Anda di halaman 1dari 22

USULAN TEKNIS

PENYUSUNAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS


KABUPATEN SERANG
2022
BAB I
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

I.1 Latar Belakang Perusahaan

I.2 Struktur Organisasi Perusahaan


BAB II
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN

II.1 Pengalaman Perusahaan


BAB III
URAIAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
BAB IV
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK

IV.1 Umum
Konsultan telah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Penyusunan
Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang
Kabupaten Serang yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang.
Kami sebagai penyedia jasa telah memahami dan benar-benar mengerti.

IV.2 Tanggapan terhadap KAK


IV.2.1 Tanggapan Umum
Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Kegiatan Penyusunan Dokumen
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Kabupaten Serang sudah
memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada hakikatnya merupakan patokan dasar dalam
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, pihak Konsultan akan mengikuti semua ketentuan
yang tercantum dalam KAK.

Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau perimbangan bagi
pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja yang
ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja.

IV.2.2 Tanggapan Khusus


1. Tanggapan terhadap Latar Belakang
Bagian latar belakang sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai bentuk
pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2. Tanggapan terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud, tujuan dan sasaran dari kegiatan sudah cukup jelas dan konsultan
berkeyakinan dapat menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya.

3. Tanggapan terhadap Ruang Lingkup Kegiatan


Lingkup kegiatan sudah sangat jelas dan mudah dipahami. Hal yang perlu
dipertanyakan hanya bersifat teknis pelakasanaan pekerjaan di lapangan. Kegiatan
dapat berjalan dengan baik pada wilayah yang telah memenuhi persyaratan kriteria
yang bisa difasilitasi, sebab semua perencanaan dan kegiatan akan dilakukan selalu
berdasarkan atas ketersediaan sumber daya yang terdapat di lokasi pekerjaan.

4. Tanggapan terhadap Keluaran


Secara jelas keluaran yang harus diperoleh adalah tersedianya dokumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang memuat rekomendasi pencegahan dampak
negatif kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP) pembangunan terhadap
lingkungan hidup disertai dengan serta kajian daya dukung dan daya tampung yang
dilengkapi dengan data hasil identifikasi dan inventarisasi sumber pencemar.

5. Tanggapan terhadap Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disediakan
selama 3 (tiga) bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender, mencukupi untuk
menyelesaikan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di
Kabupaten Serang dengan sebaik - baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan tersebut dengan bantuan
dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya.

6. Tanggapan terhadap Kebutuhan Tenaga Ahli


Tenaga ahli yang disyaratkan dalam KAK dirasa sudah mencukupi dari segi kuantitas
maupun kualitas apabila sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Seluruh tenaga
ahli yang disyaratkan telah sesuai dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan.
BAB V
URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM
KERJA

V.1 Latar Belakang


Kabupaten Serang yang resmi menjadi bagian dari Provinsi Banten sejak terbentuk pada
tanggal 4 Oktober 2000, memiliki potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang
bernilai kompetitif sehingga memiliki potensi untuk berkembang. Perkembangan ini
sebaiknya ditunjang oleh proses pembangunan daerah yang dapat memberikan dampak
positif bagi masyarakat Kabupaten Serang. Alur perencanaan pembangunan dan perencanaan
tata ruang haruslah berada dalam satu siklus yang sama. Proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan wilayah Kabupaten Serang harus diwujudkan oleh rencana tata ruang yang
baik sehingga perkembangan wilayah dapat sesuai dengan visi dan misi pembangunan
Kabupaten Serang.

Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menegaskan tujuan
penyelenggaraan penataan ruang yaitu mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif, dan berkelanjutan, serta menciptakan keharmonisan antara lingkungan
alam dan lingkungan buatan; keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; serta perlindungan fungsi ruang
dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. Pencegahan
dampak negatif terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam rencana tata ruang. Undang-Undang Nomor 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mendefinisikan
pembangunan berkelanjutan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek
Lingkungan Hidup, Sosial, dan Ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan.

Instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) digunakan untuk memastikan bahwa
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi ke dalam
rencana pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP).
KLHS didefinisikan sebagai rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program. Kaidah terpenting KLHS dalam penataan ruang adalah sifatnya yang partisipatif
dan sedapat mungkin didasari keinginan sendiri untuk memperbaiki kualitas KRP tata ruang.
Instrumen KLHS wajib diintegrasikan ke dalam penyusunan atau evaluasi Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional, Provinsi, dan
Kabupaten/Kota, termasuk memaduserasikan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang
berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup, fungsi dan daya dukung
dan daya tampung lingkungan hidup di Kabupaten/Kota. Oleh karena itu integrasi KLHS
dalam penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Kabupaten Serang juga diharapkan menjadi
pedoman bagi pembangunan Kabupaten Serang dan mendorong terwujudnya pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development).

Salah satu tahapan penyelenggaraan KLHS dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan KLHS adalah melakukan pendokumentasian setelah
terselenggaranya KLHS. Dokumen ini merupakan dokumen publik yang dapat diakses oleh
setiap orang. Dengan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan kegiatan penyusunan
dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) melalui Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Serang.

V.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran


1. Maksud
Pelaksanaan kegiatan ini bermaksud untuk melakukan penyusunan dokumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Serang untuk mengintegrasikan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam rencana tata ruang (RTR) Kabupaten Serang.

2. Tujuan
Tujuan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup (KLHS) Kabupaten Serang adalah
untuk mengidentifikasi pengaruh rumusan Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP)
pembangunan terhadap lingkungan hidup dan mengintegrasikan alternatif dan rekomendasi
hasil telaahan KLHS ke dalam Rencana Tata Ruang (RTR) Kabupaten Serang. Proses dan
hasil pelaksanaan KLHS akan memberi kontribusi kepada materi Rencana Tata Ruang
melalui:
 Penelaahan dan evaluasi pengaruh rumusan KRP terhadap lingkungan hidup
 Pengintegrasian prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam dokumen RTR
Kabupaten Serang;
 Penyelenggaraan rangkaian forum dialog kelompok masyarakat Kabupaten Serang
untuk mengidentifikasi kondisi dan permasalahan lingkungan serta alternatif
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

3. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

 Kajian kebijakan pengembangan wilayah dan tata ruang Kabupaten Serang;


 Inventarisasi potensi sumberdaya alam dan kondisi bentang alam atau lansekap;
 Inventarisasi isu strategis yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam dan
pengembangan wilayah Kabupaten Serang;
 Inventarisasi dan identifikasi sumber dan potensi pencemar lingkungan hidup di
Kabupaten Serang;
 Analisis daya dukung dan daya tampung wilayah Kabupaten Serang dalam
pengembangan konteks regional;
 Rekomendasi kebijakan penggunaan sumber daya dan kebijakan pengembangan
wilayah Kabupaten Serang.

V.3 Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup wilayah kajian adalah Kabupaten Serang. Lingkup wilayah kegiatan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Serang tersebut merupakan seluruh ruang
daratan (termasuk gunung, hutan, dan lain-lain), ruang udara dan ruang perairan (sungai,
danau, dan lain-lain).

Ruang lingkup kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten
Serang adalah sebagai berikut:

 Rapat Persiapan/Koordinasi awal dalam rangka penyamaan pandangan, difokuskan


kepada diskusi dan mendapatkan umpan balik dari seluruh pihak terkait, terutama
pihak DLH Kab. Serang;
 Menyusun Kelompok Kerja (PokJa) KLHS dan pemangku kepentingan KLHS.
 Mengkaji dampak lingkungan atas rencana tata ruang berupa Kegiatan, Rencana,
dan/atau Program (KRP), memberi kesempatan untuk memasukkan aspek lingkungan
hidup ke dalam proses perencanaan pada tahap awal sehingga dapat sepenuhnya
memprakirakan dampak lingkungan potensial;
 Melakukan Forum Group Discussion (FGD) dan Konsultasi Publik (KP) untuk secara
partisipatif mengidentifikasi isu pembangunan berkelanjutan, merumuskan isu
strategis, mengidentifikasi muatan KRP yang berdampak terhadap lingkungan hidup,
merumuskan alternatif dan rekomendasi perbaikan KRP. Kegiatan FGD dan KP
melibatkan SKPD yang terkait dan masyarakat umum yang terdiri dari pihak
akademisi, tokoh masyarakat, dll.
 Dalam pelaksanaan FGD dan KP dihadirkan narasumber yang dapat menjelaskan dan
menjembatani kegiatan FGD serta memberikan penjelasan tentang tujuan dan maksud
penyusunan KLHS ini.
 Mengkaji daya dukung dan daya tampung Kabupaten Serang baik itu melalui
pendekatan kuantitatif ataupun kualitatif;
 Kajian kependudukan, fisik geografis, sosial-ekonomi, dan budaya;
 Kajian mengenai kondisi pemanfaatan ruang (kawasan lindung dan kawasan
budidaya), antara lain: perkebunan, hutan, sumberdaya air, dan perikanan, pangan,
dan bencana wilayah, serta kondisi kapasitas lingkungan hidup (daya dukung dan
daya tampung lingkungan);
 Melakukan kegiatan Pelaporan dan Tinjauan (reporting and review);
 Finalisasi Laporan dan Penyerahan Laporan.

V.4 Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) yang memuat rekomendasi pencegahan dampak negatif kebijakan, rencana,
dan/atau program (KRP) pembangunan terhadap lingkungan hidup disertai dengan serta
kajian daya dukung dan daya tampung yang dilengkapi dengan data hasil identifikasi dan
inventarisasi sumber pencemar. Dokumen KLHS Kabupaten Serang bersifat interaktif yang
dapat dan bahkan perlu dimutakhirkan oleh SKPD terkait. Dokumen KLHS ini diharapkan
bermanfaat bagi penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah ataupun Rencana Pembangunan
Jangka Panjang dan Menengah Daerah Kabupaten Serang selanjutnya agar sesuai dengan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Dokumen-dokumen perencanaan dan
lingkungan seperti halnya tata ruang, rencana pembangunan dan status lingkungan hidup
Kabupaten Serang merupakan referensi utama yang dapat dijadikan acuan bagi analisis
KLHS ini.

V.5 Pendekatan Teknis dan Metodologi Kegiatan


V.5.1 Pendekatan Studi
Terdapat dua definisi KLHS yang lazim diterapkan. Definisi pertama yaitu menekankan pada
pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven). KLHS berfungsi untuk menelaah efek
dan/atau dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana atau program pembangunan.
Definisi kedua yaitu pendekatan keberlanjutan (sustainability-driven). KLHS menekankan
pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya. KLHS kemudian dirumuskan
sebagai proses sistematis untuk mengevaluasi pengaruh lingkungan hidup dari, dan menjamin
diintegrasikannya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam, pengambilan keputusan yang bersifat
strategis.

Posisi KLHS berada pada relung pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang.
KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun, mengarahkan, dan
menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan
dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan, rencana dan program (KRP). Hasil yang
akan dicapai akan berdampak langsung pada penentuan arah kebijakan lingkungan hidup,
sumberdaya alam, dan pemanfaatan ruang di tingkat Pemerintah.

Pendekatan KLHS dalam penataan ruang didasarkan pada kerangka kerja dan metodologi
berpikir. Aplikasi dari berbagai pendekatan KLHS dapat diterapkan dalam bentuk kombinasi
sesuai dengan hirarki dan jenis rencana tata ruang yang akan ditelaah, lingkup isu lingkungan
hidup, kerangka hukum, kapasitas institusi dan tingkat kemauan politis atas manfaat KLHS.
Adapun empat model pendekatan KLHS untuk penataan ruang, diantaranya yaitu:
1. KLHS dengan Kerangka Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(AMDAL) (EIA-Mainframe)
KLHS dilaksanakan menyerupai AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada efek dan
dampak yang ditimbulkan rencana tata ruang terhadap lingkungan hidup.
Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan analisis telaahannya pada tiap
hirarhi KRP rencana tata ruang.
2. KLHS sebagai Kajian Penilaian Keberlanjutan Lingkungan Hidup (Environmental
Appraisal)
KLHS ditempatkan sebagai environmental appraisal untuk memastikan KRP rencana
tata ruang menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga bisa diterapkan
sebagai sebuah telaah khusus yang berpijak dari sudut pandang aspek lingkungan
hidup.
3. KLHS sebagai Kajian Terpadu/Penilaian Keberlanjutan (Integrated Assessment
Sustainability Appraisal)
KLHS diterapkan sebagai bagian dari uji KRP untuk menjamin keberlanjutan secara
holistik, sehingga sudut pandangnya merupakan paduan kepentingan aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup. Dalam prakteknya, KLHS kemudian lebih
ditempatkan sebagai bagian dari kajian yang lebih luas yang menilai atau
menganalisis dampak sosial, ekonomi dan lingkungan hidup secara terpadu.
4. KLHS sebagai pendekatan Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Alam
(Sustainable Natural Resource Management) atau Pengelolaan Berkelanjutan
Sumberdaya (Sustainable Resource Management)
KLHS diaplikasikan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, dan a)
dilaksanakan sebagai bagian yang tidak terlepas dari hirarki sistem perencanaan
penggunaan lahan dan sumberdaya alam, atau b) sebagai bagian dari strategi spesifik
pengelolaan sumberdaya alam. Model a) menekankan pertimbangan – pertimbangan
kondisi sumberdaya alam sebagai dasar dari substansi rencana tata ruang, sementara
model b) menekankan penegasan fungsi rencana tata ruang sebagai acuan aturan
pemanfaatan dan perlindungan cadangan sumberdaya alam.

V.5.2 Metodologi Kegiatan


Metodologi dan kerangka kerja KLHS dapat bervariasi, namun secara garis besar terdapat
enam tahapan dalam metodologi KLHS yaitu:

1. Penapisan: Menentukan konteks dan data dasar, konteks kelembagaan, isu-isu


lingkungan hidup, keterkaitan KRP dengan isu lingkungan hidup, tujuan dan fokus
KLHS.
2. Pelingkupan: Ruang lingkup KLHS, studi data dasar, isu-isu pembangunan
berkelanjutan, sasaran KLHS dan sasaran KRP
3. Alternatif KRP: Tujuan / sasaran KRP, identifikasi dan perbandingan alternatif KRP,
analisis KRP dan alternatifnya, KRP lain yang relevan dan analisis sistem.
4. Analisis lingkungan (evaluasi dan valuasi dampak KRP): Interpretasi data, evaluasi
dan prakiraan dampak tidak langsung, kumulatif dan sinergistik, analisis multikriteria
ketidakpastian dan pembobotan, dan mitigasi dampak.
5. Alternatif KRP dan pengambilan keputusan: Hasil, proses dan mekanisme
pengambilan keputusan, keterlibatan publik dan pemangku kepentingan, argumentasi
dan pengambilan keputusan.
6. Rencana pemantauan dan pengelolaan KRP: Implementasi mitigasi dampak, monev
untuk perbaikan KRP, tindak lanjut pengelolaan dampak KRP melalui pembentuk
Sistem Pengelolaan Lingkungan Hidup Adapatif.

V.6 Program Kerja


Rencana kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan dari konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah diberikan. Dalam rencana kerja ini akan diuraikan urutan – urutan
pekerjaan, konsep penanganan masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat,
pengerahan sarana maupun personil pendukung, jadwal pelaksanaan pekerjaan serta jadwal
personil. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan
dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan
pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut. Program Kerja tersebut dapat dirinci dalam
bagan berikut:
Rencana Tata Ruang

Mengintegrasi Prinsip Pembangunan


Menyusun Kebijakan Rencana Program
Berkelanjutan

Mengidentifikasi Kebijakan Rencana Mengkaji isu Pembangunan Berkelanjutan


Program

Mengidentifikasi materi muatan KRP yang Menentukan isu Pembangunan


berpotensi menimbulkan pengaruh pada Berkelanjutan Strategis
Lingkungan Hidup

Menganalisis pengaruh hasil isu PB


Strategis terhadap materi muatan KRP

Menentukan KRP Berdampak

Menganalisa KRP Berdampak berdasarkan


6 Kajian Muatan KLHS:
Kapasitas DDDT LH;
Perkiraan mengenai dampak dan risiko
LH;
Kinerja layanan atau jasa ekosistem;
Efisiensi pemanfaatan SDA;
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi
terhadap perubahan iklim; dan
Tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati

Menyusun Rumusan Alternatif dan


Rekomendasi Perbaikan KRP

Rencana Tata Ruang yang terintegrasi


dengan KLHS

Gambar V.1 Kerangka Kerja KLHS


Pelaporan sebagai hasil pekerjaan yang harus diserahkan dari Penyusunan Dokumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kabupaten Serang, terdiri dari:

 Laporan Pendahuluan sebanyak 10 (sepuluh) buku, yang akan diserahkan kepada


pihak yang pemberi pekerjaan setelah dilakukan presentasi dan rapat pembahasan.
Penyerahan Laporan Pendahuluan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah pekerjaan dimulai.
 Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) buku yang akan diserahkan kepada pihak
pemberi pekerjaan pada akhir pekerjaan.

V.7 Organisasi dan Personil


Organisasi pelaksanaan pekerjaan menggambarkan hubungan antar personil Konsultan dan
hubungan kerja antara Konsultan dengan Pemberi pekerjaan sesuai hirarki tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya masing-masing. Berikut merupakan bagan organisasi pelaksanan
pekerjaan:

DLH Kabupaten Serang

Nama perusahaan

Administrator Team Leader


(S1 Teknik Lingkungan)

Ahli Perencanaan Ahli Adminitrasi


Wilayah Negara / Hukum Ahli Teknik Informatika
(S1 Perencanaan (S1 Adminitrasi Negara / (S1 Teknik Infromatika)
Wilayah dan Kota) Hukum)

Staff Administrasi
(SMA/SMK)

Gambar 5.2 Bagan Organisasi Pelaksana Pekerjaan


Personil tim pelaksanan terdiri atas:

a. 1 (satu) orang Team Leader dengan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan yang memiliki
pengalaman profesional selama 5 (lima) tahun.
b. 1 (satu) orang Ahli Perencanaan Wilayah dengan pendidikan Sarjana (S1)
Perencanaan Wilayah dan Kota yang memiliki pengalaman profesional selama 3
(tiga) tahun.
c. 1 (satu) orang Ahli Administrasi Negara / Hukum dengan pendidikan Sarjana (S1)
Administrasi Negara / Hukum yang memiliki pengalaman profesional selama 3 (tiga)
tahun.
d. 1 (satu) orang Ahli Teknik Informatika dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik
Informatika yang memiliki pengalaman profesional selama 3 (tiga) tahun.
e. 1 (satu) orang Staf Administrasi dengan pendidikan SMA / SMK yang memiliki
pengalaman profesional selama 1 (satu) tahun.
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam proses pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di


Kabupaten Serang, konsultan memperhatikan ruang lingkup kegiatan dan jangka waktu
pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk atau hasil rencana nantinya tidak bertentangan
dengan ketentuan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan
serta dapat disesuaikan dengan tepat waktu.

Konsultan telah mencermati Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum dalam
KAK sehingga perhitungan man – month personel dan perhitungan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan harus mampu ditransfer pada sebuah rencana kerja yang matang, efisien
dan terkendali oleh sebuah jalur aktifitas yang tepat. Pekerjaan akan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam KAK adalah 3 bulan atau 90 (sembilan puluh) hari kalender.
Semua kerangka berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi,
jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan dengan
pihak pemberi tugas diselesaikan.
2. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 3 bulan atau 90
(sembilan puluh) hari kalender sesuai dengan Berita Acara (BA) rapat penjelasan
umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
3. Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan dengan
tugas-tugas konsultan. Jadwal terinci dapat dilihat dalam Tabel 6.1.

Selain jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan / rencanakan, diperlukan sarana dan
prasarana penunjang yang berfungsi untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan.
Dalam pelaksanaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Serang,
Konsultan menggunakan data dan fasilitas yang dibutuhkan sebagai penunjang dalam
pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan tersebut. Data dan fasilitas penunjang pada dasarnya
telah disesuaikan dengan persyaratan yang tertuang dalam KAK. Data dan fasilitas yang
digunakan Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dokumen rencana dalam bentuk
laporan dan gambar/peta. Konsultan menggunakan data dan fasilitas penunjang yang
disediakan dengan baik sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

Tabel 6.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di
Kabupaten Serang
Bulan I Bulan II Bulan III
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Persiapan
a Mobilisasi
b Pemantapan Pemahaman Terhadap KAK
Penyusunan Rencana Kerja dan
c Pemantapan Metodologi Pelaksanaan
Pekerjaan
d Kick of Meeting
e Pembentukan Pokja
f Indetinfikasi Pemangku Kepentingan
g Koordinasi Awal

II Tahap Pelaksanaan
Inventarisasi kebutuhan data, peta,
informasi, dokumentasi dan rencana
a
program terkait subtansi kegiatan dari
berbagai sumber
Menerima masukkan aspek lingkungan
hidup ke dalam proses perencanaan
b pada tahap awal sehingga dapat
sepenuhnya memprakirakan dampak
lingkungan potensial
Mengidentifikasi isu pembangunan
c
berkelanjutan
Mengkaji daya dukung dan daya
tampung Kabupaten Serang baik itu
f
melalui pendekatan kuantitatif ataupun
kualitatif
Kajian kependudukan, fisik geografis,
g
sosial-ekonomi, dan budaya
Kajian mengenai kondisi pemanfaatan
ruang (kawasan lindung dan kawasan
budidaya), antara lain: perkebunan,
hutan, sumberdaya air, dan perikanan,
h
pangan, dan bencana wilayah, serta
kondisi kapasitas lingkungan hidup
(daya dukung dan daya tampung
lingkungan)
Mengidentifikasi muatan KRP yang
d
berdampak terhadap lingkungan hidup
Rapat : Merumuskan alternatif dan
e
rekomendasi perbaikan KRP
Melakukan kegiatan Pelaporan dan
i
Tinjauan (reporting and review);
Finalisasi Laporan dan Penyerahan
j
Laporan

III Laporan
a Laporan Pendahuluan
c Laporan Akhir
BAB VII
KOMPOSISI DAN PENUGASAN PERSONIL

Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa
Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam KAK. Tenaga ahli yang ditugaskan
tersebut dikoordinir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi
dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli lainnya.
Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan kegiatan ini telah memiliki kualifikasi
pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan sejenis dalam identifikasi pengaruh
rumusan Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP) pembangunan terhadap lingkungan
hidup dan mengintegrasikan alternatif dan rekomendasi hasil telaah KLHS ke dalam Rencana
tata Ruang (RTR) Kabupaten Serang. Masing-masing Tenaga Ahli memiliki tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.

Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik mengenai jenis
keahlian maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman personil, menurut Konsultan telah
sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini. Konsultan akan mengusulkan
Tenaga Ahli dengan pendidikan Sarjana (S1) sesuai bidang keahliannya dengan pengalaman
minimal 3 tahun. Konsultan juga mengusulkan Tenaga Penunjang dengan pendidikan
SMA/SMK dengan pengalaman minimal 1 tahun.

Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli memerlukan penekanan terhadap
desain yang akan dilakukan. Masing-masing Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama
mengenai kondisi dan permasalahan daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna,
sehingga mampu menghasilkan beberapa inovasi desai tidak hanya secara teknis, efisien
pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan manfaat lebih secara ekonomi
kepada masyarakat.

Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk menangani
pekerjaan ini sesuai dalam KAK dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. 1 (satu) orang Team Leader dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan
dan memiliki pengalaman profesional selama 5 (lima) tahun.
b. 1 (satu) orang Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pendidikan Sarjana
(S1) bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, dan memiliki pengalaman profesional
selama 3 (tiga) tahun.
c. 1 (satu) orang Ahli Administrasi Negara/Hukum dengan pendidikan Sarjana (S1)
bidang Administrasi Negara/Hukum dan memiliki pengalaman profesional selama 3
(tiga) tahun.
d. 1 (satu) orang Ahli Teknik Informatika dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik
Informatika dan memiliki pengalaman profesional selama 3 (tiga) tahun.
e. 1 (satu) orang Staf Administrasi dengan pendidikan SMA/SMK dan memiliki
pengalaman profesional selama 1 (satu) tahun.

Tabel 7.1 Komposisi dan Penugasan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis di Kabupaten Serang
Kualifikasi Jumlah
Pengalaman Jumlah
No. Posisi Jabatan Pendidikan TA
(tahun) Bulan
Minimal (orang)
A. Tenaga Ahli
Ahli S1 Jurusan Teknik
1 Team Leader 5 1 3
Lingkungan Lingkungan
Ahli
Ahli S1 di bidang
Perencanaan
2 Perencanaan Perencanaan 3 1 3
Wilayah dan
Wilayah Wilayah dan Kota
Kota
Ahli Ahli S1 di bidang
3 Administrasi Administrasi Administrasi 3 1 3
Negara/Hukum Negara/Hukum Negara/Hukum
Ahli Teknik Ahli Teknik S1 Teknik
4 3 1 3
Informatika Informatika Informatika
B. Tenaga Penunjang
Staf
1 Administrasi SMA/SMK 1 1 3
Administrasi

f.
BAB VIII
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Berdasarkan pengalaman Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sejenis,


dibutuhkan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Hubungan kerjasama antar personil dan koordinasi
pelaksanaan pekerjaan berperan penting dalam menghasilkan kualitas kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, dibutuhkan juga pengaturan jadwal pelaksanaan
penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan masing-masing personil terhadap
kegiatan pekerjaan ini sehingga dicapai suatu pola tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan
secara baik.

Dalam menunjang pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di


Kabupaten Serang ini, mobilisasi tenaga profesional oleh pihak Konsultan dengan berbagai
disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan ini nantinya. Selain itu,
tim konsultan juga akan memobilisasi tenaga pendukung, yang akan mendukung tenaga
profesional dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga
penunjang akan selalu mempertimbangkan kebutuhan tenaga profesional.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang adalah pihak yang mengharapkan hasil
pekerjaan ini secara optimal. Pemberi kerja senantiasa memberikan instruksi/perintah kerja,
serta menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan Konsultan. Penugasan Personil Tim
Konsultan disusun berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang tersurat didalam KAK. Tim
didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dan Konsultan. Jadwal penugasan personil tim
konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama personil tenaga profesional yang terlibat
secara langsung dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 7.1
Tabel 7.1 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Serang

Waktu Penugasan
Jumlah
No. Posisi Nama I II III Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I Tenaga Ahli                            
1 Team Leader                         3
2 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota                           3
3 Ahli Administrasi Negara/Hukum                           3
4 Ahli Teknik Informatika                           3
II Tenaga Penunjang                            
1 Staf Administrasi                           3

Anda mungkin juga menyukai