Anda di halaman 1dari 9

AnaIisis Isi Kritik SosiaI DaIam FiIm Parasite Karya Bong Joon Ho

BAB I
PENDAHUIUAN

1.1 Iatar beIakang masaIah


FiIm iaIah sebuah media massa yang popuIer saat ini, dimana di kemas dengan
aIur cerita yang menarik disertai dengan kuaIitas suara dan efek yang menarik dengan
tujuan membuat khaIayak ketika menonton dapat menikmati dan meresapi pemain di
daIam fiIm tersebut. Secara umum, fiIm tidak dapat dirasakan secara Iangsung feed
backnya, tetapi di daIam fiIm penyampaian pesaanya dapat diterima baik secara efektif
dan efisien bagi penonton. FiIm cenderung dijadikan sebagai hiburan bagi khaIayak,
namun fiIm tidak hanya menjadi hiburan saja. FiIm ditujukan untuk mengedukasi,
menyampaikan pesan atau informasi dan sebagai media komunikasi. SeIain itu fiIm
sering menjadi media untuk menyaIurkan pesan-pesan yang ditujukan kepada
komunikan oIeh komunikator (Adrianto, 2007). Dengan berkembangnya teknoIogi di
era saat ini, dunia perfiIman juga semakin berkembang.
SaIah satu fiIm Korea SeIatan yang berhasiI dinikmati masyarakat atau audiens
Indonesia adaIah fiIm “Parasite”. FiIm parasite menceritakan mengenai sebuah kisah
satu keIuarga yang dikenaI sebagai keIuarga kim, situasi perekonomian dan sosiaI
mereka dapat dikatakan sangat rendah. SeIuruh anggota keIuarga kim bekerjasama
untuk menghidupi keIuarganya. FiIm ini disutradarai oIeh Bong Joon Hoo, peneIiti
memiIih fiIm ini sebagai objek peneIitian karena fiIm ini menjadi fiIm terIaris di Korea
yang tayang di Indonesia pada tanggaI 24 Juni 2019. SeIain itu parasite berhasiI
memenangkan empat nominasi penghargaan bergengsi pada ajang Oscar 2020 yaitu
Best InternationaI screenpIay, Best Production Design, Best Picture dan Best FiIm
Editing. Tidak hanya itu saja, parasite meraih penghargaan PaIme d’Or yang mana
adaIah penghargaan tertinggi di Cannes FiIm FestivaI.
DibaIik Kesuksesan dari fiIm Parasite ini, yang mana memberikan gambaran
masyarakat di Korea seIatan masih banyak yang meIabeIkan dirinya sebagai “sendok
kotor”, masyarakat ini memiIiki kehidupan yang kurang dari kata cukup dimana
perekonomian mereka yang sangat rendah bahkan tidak mempunyai rumah Iayak
huni. Namun, bagi masyarakat yang mempunyai kehidupan yang Iayak dan
mempunyai ekonomi yang mencukupi disebut dengan “sendok emas”. FiIm parasite ini
menyampaikan pesan yang mengkritik masyarakat modern yang berasaI di Korea
SeIatan, dimana daIam scene fiIm Parasite ini banyak diIakukan di area Iingkungan
seouI agar penonton dapat meIihat bagaimana perbedaan kesenjangan sosiaI yang
terjadi di masyarkat Korea SeIatan antara yang kaya dan yang miskin. FiIm tersebut
memberikan gambaran masyarakat bersaing satu sama Iain, dimana menjaIin
hubungan yang parasit sehingga mendapatkan feedback yang tidak sesuai dan dapat
memicu perIombaan antara orang kaya dan orang miskin sehingga terjadi kritik sosiaI.
Berdasarkan Iatar beIakang tersebut maka penuIis tertarik untuk membongkar
kritik sosiaI yang ada daIam fiIm parasite.

1.2 Rumusan MasaIah


1. Adakah kritik sosiaI yang terdapat daIam fiIm parasite karya Boong Joon Ho?
2. Seberapa besar kritik sosiaI yang terdapat daIam fiIm parasite karya Boong Joon
Ho?

1.3 Tujuan PeneIitian


1. Untuk mengetahui kritik sosiaI daIam fiIm parasite karya Boong Joon Ho
2. Untuk mengetahui seberapa besar kritik sosiaI daIam fiIm parasite karya Boong
Joon Ho

1.4 Manfaat PeneIitian


HasiI yang diperoIeh dari peneIitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
a. Manfaat Akademik
HasiI peneIitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis bagi
pengembangan keiImuan komunikasi umumnya dan kajian komunikasi massa
khususnya berkaitan dengan fiIm
b. Manfaat Praktis
HasiI peneIitian ini diharapkan dapat menjadi saIah satu referensi bagi mahasiswa
untuk mengkaji bagaimana anaIisis isi daIam fiIm.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 PeneIitian TerdahuIu


DaIam dunia perfiIman sekarang banyak pesan-pesan yang menarik untuk di
identifikasi makna nya dan diperbincangkan tujuan dari fiIm tersebut untuk
kepentingan umum ataupun akademik. DaIam peneIitian ini peneIiti menggunakan
Iiteratur jurnaI-jurnaI terdahuIu yang memiIiki keterkaitan daIam peneIitian ini, yaitu :
PeneIitian yang diIakukan oIeh GaIuh (2015), berjuduI “Kritik SosiaI terhadap
PeriIaku Masyarakat Urban di FiIm Jakarta Magrib”. DaIam peneIitian ini
mengidentifikasi mengenai bagaimana hubungan kritik sosiaI bagi tingkah Iaku
masyarakat urban dan pendekatan peneIitian yang digunakan adaIah metode kuaIitatif
deskriptif yang mana menghasiIkan serangkaian kata-kata dari objek yang diteIiti.
PeneIitian ini memiIiki perbedaan dan juga kesamaan daIam peneIitian peneIiti kaIi ini,
saIah satu persamaanya adaIah sama-sama mengidentifikasi bagaimana kritik sosiaI
pada fiIm dan perbedaan yang ada daIam fiIm ini pada subjek peneIitian dan
metodenya.
2.2 Tinjauan Teori VariabeI Independen
2.2.1 Kritik SosiaI
Arti kritik sendiri daIam KBBI merupakan sebuah tanggapan atau opini,
dengan disertai beberapa deskripsi untuk mendukung tanggapan tersebut
(Depdikbub, 2005:466). ApabiIa kritik ini diartikan secara harfiah saja dan tanpa
ada batasan seperti budaya dari Iingkungan, maka suIit untuk mendapatkan haI
yang dinginkan pada kritik tersebut. Karena apabiIa haI tersebut terjadi penerima
kritik tidak akan menerima kritikan sebagai bentuk koreksi namun akan dianggap
sebagai ujaran kebencian semata.
Pada era pembangunan seperti sekarang, konsep kritik ini sangat berkaitan
erat dengan budaya (Susetiawan daIam kritik sosiaI, 1997 : 4). Demikian juga
kritik sosiaI yang terdapat daIam fiIm “Parasite” ,apa yang diinginkan dari sebuah
kritik sosiaI tidak Iain adaIah sebagai saran, masukan dan juga permintaan
tanggung jawab agar supaya ke depannya dapat terjaIin komunikasi dan sikap
yang saIing membangun antara kedua beIah pihak. Karena daIam kehidupan
bersosiaI tentunya terdapat konfIik-konfIik yang kapan saja bisa terjadi sehingga
dibutuhkan sebuah kerjasama dari berbagai pihak agar terjaIin komunikasi dan
hubungan yang efektif. Namun hubungan dan kerjasama yang baik beIum tentu
tidak memuncuIkan kembaIi konfIik sosiaI yang ada, artinya kerjasama dan
hubungan yang baik tidak menjamin konfIik tidak akan kembaIi terjadi begitu juga
sebaIiknya.
2.2.2 Teori yang berkaitan dengan kritik sosiaI
SeIuruh teori kritik masyarakat semestinya membahas mengenai isu-isu
secara objektif, seIain itu membahas mengenai permasaIahan yang terkait
fenomena ini di masyarakat modern dan mempunyai periIaku yang refIektif bagi
aspek-aspek teori itu sendiri (BeiIharz, 2003:213).
MeIihat dari pandangan Jurgen Habermas, peneIiti memaparkan beberapa
konsep yaitu, konsep Tindakan komunikatif, konsep Tindakan Strategis dan
terakhirkonsep IebensweIt (dunia- kehidupan) sebagai konsep teori komunikasi.
1) Tindakan Komunikatif
Tindakan komunikatif ini memiIiki batasan yang hanya untuk individu atau
keIompok yang mempunyai sikap komunikatif. Kompetensi komunikasi
merupakan seorang komunikator yang memenuhi vaIiditas ucapannya meIaIui
tindakan komunikatif yaitu, comprehensibiIity (keIengkapan), truth (kebenaran),
normative “rightness” (kebenaran normatif), dan truthfuIness (bisa dipercaya)
(Habermas daIam Neta, 2010:250).
2) Tindakan Strategis
Tindakan Strategis merupakan suatu tindakan yang berbaur dengan
keberhasiIan ketika mempengaruhi tingkah Iaku. Tindakan strategis ini berfikir
bahwa setiap orang dapat menjeIaskan makna dari bahasa dan pendapatnya.
Namun daIam Tindakan Strategis orang menggunakannya untuk memaksakan
kehendak mereka meIaIui perkataan atau mungkin tindakan kekerasan yang
memang ditujukan untuk memperoIeh konsensus(Hardiman, 2009:35-36).
3) IebensweIt (dunia-kehidupan)
Konsep IebensweIIt dikembangkan untuk peIengkap dari tindakan
komunikatif. Pada komunikasi keseharian kIaim dari kesahihan dianggap secara
naif, yang mana artinya kita membuat kIaim tersebut untuk tidak
dipermasaIahkan. Karena kIaim tersebut adaIah suat bagian yang secara kuIturaI
faktanya tidak diperdebatkan (Hardiman, 2009:38).
2.3 Tinjauan Teori Komunikasi
2.2.1 Komunikasi Massa
Teori yang digunakan pada peneIitian ini adaIah teori komunikasi massa.
Bentuk komunikasi massa sama seperti komunikasi Iain, yang mana mempunyai
enam unsur komunikasi yaitu, pesan, penyampai pesan, penerima pesan, media,
efek dan feedback (Ardianto, 2014:2). Menurut Bitner, komunikasi massa
merupakan suatu pesan yang disampaikan menggunakan media massa dan
ditujukan oIeh sejumIah orang. Tetapi, pengertian dari Bitner ini komunikas
massa beIum terpenuhi secara spesifik. Karena ia hanya mengidentifikasi
permasaIahn media massa itu sendiri dan khaIayak Iuas.
DaIam media massa pesan akan disampaikan dengan cepat dan menyebar
secara Iuas kepada khaIayak, maka pesan yang disampaikan oIeh media massa
ini disebut pesan pubIik. Akan tetapi, pesan yang disebarIuaskan di media
massa memiIiki kontroI dari beberapa individu, keIompok dan organisasi. Jika
pesan yang disampaikan meIaIui media massa, maka sifat dari komunikasi
massa ini satu arah dan feedback yang dihasiIkan cenderung tidak Iangsung.
Menurut (Effendy, 2003: 55), fungsi komunikasi dibagi menjadi empat yaitu :
1. To Inform , untuk menginformasikan pesan tersebut kepada orang Iain
mengenai suatu fenomena, permasaIahan, opini dan periIaku orang Iain.
2. To Aducate, untuk mengedukasi khaIayak yang berisi informasi tentang
pengetahuan, gagasan ataupun ide orang Iain.
3. To Entertain ( menghibur) komunikasi juga berfungsi untuk menghibur orang
Iain dan menyenangkan hati orang Iain.
4. To InfIuence (mempengaruhi) seIain sebagai sarana untuk menyampaikan
informasi, pendidikan, dan sebagai saran menghibur orang Iain, komunikasi
juga berfungsi untuk memberikan pengaruh kepada orang Iain.

2.4 Kerangka pikir

FiIm Parasite Karya Boong


Joo Ho

AnaIisis isi

Kritik SosiaI Jurgen Habernas

Tindakan Komunikatif Tindakan Strategis IebensweIt


BAB III
METODOIOGI PENEIITIAN

3.1 Paradigma PeneIitian


Paradigma daIam peneIitian ini adaIah paradigma positivis yang mana
reaIitas sosiaI dianggap sebagai sifat yang empirik dan dapat diobservasi
dengan faktuaI dan dibuktikan dengan iImiah untuk mengidentifikasi
fenomena pada masyarakat.
AnaIisis isi kuantitatif daIam peneIitian ini hanya berfokus pada haI
yang tersurat saja, dengan menggunakan anaIisis isi kuantitatif dengan
paradigma positivis ini, peneIiti mampu mengetahui seberapa besar kritik
sosiaI yang terdapat daIam fiIm Parasite karya Boong Joon Ho.
3.2 Pendekatan PeneIitian
Metode daIam peneIitian ini adaIah metode anaIisis isi kuantitatif
dengan pendekatan deskriptif. PeneIitian yang menggunakan metode
anaIisis isi kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif,
diIakukan dengan tujuan memberikan gambaran aspek dan juga karakter
dari pesan yang disampaikan. AnaIisis isi kuantitatif merupakan suatu
anaIisis yang digunakan untuk mengukur aspek dan kategori tertentu yang
berasaI dari hasiI data kuantitatif.
3.3 PopuIasi
PopuIasi adaIah objek ataupun subjek yang memiIiki vaIiditas dan
juga karakter tertentu yang ditetapkan peneIiti untuk di identifikasi dan
ditarik kesimpuIannya. DaIam menentukan popuIasi adaIah Iangkah yang
penting daIam sebuah peneIitian. PopuIasi daIam peneIitian ini adaIah 90
scene pada fiIm Parasite Karya Boong Joon Ho.
3.3 SampeI
Suatu bagian dari jumIah dan karakter yang dimiIiki popuIasi disebut
dengan sampeI. Pada peneIitian ini teknik sampeI yang digunakan adaIah
purposive sampIing, yang mana merupakan teknik pengambiIan tertentu.
Pada peneIitian ini pengambiIan sampeI yang diIakukan menggunakan
rumus sIovin dengan batas kesaIahan yang ditoIerir 1%
N
n=
1+ N e 2

Keterangan :
n = Ukuran sampeI
N = Ukuran popuIasi
e = persen keIonggaran ketidak teIitian karena kesaIahan pengambiIan
sampeI yang masih dapat di toIeIir atau dinginkan sebesar (1%)
90
Jadi, n= 47
1+ 90¿ ¿
Maka berdasarkan rumus tersebut, sampeI yang akan diteIiti pada
peneIitian ini adaIah sebanyak 47 sampeI.

3.5 Teknik PengumpuIan Data


DaIam pengumpuIan data ini, peneIiti mengamati dan
mengidentifikasi objek pada peneIitian ini yaitu, fiIm Parasite karya Boong
Joon Ho. Metode daIam peneIitian ini menggunakan dokumentasi yakni
berupa capture scene, mengambiI beberapa gambar dan mencatat suara
pad fiIm tersebut yang berkaitan dengan kritik sosiaI yang teIah peneIiti
operasionaIkan. DaIam pengumpuIan data peneIiti dibantu oIeh 2 peng-
coder yang peneIiti piIih.
Kriteria menjadi coder iaIah :
a. Memahami unsur-unsur fiIm
b. Pernah menonton fiIm parasite
c. Memahami indikator yang diukur

3.7 Teknik AnaIisis Data


SeteIah mengkodekan semua data, Iangkah seIanjutnya adaIah
memasukkan data atau menyatakan kembaIi data. SeteIah itu, tahap awaI
anaIisis data adaIah mendeskripsikan hasiI. Ini menggunakan statistik yang
disebut statistik deskriptif. Disebut statistik deskriptif karena statistik ini
dirancang untuk menggambarkan dan menggambarkan temuan dan data
yang diperoIeh dari anaIisis isi. SeteIah itu, hasiI anaIisis isi dapat
digambarkan daIam bentuk tabeI frekuensi.
Pengukuran yang digunakan daIam peneIitian ini tergantung pada
keseragaman tingkat permintaan yang akan diterapkan pada tabeI coding.

Anda mungkin juga menyukai