ETNOMETODOLOGI
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam
penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan
memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 01
BAB II PEMBAHASAN 03
A. PENGERTIAN ETNOMETODOLOGI 03
B. INTI ETNOMETODOLOGI 04
D. TAHAPAN ETNOMETODOLOGI 07
ii
BAB I
PENDAHULUAN
sosial tidak akan pernah bisa lepas dari individu-individu yang lain. Sehingga
individu, bahkan antara kelompok individu dengan kelompok individu yang lain,
atau dalam dunia sosial lebih dikenal dengan istilah Interaksi Sosial. Interaksi
pemahaman atas setiap fakta sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Pemahaman
hanya dilakukan dengan satu cara dan dari satu sudut pandang sosial saja,
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etnometodologi
kelompok komunitas untuk menghasilkan dan mengenali subjek, realitas, dan alur
tingkatan yang melebihi sosiologi, dan ini menjadikannya berbeda banyak dari
pada permasalahan apa yang akan diteliti. Etnometodologi adalah studi tentang
2
Etnometodologi merupakan rumpun penelitian kualitatif yang beranjak
“reflektif”nya, yang berarti bahwa cara orang bertindak dan mengatur struktur
tersebut.
B. Inti Etnometodologi
mengacu pada suatu model atau metode pengumpulan data pada saat peneliti
pada suatu studi mengenai bagaimana seseorang individu dalam suatu komunitas
3
misalnya bagaimana pola interaksi, cara berpikir, perasaan mereka, dan cara
bicara mereka.
produk masyarakat setempat yang diciptakan dan diorganisir secara alamiah, terus
menerus, prestasi praktis, selalu, hanya, pasti dan menyeluruh, tanpa henti dan
dilengkapi asumsi, teori, proposisi, dan kategori yang membuat peneliti tidak
sehari-hari yang berdasarkan akal sehat. Apa yang dimaksudkan dengan dunia
akal sehat adalah sesuatu yang biasanya diterima begitu saja, asumsi-asumsi yang
berada di baliknya dan arti yang dimengerti bersama. Inti dari etnometologi
4
Ada kesamaan antara metode yang digunakan Garfinkel dengan dengan
meneliti biografi dan maksud yang dikandung oleh aktor-aktor sosial dan di sisi
bahwa:
secara intersubjektif.
ucapan orang lain melalui pemahaman aturan itu sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
Di sana Grafinkel mengamati setiap pembeli yang keluar dan masuk di toko
5
Sementata untuk eksperimen (simulasi), Grafinkel melakukan beberapa
latihan pada beberapa orang. Latihan ini terdiri dari beberapa sifat, yaitu
responsif, provokatif dan subersif. Pada latihan responsif yang ingin diungkap
latihan provokatif yang ingin diungkap adalah reaksi orang terhadap suatu situasi
atau bahasa. Sementara latihan subersif menekankan pada perubahan status atau
peran yang biasa dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-harinya. Pada
latihan subersif, seseorang diminta untuk bertindak secara berlainan dari apa yang
menuliskan apa yang pernah mereka dengar dari para familinya lalu membuat
diberikan oleh lawan mereka tersebut. Sementara latihan ketiga (subersif) adalah
berprilaku sebagai seorang indekos. Lewat latihan-latihan ini orang menjadi sadar
akan kejadian sehari-hari yang tidak pernah disadarinya. Latihan ini adalah
strategi dari Grafinkel untuk mengungkapkan dunia akan sehat, sebuah dunia yang
D. Tahapan Etnometodologi
6
Pernahkah anda membaca indeks sebuah buku? Apa yang anda harapkna?
Tentu anda mengharapkan akan menemukan tema tertentu yang anda cari di
daftar panjang berbagai tema secara aldabetis dan mengarahkan anda pada
halaman tertentu di mana tema tersebut muncul dalam buku. Jika kemudian
anda menemukan penjelasan pada buku tersebut tergantung pada konteks apa
yang dbicarakan halaman yang satu tidak selalu menjelaskan hal yang sama
Dalam kesaharian, kita layakanya buku dan melakukan hal serupaa. Kita
Etnometodologi memahami bahwa apa yag kita lakukan tidak mungkin lepas
dengan lingkungan sekitar kita, atau dengan kata lain, kita membutuhkan
ungkapan atau utterance, sangat relative pada sang pengungkap dan sangat
dibatasi oleh waktu dan tempat. Mari kita lihat beberapa contoh ungkapan
berikut ini :
amplop?
7
Ungkapan 3 : bisa dipastikan urusan perijinan kali ini akan lancer
Dalam tiga ungkapan di atas, indeks amplop memiliki arti yang berbeda dalam
tempat dan ruang yang berbeda. Indeksikalitas bukanlah fakta yang objektif,
namun subjektif pada ruang dan waktu adalah kegagalan dari sains positivis.
Kata yang menarik dan perlu digaris bawahu adalah uninteresting atau
tidak menarik. Sekilas jika kita membaca hal ini maka muncul sedikit
Mari kita kembali ke contoh amplop tadi. Jika saya adalah pelaku
penerima amplop tunjangan Hari Raya (THR), maka saya tidak akan tertarik
atau mengapa saya perlu untuk menerima amplop. Jika orang lain adalah
8
pelaku penerima suap, maka ia pun juga tidak akan tertarik untuk
yang dilakukan berada pada tataran praktis dan pragmatis. Merupakan tugas
aktivitas.
keseharian bersifat praktis yang dapat dikenali dan dapat dilaporkan. Mahkota
indeksikalitas dan akhirnya berakhir pada sebuah aksi indeksikalitas. Sifat aksi
yang dapat dikenali dan dapat dilaporkan inilah yang menjadi bentuk
9
perempatan jalan, depan rumah dan jembatan. Seseorang yang telah tinggal di
Bali dan melakukan aktivitas ini tidak akan melihat hal ini sebagai hal yang
baru atau unik. Ia tidak menganggap aktivitas ini sebagai hal yang perlu
diperhatikan. Namun, jika aktivitas sembahyan ini dibawa ke Jawa, maka ini
Muara dari semua penelitian sosial adalah pemahaman pola struktur sosial.
Jelas bahwa aktivitas dalam praktik akuntansi juga dapat ditelaah melalui
Maksud dari common sense ialah sesuatu taken for granted ( yang dianggap
pasti).
10
Ada suatu kesalahan umum dalam penjabaran metodologi yang
kesalahan. Ini mungkin sudah menjadi backround expectancies dari para peneliti.
method. Artinya seandainya metode penelitian tersebut dibaca oleh orang lain,
mereka hanya akan merelasikan metode penelitian dengan isu penelitian yang
sedang ditelaah. Sederhananya, pastikan bahwa metode penelitian anda tidak akan
dapat di copas oleh orang lain untuk penelitian mereka karena begitu terikatnya
pembahasan metodologi dengan isu penelitian anda. Ini yang ia sebutkan sebagai
kritis. Salah satunya adalah Freund & Abrams (1976). Mereka berpendapat bahwa
Abrams (1976) bahwa penelitian etnometodologi dapat berpihak dan tidak netral
11
keseharian menuju mengubah dunia, mengkonstruksi humanism baru, maka
keberadaan struktur sosial yang ditemui sebagai hasil supresi ideologi dominan.
Dalam kasus Freund & Abrams (1976), mereka menggunakan teori Marx tentang
metodologi yang lebih baik untuk melakukan perubahan melalui pemahaman akan
kebenaran tersebut. Jika hal ini di tarik ke tataran etnometodologi, maka common
menghasilkan sebuah pola common jika dengan mengakui pola tersebut berarti
sosial baik atau buruk. Ia mengambil posisi netral. Paradigma kritis berkutat pada
12
perebutan materi, sehingga keadilan yang ada pada sebuah masyarakat diukur dari
distribusi materi.
dahulu nilai religious apa yang akan dijadikan dasar. Nilai terebut yang kemudian
menjadi koridor kbenaran pengetahuan yang kan dihasilkan. Ini bertolak belakang
dari penelitian induktif yang secara an sich menganggap data yang diambil dari
sosial apabila struktur sosial yang ditemui tidak sesuai dengan interprestasi anda
13
BAB III
PENUTUP
yang dapat dideskripsikan dengan pasti dalam kehidupan sosial adalah semua
pada akal dan kreasi. Akahirnya, etnometodologi sampai pada sebuah keyakinan
bahwa pendekatan ini mampu menunjukkan kebenaran tentang apa yang individu
14
BAB I
PENDAHULUAN
sosial tidak akan pernah bisa lepas dari individu-individu yang lain. Sehingga
individu, bahkan antara kelompok individu dengan kelompok individu yang lain,
atau dalam dunia sosial lebih dikenal dengan istilah Interaksi Sosial. Interaksi
15
kehidupan masyarakat. Ilmu sosial hadir dengan tujuan untuk membangun
pemahaman atas setiap fakta sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Pemahaman
hanya dilakukan dengan satu cara dan dari satu sudut pandang sosial saja,
BAB II
PEMBAHASAN
E. Pengertian Etnometodologi
16
kelompok komunitas untuk menghasilkan dan mengenali subjek, realitas, dan alur
tingkatan yang melebihi sosiologi, dan ini menjadikannya berbeda banyak dari
pada permasalahan apa yang akan diteliti. Etnometodologi adalah studi tentang
“reflektif”nya, yang berarti bahwa cara orang bertindak dan mengatur struktur
tersebut.
F. Inti Etnometodologi
17
Etnometodologi merupakan suatu studi empiris tentang bagaimana orang
mengacu pada suatu model atau metode pengumpulan data pada saat peneliti
pada suatu studi mengenai bagaimana seseorang individu dalam suatu komunitas
misalnya bagaimana pola interaksi, cara berpikir, perasaan mereka, dan cara
bicara mereka.
produk masyarakat setempat yang diciptakan dan diorganisir secara alamiah, terus
18
menerus, prestasi praktis, selalu, hanya, pasti dan menyeluruh, tanpa henti dan
dilengkapi asumsi, teori, proposisi, dan kategori yang membuat peneliti tidak
sehari-hari yang berdasarkan akal sehat. Apa yang dimaksudkan dengan dunia
akal sehat adalah sesuatu yang biasanya diterima begitu saja, asumsi-asumsi yang
berada di baliknya dan arti yang dimengerti bersama. Inti dari etnometologi
meneliti biografi dan maksud yang dikandung oleh aktor-aktor sosial dan di sisi
bahwa:
19
5. Perbincangan sehari-hari secara umum memaparkan sesuatu yang lebih
secara intersubjektif.
ucapan orang lain melalui pemahaman aturan itu sesuai dengan kaidah-
kaidahnya.
Di sana Grafinkel mengamati setiap pembeli yang keluar dan masuk di toko
latihan pada beberapa orang. Latihan ini terdiri dari beberapa sifat, yaitu
responsif, provokatif dan subersif. Pada latihan responsif yang ingin diungkap
latihan provokatif yang ingin diungkap adalah reaksi orang terhadap suatu situasi
atau bahasa. Sementara latihan subersif menekankan pada perubahan status atau
peran yang biasa dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-harinya. Pada
20
latihan subersif, seseorang diminta untuk bertindak secara berlainan dari apa yang
menuliskan apa yang pernah mereka dengar dari para familinya lalu membuat
diberikan oleh lawan mereka tersebut. Sementara latihan ketiga (subersif) adalah
berprilaku sebagai seorang indekos. Lewat latihan-latihan ini orang menjadi sadar
akan kejadian sehari-hari yang tidak pernah disadarinya. Latihan ini adalah
strategi dari Grafinkel untuk mengungkapkan dunia akan sehat, sebuah dunia yang
H. Tahapan Etnometodologi
Pernahkah anda membaca indeks sebuah buku? Apa yang anda harapkna?
Tentu anda mengharapkan akan menemukan tema tertentu yang anda cari di
daftar panjang berbagai tema secara aldabetis dan mengarahkan anda pada
halaman tertentu di mana tema tersebut muncul dalam buku. Jika kemudian
anda menemukan penjelasan pada buku tersebut tergantung pada konteks apa
yang dbicarakan halaman yang satu tidak selalu menjelaskan hal yang sama
21
Dalam kesaharian, kita layakanya buku dan melakukan hal serupaa. Kita
Etnometodologi memahami bahwa apa yag kita lakukan tidak mungkin lepas
dengan lingkungan sekitar kita, atau dengan kata lain, kita membutuhkan
ungkapan atau utterance, sangat relative pada sang pengungkap dan sangat
dibatasi oleh waktu dan tempat. Mari kita lihat beberapa contoh ungkapan
berikut ini :
amplop?
Dalam tiga ungkapan di atas, indeks amplop memiliki arti yang berbeda dalam
tempat dan ruang yang berbeda. Indeksikalitas bukanlah fakta yang objektif,
namun subjektif pada ruang dan waktu adalah kegagalan dari sains positivis.
22
2. Tahap kedua ; Analisis Refleksivitas
Kata yang menarik dan perlu digaris bawahu adalah uninteresting atau
tidak menarik. Sekilas jika kita membaca hal ini maka muncul sedikit
Mari kita kembali ke contoh amplop tadi. Jika saya adalah pelaku
penerima amplop tunjangan Hari Raya (THR), maka saya tidak akan tertarik
atau mengapa saya perlu untuk menerima amplop. Jika orang lain adalah
pelaku penerima suap, maka ia pun juga tidak akan tertarik untuk
yang dilakukan berada pada tataran praktis dan pragmatis. Merupakan tugas
aktivitas.
23
Etnometodologi harus mencari tahu bagaimana individu-individu, dalam
keseharian bersifat praktis yang dapat dikenali dan dapat dilaporkan. Mahkota
indeksikalitas dan akhirnya berakhir pada sebuah aksi indeksikalitas. Sifat aksi
yang dapat dikenali dan dapat dilaporkan inilah yang menjadi bentuk
perempatan jalan, depan rumah dan jembatan. Seseorang yang telah tinggal di
Bali dan melakukan aktivitas ini tidak akan melihat hal ini sebagai hal yang
baru atau unik. Ia tidak menganggap aktivitas ini sebagai hal yang perlu
diperhatikan. Namun, jika aktivitas sembahyan ini dibawa ke Jawa, maka ini
24
4. Tahap keempat : penyajian Common Sense Knowledge of Sosial Structure.
Muara dari semua penelitian sosial adalah pemahaman pola struktur sosial.
Jelas bahwa aktivitas dalam praktik akuntansi juga dapat ditelaah melalui
Maksud dari common sense ialah sesuatu taken for granted ( yang dianggap
pasti).
kesalahan. Ini mungkin sudah menjadi backround expectancies dari para peneliti.
25
Dalam buku Ari kamayanti menyampaikan bahwa iya selalu meminta
method. Artinya seandainya metode penelitian tersebut dibaca oleh orang lain,
mereka hanya akan merelasikan metode penelitian dengan isu penelitian yang
sedang ditelaah. Sederhananya, pastikan bahwa metode penelitian anda tidak akan
dapat di copas oleh orang lain untuk penelitian mereka karena begitu terikatnya
pembahasan metodologi dengan isu penelitian anda. Ini yang ia sebutkan sebagai
kritis. Salah satunya adalah Freund & Abrams (1976). Mereka berpendapat bahwa
Abrams (1976) bahwa penelitian etnometodologi dapat berpihak dan tidak netral
keberadaan struktur sosial yang ditemui sebagai hasil supresi ideologi dominan.
Dalam kasus Freund & Abrams (1976), mereka menggunakan teori Marx tentang
26
kapitalisme dan menggap bahwa karena etnometodologi sebenarnya juga
metodologi yang lebih baik untuk melakukan perubahan melalui pemahaman akan
kebenaran tersebut. Jika hal ini di tarik ke tataran etnometodologi, maka common
menghasilkan sebuah pola common jika dengan mengakui pola tersebut berarti
sosial baik atau buruk. Ia mengambil posisi netral. Paradigma kritis berkutat pada
perebutan materi, sehingga keadilan yang ada pada sebuah masyarakat diukur dari
distribusi materi.
dahulu nilai religious apa yang akan dijadikan dasar. Nilai terebut yang kemudian
menjadi koridor kbenaran pengetahuan yang kan dihasilkan. Ini bertolak belakang
dari penelitian induktif yang secara an sich menganggap data yang diambil dari
27
sosial apabila struktur sosial yang ditemui tidak sesuai dengan interprestasi anda
BAB III
PENUTUP
28
4. Ada perbedaan antara ungkapan yang objektif dengan yang
diindikasikan
5. Refleksitas berbagai tindakan praktis.
6. Kemampuan menganalisis tindakan tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
yang dapat dideskripsikan dengan pasti dalam kehidupan sosial adalah semua
pada akal dan kreasi. Akahirnya, etnometodologi sampai pada sebuah keyakinan
bahwa pendekatan ini mampu menunjukkan kebenaran tentang apa yang individu
29