Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 2

MENYUSUN PERUMUSAN MASALAH ILMIAH,


VARIABEL, DAN FOKUS PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
1. JIHAN AISYAH
2. RIZA RAMADHANI SOLIHIN
3. SORAYA NURON JAMIL
4. ZAHIDAH FADHIILAH
MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitian pada hakikatnya adalah kesenjangan atau
gap antara apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang
terjadi dalam kenyataan di masyarakat, dengan kata lain
masalah penelitian adalah gap antara das sollen dan das
sein, kesenjangan antara apa yang diperlukan dengan apa
yang tersedia. maka dari itu peneliti akan mendapatkan
masalah penelitian ketika mampu menangkap kesenjangan-
kesenjangan tersebut.

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 179
MASALAH PENELITIAN
Masalah yang baik adalah realistis, benar-benar ada di
masyarakat, dan perlu diselesaikan.

Permasalahan akan didapat dari pengalaman, diskusi,


membaca, jalan-jalan, kejadian sehari-hari.

Peneliti harus memiliki ‘mata’ yang jeli dalam menemukan


masalah, dengan banyak berlatih.

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 179
MASALAH KENAKALAN REMAJA

CONTOH Tingkat kenakalan remaja yang ada di kota-


kota besar cukup memprihatinkan, padahal
4
MASALAH PENELITIAN dengan sarana dan prasarana pendididkan,
olahraga, seni, dan budaya atau lainnya cukup
tersedia, maka kenakalan remaja dapat
ditekan.

Dari contoh tersebut dapat dinyatakan


kesenjangan (gap) adalah antara yang
sumber: Dr. Ir. Masyhuri, MP & Dr. M. Zainuddin, MA. 2008.
seharusnya (kenakalan dapat ditekan dengan
Metodelogi Penelitian pendekatan praktis dan aplikasi. hal. 70-74 memanfaatkan segala fasilitas yang tersedia)
dengan kenyataannya (banyak yang nakal).
SUMBER MASALAH PENELITIAN

Bahan Referensi

Buku teks, majalah, koran, jurnal dan semacamnya adalah sumber utama yang dapat
melahirkan suatu masalah penelitian. orang yang sering membaca dan memanfaatkan
bahan-bahan referensi akan mudak menemukan masalah, karena dari bahan referensi
tersebut banyak mengandung informasi baik secara teoritis atau hanya sekedar data
dan fakta yang tersebar di lapangan

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 181
SUMBER MASALAH PENELITIAN

Kegiatan Ilmiah

Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah seperti seminar, simposium diskusi panel


dan sebagaianya dapat memberikan inspirasi untuk menemukan masalah
penelitian. Hal ini disebabkan pada kegiatan semacam itu menjadi tempat
berkumpulnya orang-orang yang sudah terbiasa dengan masalah dan berpikir
ilmiah, dari berbagai macam pembicaraan mereka kita dapat menggali
masalah yang dapat dikaji secara ilmiah.

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 182
Mengobservasi Fenomena Sosial
Mengobservasi merupakan fenomena sosial yang menjadi sumber masalah penelitian
yang sangat berharga, disela kesibukan dalam melaksanakan tugas keprofesinalan kita
alangkah baiknya kita berpikir sejenak kemudian konsentrasikan pikiran kita untuk
melihat gejala-gejala sosial yang terjadi disekeliling kita. tidak semua orang dapat
melakukannya, hanya orang yang terbiasa berpikir ilmiah yang dapat melakukannya.

contoh pada teori gravitasi lahir dari hasil pengamatan (observasi) yang disebabkan
jatuhnya sebuah aapel dari pohon ke tanah.

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 183
Melakukan diskusi atau berdialog dengan orang yang dianggap ahli

Melakukan diskusi atau meminta pendapat ahli tertentu merupakan sumber masalah
penelitian ilmiah terakhir yang dapat dilakukan, bisa berdialog dengan pakar mengenai
tema penelitian tertentu. Berdialog bukan berarti meminta masalah yang siap diteliti,
tetapi lebih kepada meminta pendapat tentang sesuatu yang menjadi keahliannya. Dari
hasil berdialog kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga yang dapat diangkat
menjadi masalah penelitian

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 184
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN

MASALAH PENELITIAN HARUS ORISINIL

Orisinilitas masalah merupakan kriteria pertama yang harus dipertimbangkan, kriteria


ini berkaitan dengan plagiarisme dalam menentukan masalah penelitian, artinya
masalah penelitian harus bener-bener asli, berdasarkan hasil proses berpikir bukan
hasil mencontoh masalah yang sudah ada. keaslian masalah ditunjukkan dengan
hasil kajian masalah terdahulu yang relevan.
untuk menunjukkan bahwa masalah yang kita rumuskan memang berbeda perlu
dicantumkan hasil dan simpulan penelitian yang dilakukan oleh orang lain.

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 186
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN

USEFUL (BERMANFAAT)

Masalah yang diteliti harus memiliki nilai guna, sebelum masalah diteliti peneliti
harus terlebih dahulu memahami nilai guna atau manfaatnya, melalui
pemahaman tersebut peneliti akan merasa termotivasi untuk melaksanakan dan
menyelesaikan penelitian tersebut. Adapun manfaat yang dimaksud yaitu
manfaat secara teoritis dan manfaat praktis

SUMBER: PENELITIAN PENDIDIKAN, WINA SANJAYA, CETAKAN KE 3, 2015, HAL. 186


1 2 3

MANFAAT
Ataukah masalah Apakah peneliti ingin
Apakah masalah itu
tersebut dirumuskan dan mengembangkan
dapat dirumuskan
TEORITIS
ingin dipecahkandemi sesuatu hipotesa yang
untuk memenuhi
memperoleh jawaban telah dirumuskan oleh
keinginan sponsor atau praktis yang berguna orang lain? dibutuhkan
adviser (pembimbing) ? untuk masyarakat ? penjelasan!

4 5 6
Apakah hal-hal yang Apakah pemecahan Apakah penelitian hanya
menguji suatu teori yang
ingin diipecahkan masalah tersebut dapat
telah banyak didukung
tersebut memiliki dipergunakan untuk oleh peneliti lain baik
relevansi dengan mengisi kesenjangan dengan menggunakan
teori ? dalam ilmu pengetahuan sampel yang berbeda atau
dengan menggunakan area
atau dalam teori ?
baru?

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 187
1 2 3

MANFAAT
Apakah hasil penelitian Apakah haisl penelitian
Apakah hasil penelitian
bermanfaat untuk siswa bermanfaat untuk
bermanfaat untuk guru
PRAKTIS
misalnya dalam kepala sekolah dalam
dalam meningkatkan
meningkatkan motivasi rangka menyusun
kualitas proses dan belajar ? program sekolah?
hasil belajar?

Apakah hasil penelitian itu bremanfaat untuk para


administrator sekolah misal para pengawas dan
dinas pendidikan untuk menyusun program
pembinaan khususnya para guru di sekolah?

Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 187
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN

SESUAI MINAT DAN LATAR BELAKANG


AKADEMIK PENELITIAN

Persoalan minat adalah persoaln selera peneliti, karena jika penelitian sesuai dengan
minat peneliti akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh baik dalam proses
menyusun dan menyelesaikan penelitiannya. Demikian minat peneliti terhadap masalah
yang dikaji dapat mempengaruhi keseriusan proses penelitian yang dilakukannya,
termasuk pada kesesuaian dengan latar belakang akademik peneliti, mendalam atau
tidaknya pengkajian suatu masalah penelitian dapat ditentukan oleh pemahaman
peneliti terhadap variabel-variabel penelitian.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 188
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN

KRITERIA YANG BERKAITAN DENGAN


KETERSEDIAAN DATA

Penelitian adalah proses pemecahan masalah secara empiris, oleh karena itu kemungkiann
terkumpulnya data merupakan kriteria yang tidak boleh dilupakan. sering terjadi masalah
penelitian pada subtansinya, yaitu masalah yang menarik untuk diteliti, namun ketika peneliti
dihadapkan dengan keharusan mengumpulkan data, peneliti baru menyadari betapa sulitnya
memperoleh data penelitian tersebut. Karena akurat atau tidaknya suatu hasil penelitian akan
sangat tergantung pada kelengkapan data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 188
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN

KRITERIA YANG BERKAITAN DENGAN DANA


DAN WAKTU YANG TERSEDIA

Penelitian merupakan kerja yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan tidak asal-
asalan sehingga pelaksanannya harus disesuaikan dengan dana dan waktu yang tersedia,
sering terjadi karena alasan waktu yang mepet atau alasan dana yang terbatas proses
penelitian tidak dilakukan sebagaimana mestinya, hal tersebut akan mempengaruhi kualitas
dari penelitian ilmiah itu sendiri, oleh sebab itu suatu kerja penelitian harus direncanakan
secara matang sesuai dengan limit waktu dan dana yang tersedia.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 189
RUMUSAN Terdapat 3 rumusan masalah yang dapat diterapkan pada
metode kuantitatif dan kualitatif, diantaranya yaitu:

MASALAH 1. Rumusan masalah deskriptif, yaitu rumusan yang


membimbing peneliti untuk menggali lebih dalam subyek
yang akan diteliti.
Bagaimana cara menentukan 2. Rumusan masalah komparatif, yaitu rumusan yang
rumusan masalah dalam sebuah memandu peneliti untuk membandingkan fenomena yang
riset? sedang diteliti dibandingkan dengan yang lain.
Sumber: Sahir, S.H. 2021. Metodologi 3. Rumusan masalah asosiatif, rumusan yang
Penelitian. Jogjakarta: Penerbit KBM menghubungkan antara situasi sosial satu dengan yang
Indonesia.
lainnya.
Rumusan masalah asosiatif dibagi menjadi tiga, yaitu:

Hubungan simetris, adalah hubungan dua variabel atau lebih yang muncul bersama
secara kebetulan.
Hubungan kausal, hubungan yang bersifat tidak secara kebetulan tetapi muncul
karena adanya akibat pengaruh darai variabel X sebagai variabel independen terhadap
variabel Y sebagai variabel dependen.
Hubungan reciprocal, hubungan timbal balik atau saling memengaruhi antara kedua
variabel tersebut.

Sumber: Sahir, S.H. 2021. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia.
1 PENGERTIAN

VARIABEL Hatch dan Farhady


Atribut atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu

PENELITIAN
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain.

Sugiyono
Variabel penelitian adalah suatu nilai dari orang, obyek
Sumber: Sugiyono. 2019. Metode atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dan R&D. Bandung: Alfabeta ditarik kesimpulannya.
2 MACAM-MACAM VARIABEL
Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.

Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akbiat, karena adanya variabel independen.

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN


(KOMITMEN KERJA) (PRODUKTIVITAS KERJA)

Sumber: Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
2 MACAM-MACAM VARIABEL
Variabel Intervening
Variabel merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. (Tuckman, 1988)

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL INTERVENING VARIABEL DEPENDEN


(PENGHASILAN) (GAYA HIDUP) (HARAPAN HIDUP)

VARIABEL MODERATOR Sumber: Sugiyono. 2019. Metode Penelitian


(BUDAYA LINGKUNGAN Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
TEMPAT TINGGAL) Alfabeta
2 MACAM-MACAM VARIABEL
Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN


(KOMITMEN KERJA) (PRODUKTIVITAS KERJA)

Sumber: Sugiyono. 2019. Metode VARIABEL MODERATOR


Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (KEPEMIMPINAN)
Bandung: Alfabeta
2 MACAM-MACAM VARIABEL
Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti.

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN


(PENDIDIKAN SMA & SMK) (KETERAMPILAN MENGETIK)

Sumber: Sugiyono. 2019. Metode Penelitian VARIABEL KONTROL


Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: (NASKAH, TEMPAT, MESIN
Alfabeta TIK)
MOLEONG (2014)
pengertian fokus penelitian merupakan inti yang didapatkan
dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang
diperoleh dari studi kepustakaan ilmiah.

Sumber: Prof. Lexy J. Moleong, 2014. Metodologi Penelitian.


Remaja Rosdakarya
Fungsi dari fokus penelitian adalah untuk membatasi
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. dengan
adanya fokus penelitian, maka peneliti tidak akan
kebingungan akan banyaknya data yang didapatkan. fokus
penelitian akan membantu peneliti untuk melakukan reduksi
data dari hasil data yang sudah didapatkan. hasilnya, data
yang dipakai dan dianalisis adalah data inti yang benar-benar
penting untuk penelitian yang dilakukan.

Sumber: Prof. Lexy J. Moleong, 2014. Metodologi Penelitian:


Remaja Rosdakarya
Dalam konteks penelitian, fokus bermakna pusat konsentrasi
penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Fokus

FOKUS
penelitian ini membantu peneliti untuk memusatkan
perhatiannya pada topik penelitian yang sedang dikerjakan.

PENELITIAN 1. Fokus Penelitian Kuantitatif, berfokus pada data yang


sifatnya numerikal atau dapat dihitung secara angka.
Apa itu fokus penelitian? 2. Fokus Penelitian Kualitatif, fokus yang berisi pokok
masalah namun sifatnya masih umum.

Walidin, Saifullah & Tabrani, (2015) METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF & GROUNDED THEORY, Retrieved from
http://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/1301/1/Full%20Buku%20MP%20Kualitatif%20&%20Grounded%20Theory.pdf
Bagaimana cara menentukan fokus penelitian yang baik?
1. Tentukan fokus permasalahan dari saran informan
2. Tentukan fokus berdasarkan area-area tertentu
3. Tetapkan fokus pada hal yang bermanfaat untuk pengembangan IPTEK.
4. Tetapkan fokus dari permaslahan terkait teori yang sudah ada
ADA YANG INGIN BERTANYA ?
VIDEO MOTIVASI
PANTUN

LUAS PADANG RERUMPUTAN


ADA DOMBA BANYAK DELAPAN
PENDIDIKAN IBARAT JEMBATAN
JEMBATAN MENUJU MASA DEPAN

Anda mungkin juga menyukai