Anda di halaman 1dari 34

MASALAH,

VARIABEL, DAN
PARADIGMA
PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
Setelah topik permasalahan diketahui, permasalahan
spesifik perlu dipilih untuk penelitian lebih lanjut.
Sumber utama dalam pemilihan permasalahan ini
adalah teori, studi empiris sebelumnya dan
pengalaman peneliti.
Permasalahan yang baik mempunyai beberapa
karakteristik tertentu. Pernyataan permasalahan yang
baik juga memenuhi beberapa kriteria tertentu.
Identifikasi Topik Penelitian
Topik yang seringkali sudah diteliti oleh peneliti lain, atau terlalu
sederhana, sehingga tidak perlu diangkat sebagai permasalahan
dalam penelitian.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam seleksi topik


penelitian adalah:

1. Apakah ada permasalahan ?


2. Apakah masalah tersebut dapat dipecahkan melalui penelitian ?
3. Apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan ?
4. Apakah masalah tersebut bermanfaat untuk dipecahkan ?

Dari permsalahan yang bersifat umum tersebut akan diambil


(atau ditentukan) suatu permasalahan yang spesifik.
Sumber Permasalahan
Pertama , literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat dan
pengetahuan peneliti.
Kedua, pengalaman (pribadi) merupakan sumber permasalahan yang cukup
banyak. Semakin banyak pengalaman seseorang, baik bagi peneliti atau
manajer, akan semakin banyak permasalhan yang didapatkannya untuk suatu
penelitian
Permasalahan yang baik, sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakan
baik oleh peneliti, dalam empat macam hal sebagai berikut :
1. Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut.
2. Tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat kemampuan
yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
3. Peneliti mempunyai sumber daya yang diperlukan.
4. Peneliti mempertimbangkan kendala waktu, dana dan berbagai kendala
lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan.
Permasalahan yang dapat diperoleh dari penerapan teori ke dalam praktek
bisnis yang ada. Banyak teori yang relevan dengan penelitian bisnis,
misalnya, teori motivasi dan kepemimpinan serta manajemen produksi,
pemasaran dan keuangan.

Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa


keuntungan, yaitu :
1. Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk
menjawab permasalahan yang ada.
2. Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih baik mudah dan
jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori.
3. Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang
dijadikan dasar untuk perumusan masalah.

Untuk melakukan penelitian diperlukan pengenalan masalah terutama


masalah yang terlihat samar dan sulit untuk diidentifikasi.
SUMBER MASALAH
MASALAH dapt diartikan sebagai penyimpangan anatara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, dapat diketahui
jika:

1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan


kenyataan.
2. Terdapat penyimpangan antara apa yang
direncanakan dengan kenyataan
3. Ada pengaduan
4. Ada kompetisi
Karakteristik Permasalahan
Penelitian
Karakteristik yang pertama adalah permasalahan tersebut dapat
diselidiki melalui penelitian melalui pengumpulan dan analisis data.
Penelitian dapat mengungkapkan bagaimana sekelompok karyawan
merasakan, atau bagaimana mereka berdikir tentang hal-hal
tertentu, namun penelitian tidak akan menjawab permasalahan yang
dirasakan oleh sekelompok karyawan tersebut.
Karakteristik yang kedua, mempunyai arti penting baik dari latar
belakang teori maupun praktek.
Pengertian Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian alasan
mengapa penelitian diperlukan, dan petunjuk yang
mengarahkan tujuan utama (Evans, 1997 : 63)
Contoh :
■Sebuah penelitian yang disponsori oleh Balitbang Departemen Koperasi

mengambil topik mengenai pengembangan industri pedesaan melalui


koperasi dan usaha kecil, merumuskan masalah dengan pernyataan
sebagai berikut (Bachruddin et al., 1996):
Masalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah
bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah-daerah penelitian,
dan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untuk
dikembangkan melalui koperasi dan usahan kecil.
Perumusan Masalah yang Baik :
a. Pada umumnya menunjukkan variabel yang menarik peneliti hubungan
deskriptif, di mana permasalahan secara sederhana diungkapkan dalam
suatu pernyataan yang harus dijawab.
b. Masalah harus feasible, dapat dicari jawabannya melalui sumber yang
jelas, tidak banyak menghabiskan dana, waktu, dan tenaga.
c. Masalah harus jelas, semua orang memberi persepsi yang sama pada
masalah tersebut.
d. Masalah harus signifikan, jawaban dari masalah tersebut harus
memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dan pemecahan
kehidupan manusia.
e. Masalah bersifat etis, tidak berkenaan (menyimpang) dari hal-hal etika,
moral, nilai keyakinan dan agama.
Perumusan masalah harus disertai dengan latar
belakang masalah. Latar belakang adalah segala
informasi yang diperlukan untuk memahami
perumusan masalah yang disusun oleh peneliti.
Dengan kata lain, latar belakang masalah merupakan
informasi yang diperlukan untuk mengerti
permasalahan yang ada.
Identifikasi Masalah
Proses identifikasi masalah adalah apabila manajemen
mengetahui dan menyadari bahwa telah atau akan terjadi situasi
yang tidak diinginkan dalam perusahaan. Beberapa situasi yang
tidak diinginkan ini bisa terlihat dengan jelas, misalnya,
pemogokan karyawan, tingginya tingkat perputaran karyawan,
penurunan jumlah produksi, pemilihan mesin pengganti dan
sebagainya.
Bagi peneliti muda, pertanyaan yang sering timbul adalah
bagaimana permasalahan yang dapat diperoleh, atau bagaimana
melihat permasalahan yang layak untuk diteliti ?
Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan
penelitian adalah :
1. Kegunaan Penelitian
Aspek yang penting dalam pemilihan masalah penelitian adalah kegunaan
penelitian. Setiap ada permasalahan, pernyataan pertama adalah manfaat
yang diperoleh dari penelitian terhadap masalah tersebut.
Penelitian hanya dilakukan untuk penyelesaian masalah yang mempunyai
manfaat yang lebih besar daripada biayanya. Pada beberapa penelitian
tertentu, meskipun nilai penelitiannya tidak dapat diukur dengan nilai
moneter, kegunaannya sudah tidak diragukan lagi.
2. Prioritas
Banyak permasalahan yang memerlukan penelitian serta mempunyai
keguaan penelitian yang jelas dalam perusahaan. Namun demikian, tidak
semua dari permasalahan tersebut diangkat dari permasalahan penelitian.
Manajemen menyusun daftar prioritas, sehingga dapat diketahui
permasalahan yang mana akan diteliti lebih dulu.
3. Kendala Waktu dan Dana
Prioritas yang disusun oleh manajer adalah kendala waktu dan dana. Suatu
penelitian yang jelas berguna dan mendapatkan prioritas untuk diteliti,
mungkin belum juga dilakukan penelitian karena keterbatasan dana.
4. Dapat Diselidiki
Dua hal dapat tidaknya suatu permasalahan untuk diselidiki, karena
masalah tersebut secara teoritis tidak dapat diselidiki, atau belum terdapat
teori dasar menyelidiki sehingga baru pada saat nanti ada kemungkinan
dapat diselidiki.
5. Kemampuan Peneliti
Hal yang perlu dipertimbangkan :
● Kendala waktu dan dana
● Tersedianya data yang diperlukan
● Tingkat keahlian peneliti
Bentuk-bentuk Masalah Penelitian

1. Permasalahan Deskriptif
Yaitu permasalahan yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variable mandiri, tak ada perbandingan
atau pun pengaruh

Contoh:

1. Seberapa tinggi produktivitas kerja karywan di PT X


2. Seberapa baik interaksi kerja karyawan di industri A?
3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap adanya impor gula
tanpa dibebani bea masuk?
4. Seberapa tinggi efektivitas perdagangan dengan sistem
multilevel?
Bentuk-bentuk Masalah Penelitian

3. Permasalahan Asosiatif Simetris


Adalah suatu hubungan antara dua variable atau lebih yang
kebetulan munculnya Bersama. Bukan sebagai karena kausal,
atau interaktif

Contoh:

1. Adakah hubungan antara banyaknya viral marketing


dengan volume penjualan di onlineshop Y?
2. Adakah hubungan antara tinggi badan dengan prestasi
kerja di bidang pemasaran?
3. Adakah hubungan antara disiplin karyawan dengan
kepemimpinan manajer?
4. Adakah hubungan likuiditas asset dengan banyaknya
jumlah saham yang dimiliki?
Bentuk-bentuk Masalah Penelitian

2. Permasalahan Komparatif
Yaitu permasalahan yang bersifat membandingkan
keberadaan satu atau lebih variable pada satu atau dua sampel
(objek/tempat)

Contoh:

1. Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai


negeri Sipil, BUMN, dan swasta?
2. Adakah kesamaan cara promosi anatara perusahaan A dan
B?
3. Adakah perbedaan kemampuan dan disiplin kerja anatara
pegawai perusahaan swasta nasional dan perusahaan
asing?
4. Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelaayan took yang
berasal dari kota, desa, dan gunung?
5. Adakah perbedaan antara volume penjualan online dan
offline?
Bentuk-bentuk Masalah Penelitian
3. Permasalahan Asosiatif Kausal
Adalah suatu hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada
variable independent/bebas (variable yang memengaruhi) dan
variable dependen/terikat (dipengaruhi).

Contoh:

1. Adakah pengaruh ssistem penggajian terhadap prestasi


kerja?
2. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan manajer terhadap
iklimkerja perusahaan.
3. Seberapa besar pengaruh visual view website terhadap
pengunjung web?

Judul:
1. Pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di
departemen X?
2. Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor
terhadap efisiensi kerja di PT ABC
Bentuk-bentuk Masalah Penelitian
3. Permasalahan Asosiatif Interaktif/Resiprokal/Timbal Balik

Adalah suatu hubungan hubungan yang saling memengaruhi.


Tidak diketahui mana variable bebas dan terikat

Contoh:

1. Hubungan antara motivasi dan prestasi.


2. Hubungan antara kecerdasan dan kekayaan.
Variabel Penelitian
1. Pengertian

1. Apa yang Anda teliti yaa itu variable


2. Sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
3. Atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi
anatara satu orang dengan yang lain.
4. Varibel adalah konstruk atau sifat yang dipelajari, tingkat
aspirasi, penghasilan, Pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, produktivitas kerja.
5. Conclusion: Variabel adalah sifat atau atribut atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasai
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan.
Variabel Penelitian
2. Macam variabel

1. VARIABEL INDEPENDEN/BEBAS: stimulus, predictor, antendence.


Merupakan variable yang memengaruhi atau yang menjadi penyebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).
2. VARIABEL DEPENDEN/TERIKAT: output, kriteria, konsekuen. Merupakan
variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable
bebas.
3. VARIABEL MODERATOR: variable yang memengeruhi (memperkuat atau
melemahkan) hubungan anatar variable independent dengan dependen. Atau
disebut variable independent kedua.
4. VARIABEL INTERVENING: adalah variable yang memengaruhi (memperkuat
atau melemahkan) variable dependen dan independent, tetapi tidak dapat
diamati dan diukur.
5. VARIABEL KONTROL: variable yang dibuat atau dikendalikan secara
konstansehingga pengaruh variable independent terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Biasanya digunakan untuk
penelitian MEMBANDINGKAN.
Variabel Penelitian
2. Contoh variable VI dan VD

1. Keramah-tamahan pelayan toko dan nilai penjualan


Keramah-tamahan = VI
Nilai jual = VD

2. Kenaikan harga BBM dan daya beli masyarakat


VI VD

3. Kemampuan Kerja dan produktivitas


VI VD

Untuk menentukan variable: HARUS MELIHAT KONTEKS PENELITIAN dengan


landasan teori atau pun hasil pengamatan pendahuluan yang empiris.

MEMBUAT PERUMUSAN MASALAH HARUS ADA STUDI PENDAHULUAN KE


OBJEK PENELITIAN. Dengan dating dan mengamati (observasi), membaca tema
artikel yang sama, wawancara dari pihak calon objek penelitian.
Variabel Penelitian
3. Contoh variable MODERATOR

1. Secara teoritis kalua harga murah, pasti banyak yang beli. Tetapi adakalanya
harga murah, tak ada yang beli. Hal ini karena ada variable moderator yang
memengaruhi, seperti mqsyarakat tak punya uang, kualitas barang jelek, atau
model sudah usang.

2. Hubungan karyawan pimpinan akan menjadi semakin akrab jika gaya


kepemimpinan yang baik. Tapi jika ada kerenggangan karena ada faktor lain
seperti miskomunikasi. Gaya kepemimpinan yang baik memperkuat
hubungan. Miskomunikasi yang melemahkan.
Variabel Penelitian
3. Contoh variable INTERVENING

1. Ada dua pelaku bisnis dalam bidang sama, modal sama, tempat usaha sama.
Pelaku bisnis satu lebih sukses karena sering dating ke tempat-tempat
keramat. Pelaku bisnis lain tidak. Nah, datang ke tempat keramat ini tidak
dapat diukur secara rasional dan logis. Datang ke tempat keramat adalah
Variabel intervening.
2. Gaji pegawai tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi prestasi kerjanya
rendah. Setelah diselidiki, ternyata karyawan ini frustasi. Nah, frustasi ini
adalah variable intervening.
Variabel Penelitian
3. Contoh variable KONTROL

1. Peneliti ingin membandingakan penampilan kerja pegawai pemasaran anatar


lulusan SMA dan SMK. Maka diperlukan control pekerjaan yang dikerjakan,
alat untuk mengerjakannya, pengalaman kerja, iklim kerja. Tanpa ada variable
control akan sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan
tersebut karena factor pendidikan atau bukan. Jadi disamping KONTROL
penelitian yang menggunakan KONTROL variable ini harus ada TREATMENT
atau PERLAKUAN.
PARADIGMA Penelitian
1. PARADIGMA SEDERHANA

X Y
X = kualitas iklan Y= jumlah barang yang terjual

1. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada


satu, yaitu
a. Rumusan masalah deskriptif
• Bagaimana X (kualitas iklan)?
• Bagaimana Y (jumlah barang yang terjual)?

b. Rumusan masalah asosiatif/hubungan satu:


Bagimanakah hubungan atau pengaruh anatara kualitas iklan dengan
jumlah barang yang terjual?

2. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tentang iklan dan teori
tentang penjualan
PARADIGMA Penelitian
1. PARADIGMA SEDERHANA

X Y
X = kualitas iklan Y= jumlah barang yang terjual

3. Hipotesis yang dirumuskan ada dua macam hipotesis deskriptif


dan satu hipotesis asosiatif (hipotesis deskriptif tidak dirumusskan).
1. Hipotesis deskriptif
❑ Kualitas iklan yang dilakukan telah mencapai 70% dari yang
diharapkan.
❑ Jumlah barang yang terjual telah mencapai 90% dari yang
diharapkan.

2. Hipotesis asosiatif:
• Ada hubungan yang positif anatara kualitas iklan dengan jumlah
barang yang terjual; atau bila kualitas iklan ditingkatkan, maka
akan menaikkan penjualan
PARADIGMA Penelitian
1. PARADIGMA SEDERHANA

X Y
X = kualitas iklan Y= jumlah barang yang terjual

Teknik Analisis Data


Dilakukan pengujian data dan menguji hipotesis

1. Untuk hipotesis deskripsi, jika datanya berbentukinterval dan


ratio, maka pengujian hipotesis menggunakan t-test one sample.
2. Untuk hipotesis asosiatif, bila data ke dua variable interval dan
ratio, maka menggunakan Teknik statistic korelasi product
moment
PARADIGMA Penelitian
1. PARADIGMA SEDERHANA BERURUTAN

X1 X2 X3 Y

X1 = kualitas bahan baku X3 = kualitas barang yang dihasilkan


X2 = kualitas pengerjaan Y = kepuasan pembeli

Teknik Analisis Data


Digunakan Teknik korelasi sederhana.
Naik turun harga Y dapat diprediksi melalui persamaan regresi Y atas
X3, dengan persamaan Y = a + bX3.

Tentukan rumusan masalah, deskriptif dan asosiatif?


PARADIGMA Penelitian
2. PARADIGMA GANDA DENGAN DUA VARIABEL INDEPENDEN

X1
Y
X2

X1 = lingkungan keluarga Y = keberhasilan usaha


X2 = demografi

Teknik Analisis Data


Digunakan Teknik korelasi sederhana.
Untuk mencari hubungan X1 dan X2 secara Bersama-sama
terhadap Y menggunakan korelasi ganda

Tentukan rumusan masalah asosiatif?


PARADIGMA Penelitian
3. PARADIGMA GANDA DENGAN DUA VARIABEL INDEPENDEN

X1 X1 = Kualitas mesin
X2 = gaya kepemimpinan
X2 Y X3 = sistem karier
Y = Produktivitas kerja
X3
Teknik Analisis Data
Digunakan Teknik korelasi sederhana.
Untuk mencari hubungan X1 dan X2 dan X3 secara Bersama-sama
terhadap Y menggunakan korelasi ganda.
Regresi sederhana dan ganda serta korelasi parsial dapat diterapkan
dalam paradigma ini.

Tentukan rumusan masalah asosiatif?


PARADIGMA Penelitian
4. PARADIGMA JALUR

X1 = Status sosial ekonomi


X1
X2 = IQ
X3 Y X3 = motivasi berprestasi
X2 Y = prestasi belajar

Teknik Analisis Data


Teknik analisis statistic yang digunakan disebut PATH ANALYSIS
(analisis jalur). Analisis yang digunakan korelasi dan regresi atau
pakai Partial Least Square (PLS)

Tentukan rumusan masalah asosiatif?


Contoh soal
MAPPING FOR RESEARCH OBJECTIVE
Problem Statement Research Object Research Questions
Mengidentifikasi
Loyalitas konsumen tingkat loyalitas Sejauhmana
wanita masih rendah loyalitas konsumen
konsumen Wanita pada
dalam hal pembelian
pembelian produk jasa wanita
produk jasa online
online training di dalam hal
traning di
Indonesia
Indonesia. pembelian produk
jasa online
traning di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai