dengan kekuatan moral yang memenuhi beberapa
kriteria yang al-Ghazali idealkan. Masih dimungkinkan sebagai referensi dalam menata
sebuah negara pada masa sekarang dari beberapa teori tentang filsafat politik khususnya
dalam tradisi filsafat Islam. Konsepsi etika pemerintahan al-Ghazali adalah suatu teori sistem
pemerintahan yang berisikan masyarakat dan aparatur negara yang mempunyai moral yang
baik dengan ditopang oleh agama sebagai dasar negara. Seorang pemimpin yang ideal
menurut al-Ghazali adalah seorang yang mengerti tentang budi luhur atau moral agama dan
kebijaksanaan yang harus diterapkan dalam menjalankan sistem pemerintahan.
 Nilai Budaya Indonesia sebagai Sumber Etika

Pengertian budaya menurut Edward Burnett Tylor dalam Ndraha (2003) yaitu:
“culture or civilization, taken in its wide the no graphic sense, it that complex whole which
includes knowledge, belief, art, morals, law, custom and any other capabilities and habits
acquired by man as a member of society” (Budaya adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan lain yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat). Sejalan dengan pengertian budaya menurut Tylor, Soekanto (2001) mengatakan
bahwa budaya terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang
normatif, artinya mencakup segala cara atau pola-pola berfikir, merasakan dan bertindak.
Beranjak dari pengertian budaya yang dapat juga disebut kebudayaan, tampak bahwa budaya
memiliki unsur-unsur pokok sebagai ciri dari budaya. Herskovits dalam Soekanto (2001)
merumuskan pokok dari kebudayaan yaitu:

- Alat-alat teknologi

- Sistem ekonomi

- Keluarga

- Kekuasaan politik

Selain Herskovits, Malinowski dalam Soekanto (2001) juga menyebutkan unsur-unsur


pokok kebudayaan adalah:

- Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di
dalam upaya menguasai alam sekelilingnya
- Organisasi ekonomi
- Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan. Perlu diingat bahwa keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang utama
- Organisasi kekuatan

Beranjak dari pemikiran tersebut, tampak satu unsur budaya yang sangat menentukan
pembentukan budaya yaitu unsur kekuasaan politik atau kekuatan. Mengingat pemerintah
sebagai salah satu organisasi politik atau kekuasaan yang paling kompleks di zaman modern
ini, secara teoritis memiliki kontribusi yang tinggi untuk membentuk suatu budaya. Dalam
kaitan dengan makna kebiasaan dalam pembentukan budaya, Ferdinand Tonies dalam
Soekanto (2001) memberi makna kebiasaan dalam tiga arti yaitu:

1) Dalam arti menunjuk pada suatu kenyataan yang bersifat objektif. Misalnya,
kebiasaan untuk bangun pagi, minum teh dan lain sebagainya. Artinya adalah,
bahwa seseorang biasa melakukan perbuatan-perbuatan tadi dalam tata cara
hidupnya.
2) Dalam arti bahwa kebiasaan tersebut dijadikan kaidah bagi seseorang, norma
mana diciptakannya untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini, orang yang
bersangkutanlah yang menciptakan sesuatu perilaku bagi dirinya sendiri.
3) Sebagai perwujudan kemauan seseorang untuk berbuat sesuatu. Pola perilaku
hasil interaksi yang turun-temurun menjadi suatu kebiasaan baik secara individu
maupun kelompok dalam penyelenggaraan pemerintahan yang melibatkan
masyarakat banyak, telah menjadi suatu norma kehidupan dalam berpemerintahan
yang terinternalisasi menjadi bentuk suatu etika dalam pemerintahan. Oleh sebab
itu, unsur budaya juga merupakan salah satu sumber etika pemerintahan.

2. Jelaskan urgensi etika dalam suatu profesi

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat


internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia
bergaul.Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal
dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman
pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing- masing yang terlibat agara mereka
senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh
kembangnya etika di masyarakat kita. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi
kehidupan manusia.

Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian


tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindaksecara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita
pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita
.Begitu juga dengan etika profesi yang keberadaannya sangat diperlukan bagi kalangan
professional. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan
berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi.Kode etik profesi dapat berubah dan
diubah seiring perkembangan zaman.Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi
yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari
luar.

Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-cita dan nilai- nilai
yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri.Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis
yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik
perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-
baik.Bukan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak etis
Kadang-kadang bagian-bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan ataupun dengan
kode etik lain.

Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat
akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa okupasi
yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung- ujungnya akan
berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada
para elite profesional ini.

3. Jelaskan kapan suatu profesi mendapatkan kepercayaan


Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan
buruknya prilaku manusia :

1) ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau
diambil.
2) ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi
norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
 Tugas Pekan 2 Definisi Etika

1. Jelaskan pentingnya etika dalam pergaulan masyarakat internasional.


2. Sebutkan definisi spesifik dan definisi umum dari etika.
3. Apa yang dimaksud dengan profesi.

Jawaban:
1. Etika dalam pergaulan masyarakat dikatakan penting karena cara berbusana dan bergaul
seseorang secara tidak langsung mencerminkan kepribadian seseorang, tentunya dengan
tetap menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku sebagai pedoman cara hidup yang
benar dari sudut pandang budaya, susila dan agama. Berbusana atau berpenampilan
serasi dan indah, menurutnya, mencerminkan kualitas diri ketika orang lain memandang
dan memperhatikan apa yang dikenakan. Tak hanya itu, melalui penampilan dan
pembawaan diri yang tepat, setiap wanita akan mempunyai rasa percaya diri serta dapat
menjadi kebanggaan suami dan keluarga. Etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan seharihari. Itu berarti etika membantu
manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa
yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
2. - Definisi umum etika
Berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika 4 dan prinsip-prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur
dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan
dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
- Definisi spesifik etika
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak
dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara,
teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud :
Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan
kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia
bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan
teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
3. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik,
serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik dan
desainer. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun
begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran,
sebagai lawan kata dari amatir. Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran
untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya
tidak dianggap sebagai suatu profesi.

 Tugas Pekan 3 Sumber Sumber Etika

1. Sebutkan peradaban apa yang berkembang sebelum datangnya agama agama samawi.
2. Sebutkan pembagian aliran filsafat Yunani.
3. Sebutkan macam macam etika dalam filsafat.

Jawaban:
1. Sebelum Rasulullah saw diutus menjadi Nabi dan Rasul, bangsa Arab sejatinya telah
mengenal kepercayaan akan adanya zat yang memberi kekuatan (yang mereka
Tuhankan). Akan tetapi, karena jarak antara kenabian sebelum Nabi Muhammad begitu
jauh, bangsa Arab kemudian terjerembab pada kesesatan hingga menyembah berhala.
Syekh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury dalam Sirah Nabawiyah yang bersumber dari
Kitab Ar-Rahiqul Makhtum menceritakan secara singkat agama-agama bangsa Arab
sebelum kedatangan Islam.
2. Pembagian aliran filsafat Yunani:
1) Aliran naturalisme yang berpandangan bahwa kebahagiaan manusia itu diperoleh
dengan menurutkan panggilan natural atau fitrahnya. Jadi pandangannya bahwa
seseorang manusia itu berbahagia karena mendapatkan pemuasan fitrahnya dan
pada dasarnya manusia menginginkan kebahagiaan inilah yang dikatakan sebagai
aliran naturalisme.
2) Aliran etika hedonisme yang berpandangan bahwa perbuatan susila itu ialah
perbuatan yang menimbulkan hedo (kenikmatan atau kelezatan).
3) Aliran etika utilitisme yang berpandangan bahwa didalam menilai baik dan
buruknya manusia ditinjau dari kecil dan besarnya manfaat bagi manusia.
4) Aliran etika idealisme yang berpandangan bahwa perbuatan manusia tidak terkait
dengan sebab musabab lahiriyah tetapi didasarkan atas prinsip kerohanian yang
lebih tinggi.
5) Aliran etika fitalisme yaitu aliran yang nilai baik dan buruknya perbuatan
manusia itu sebagai ukuran ada atau tidak adanya daya hidup (alat vital) dengan
alat vital ini yang menjadi sebab berlangsungnya kehidupan secara instimror atau
berkelanjutan yang mengendalikan suatu perbuatan itu.
6) Aliran etika teologis yaitu aliran yang berkeyakinan bahwa ukuran baik buruknya
perbuatan manusia itu diniliai dengan kesesuaiannya dengan perintah Tuhan.
3. - Etika Berdasarkan Jenisnya
Menurut jenisnya, ada dua jenis-jenis etika di antaranya etika normatif dan etika
deskriptif. Berikut penjabarannya secara singkat.
1) Etika Deskriptif
Etika deskriptif adalah jenis etika yang berusaha memandang perilaku dan sikap
individu, serta apa yang individu itu kejar di dalam hidup ini atas perkara yang memiliki
nilai.
2) Etika Normatif
Etika normatif adalah jenis etika yang berusaha menentukan dan menetapkan
berbagai perilaku, perbuatan, sikap ideal yang seharusnya dimiliki oleh tiap individu di
dalam hidup ini.

- Etika Berdasarkan Cakupannya


Menurut cakupannya, ada dua jenis-jenis etika, yaitu etika khusus dan etika umum.
Berikut penjabarannya secara singkat.
1) Etika Umum
Etika umum merupakan jenis etika yang berkaitan dengan situasi dan kondisi dasar
mengenai perilaku dan tindakan individu secara etis.
2) Etika Khusus
Etika khusus merupakan jenis etika yang menjadi suatu implementasi dari prinsip
atau asas moral di dalam kehidupan individu secara khusus.

- Etika Berdasarkan Lingkungannya


Berdasarkan lingkungannya, ada dua jenis etika, yaitu etika individual dan etika sosial.
Berikut penjabarannya secara singkat.
1) Etika Individual
Etika individual merupakan etika yang memiliki kaitannya dengan sikap dan
kewajiban dari individu atas dirinya sendiri.
2) Etika Sosial
Etika sosial merupakan jenis etika yang memiliki kaitannya dengan sikap dan
kewajiban, serta perilaku suatu individu sebagai umat manusia.
- Etika Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya, ada dua jenis etika, di antaranya etika teologis dan etika filosofis.
Berikut penjabarannya di bawah ini.
1) Etika Teologis
Etika teologis adalah jenis etika yang berhubungan dengan agama juga
kepercayaan suatu individu, tanpa adanya batasan pada suatu agama tertentu. Ada dua
hal yang perlu ditekankan dalam etika teologis ini.

Pertama, etika teologis tidak dibatasi oleh satu agama saja, hal itu karena
mengingatnya banyaknya jumlah agama di dunia ini. Pada hakikatnya, setiap agama
pastinya memiliki etika teologisnya masing-masing berbeda dan juga spesifik. Kedua,
etika ini merupakan lingkupan dari etika umum yang sebagian besar individu telah
menerapkan dan mengetahuinya. Etika umum ini condong luas dan banyak dengan
bagian-bagian yang tak terbatas. Sehingga secara tak langsung, seorang individu
memahami etika teologis dengan cara mengetahui dan memahami pula dari etika umum,
dan sebaliknya.
2) Etika Filosofis
Etika filosofis adalah jenis etika yang lahir dari kegiatan berpikir atau berfilsafat
yang dilakukan oleh individu dan termasuk dalam bagian dari filosofis (berdasarkan
filsafat). Filsafat sebagai suatu bidang ilmu yang salah satunya mempelajari pikiran
manusia. Adapun etika filosofis dibagi menjadi dua sifat, yakni empiris dan non-empiris.

Anda mungkin juga menyukai