KELOLA PEMERINTAHAN
KELOMPOK 1 (SATU):
ETIKA PEMERINTAHAN-A
UNIVERSITAS RIAU
2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan ........................................................................................... 20
b. Saran ...................................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Good governance merupakan tuntutan yang terus menerus diajukan oleh publik
dalam perjalanan perjalanan roda pemerintahan. Good governance dapat diartikan
bahwa good governance harus menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang hidup
dalam kehidupan masyarkat berbangsa dan bernegara yang berhubungan dengan
nilai-nilai kepemimpinan. Good governance mengarah kepada asas demokrasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pencapaian visi dan misi secara efektif
dan efisien. Mengacu kepada struktur dan kapabilitas politik dan administrasi
negara yang besangkutan.
b. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian etika ?
2. Apa pengertian etika pemerintahan ?
3. Apa penegertian tata kelola pemerintahan ?
3
4. Apa pentingnya etika dalam tata kelola pemerintahan?
c. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pengertian etika
2. Mengetahui dan memahami pengertian etika pemerintahan
3. Mengetahu dan memahami tata kelola pemerintahan
4. Mengetahui dan memahami pentingnya etika dalam tata kelola
pemerintahan
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Etika
Asal kata etika dari perkataan Yunani “ethos” yang berarti watak atau adat.
Kata ini identik dengan asal kata moral dari bahasa latin “mos” (jamaknya adalah
mores) yang juga berarti adat atau cara hidup. Kemudian diturunkan kata “ethics”
(inggris) dan etika (Indonesia). Jadi kedua kata tersebut (etika dan moral)
menunjukan cara berbuat yang menjadi adat karena persetujuan atau praktek
sekelompok manusia.1
Etika juga berati kebiasaan atau watak. Ada juga yang mengartikan
kesusilaan sebagai kesediaan jiwa akan kesusilaan, atau secara bebas dapat
diartikan kumpulan dari peraturan-peraturan kesusilaan. Etika merupakan salah
satu cabang filsafat yang mencakup filsafat moral atau pembenaran pembenaran
filosofis. Sebagai salah satu falsafah etika berkenaan dengan moralitas beserta
persoalan-persoalan dan pembenaran pembenarannya. Moralitas sangat diperlukan
dalam masyarakat karena perannya sebagai panduan bertindak action guides.2
Solomon mengatakan etika merujuk kapada dua hal yaitu berkenaan dengan
disiplin ilmu (cabang filsafat) dan nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang
mengatur tingkah laku manusia.Aristoteles juga memberikan istilah “ethica” yang
meliputi dua pengertian yaitu etika meliputu ketersediaan dan kumpulan peraturan,
yang mana dalam bahasa latin dikenal dengan kata mores yang berarti kesusilaan,
tingkat salah satu perbuatan (lahir, tingkah laku), kemudian perkataan mores
tumbuh dan berkembang menjadi moralitas yang mengandung arti kesediaan jiwa
akan kesusilaan.
Etika artinya sama dengan kata Indonesia “kesusilaan” yang terdiri dari
bahasa sanskerta ‘su’yang berarti baik, dan “sila” yang berarti norma kehidupan.
Etika menyangkut kelakuan yang menuruti norma-norma yang baik. Dalam
peristilahan agama islam, perkataan etika dikenal dengan sebutan “akhlak”
1
Prof. DR. H. Muhammad Said. Etika Masyarakat Indonesia. Pradnya paramita Jakarta 1960
2
Dr.Drs.Ismail Nurdin,M.Si. Etika Pemerintahan.2017. Yogyakarta. Lintang Rasi Aksara
Books.hlm 15
5
sedangkan dalam bahasa sehari-hari diindonesia disebut dengan “budi”. Dengan
demikian etika dapat diartikan sebagai suatu atau setiap kesediaan jiwa seseorang
untuk senantiasa taat dan patuh kepada seperangkat peraturan-peraturan
kesusilaan.3
Maksud kata etika dalam etika pemerintahan adalah sistem nilai sebagai
pedoman yang menuntun sikap dan perilaku manusia. Etika pemerintahan
merupakan bidang pengatahuan tentang ajaran-ajaran moral dan azas kelakuan
yang baik bagi para aparat pemerintahan dalam menunaikan tugasnya dan
melaksanakan tindakannya jabatannya.
3
Drs. Inu Kencana Syafiie. Etika Pemerintahan.Rineka cipta Jakarta 1994
4
Winarya surya adisubrata. Etika pemerintahan.yogyakarta.2002
6
Ethical Governance ( Etika Pemerintahan ) adalah ajaran untuk berperilaku
yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan
hakikat manusia. Dalam Ethical Governance ( Etika Pemerintahan ) terdapat juga
masalah kesusilaan dan kesopanan ini dalam aparat, aparatur, struktur dan
lembaganya. Etika pemerintahan tidak terlepas dari filsafat pemerintahan. Filsafat
pemerintahan adalah prinsip pedoman dasar yang dijadikan sebagai pondasi
pembentukan dan perjalanan roda pemerintahan yang biasanya dinyatakan pada
pembukaan UUD negara.
Etika pemerintahan mencakup isu-isu kejujuran dan transparansi dalam
pemerintahan yang pada gilirannya berurusan dengan hal-hal seperti penyuapan
(bribery), korupsi politik (political corruption) , korupsi polisi( police corruption),
etika legislatif (legislatif ethics), etika peraturan (regulatory Ethics), konflik
kepentingan (Conflict of Interest), pemerintahan yang terbuka (Open of
government) dan etika hukum (legal ethics).
Aristoteles menulis bahwa identitas antara manusia yang baik dan warga
negara yang baik hanya terdapat apabila negara itu sendiri baik.”apabila negara itu
buruk, maka orang yang baik sebagai warga negara, jadi yang dalam segala-galanya
hidup sesuai dengan aturan negara itu ,adalah buruk, barangkali jahat,sebagai
manusia dan sebaliknya, jadi seseorang yang betul-betul bertanggung jawab, akan
buruk sebagai warga negara, karena tidak dapat hidup sesuai dengan aturan buruk
negara itu.5
Djadja saefullah (2006:169) berpendapat bahwa ada dua faktor utama yang
mendorong diberlakukanya etika dalam pemerintahan. Pertama, perilaku korupsi
para pejabat publik yang menyertai reformasi atau perubahan pemerintahan.
Penyimpangan-penyimpangan dalam perubahan pemerintahan yang menyuburkan
perilaku korupsi menggugah perlunya kode etik pemerintahan. Kedua, adanya
asosiasi atau organisasi profesi yang terpanggil untuk ikut bertanggung jawab
dalam mencegah atau memberantas penyimpangan-penyimpangan dalam kegiatan
pemerintahan sehari-hari. Dengan kata lain, etika pemerintahan diintroduksi untuk
5
Dr. Franz magnis suseno Sj. Etika Politik prinsip-prinsip moral dasar kenegaraan modern. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 2003
7
melindungi kepentingan publik dari penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan
para pejabat dalam lembaga-lembaga pemerintahan. Inilah tujuan pokok etika
pemerintahan dihadirkan.
8
makhluk sosial nilai-nilai keutamaan yang dikembangkan dalam etika
pemerintahan adalah:6
2. Kejujuran baik terhadap diri sendiri maupun terhadap manusia lainnya (honesty)
6. Nilai-nilai agama dan sosial budaya termasuk nilai agama agar manusia harus
bertindak secara profesional dan bekerja keras.
Etika dan moral sangat penting dalam pemerintahan dalam hal ini dengan
adanya etika dalam pemerintahan maka pemerintahan akan berjalan dengan lebih
baik. Para aparatur pemerintahan memiliki kesadaran moral yang tinggi pada para
politisi pemerintah dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sehingga
kejujuran kebenaran dan keadilan dapat diwujudkan.
6
Dr.Drs.Ismail Nurdin,M.Si. Etika Pemerintahan.2017. Yogyakarta. Lintang Rasi Aksara
Books.hlm 13
9
keetikaan perilaku ialah derajat, kualitas, atau kadar baik-buruk secara moral
perilaku seseorang. Istilah lain yang sepadan maksudnya dengan istilah ini adalah
tingkat ketinggian akhlak atau tingkat keluhuran budi pekerti seseorang. Keetikaan
perilaku berkaitan dengan kehormatan seseorang atau sekelompok orang sebagai
manusia dimanapun mereka berada. Bagi seseorang atau sekelompok orang yang
mempunyai kesadaran etis, melakukan perbuatan etis merupakan cara terhormat
dalam bergaul dengan sesamanya. Apalagi bagi orang-orang yang bekerja di
lapangan pemerintahan, keetikaan perilakunya bukan hanya mengenai kehormatan
dirinya, tetapi juga kehormatan lembaganya.7
Berikut ini berbagai pendefinisian tentang pemerintahan dan ilmu pemerintahan itu
sendiri, sebagai berikut8.
7
Dr. H. Dadang Sufianto, MM. Etika Pemerintahan di Indonesia. Alfabeta. Bandung 2006
8
Inu kencana. 2013. Ilmu pemerintahan : Jakatra: Bumi Aksara.,9
10
2. Menurut C.F Strong (1960)
Pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk memelihara
kedamaian dan keamanan negara. Oleh karena itu, pertama harus
mempunyai kekuasaan militer atau kemampuan untuk mengendalikan
angkatan perang , yang kedua harus mempunyai kekuatan legislatif atau
dalam arti pembuat undang undang, yang ketiga harus mempunyai kekuatan
finansial atau kemampuan untuk mencukupi keuangan masyarakat dalam
rangka membiayai ongkos keberadaan negara dalam penyelenggaraan
peraturan, hal tersebut dalam rangka penyelenggaraan kepentingan negara.
Pemerintah adalah kelompok orang orang tertentu yang secara baik dan
benar serta indah melakukan sesuatu (eksekusi) atau tidak melakukan sesuatu (not
to do) dalam mengoordinasikan, memimpin dalam hubungan antara dirinya dengan
masyarakat, antara departemen dan unit dalam tubuh pemerintahan itu sendiri9.
9
Inu kencana. 2013. Ilmu pemerintahan : Jakatra: Bumi Aksara.,12
10
Taliziduhu Ndraha.1997. Metodologi ilmu pemerintahan : Jakarta: Rineka Cipta.,6
11
Ibid.,7
11
d. Menunjukkancara-cara atau metode atau sistem yang digunakan untuk
mengatur masyarakat.
12
Law) yang mengatur urusan pemerintah dalam hubungannya dengan orang-orang
yang mengatur dan mengelola lembaga pemerintahan.12
Etika dan moral sangat penting dalam pemerintahan dalam hal ini dengan
adanya etika dalam pemerintahan maka pemerintahan akan berjalan dengan baik.
Para aparatur pemerintahan memiliki kesadaran moral yang tinggi pada para politisi
pemerintah dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sehingga kejujuran
kebenaran dan keadilan dapat diwujudkan.
Wujud etika pemerintahan tersebut adalah aturan-aturan ideal yang dinyatakan
dalam UUD baik yang dikatakan oleh dasar negara (pancasila) maupun dasar-dasar
perjuangan negara (teks proklamasi). Di Indonesia wujudnya adalah pembukaan
UUD 1945 sekaligus pancasila sebagai dasar negara (fundamental falsafah bangsa)
dan doktrin politik bagi organisasi formil yang mendapatkan legitimasi dan serta
keabsahan hukum secara de yure maupun de facto oleh pemerintahan RI, dimana
pancasila digunakan sebagai doktrin politik organisasinya
Prinsip prinsip atau nilai nilai yang terkandung dalam good governance
lebih menekankan profesionalitas dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan
untuk pelayanan publik. Faktanya, profesionalitas ternyata belum cukup untuk
melaksanakan good governance secara utuh. Diperlukan hal lain untuk
mengimplementasikan good governance yaitu kompetensi etika.
12
Dr.Drs.Ismail Nurdin,M.Si. Etika Pemerintahan.2017. Yogyakarta. Lintang Rasi Aksara
Books.hlm 15
13
Mereka harus memilih antara memperjuangkan program pemerintah dan
mempertahan memperhatikan kepentingan masyarakatnya. Masalah-masalah yang
ada dalam Grey area seperti ini akan semakin banyak dan kompleks seiring dengan
meningkatnya modernitas masyarakat. Pengembangan etika birokrasi mungkin bisa
fungsional terutama dalam memberi policy guidance kepada para pejabat birokrat
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Kedua, keberhasilan
pembangunan yang telah meningkatkan dinamika dan kecepatan perubahan dalam
lingkungan birokrasi. Dinamika yang terjadi dalam lingkungannya tentunya
menuntut kemampuan birokrasi untuk melakukan adjustmentagar tetap tanggap
terhadap perubahan yang terjadi di dalam lingkungannya.
14
Karena administrasi negara bukan saja terkait dengan masalah pelaksanaan
kebijakan politik saja tetapi juga terkait dengan masalah manusia dan kemanusiaan.
Di dalam implementasinya etika pemerintahan itu meliputi etika yang menyangkut
individu sebagai anggota organisasi pemerintahan juga meliputi etika organisasi
pemerintahan serta etika profesi organisasi pemerintahan yang ketiganya dalam
implementasinya bermuara pada nilai-nilai etis yang terkandung baik pada
peraturan perundangan nilai-nilai agama nilai-nilai sosial budaya nilai-nilai dalam
asas penyelenggaraan pemerintahan dan nilai lainnya yang ada kaitanya dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara.
15
ranting buah sampai tunasnya.demikian pula bagi organisasi semua anggota ingin
merasakan sebagai tempat berenang .
16
atau tuntutan masyarakat yang disalurkan melalui media massa setiap
usulan rakyat tidak hanya di dengar saja tapi ditindaklanjuti dengan aksi.
- Proaktif ,karakter ini ditandai sikap antisipasi terhadap kejadian kejadian
yang akan timbul yang akan merugikan masyarakat misal banjir wabah
penyakit kelaparan dan sebagainya.
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat sikap
dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain menurut pancasila
pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong menuntun dan
membimbing asuhannya dengan kata lain beberapa asas utama dari kepemimpinan
Pancasila adalah:
1. Ing Ngarso Sung tulodo Pemimpin harus mampu dengan sifat dan
perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-
orang yang dipimpinnya.
2. Ing Madya Mangun Karso Pemimpin harus mampu membangkitkan
semangat Swakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbing nya.
3. Tut Wuri Handayani Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang
yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung
jawab.
17
diyakini mampu menyelesaikan masalah-masalah pemerintahan di Indonesia dan
mampu membawa Indonesia mencapai tujuan. Namun faktanya sudah hampir dua
dekade implementasi good governance dalam pemerintahan Indonesia semakin
dibebani kasus-kasus etika dalam otonomi daerah. Lahir raja-raja kecil di
kabupaten/kota, korupsi berjamaah, perselingkuhan, ketergantungan dana kepada
pusat, ketimpangan perda, ijasah palsu, persaingan tidak sehat antara kepala daerah
dan wakilnya, dan sejumlah kasus lainnya. Semua itu terjadi karena tidak adanya
nilai-nilai etika pemerintahan.
Nilai-nilai etika yang mulia dan agung yang hidup, dianut, diamalkan, dan
dilembagakan oleh aparatur pemerintahan akan melahirkan pemerintahan yang
agung, bersih, berwibawa, dan mulia. Sebuah pemerintahan yang memiliki nilai
etika jelas dan resmi akan dengan mudah mendeteksi dan mengetahui aparatur yang
taat nilai dan aparatur yang melanggar nilai. Etika pemerintahan yang jelas juga
akan melahirkan kemuliaan bangsa dan negara baik dimata masyarakatnya sendiri,
di mata dunia bahkan di mata Tuhan.
18
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Etika Pemerintahan adalah ajaran untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai
dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia. Etika
pemerintahan diartikan sebagai suatu ukuran kepatutan atau keutamaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, termasuk kepatutan perilaku dan tindakan aparat
dan lembaga pemerintahan
Etika dan moral sangat penting dalam pemerintahan dalam hal ini dengan
adanya etika dalam pemerintahan maka pemerintahan akan berjalan dengan lebih
baik. Para aparatur pemerintahan memiliki kesadaran moral yang tinggi pada para
politisi pemerintah dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sehingga
kejujuran kebenaran dan keadilan dapat diwujudkan.
b. Saran
Etika adalah suatu hal yang penting. Dalam pemerintahan, etika pemerintahan
sangat diperlukan. Pemerintahan yang baik terwujud karena para pejabat elit nya
19
menerapkan etika pemerintahan dalam menjalankan pemerintahannya. Diharapkan
para aparat pemerintahan di Indonesia dapat menerapkan etika pemerintahan ini
agar pemerintahan di indonesia tidak terdapat lagi penyimpangan penyimpangan
yang terjadi seperti korupsi dan lainnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21