PENDAHULUAN
secara bebas dapat diartikan kumpulan dari peraturan-peraturan kesusilaan. Dalam pengertian
kumpulan dari peraturan-peraturan kesusilaan sebetulnya tercakup juga adanya kesediaan karena
kesusilaan dalam dirinya minta minta ditaati pula oleh orang lain. Menurut Drs.Haryanto, MA.
bahwa Etika merupakan instrumen dalam masyarakat untuk menuntun tindakan (perilaku) agar
Ini berarti Etika merupakan norma dan aturan yang turut mengatur perulaku seseorang
dalam bertindak dan memainkan perannya sesuai dengan aturan main yang ada dalam masyarakat
agar dapat dikatakan tindakannya bermoral. Dari beberapa pendapat yang menegaskan tentang
pengertian Etika di atas jelaslah bagi kita bahwa Etika terkait dengan moralitas dan sangat
tergantung dari penilaian masyarakat setempat, jadi dapat dikatakan bahwa moral merupakan
landasan normative yang didalamnya mengandung nilai-nilai moralitas itu sendiri dan landasan
normative tersebut dapat pula dinyatakan sebagai Etika yang dalam Organisasi Birokrasi disebut
Etika dalam konteks birokrasi digambarkan sebagai suatu panduan norma bagi aparat
birokrasi dalam menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat. Etika birokrasi harus
menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan organisasnya. Etika
masyarakat luas. Oleh karena etika mempersoalkan “baik-buruk” dan bukan “benar-salah” tentang
sikap, tindakan dan perilaku manusia dalam berhubungan dengan sesamanya baik dalam
masyarakat maupun organisasi publik, maka etika mempunyai peran penting dalam praktek
administrasi negara.
Dalam arti yang sempit, pelayanan publik adalah suatu tindakan pemberian barang dan jasa
kepada masyarakat oleh pemerintah dalam rangka tanggung jawabnya kepada publik, baik
diberikan secara langsung maupun melalui kemitraan dengan swasta dan masyarakat, berdasarkan
jenis dan intensitas kebutuhan masyarakat, kemampuan masyarakat dan pasar. Konsep ini lebih
menekankan bagaimana pelayanan publik berhasil diberikan melalui suatu delivery system yang
sehat.
Pelayanan publik ini dapat dilihat sehari-hari di bidang administrasi, keamanan, kesehatan,
pendidikan, perumahan, air bersih, telekomunikasi, transportasi, bank, dsb. Sedangkan dalam arti
yang luas konsep pelayanan publik (public service) identik dengan publik administration yaitu
berkorban atas nama orang lain dalam mencapai kepentingan publik (Perry, 1989). Dalam konteks
ini pelayanan publik lebih dititik beratkan kepada bagaimana elemen-elemen administrasi publik
seperti policy making, desain organisasi, dan proses manajemen dimanfaatkan untuk
mensukseskan pemberian pelayanan publik, dimana pemerintah merupakan pihak provider yang
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian
moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Kumorotomo mendefinisikan etika pelayanan publik sebagai suatu cara dalam melayani
publik dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang mengandung nilai-nilai hidup dan hukum
atau norma-norma yang mengatur tingkah laku manusia yang dianggap baik. Menurut Drs. Sidi
Gajalba dalam sistematika filsafat, etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia
dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Kekuasaan membuat kebijakan publik berada pada kekuasaan politik (political master),
dan melaksanakan kebijakan politik tersebut merupakan kekuasaan administrasi negara. Namun,
administrasi negara dalam menjalankan kebijakan politik tersebut memiliki kewenangan secara
umum disebut “discretionary power”, yaitu keleluasaan untuk menafsirkan suatu kebijakan politik
dalam bentuk program dan proyek, maka timbul suatu pertanyaan, apakah ada jaminan dan
bagaimana menjamin kewenangan itu digunakan secara “baik dan tidak secara buruk”.
Atas dasar itulah etika di perlukan dalam administrasi publik. Etika dapat dijadikan
pedoman, referensi, petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh aparat birokrasi dalam
menjalankan kebijakan politik, dan sekaligus digunakan sebagai standar penilaian apakah perilaku
aparat birokrasi dalam menjalankan kebijakan politik dapat dikatakan baik atau buruk.
Beberapa pandangan yang mendukung arti pentingnya etika dalam etika administrasi
negara seperti dikutip dari buku karangan Kartasasmitaterbitan tahun 1977 sebagai berikut:
“Birokrasi melenceng dari keadaan yang seharusnya. Birokrasi selalu dilihat sebagai masalah
teknis dan bukan masalah moral, sehingga timbul berbagai persoalan dalam bekerjanya birokrasi
publik”. Birokrasi sebagai bentuk organisasi yang ideal, telah merusak dirinya dan masyarakatnya
dengan ketiadaan norma-norma, nila-nilai dan etika yang berpusat pada manusia.
Sementara pemahaman pelayanan publik yang disediakan oleh birokrasi merupakan wujud
dari fungsi aparat birokrasi sebagai abdi masyarakat dan abdi negara. Sehingga maksud dari publik
servis tersebut demi mensejahterakan masyarakat. Kaitan dengan tersebut Widodo (2001: 269)
mengartikan, pelayanan publik sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata
Sehubungan dengan itu, dikemukakan Thoha (1988: 119) kondisi masyarakat terjadi suatu
perkembangan yang sangat dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik merupakan
indikasi dari empowering yang dialami oleh masyarakat. Hal ini, berarti masyarakat semakin sadar
akan apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Masyarakat semakin berani untuk mengajukan tuntutan, keinginan dan
aspirasinya kepada pemerintah. Masyarakat semakin kritis dan semakin berani untuk melakukan
Dengan kondisi masyarakat semakin kritis, birokrasi publik dituntut mengubah posisi dan
peran (revitalisasi) dalam memberikan layanan publik. Dari yang suka mengatur dan memerintah
berubah menjadi suka melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan, berubah
menjadi suka menolong menuju ke arah yang fleksibel kolaburatis dan dialogis, dan dari cara-cara
yang sloganis menuju cara-cara kerja yang realistik pragmatis (Thoha, 1988: 119).
Dalam kondisi masyarakat seperti digambarkan tersebut, aparat birokrasi harus dapat
memberikan layanan publik yang lebih professional, efektif, efisien, sederhana, transparan,
terbuka, tepat waktu, responsive, adaftif dan sekaligus dapat membangun kualitas manusia dalam
arti meningkatkan kapasitas individu dan masyarakat untuk secara aktif menentukan masa
3.1 Kesimpulan
Etika pelayanan kepada publik (masyarkat umum) memang sangat diharapkan, karena
etika tersebut kini mulai luntur oleh perbuatan para pelayan masyarakat (aparatur pemerintah)
yang kurang menjunjung kode etika pelayanan kepada masyarakat. Terbukti dengan adanya
perbuatan nakal para oknum aparatur pemerintah yang melakukan beberapa kecurangan yang
seperti mempercepat penyelesaian pembuatan KTP namun dengan cara membayar uang balas jasa
mereka. Perbuatan tersebut tidak seharusnya dilakukan karena bertentangan dengan norma yang
sudah ada.
Walau mungkin etika pelayanan kepada publik belum disebutkan secara jelas, namun etika
pelayanan publik dapat dilakukan sesuai dengan hati nurani. Karena dengan hati nurani kita dapat
membedakan yang mana yang baik dan yang mana yang buruk, dengan adanya pelayanan yang
3.2 Saran
pelayanan kepada masyarakat, karena sebagian besar pelayan masyarakat belum mengetahui etika
pelayanan kepada masyarakat. Sebagian mungkin masih belum mengetahui bagaimana seharusnya
tindakan untuk melayani masyarakat sehinggga dia melakukan kesalahan dalam melakukan
pelayanan atas ketidaktahuannya. Sangat disayangkan jika kesalahan dalam pelayanan dilakukan
karena kebutaan akan bagaimanan seharusnya etika yang diterapkan kepada masyarakat.
Saran selanjutnya berikanlah penghargaan jika aparatur melakukan tindakan sesuai etika dan
sebaliknya, berikanlah sanksi yang tegas kepada pelanggar etika pelayanan apalagi yang
melakukan dengan sengaja. Diharapkan dengan adanya tindakan seperti itu para pelayan
Di Susun Oleh:
Lusiana Yeni
E1013161001