TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
Teory (theory) adalah sebuah sistem konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang
membantu kita memahami sebuah fenomena.4
Selain itu teori juga dapat dikatan sebagai himpunan konstruk
(konsep), defenisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis
tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. 5 Dalam penelitian ini, teori yang
digunakan adalah teori litersi Media.
1. Defenisi Literasi Media
Literasi media berasal dari bahasa Inggris yaitu Media Literacy,
terdiri dari dua suku kata, Media berarti media tempat pertukaran pesan
dan Literacy berarti melek, kemudian di kenal dalam istilah Literasi
Media. Dalam hal ini literasi media merujuk kemampuan khalayak yang
melek terhadap media dan pesan media massa dalam konteks komunikasi
massa. Padanan kata istilah literasi media juga dikenal dengan istilah
melek media pada dasarnya memiliki maksud yang sama. 6
Pada dasarnya, istilah literasi ini kita pergunakan karena melihat
hakikat kemampuan membaca dan menulis itu adalah kemampuan untuk
menyampaikan dan menerima pesan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melahirkan
tantangan yang menuntut manusia memiliki kemampuan literasi lain, di
luar melek-huruf. Perkembangan ini mengakibatkan defenisi dan makna
literasi sudah berubah dan akan terus berubah. Perkembangan makna
literasi ini di jelaskan melalui pandangan Varis yang menyatakan, kini
4
Richard West, Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi
(Jakarta, Salemba Humanika, 2013), hal. 49
5
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.
43
6
Tamburaka Apriadi, Literasi Media: Cerdas Bermedi Khalayak Media Massa, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), hal. 7
8
9
9
Ibid, hal. 15
10
Ibid, hal. 7
11
ibid, hal. 8
12
ibid
11
13
ibid
12
14
Ibid, hal. 9
15
Hermawan Herry, Literasi Media dan Kesadaran dan Analisis, (Yogyakarta, Calpulis,
2017) hal. 54
16
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
(Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2007). Hal. 215
13
17
Ibid, hal. 59
14
18
Penelitian Sugeng Winarno, “Pemahaman Media Literacy Televisi Berbasis Personal
Competences Framework” pada tahun 2014, hal. 67
19
Iriantara Yosal, Literasi Media, Apa, Mengapa, Bagaimana,(Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2009), hal. 32
17
23
Tamburaka Apriadi, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal.
168
24
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar,
(Simbiosa Rekatama Media, 2007), hal. 126
19
B. Kajian Terdahulu
Berdasarkan dari penelusuran peneliti, peneliti menemukan hasil karya
penelitian yang mengangkat tema yang relevan dengan tema yang diangkat
oleh peneliti, adalah sebagai berikut:
1. Jurnal hasil karya Evawani Elysa Lubis dan Rumyeni tahun 2013 Dengan
judul ANALISIS TINGKAT LITERASI MEDIA MAHASISWA DI
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS RIAU. Rumusan
masalah dari penelitian ini adalah sejauh mana keahlian media literasi
pada mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Riau,
25
Hermawan Herry, Literasi Media dan Kesadaran dan Analisis, (Yogyakarta, ),
Calpulis, 2017hal. 57
26
Penelitian Rahardjo, T., M. A. Birowo, R. Darmastuti, D. K. Sari, M. N. Husein,
Sunarto, S. Hastjarjo, T. Febriyanto, Herfriady, F. Junaedi, and S. B. HH. Literasi Media dan
Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi. Buku Litera:xvii-24.
20
27
Arikanto Suharsimi, Prosedur Penelitia Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), hal. 78
28
Opcit, hal. 26
24
29
Penelitian Sugeng Winarno, “Pemahaman Media Literacy Televisi Berbasis Personal
Competences Framework” pada tahun 2014, hal. 67
30
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2006), hal.
20
25
31
Penelitian Anna Mutmainah, “Tingkat Literasi Media Mahasiswa Komunikasi
Surakarta Tentang Pemberitaan Kopi Beracun Sianida di TV One (Studi Kasus Mahasiswa
Komunikasi UNS, UMS, dan IAIN Surakarta)”, tahun 2017