Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

EKM 400 (H4)


Masalah Penelitian

Oleh :
I Gusti Ayu Ketut Ratna Dewi

(1215251151)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

4.1 PENGERTIAN MASALAH


Penelitian pada hakekatnya dilakukan untuk pemecahan masalah. Artinya pemecahan
masalah menjadi referensi dasr dari suatu penelitian, apakah itu penelitian dasar, penelitian
terapan atau jenis penelitian yang lain. Penelitian tereapan mempunyai penekanan pada
penyelesaian persoalan secarapraktis. Penelitian dasar juga bersifat penyelesaian masalah,
tetapi dalam pengertian yang berbeda. Penelitian dasar menjawab persoalan-persoalan yang
membingungkan yang bersiftat teoritis. Menurut Mantra (2004), ini pula alasannya mengapa
dalam usulan penelitian atau laporan hasil penelitian selalu didahului oleh pernyataan
mengenai latar belakang masalah.
Masalah itu ada kalau ada kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dan apa
yang ada dalam kenyataan, kesenjangan antara cita-cita dengan keadaan yang berjalan,
kelangkaan cara-cara untuk mengatasi suat kejadian, ketiadaan informasi yang sangant
diperlukan untuk mengambil suatu keputusan. Di bidang ekonomi, bisnis, dan akuntansi
berbagai kesenjangan yang terjadi dapat menyangkut berbagai bidang yang sangat luas.
Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah itu atau dengan kata lain dapat menutup
atau setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan tersebut.
Masalah penelitian adalah masalah yang ingin diteliti seseorang, masalahnya bisa apa
saja yang ditemukan tidak memuaskan atau tidak ada penyelesaian, pernyataan perkara yang
harus diubah, apa saja yang tidak berjalan seperti seharusnya, masalah meliputi daerah yang
menjadi perhatian peneliti sebagai pendidik, keadaan yang ingin diperbaiki, kesulitan yang
ingin di atasi, pertanyaan yang membutuhkan jawaban.

4.2 SUMBER MASALAH

Masalah dapat diketahui apabila :


1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.
Contoh:
Seseorang yang semula mengetik manula kemudian diganti dengan komputer.
2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan.
Contoh:
Target wisatawan menginapa di sutu hotel berbintang direncanakan sebanyak 5000 orang,
tetapi kenyataannya jumlah yang menginap hanya 2000 orang,
3. Ada pengaduan, disini masalah bisa timbul karena adanya pengaduan.
Contoh:

Pengaduan konsumen terhadap kualitas produk yang dinilai kurang baik, pengaduan
konsumen terkait dengan pelayanan yang diberikan.
4. Ada kompetisi, dimana dengan adanya kompetisi dapat menimbulkan masalah.
Contoh:
Dengan adanya pesaing baru di dunia bisnis merupakan suatu masalah, apabila tidak
dapat dilakukan kerjasama, maka perlu dicari pemecahannya untuk dapat menenangkan
kopmetisi tersebut.

Masalah juga dapat bersumber dari hal-hal sebagai berikut :


1. Bacaan terutama bacaan yang melaporkan hasil penelitian.
2. Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah.
3. Pernyataan pemegang otoritas.
4. Pengalaman sepintas.
5. Pengalaman pribadi.
6. Perasaan intuitif.
7. Kepustakaan yang berhubungan dengan bidang studi kita.
8. Mata kuliah-mata kuliah yang pernah diprogramkan.
9. Jurnal, buku-buku, majalah-majalah, dan abstrak-abstrak.
10. Skripsi, tesis, disertasi.
11. Profesor-profesor, teman.

4.3 KRITERIA PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN


Masalah yang sedemikian banyak untuk itu perlu dipilih masalah yang paling layak dan
paling penting untuk diteliti. Proses pemilihan terhadap masalah yang penting untuk diteliti
disebut dengan proses penglingupan atau scoping. Mukayat (1994) menyebutkan beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melihat apakah suatu masalah layak atau
penting untuk diteliti, sebagai berikut.
1) Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari
jawabannya (orisinalitas penelitian)?
2) Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada
waktu penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?
3) Apakah masalah yang ditentukan itu memenuhi 5 W yaitu what (apa), where (di
mana), why (mengapa), when (bilamana), dan how (bagaimana).
4) Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevansi dengan gerak pembangunan
(memiliki kemanfaatan praktis).
5) Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang
ditentukan itu sehingga dapat menghasilkan sesuatu pengetahuan yang bulat.
Pemahaman terhadap penelitian pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting
khususnya bagi peneliti pemula untuk agar terhindarkan dari upaya pemecahaan masalah

yang bukan merupakan masalah penelitian. Suatu masalah, bukan merupakan masalah
penelitian sudah tentu tidak memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas. Atau ketika
kemungkinan jawaban dari pemecahan masalah tersebut hanya ada satu tanpa ada
kemungkinan alternative yang lain dari satu jawaban tersebut.

4.4 PEDOMAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN


Fraenkel dan wallen (1990 dalam sugiyono, 2000) mengemukakan bahwa masalah penelitian
yang baik memenuhi hal-hal berikut.
1) Masalah harus feasible dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya
melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
2) Masalah harus jelas, dalam arti semua orang memberikan persepsi yang sama
terhadap masalah tersebut.
3) Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban masalah tersebut harus memberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah dalam kehidupan
praktis.
4) Masalah bersifat etis, dalam arti tidak berkenan dalam hal-hal yang bersifat etika,
moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.
Tidak ada aturan umum dalam penulisan masalah. Sumadi (1989) senada dengan Tuckman
(dalam Sugiyono,2000) menyebutkan ada tiga bentuk masalah yaitu masalah deskriptif,
masalah komparatif, masalah asosiatif. Secara singkat ketiga bentuk masalah tersebut
dijelaskan sebagai berikut.
1. Masalah deskriptif
Masalah deskriptif adalah masalah yang bekenan dengan pernyataan terhadap
keberadaan variabel mandiri. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat
perbandingan variabel tersebut pada sampel yang lain. Penelitian dengan rumusan
masalah deskriptif disebut dengan penelitian deskriptif.
Contoh:
Seberapa tinggi tingkat partisipasi wanita terhadap suatu lembaga organisasi?
2. Masalah komparatif
Masalah komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat
membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda.
Contoh:
Adakah perbedaan antara mata pelajaran antara siswa SMA dan siswa SMK?

3. Masalah asosiatif
Masalah asosiatif adalah suatu pernyataan penelitian yang bersifat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Hubungan tersebut bisa dalam hubungan simetris, kausal
maupun timbale balik.
a) Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama jadi bukan hubungan yang bersifat interaktif.
Contoh:
Adakah hubungan antara kupu-kupu yang hinggap dalam suatu ruangan
dengan tamu yang akan datang?
b) Hubungan kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam hal ini
ada variabel independen dan ada variabel dependen. Variabel bebas
mempengaruhi variabel tak bebas.
Contoh:
Adakah pengaruh potensi akademi terhadap prestasi siswa?
c) Hubungan timbale balik atau interaktif yaitu hubungan yang saling
mempengaruhi. Disini tidak diketahui dimana variabel dependen dan variabel
independen.
Contoh:
Hubungan antara daya saing dan keuntungan.
Disini dapat dinyatakan apakah daya saing suatu perusahaan mempengaruhi keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan tersebut? atau sebaliknya, apakah keuntungan mempengaruhi daya
saing suatu perusahaan?
a. Mutu lingkungan kerjanya?
b. Efisiensi operasi dibandingkan dengan standart industry perbankan?
c. Keadaan keuangan dibandingkan dengan standart industry perbankan?
Pertanyaan penyelidikan (investigation question) merupakan pertanyaan yang harus dijawab
peneliti untuk menggapai pertanyaan umum secara memuaskan. Tujuannya adalah untuk
mengambil pertanyaan penelitian yang lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaanpertanyaan yang lebih rinci. Pertanyaan penyelidikan terkait dengan pertanyaan penelitian di
atas dapat diajukan.
1) Bagaimana

kedudukan

masyarakat

berkaitan

dengan

jasa

keuangan

dan

pemanfaatannya?
a. Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai?
b. Sejauh mana berbagai jasa demikian adalah menarik?
c. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa
tertentu?
2) Bagaimana posisi persaingan bank tersebut?

a. Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya?


b. Sejauh mana masyarakat tau mengenai usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh
bank?
c. Bagaimana pertumbuhan dalam jasa-jasa bila dibandingkan dengan lembagalembaga saingannya?
Pertanyaan pengukuran (measurement question). Dalam survei pertanyaan-pertanyaan
pengukuran adalah pertanyaan yang sebenarnya yang diajukan oleh responden.
Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam kuesioner.

4.5 PERTANYAAN PENELITIAN, PERTANYAAN MANAJEMEN, PERTANYAAN


IVESTIGATIF, DAN PERTANYAAN PENGUKURAN
4.5.1

Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian (research questions), inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya
masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui.
Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah dengan membuat pertanyaaan
penelitian yang akan di jawab dalam penelitian. Pertanyaan dalam penelitian merupakan
pertanyaan yang efektif, menarik, relevan, harus jelas, dan dapat diteliti. Ciri-ciri
merumuskan pertanyaan yang baik yaitu: Aktual, Adanya paradoks, dan dilakukan dengan
pendekatan yang berbeda.
Pertanyaan dalam penelitian dapat dibagi dalam dua kategori:
1. Pertanyaan umum (general research questions)
Pertanyaan umum adalah pertanyaan yang lebih abstrak dan biasanya tidak dapat
dijawab secara langsung (karena sangat umum).
Contohnya:
Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat baca seorang siswa?
2. Pertanyaan spesifik (specific research questions).
Pertanyaan spesifik adalah pertanyaan yang lebih rinci, lebih khusus dan jelas.
Pertanyaan ini dapat dijawab secara langsung karena secara langsung mengacu pada
data-data penelitian yang akan dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Contohnya:
Pertanyaan umum:
- Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat baca seorang siswa?

Pertanyaan khusus:

4.5.2

Apakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat baca seorang

siswa?
Apakah tingkat minat baca dipengaruhi oleh tingkat pendapatan orang tua?

Pertanyaan Manajemen
Manajer harus melangkah

dari

dilema

manajemen

ke

pertanyaan

manajemen

untuk melanjutkan proses riset. Pertanyaan manajemen menyatakan kembali dilema dalam
bentuk pertanyaan :
1. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi tingkat perputaran karyawan?
2. Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan lamanya masa tinggal penyewa
danmengurangi tingkat kepindahan?
3. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya?
Jumlah

pertanyaan

manajemen

terlalu

banyak

untuk

didaftar,

tetapi

kita

dapatmenggolongkannya :
1. Pilihan tujuan atau sasaran,
2. Pembuatan dan evaluasi,
3. Pelacakan masalah atau situasi kontrol.
4.5.3

Pertanyaan Investigatif
Pertanyaan investigatif adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh periset agar tiba
padakesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan riset. Untuk merumuskan
pertanyaaninvestigasi, periset menggunakan pertanyaan riset umum dan memecahnya
menjadipertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk mempermudah pengumpulan
data. Prosespemecahan ini dapat berlanjut melalui beberapa tingkat yang semakin
spesifik. Pertanyaaninvestigasi harus disertakan di dalam proposal riset, karena
pertanyaan ini menuntunpengembangan desain riset. Pertanyaan ini adalah dasar untuk
menciptakan

instrumenpengumpulan

data

riset.

Pertanyaan

pengukuran

adalah

pertanyaan yang benar-benar kitaajukan kepada responden. Pertanyaan ini harus muncul
dalam kuisioner. Dalam studiobservasi, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang
harus dicatat oleh periset observasimengenai tiap subyek yang dipelajari
4.5.4

Pertanyaan Pengukuran
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain. Pengertian lain
bahwa variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki
atau

didapatkan

oleh

satuan

penelitian

tentang

sesuatu

konsep

tertentu.

Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai
orang, peristiwa, gagasan, dan atau obyek tertentu serta hubungannya dengan masalah atau
peluang bisnis. Dengan kata lain, menggunakan proses pengukuran yaitu dengan menetapkan
angka atau tabel terhadap karakteristik atau atribut dari suatu obyek, atau setiap jenis
fenomena atau peristiwa yang mengunakan aturan-aturan tertentu yang menunjukkan jumlah

dan atau kualitas dari faktor-faktor yang diteliti.


Proses Pengukuran terdiri dari :
a. Pembentukan constract (Construct Development)
b. Skala Pengukuran ( Measurement Scale )
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi suatu konsep atau constract merupakan suatu definisi yang menyatakan secara jelas
dan akurat mengenai bagaimana suatu konsep atau constract tersebut diukur. Pengukuran
dengan melihat dimensi perilaku, aspek, atau karakteristik yang ditunjukkan oleh suatu
konsep. Merumuskan definisi operasional variabel perlu memperhatikan definisi teoritiknya
dan kebutuhan kondisi teknik di lapangan. Jadi perlu memperhatikan keterkaitan dengan
standarisasi pengukuran misalnya : pengertiannya, bagaimana cara mengukur, apa alat
ukurnya, dan kriteria hasil pengukuran.
SKALA PENGUKURAN
Pada dasarnya terdapat 4 jenis skala pengukuran, yaitu :
1. SKALA NOMINAL
Adalah skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan subyek kedalam
katagori atau kelompok. Skala Nominal bersifat mutualy exlusive dan masing-masing
anggota himpunan tersebut tidak ada perbedaan nilai.
Misal, gender responden dapat dikelompokkan dalam 2 katagori : Pria dan wanita.
Skala gender dapat dinyatakan dalam angka : Pria = 1 dan Wanita = 2.
2. SKALA ORDINAL
Skala Ordinal tidak hanya menyatakan katagori tapi juga menyatakan peringkat
katagori tersebut. Skala Ordinal menjawab atas suatu pertanyaan, responden diminta
untuk memberikan urutan alternatif jawaban yang paling sesuai.
Misal rangking jawaban yang dibuat berdasarkan preferensi Responden :
1. Senang sekali, 2. Senang, 3. Kurang senang, 4. Kurang senang sekali.
( beda antara dua titik tidak dapat diukur).
3. SKALA INTERVAL
Skala Interval memungkinkan mengukur beda antara dua titik dalam skala,
menghitung means dan standar deviasi data.
Contoh :
Jarak waktu jam.08.00 10.00 adalah sama dengan jarak waktu 16.00 18.00. Tetapi

kita tidak dapat menyatakan bahwa jam.16.00 dua kali lebih lambat dibandingkan
jam.08.00.
4. SKALA RASIO
Skala Rasio merupakan kedudukan data yang tertinggi, dimana memiliki nilai nol
yang orisinal.
Misal : Jika aset perusahaan A sebanyak Rp. 10 Milyar dan aset perusahaan B
sebanyak Rp. 5 Milyar, maka rasio A & B adalah 2 : 1.

DAFTAR PUSTAKA

Rahyuda,I ketut.2004.Metodologi Penelitian.Denpasar:Universitas Udayana


Wayan Murjana Yasa,I Gst.2004.Metodologi Penelitian.Denpasar:Universitas Udayana
Yuliarmi,Ni Nyoman.2004.Metodologi Penelitian.Denpasar:Universitas Udayana
Sugiyono.2014.Metode Penelitian Manajemen.Bandung:Alfabeta
http://hipotesisdanpertanyaanpenelitian.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 3 Maret 2015
pada jam 23.16
https://www.scribd.com/doc/131328072/Metode-Penelitian-Bisnis. Diakses pada tanggal 3
Maret 2015 pada jam 23.16

Anda mungkin juga menyukai