VARIABEL, DAN
PARADIGMA
PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
Setelah topik permasalahan diketahui, permasalahan
spesifik perlu dipilih untuk penelitian lebih lanjut.
Sumber utama dalam pemilihan permasalahan ini
adalah teori, studi empiris sebelumnya dan
pengalaman peneliti.
Permasalahan yang baik mempunyai beberapa
karakteristik tertentu. Pernyataan permasalahan yang
baik juga memenuhi beberapa kriteria tertentu.
Identifikasi Topik Penelitian
Topik yang seringkali sudah diteliti oleh peneliti lain, atau terlalu
sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai permasalahan
dalam penelitian.
1. Permasalahan Deskriptif
Yaitu permasalahan yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variable mandiri, tak ada perbandingan
atau pun pengaruh
Contoh:
Contoh:
2. Permasalahan Komparatif
Yaitu permasalahan yang bersifat membandingkan
keberadaan satu atau lebih variable pada satu atau dua sampel
(objek/tempat)
Contoh:
Contoh:
Judul:
1. Pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di
departemen X?
2. Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor
terhadap efisiensi kerja di PT ABC
Bentuk-bentuk Masalah Penelitian
3. Permasalahan Asosiatif Interaktif/Resiprokal/Timbal Balik
Contoh:
1. Secara teoritis kalua harga murah, pasti banyak yang beli. Tetapi adakalanya
harga murah, tak ada yang beli. Hal ini karena ada variable moderator yang
memengaruhi, seperti mqsyarakat tak punya uang, kualitas barang jelek, atau
model sudah usang.
1. Ada dua pelaku bisnis dalam bidang sama, modal sama, tempat usaha sama.
Pelaku bisnis satu lebih sukses karena sering dating ke tempat-tempat
keramat. Pelaku bisnis lain tidak. Nah, datang ke tempat keramat ini tidak
dapat diukur secara rasional dan logis. Datang ke tempat keramat adalah
Variabel intervening.
2. Gaji pegawai tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerjanya
rendah. Setelah diselidiki, ternyata karyawan ini frustasi. Nah, frustasi ini
adalah variable intervening.
Variabel Penelitian
3. Contoh variable KONTROL
X Y
X = kualitas iklan Y= jumlah barang yang terjual
2. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang iklan dan teori
tentang penjualan
PARADIGMA Penelitian
1. PARADIGMA SEDERHANA
X Y
X = kualitas iklan Y= jumlah barang yang terjual
2. Hipotesis asosiatif:
• Ada hubungan yang positif anatara kualitas iklan dengan jumlah
barang yang terjual; atau bila kualitas iklan ditingkatkan, maka
akan menaikkan penjualan
PARADIGMA Penelitian
1. PARADIGMA SEDERHANA
X Y
X = kualitas iklan Y= jumlah barang yang terjual
X1 X2 X3 Y
X1
Y
X2
X1 X1 = Kualitas mesin
X2 = gaya kepemimpinan
X2 Y X3 = sistem karier
Y = Produktivitas kerja
X3
Teknik Analisis Data
Digunakan Teknik korelasi sederhana.
Untuk mencari hubungan X1 dan X2 dan X3 secara Bersama-sama
terhadap Y menggunakan korelasi ganda.
Regresi sederhana dan ganda serta korelasi parsial dapat diterapkan
dalam paradigma ini.