Askep Anak Tasya
Askep Anak Tasya
M DENGAN
Disusun Oleh :
201913069
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat
10 – 27 Mei 2023.
Laporan praktik klinik ini disusun sebagai salah satu syarat pada proses
dapat menyelesaikan laporan ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
memberikan dukuan dan kerja sama yang baik selama praktik klinik di
RSUD Leuwiliang
12. Kepada teman – teman kelompok praktik klinik yang telah menjadi rekan
laporan ini secara semaksimal mungkin, dengan senang hati penulis menerima
segala saran dan kritik yang bersifat membantu dalam penulisan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca, mudah – mudahan bermanfaat bagi semua yang telah membaca laporan
ini. Terimakasih.
Penyusun,
201913069
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar belakang........................................................................... 1
B. Tujuan penulisan....................................................................... 3
C. Ruang lingkup........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS...................................................................... 4
A. Definisi Bronkopneumonia....................................................... 4
B. Etiologi Bronkopneumonia....................................................... 5
C. Klasifikasi Bronkopneumonia................................................... 6
D. Pathway..................................................................................... 7
E. Manifestasi Klinis..................................................................... 7
F. Prosedur Diagnostik.................................................................. 8
G. Komplikasi Bronkopneumonia................................................. 9
H. Penatalaksanaan Medis............................................................. 9
I. Pencegahan pada Anak............................................................. 10
J. Prosedur Keperawatan.............................................................. 11
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN................................... 15
A. Biodata...................................................................................... 15
B. Riwayat Kesehatan.................................................................... 16
C. Riwayat Imunisasi..................................................................... 17
D. Riwayat Tumbuh Kembang...................................................... 18
E. Riwayat Nutrisi......................................................................... 18
F. Riwayat Psikososial.................................................................. 19
G. Riwayat Spiritual....................................................................... 19
H. Riwayat Hospitalisasi................................................................ 19
I. Aktivitas Sehari – Hari.............................................................. 20
J. Pemeriksaan Fisik..................................................................... 22
K. Tes Diagnostik.......................................................................... 25
L. Terapi........................................................................................ 27
M. Asuhan Keperawatan................................................................ 28
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 43
A. Kesimpulan............................................................................... 43
B. Saran.......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
jamur dan benda asing. Tanda gejala bronkopneumonia berupa demam tinggi,
gelisah, dispnue, napas cepat dan dangkal, muntah, diare, batuk kering dan
produktif.
balita tidak dapat mengatur bersihan jalan napas secara mandiri, oleh sebab
itu jika akumulasi sekret di bronkus tidak segera ditangani akan terjadi
dari fokus infeksi yang jauh. Bakteri yang masuk ke paru melalui saluran
dan menghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan
yang akan mengakibatkan tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada anak
Penyakit ini menyumbang 16% dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun,
yang menyebabkan kematian pada 920.136 balita, atau lebih dari 2.500 per
hari, atau di perkirakan 2 anak Balita meninggal setiap menit pada tahun 2018
B. Tujuan penulisan
C. Ruang lingkup
Leuwiliang
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Bronkopneumonia
sebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing yang ditandai
dengan gejala panas yang tinggi, gelisah, dispnea, napas cepat dan dangkal,
pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
macam etiologi jamur dan seperti bakteri, virus, dan benda asing.
sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan
adalah peradangan pada paru yang dapat disebabkan karena bakteri, virus,
ke bronkus.
5
B. Etiologi Bronkopneumonia
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yg terdiri atas : reflek glotis &
Health, pneumonia adalah infeksi paru-paru. Hal ini terjadi karena kantung
udara paru-paru (disebut alveoli) terisi dengan nanah atau pun cairan lainnya.
Oleh karena itu, kondisi ini mengakibatkan oksigen sulit mencapai aliran
paru
C. Klasifikasi Bronkopneumonia
organisme perusak.
D. Pathway
E. Manifestasi Klinis
bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh naik sangat mendadak sampai
39-40 derajat celcius dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
pernafasan cuping hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang
juga disertai muntah dan diare. Batuk biasanya tidak ditemukan pada
pemeriksaan fisik tetapi dengan adanya nafas dangkal dan cepat, pernafasan
cuping hidung dan sianosis sekitar hidung dan mulut dapat diduga adanya
8
terkena, pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan dan pada auskultasi
1. Nyeri dada
2. Batuk dengan riak berwarna kehijauan, riak berdarah, atau berbau busuk
3. Sesak napas
4. Mengi
5. Bau napas
6. Keringat berlebih.
F. Prosedur Diagnostik
Ditahap awal dokter akan mencari tanda pneumonia pada seseorang yang
seperti sesak napas, suara bising pada paru – paru, hingga meningkatnya
pernapasan :
1. Kesulitan menelan
3. Kelelahan
G. Komplikasi Bronkopneumonia
hilang
rongga pleura yang terdapat disatu tempat atau seluruh rongga pleura
4. Abses paru adalah pengumpulan pus dala jaringan paru yang meradang
H. Penatalaksanaan Medis
2. Jika sesak tidak terlalu hebat dapat dimulai makan eksternal bertahap
1. Hindari anak dari adanya paparan asap rokok, polusi dan tempat
4. Segera berobat apabila terjadi demam, batuk, dan pilek, terlebih disertai
J. Prosedur Keperawatan
1. Pengkajian
objektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik.
2. Diagnosa Keperawatan
dengan kesehatan.
infeksi
3. Rencana Tindakan
awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan
tindakan keperawatan.
Intervensi :
2) Monitor sputum
4) Berikan oksigen
keseimbangan cairan
Intervensi :
13
membaik
membaik
Intervensi :
lingkungan panas)
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi
A. Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama : An.M
c. Usia : 3 bulan
e. Agama : Islam
f. Pendidikan :-
a. Ayah
Nama : Tn.J
Usia : 23 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Supir
Agama : Islam
b. Ibu
Nama : Ny. T
Usia : 20 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
sebelumnya
Demam sudah 4 hari, anak rewel dan lemas, BAB cair sudah 3 hari,
a. Prenatal Care
Parung Panjang
4) Riwayat imunisasi TT :-
b. Natal
c. Post Natal
C. Riwayat Imunisasi
1 BCG - - - -
2 DPT - - - -
(I,II,III)
3 Polio - - - -
(I,II,III)
4 Campak - - - -
18
5 Hepatitis - - - -
1. Pertumbuhan Fisik
b. Tinggi Badan : 55 cm
a. Berguling :-
b. Duduk :-
c. Merangkak :-
d. Berdiri :-
e. Berjalan :-
E. Riwayat Nutrisi
F. Riwayat Psikososial
G. Riwayat Spiritual
2. Kegiatan keagamaan
H. Riwayat Hospitalisasi
1. Nutrisi
3 . Frekuensi makan
4 . Makan pantangan
5 . Pembatasan pola
makan
6 . Cara makan
7 . Keluhan
2. Cairan
2 . Frekuensi kecoklatan
3 . Konsistensi
4 . Kesulitan
5 . Obat pencehar
4. Istirahat tidur
tidur
22
5. Personal hygine
- Frekuensi ibunya.
- Cara ibunya
4 . Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara
J. Pemeriksaan Fisik
N : 136x/mnt
S : 37. 80C
SpO2 : 96%
23
5. Tinggi Badan 55 Cm
nyeri tekan.
liter
ada lesi
nyeri tekan
peradangan)
nyeri menelan
membesar
pembesaran jantung
ataupun edema
Refleks : Normal
Sensori : Normal
25
Refleks : Normal
Sensori : Normal
K. Tes Diagnostik
HEMATOLOGI
Darah rutin
Hematokrit 30 % 31 - 43
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0–1
Eosofil 0 % 1–5
Neutrofil segmen 50 % 17 – 60
Lymphosit 38 % 20 – 70
Monosit 9 % 1 – 11
KIMIA KLINIK
Na, K, Cl
IMUNOSEROLOGI
FAECES
Faeces lengkap
Mikroskopis
L. Terapi
M. Asuhan Keperawatan
1. Analisa Data
mengatakan
klien batuk
sudah 6 hari,
terdapat sekret
dan terkadang
sesak
DO :
Klien tampak
lemas, batuk
tidak efektif, RR
: 34 x/menit,
SpO2 : 96%
Orangtua klien
mengatakan
klien demam
sudah 4 hari
29
DO :
Klien tampak
lemas, S :
37,8°C, N : 136
x/menit
mengatakan
klien muntah 3x
sehari, klien
tidak
menghabiskan
susunya, klien
tampak lemas,
BAB cair 3x
DO :
Klien tampak
lemas, RR : 34
x/menit, N : 136
x/menit, S :
37,8°C
30
2. Diagnosa Keperawatan
infeksi
3. Intervensi Keperawatan
efektif
31
3 . Frekuensi normal
napas
membaik
tindakan (I.15506)
1. Untuk
keperawatan 1. Monitor suhu
memantau
selama 2 x 8 tubuh
suhu tubuh
jam,
2. Longgarkan 2. Untuk
diharapkan
pakaian penyembuhan
membaik
penyakit
dengan kriteria
3. Berikan 3. Untuk
hasil :
cairan oral membantu
(Termoregulasi
memenuhi
L.14134)
kebutuhan
1 . Tidak pucat
cairan
2 . Suhu tubuh
4. Lakukan 4. Untuk
membaik
pendinginan membantu
ekstremitas proses
32
cairan IV proses
penyembuhan
terpenuhi nadi
4. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
RR : 34 x/menit,
SpO2 : 96%
batuk, terdapat
O : klien tampak
batuk, sputum
berwarna kuning
O : setelah digendong
sesak
mengatakan klien
O : klien sedang
nebulisasi,
sebelumnya terpasang
liter
37,8°C
O : orangtua klien
tampak mengganti
mengatakan klien
diberikan susu
terkadang tidak
dihabiskan
O : tampak tersisa
O : klien tampak
diberikan kompres
oleh ibunya
O : klien terpasang
diberikan paracetamol
dan ceftriaxone
O : klien tampak
lemas, RR : 34
x/menit, N : 136
x/menit
muntah 3x sehari,
O : klien terpasang
dengan cairan RL
tenang, RR : 35
sudah membaik,
tenang
demam
tenang, S : 36,4 °C
demam
38
O : klien terpasang
diberikan paracetamol
dan ceftriaxone
susu dihabiskan
tenang, N : 124
x/menit
susu dihabiskan
tenang, N : 124
x/menit
5. Evaluasi Keperawatan
39
Diagnosa
Tgl Catatan Perkembangan Prf
Keperawatan
O:
kanul 2 liter
P : lanjutkan intervensi
aroma)
tidak habis,
O:
dan ceftriaxone
P : lanjutkan intervensi
O:
136 x/menit
P : lanjutkan intervensi
lemah)
O:
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
O:
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
dihabiskan
O:
A : masalah teratasi
42
P : hentikan intervensi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
karena bakteri, virus, jamur dan cara penyebarannya langsung melalui saluran
bisa berupa nyeri dada, batuk dengan riak berwarna kehijauan, riak berdarah,
atau berbau busuk, sesak napas, mengi, bau napas, keringat berlebih.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul yaitu bersihan jalan napas tidak
aktif.
44
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa/i
memperdalam apa yang sudah di pelajari untuk bekal magang dan masa
depan.
Hellosehat. 27 Oktober.
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/pernapasan-anak/bronkop
neumonia-pada-anak/
jtptunimus-gdl-ruffaedahg-6294-2-babii.html
10 Juli. https://www.halodoc.com/artikel/ini-prosedur-pemeriksaan-untuk-
diagnosis-pneumonia-aspirasi
PPNI.
PPNI.
Smeltzer, Suzanne. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 1. Jakarta:
EGC.