Disusun oleh :
Aridhya Rahmanditha Parasu
205030100111139
Kelas B (Kurikulum 2015)
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Etika Administrasi Publik.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana dinamika dan implementasi
Etika Administrasi Publik.
3. Untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang ada dalam Etika
Administrasi Publik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Rational theory berasumsi bahwa baik atau buruk sangat tergantung dari
rationating atau alasan dan logika yang melatarbelakangi suatu perbuatan,
bukan pengalaman. Dalam konteks ini, setiap situasi dilihat sebagai suatu
yang unik dan membutuhkan penerapan yang unik pula tentang baik atau
buruk.
2. Relevation theory berasumsi bahwa yang benar atau salah berasal dari
kekuasaan di atas manusia yaitu dari Tuhan sendiri. Dengan kata lain apa
yang dikatakan Tuhan (dalam berbagai kitab suci) menjadi rujukan utama
untuk memutuskan apa yang benar dana pa yang salah.
3. Empirical theory berpendapat bahwa etika diturunkan dari pengalaman
manusia dan persetujuan umum. Misalnya peperangan/penggunaan zat
kimia tertentu yang membahayakan manusia. Dalam konteks ini penilaian
baik dan buruk tidak terlepas atau terpisahkan dari fakta dan perbuatan
yang dirasakan.
4. Intuitive theory berasumsi bahwa etika tidak harus berasal dari
pengalaman dan logika, tetapi ini dari manusia secara alamiah memiliki
pemahaman tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk. Teori ini
menggunakan hukum moral atau “natural moral law”.
Nilai etika tersebut di atas dapat digunakan sebagai rujukan bagi birokrat
khususnya para pemimpin dalam bersikap, bertindak, berperilaku, dalam
merumuskan kebijakan dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi,
kewenangan, dan taggungjawabnya, sekaligus dapat digunakan standar untuk
menilai, apakah sikap, tindakan, perilaku dan kebijkannya dinilai baik atau
buruk oleh publik.
Maka dari itu birokrasi terkait erat dengan pelayanan publik yang dimana
pelayanan publik sendiri harus disertai dengan nilai-nilai dalam etika administrasi
publik. Menurut UU Pelayanan Publik, pelayanan publik merupakan kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Etika (ethic) merupakan salah satu cabang filsafat yang mencakup filsafat
moral atau pembenaran filosofis (philosophical judgements). Sebagai
suatu falsafah, etika berkenaan dengan moralitas beserta
persoalanpersoalan dan pembenarannya.
Moralitas merupakan salah satu instrument kemasyarakatan apabila suatu
kelompok sosial menghendaki adanya penuntun tindakan (action guide)
untuk segala tingkah laku yang disebut bermoral.
Etika Birokrasi (Administrasi Publik) adalah sebagai seperangkat nilai
yang menjadi acuan atau penuntun bagi tindakan manusia dalam
organisasi. Biasanya etika dipandang sebagai refleksi atas baik dan buruk,
benar dan salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar. Etika administrasi publik juga dipandang sebagai standar /
norma yang menentukan baik dan buruk benar atau salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publikdalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Daftar Pustaka
Dr. Harbani Pasolong, M.Si. 2017. Teori Administrasi Publik. Edisi Revisi,
ALFABETA. Bandung.
Dra. Triyuningsih, M.Si. 2017. Etika Administrasi Publik. Program Studi Doktor
Administrasi Publik FISIP-UNDIP. Semarang.