Anda di halaman 1dari 4

Nilai-Nilai Sosial pada Iklan Televisi

(Analisis Semiotika Muatan Nilai-nilai Sosial pada Iklan Vidoran Smart Edisi
“Budaya Antri”)

Dhimas Baskara Purnama Putra


NIM. 18041184098
Ilmu Komunikasi Unesa 2019

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Media Massa memiliki posisi yang penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga
media massa ditempatkan sebagai komunikasi massa yang berperan sebagai komunikator
serta agen of change, menjadi pelopor perubahan dalam lingkungan publik yang dapat
mempengaruhi khalayak melalui pesan berupa informasi, hiburan, pendidikan maupun
pesan-pesan lainnya dan dapat dijangkau masyarakat secara luas. Sebagai bentuk dari
pentingnya media dapat dilihat dari pengaruh yang dirasakan oleh khalayak, mulai dari
aspek kognitif, afektif, hingga konatif dari media massa dan dampak positif negatif dari
media sosial.Walaupun posisi dan peran media sangat penting akan tetapi masyarakat juga
harus berhati-hati dengan media mengingat bahwa sifat media yang begitu fleksibel. Nilai
negatif atas peranan media di Indonesia bisa saja terjadi baik dari media massa ataupun
media sosial, sehingga perlu adanya perhatian dari setiap pihak, baik dari pengelola media
hingga masyarakat itu sendiri. (Khatimah, 2018)

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah pengaruh mauatan nilai-nilai sosial pada iklan vidoran smart edisi
budaya antri
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh muatan nilai-nilai sosial pada iklan vidoran smart edisi
budaya antri
1.4 Manfaat
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang muatan nilai – nilai
social apa saja yang didapat pada iklan vidoran smart edisi antri.
BAB II

2.1 Definisi Konseptual


a. Semiotika Roland Barthes Roland Barthes
Dikenal sebagai salah seorang pemikir strukturalis yang mempraktikkan model
linguistik dan semiologi Saussure. Ia juga intelektual dan kritikus sastra Prancis yang
ternama; eksponen penerapan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Bartens
menyebutnya sebagai tokoh yang memainkan peranan sentral dalam strukturalisme
tahun 1960-an dan 70-an. “Ia berpendapat bahasa adalah sebuah sistem tanda yang
mencerminkan asumsiasumsi dari suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.”
(Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, 63). Yang menarik berkenaan dengan semiotika
Roland Barthes adalah digunakannya istilah mitos (myth), yaikni rujukan yang bersifat
kultural (bersumber dari budaya yang ada) yang digunakan untuk menjelaskan budaya
atau realitas yang ditunjuk dengan lambang-lambang-penjelasan mana yang notabene
adalah makna konotatif dari lambang-lambang yang ada dengan mengacu sejarah (di
samping budaya).(Ibid.,164)

b. Ideologi Nilai Sosial


Penanaman nilai karakter sangat penting bagi pengembangan moral anak. Dalam hal
ini orang tua harus mampu memberikan contoh nyata dalam mengembangkan
karakter anak. Hal tersebut didukung pendapat Mumpuni (2018:17) bahwa nilai
-nilai yang diyakini kebaikannya diwujudkan dalam tindakan nyata hingga
melekat dalam diri seseorang. (Etikasari, 2020)

c. Televisi Sebagai Media Massa


Isi media massa merupakan suatu bentuk konstruksi realitas sosial. Media melakukan
konstruksi terhadap pesan-pesan yang disampaikan berupa tulisantulsan, gambar-
gambar, suara atau simbol-simbol lain melalui proses penyeleksian dan manipulasi
tertentu sesuai keinginan atau ideologi media itu (Indiwan, 2011:9), masyarakat pada
dasarnya menerima sebuah bentuk realitas yang diberikan oleh media dan televisi
adalah media massa yang dibahas dalam kajian ini. Menurut Effendy, yang dimaksud
dengan televisi adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi
dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah,
komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan
keserampakan dan komunikasinya bersifat heterogen (Effendy, 2002:21)
2.2 Definisi Operasional

Tabel 2.1
Perangkat analisis semiotika model roland barthes

2.3 Kerangka Pikir

Media Sosial Masyarakat

Nilai – nilai Sosial

analisis semiotika model roland barthes

Parafrase

Kesimpulan
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Sifat Penelitian


Jenis penelitian ialah penelitian kualitatif dan bersifat kosntruktivis. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang hasil temuannya tidak dapat diperoleh melalui prosedur perhitungan statistik.
Penelitian kualitatif menjadi jalan untuk memahami makna atas peristiwa sosial yang muncul akibat
interaksi tingkah laku manusia menurut perspektif peneliti sendiri. Melalui penelitian kualitatif,
obyek dapat diamati secara mendalam (Gunawan, 2013). Metode pendekatan yang digunakan ialah
Analisis Semiotika. Analisis semiotika merupakan suatu metode analisis Semiotik adalah suatu ilmu
atau metode analisis untuk mengkaji tanda.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Data primer dikumpulkan melalui observasi atau pengamatan yang cermat, teliti, dan langsung pada
gejala atau unit observasi. Data primer juga dikumpulkan memalui dokumentasi catatan historis
pemberitaan dari masing-masing media yang menjadi objek penelitian. Selain data primer, peneliti
juga mengumpulkan data sekunder. Sumber data sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan pada
buku-buku terkait metode analisis semiotika model roland barthes. Dalam hal ini peneliti
memperoleh data dengan cara mengutip data dari sumber lain untuk melengkapi data yang telah ada,
kemudian data diolah dan hasilnya dipaparkan secara tertulis dalam bentuk tulisan.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitiannya adalah media televisi. Sedangkan objek penelitiannya adalah nilai – nilai social

3.4 Waktu Penelitian Waktu penelitian


Diambil pada bulan oktober 2021 dengan periode pemberitaan 17 - 21 Maret 2021.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Risa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Serba Jaya, 2011.
Amir, Ma’ruf, Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu,1999.
Kurniawan, Agung, Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan, 2005
Budianto, Heri & Farid Hamid (Ed.). Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, Cetakan ke 2. 2014.
Bungin, M. Burhan. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di
Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, Cet.14, 2014

Anda mungkin juga menyukai