Metlit Kel 2
Metlit Kel 2
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 179
MASALAH PENELITIAN
Masalah yang baik adalah realistis, benar-benar ada di
masyarakat, dan perlu diselesaikan.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 179
MASALAH KENAKALAN REMAJA
Bahan Referensi
Buku teks, majalah, koran, jurnal dan semacamnya adalah sumber utama yang dapat
melahirkan suatu masalah penelitian. orang yang sering membaca dan memanfaatkan
bahan-bahan referensi akan mudak menemukan masalah, karena dari bahan referensi
tersebut banyak mengandung informasi baik secara teoritis atau hanya sekedar data
dan fakta yang tersebar di lapangan
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 181
SUMBER MASALAH PENELITIAN
Kegiatan Ilmiah
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 182
Mengobservasi Fenomena Sosial
Mengobservasi merupakan fenomena sosial yang menjadi sumber masalah penelitian
yang sangat berharga, disela kesibukan dalam melaksanakan tugas keprofesinalan kita
alangkah baiknya kita berpikir sejenak kemudian konsentrasikan pikiran kita untuk
melihat gejala-gejala sosial yang terjadi disekeliling kita. tidak semua orang dapat
melakukannya, hanya orang yang terbiasa berpikir ilmiah yang dapat melakukannya.
contoh pada teori gravitasi lahir dari hasil pengamatan (observasi) yang disebabkan
jatuhnya sebuah aapel dari pohon ke tanah.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 183
Melakukan diskusi atau berdialog dengan orang yang dianggap ahli
Melakukan diskusi atau meminta pendapat ahli tertentu merupakan sumber masalah
penelitian ilmiah terakhir yang dapat dilakukan, bisa berdialog dengan pakar mengenai
tema penelitian tertentu. Berdialog bukan berarti meminta masalah yang siap diteliti,
tetapi lebih kepada meminta pendapat tentang sesuatu yang menjadi keahliannya. Dari
hasil berdialog kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga yang dapat diangkat
menjadi masalah penelitian
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 184
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 186
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN
USEFUL (BERMANFAAT)
Masalah yang diteliti harus memiliki nilai guna, sebelum masalah diteliti peneliti
harus terlebih dahulu memahami nilai guna atau manfaatnya, melalui
pemahaman tersebut peneliti akan merasa termotivasi untuk melaksanakan dan
menyelesaikan penelitian tersebut. Adapun manfaat yang dimaksud yaitu
manfaat secara teoritis dan manfaat praktis
MANFAAT
Ataukah masalah Apakah peneliti ingin
Apakah masalah itu
tersebut dirumuskan dan mengembangkan
dapat dirumuskan
TEORITIS
ingin dipecahkandemi sesuatu hipotesa yang
untuk memenuhi
memperoleh jawaban telah dirumuskan oleh
keinginan sponsor atau praktis yang berguna orang lain? dibutuhkan
adviser (pembimbing) ? untuk masyarakat ? penjelasan!
4 5 6
Apakah hal-hal yang Apakah pemecahan Apakah penelitian hanya
menguji suatu teori yang
ingin diipecahkan masalah tersebut dapat
telah banyak didukung
tersebut memiliki dipergunakan untuk oleh peneliti lain baik
relevansi dengan mengisi kesenjangan dengan menggunakan
teori ? dalam ilmu pengetahuan sampel yang berbeda atau
dengan menggunakan area
atau dalam teori ?
baru?
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 187
1 2 3
MANFAAT
Apakah hasil penelitian Apakah haisl penelitian
Apakah hasil penelitian
bermanfaat untuk siswa bermanfaat untuk
bermanfaat untuk guru
PRAKTIS
misalnya dalam kepala sekolah dalam
dalam meningkatkan
meningkatkan motivasi rangka menyusun
kualitas proses dan belajar ? program sekolah?
hasil belajar?
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 187
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN
Persoalan minat adalah persoaln selera peneliti, karena jika penelitian sesuai dengan
minat peneliti akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh baik dalam proses
menyusun dan menyelesaikan penelitiannya. Demikian minat peneliti terhadap masalah
yang dikaji dapat mempengaruhi keseriusan proses penelitian yang dilakukannya,
termasuk pada kesesuaian dengan latar belakang akademik peneliti, mendalam atau
tidaknya pengkajian suatu masalah penelitian dapat ditentukan oleh pemahaman
peneliti terhadap variabel-variabel penelitian.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 188
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN
Penelitian adalah proses pemecahan masalah secara empiris, oleh karena itu kemungkiann
terkumpulnya data merupakan kriteria yang tidak boleh dilupakan. sering terjadi masalah
penelitian pada subtansinya, yaitu masalah yang menarik untuk diteliti, namun ketika peneliti
dihadapkan dengan keharusan mengumpulkan data, peneliti baru menyadari betapa sulitnya
memperoleh data penelitian tersebut. Karena akurat atau tidaknya suatu hasil penelitian akan
sangat tergantung pada kelengkapan data yang dikumpulkan oleh peneliti.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 188
2 KRITERIA MASALAH PENELITIAN
Penelitian merupakan kerja yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan tidak asal-
asalan sehingga pelaksanannya harus disesuaikan dengan dana dan waktu yang tersedia,
sering terjadi karena alasan waktu yang mepet atau alasan dana yang terbatas proses
penelitian tidak dilakukan sebagaimana mestinya, hal tersebut akan mempengaruhi kualitas
dari penelitian ilmiah itu sendiri, oleh sebab itu suatu kerja penelitian harus direncanakan
secara matang sesuai dengan limit waktu dan dana yang tersedia.
Sumber: Wina Sanjaya, 2015. Pendidikan Penelitian. Jakarta: Prenada Media. hal. 189
RUMUSAN Terdapat 3 rumusan masalah yang dapat diterapkan pada
metode kuantitatif dan kualitatif, diantaranya yaitu:
Hubungan simetris, adalah hubungan dua variabel atau lebih yang muncul bersama
secara kebetulan.
Hubungan kausal, hubungan yang bersifat tidak secara kebetulan tetapi muncul
karena adanya akibat pengaruh darai variabel X sebagai variabel independen terhadap
variabel Y sebagai variabel dependen.
Hubungan reciprocal, hubungan timbal balik atau saling memengaruhi antara kedua
variabel tersebut.
Sumber: Sahir, S.H. 2021. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Penerbit KBM Indonesia.
1 PENGERTIAN
PENELITIAN
orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek
yang lain.
Sugiyono
Variabel penelitian adalah suatu nilai dari orang, obyek
Sumber: Sugiyono. 2019. Metode atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dan R&D. Bandung: Alfabeta ditarik kesimpulannya.
2 MACAM-MACAM VARIABEL
Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akbiat, karena adanya variabel independen.
Sumber: Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
2 MACAM-MACAM VARIABEL
Variabel Intervening
Variabel merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. (Tuckman, 1988)
FOKUS
penelitian ini membantu peneliti untuk memusatkan
perhatiannya pada topik penelitian yang sedang dikerjakan.
Walidin, Saifullah & Tabrani, (2015) METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF & GROUNDED THEORY, Retrieved from
http://repository.arraniry.ac.id/id/eprint/1301/1/Full%20Buku%20MP%20Kualitatif%20&%20Grounded%20Theory.pdf
Bagaimana cara menentukan fokus penelitian yang baik?
1. Tentukan fokus permasalahan dari saran informan
2. Tentukan fokus berdasarkan area-area tertentu
3. Tetapkan fokus pada hal yang bermanfaat untuk pengembangan IPTEK.
4. Tetapkan fokus dari permaslahan terkait teori yang sudah ada
ADA YANG INGIN BERTANYA ?
VIDEO MOTIVASI
PANTUN