Anda di halaman 1dari 31

MODUL 3.

Pengelolaan Program
yang Berdampak pada Murid

Penulis Modul:
Oscarina Dewi Kusuma, S.Pd., M.Pd.
Indra Sari, M.Pd.
Dr. Siti Suharsih., M.Pd
AGENDA ELABORASI

● Perkenalan 5 menit
● Paparan Materi 35 menit
● Diskusi 40 menit
● Refleksi 10 menit
TUJUAN PEMBELAJARAN
● menyadari murid sebagai mitra bagi guru dalam pembelajaran.
CAPAIAN UMUM ● mengupayakan terwujudnya lingkungan sekolah yang mendukung tumbuhnya murid-murid yang
MODUL mampu menjadi pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri.
● menerapkan konsep kepemimpinan murid pada program atau kegiatan sekolah.

● menunjukkan pemahaman tentang konsep kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar
Pancasila.
● Menunjukkan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan suara, pilihan, dan kepemilikan murid.
● Menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam program
CAPAIAN KHUSUS intrakurikuler/kokurikuler/ekstrakurikuler sekolah untuk mewujudkan lingkungan yang
MODUL menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
● Mengidentifikasi strategi pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya
kepemimpinan murid.
● menerapkan satu program/kegiatan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid dan
mempertimbangkan keterkaitannya dengan apa yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya.
Tujuan Sesi

Melalui diskusi dan tanya jawab dengan instruktur, CGP


dapat mengelaborasi pemahamannya terkait dengan
program atau kegiatan pembelajaran yang
menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Konsep yang akan dikuatkan hari ini

• Student Agency/Kepemimpinan Murid → Voice,


Choice, Ownership.
• Lingkungan yang menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid.
• Peran Keterlibatan Komunitas dalam
menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
• BAGJA
3.1 3.2
2.1
Maksud pendidikan itu adalah
2.3 menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak agar 1.1
1.4
mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan 1.3
2.2 yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun anggota masyarakat 3.3

1.2 _______________________
KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4
"Besok, di mana
pun Anda berada,
lakukan perubahan
kecil di kelas Anda."
Nadiem Makarim

sumber foto: https://kaltimtoday.co/


Tuliskan di kolom chat

Ceritakan pengalaman Bapak/Ibu terlibat dalam sebuah


program (intra, ko, atau ekstra kurikuler) di masa lalu yang
berkesan sampai saat ini? Mengapa pengalaman tersebut
berkesan?
PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
= program yang meningkatkan keberpihakan pada murid

IMPLEMENTASI
MENGUATKAN MENDORONG
KEPEMIMPINAN
YANG SUDAH ADA KEBERMAKNAAN
MURID
(SPIRIT) (KOMITMEN) (KONTEKSTUAL)
kepemimpinan
student agency
murid
Human Agency (Bandura, 2006)

REFLEKSI = KEREFLEKTIFAN-DIRI (SELF-REFLECTIVENESS)

R Mereka memiliki kesadaran yang baik akan


fungsi dirinya, melakukan refleksi atas
efikasi dirinya, kecemerlangan-ketepatan
AKSI = KEREAKTIFAN-DIRI (SELF-REACTIVENESS) pikiran dan tindakannya, serta
kebermaknaan dari upaya yang mereka

A
Mereka bukan hanya perencana dan pemikir ke
lakukan dalam pencapaian tujuan. Mereka
depan, namun juga seorang pengendali diri
melakukan perbaikan jika diperlukan.
(self-regulator), yang tidak akan duduk diam dan
menunggu, mereka mengkonstruksi aksi atau
tindakan yang tepat dan untuk memotivasi serta VISI = PEMIKIRAN KE DEPAN (FORETHOUGHT)

mengatur eksekusinya.
V Pemikiran ke depan di sini bukan hanya
sekedar rencana yang mengarahkan masa
depan, namun juga menjadikan visi
INTENSI = KESENGAJAAN (INTENTIONALITY) (representasi kognitif dari visualisasi masa
depan) sebagai pemandu dan motivasi
Bukan hanya niatan, tetapi sudah
termasuk juga rencana tindakan dan strategi
untuk mewujudkannya, mempertimbangkan
I tindakan-tindakan mereka saat ini.

keinginan pihak lain, sehingga berupaya untuk


menemukan niatan bersama dan mengelola
kesaling-tergantungan rencana.
Students Agency*
Kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka
sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan
pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan
berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan
pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan
nyata sebagai hasil proses belajarnya.

*untuk kepentingan pembahasan dalam modul ini, istilah student agency diterjemahkan
sebagai ‘kepemimpinan murid’
Kepemimpinan murid adalah tentang
murid yang bertindak secara aktif; dan membuat
keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab,
daripada hanya sekedar menerima apa yang
ditentukan oleh orang lain.
Ketika murid menunjukkan agency dalam proses pembelajaran, yaitu
ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana
mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi
yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan
tujuan belajar mereka sendiri.

Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara natural


mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar).
Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat
penting, yang dapat dan akan mereka gunakan
sepanjang hidup mereka.
KEPEMIMPINAN MURID
“Teacher is in control of putting the kids in control ” - Alfie Kohn

VOICE CHOICE OWNERSHIP


adalah gagasan, pandangan, adalah kesempatan yang diberikan adalah saat murid terhubung (baik
perhatian, keinginan, kebutuhan kepada murid untuk memilih cara secara fisik, kognitif, atau sosial
yang diekspresikan oleh murid dan proses mereka belajar, serta emosional) dengan apa yang sedang
bagaimana mereka akan dipelajari, terlibat aktif dan
melalui partisipasi aktif mereka di
menunjukkan pemahaman mereka. menunjukkan minat dalam proses
kelas, sekolah, komunitas, dan
belajarnya sehingga ia merasa
sistem pendidikan mereka, yang ‘memiliki’ proses belajarnya.
berkontribusi pada proses
pengambilan keputusan dan secara
kolektif memengaruhi hasilnya.
Ceritakan pengalaman Bapak/Ibu bagaimana
mencoba mempertimbangkan ‘suara’; ‘pilihan’; dan
‘kepemilikan’ murid untuk mendorong tumbuhnya
kepemimpinan murid!
Berbagi Praktik Baik
CHOICE
● Memberikan kesempatan bagi murid untuk memilih bagaimana mereka menunjukkan pemahamannya terhadap apa yang telah
mereka pelajari.
● Memberikan kesempatan pada murid untuk memilih peran yang dapat mereka ambil dalam sebuah kegiatan.
● Memberikan kesempatan murid untuk memilih cara pengaturan kegiatan.

VOICE
● Memberikan kesempatan murid untuk bertanya, memberikan pendapat, berdiskusi.
● Mendiskusikan keyakinan kelas dan membuat kesepakatan kelas.
● Melibatkan murid dalam memberikan umpan balik terhadap proses belajar yang telah dilakukan.

OWNERSHIP
● Mengajak murid mengatur layout kelas mereka sendiri.
● Meminta pendapat murid untuk menentukan bentuk penugasan.
● Merespon feedback yang diberikan murid.

Bisakah Bapak dan Ibu memberikan contoh lain?


Kepemimpinan Murid adalah… Kepemimpinan Murid bukan...

sesuatu yang dapat kita dorong. sesuatu yang bisa kita ‘berikan’ atau ‘ambil’ dari murid

berarti bebas sepenuhnya bagi murid karena murid


murid mengambil kepemilikan dan
tetap membutuhkan bimbingan guru. Terkadang terlalu
tanggung jawab atas proses
banyak pilihan dapat menjadi kontraproduktif dan
pembelajaran mereka sendiri.
bukannya menginspirasi

murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus
mereka pelajari, bagaimana mereka belajar dan menunjukkan penguasaan pengetahuan, konsep, dan
mengorganisir pembelajaran mereka. keterampilan.

berarti mengganti peran guru. Murid justru


murid dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan memerlukan umpan balik, negosiasi, beradu argumen,
pembelajaran sendiri. tuntunan, coaching dari gurunya di sepanjang proses
pembelajaran.
GURU MURID
berusaha secara aktif mendengarkan, berusaha untuk memahami tujuan
menghormati, dan menanggapi ide-ide, pembelajaran yang ingin dicapainya
pendapat, pertanyaan, aspirasi dan perspektif
murid-murid mereka menunjukkan keterlibatan dalam

memperhatikan kemampuan, kebutuhan, dan


minat murid-murid mereka untuk memastikan
KEMITRAAN proses pembelajaran

menunjukkan tanggung jawab dalam


proses pembelajaran sesuai untuk mereka proses pembelajaran

mendorong murid untuk mengeksplorasi minat menunjukkan rasa ingin tahu


mereka dengan memberi mereka tugas-tugas menunjukkan inisiatif
terbuka
membuat pilihan-pilihan tindakan
menawarkan kesempatan kepada murid untuk
menunjukkan kreativitas dan mengambil risiko memberikan umpan balik kepada satu
sama lain.
mempertimbangkan sejauh mana tingkat
bantuan yang harus diberikan kepada murid
berdasarkan informasi yang mereka miliki

menunjukkan minat dan keingintahuan untuk


mendengarkan dan menanggapi setiap aktivitas
murid untuk memperluas pemikiran mereka.
Photo by Artem Beliaikin from Pexels

Kesejahteraan (well-being) murid yang optimal adalah sebuah keadaan emosional


yang berkelanjutan yang dicirikan dengan (terutama) suasana hati dan sikap yang positif,
hubungan positif dengan murid lain maupun guru, daya lenting atau ketangguhan,
pengoptimalan kekuatan diri, serta tingkat kepuasan yang tinggi terhadap
pengalaman belajar mereka di sekolah.
_______________
Noble et al. (2008)
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG MENUMBUHKEMBANGKAN
KEPEMIMPINAN MURID
1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif.
2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan
bijaksana.
3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan
akademik maupun non-akademiknya.
4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti
tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan
kepentingan individu, kelompok, maupun golongan.
6. Lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses
belajarnya sendiri.
7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di
tengah kesempitan dan kesulitan.
______________________________
Noble & McGrath (2016)
Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid

Konsep Tri Sentra Pendidikan. Kemitraan tri sentra pendidikan adalah


kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang
berlandaskan pada asas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya,
saling menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun
ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya prestasi peserta
didik.
Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid

Murid ‘berada’ dalam lintas komunitas. Mereka dapat berada sekaligus pada:
● komunitas keluarga (anggotanya dapat terdiri orang tua, kakak, adik, pengasuh,
dsb)
● komunitas kelas dan antar kelas (anggotanya dapat terdiri teman sesama murid,
guru)
● komunitas sekolah (anggotanya dapat terdiri dari kepala sekolah, pustakawan,
penjaga sekolah, laboran, penjaga keamanan, tenaga kebersihan, petugas kantin,
dsb)
● komunitas sekitar sekolah (anggotanya dapat terdiri dari RT/RW, tokoh masyarakat
setempat, puskesmas, tokoh agama setempat, dsb)
● komunitas yang lebih luas. (anggotanya dapat terdiri dari organisasi masyarakat,
dunia usaha, media, universitas, DPR, dsb)
Peran Keterlibatan Komunitas dalam Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid

Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar


yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena:
1. membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan dan
suara mereka.
2. membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan
suara yang dibuatnya.
3. membantu membentuk identitas diri dan efikasi diri murid yang lebih kuat.
4. membantu murid untuk dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat
memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat serta
lingkungan di sekitarnya.
Beberapa prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi
murid dengan komunitas

1. Membangun suasana yang menghargai murid. Hal ini agar dalam interaksinya
dengan komunitas, murid akan senantiasa merasa disambut. dipercaya, dan
aman secara fisik dan emosional.
2. Mendengarkan murid. Agar dapat tercipta sikap saling memahami dan saling
percaya, maka perlu ada upaya untuk mendengarkan murid dengan tulus dan
penuh perhatian. Terkadang mungkin tidak mudah melakukan hal ini karena
tidak semua anak-anak mampu mengekspresikan apa yang ada dipikirannya
dengan jelas. Perlu adanya kesabaran dan empati dari komunitas.
Beberapa prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi
murid dengan komunitas

3. Dialog atau komunikasi dengan murid. Saat membangun pemahaman, murid akan
mengkonstruksi pemahamannya melalui proses refleksi dari pengalaman interaksinya
dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Oleh karenanya, berkomunikasi dengan
murid secara demokratis dan setara menjadi penting. Komunikasi ini harus bersifat dua arah
dan bersifat dialog dengan murid, dan bukan bersifat orang dewasa yang ‘memberi perintah’
kepada murid. Dengan meluangkan waktu untuk berdialog dan menanggapi gagasan murid
tentang tindakan mereka, akan membantu murid untuk sampai pada pemahaman.
4. Menempatkan murid dalam kursi kemudi. Dalam proses pembuatan keputusan,
komunitas dapat memberikan saran atau mendorong ide-ide murid, namun pada akhirnya
perlu memastikan bahwa murid lah yang akan mengambil keputusan.
?
Q&A
Refleksi akhir
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeEcuxV446niwkUoScnF6GP_JAm2Nj1tQfxgHPwrygWW1jCyw/viewform?usp=sf_link

Pemikiran apa yang berubah setelah


Bapak/Ibu mengikuti sesi ini dari ?

Rencana apa yang akan dilakukan Bapak/Ibu


setelah mengikuti sesi ini ?

Anda mungkin juga menyukai