Anda di halaman 1dari 3

CHAPTER REPORT KOMUNIKASI MASSA

Herbert Simon (Dick dan Carey,2006), Mengartikan desain sebagai proses pemecahan
masalah. Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan
masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia.

Berdasarkan beberapa sumber yang telah kami baca, desain pesan massa adalah
rancangan untuk menkomunikasikan suatu pesan pada masyarakat luas melalui media
massa. Dan sesuai dengan pendapat Herbert Simon tentang tujuan desain, maka tujuan dari
desain massa ini adalah untuk memecahkan masalah penyampaian pesan pada masyarakat
luas.

komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses komunikasi melalui media massa.
Maka desain yang harus dibuat adalah bagaimana penyampaian pesan melalui media massa
seperti koran, tabloid, majalah, dan sebagainya. Maka desain massa ini sering dikaitkan
dengan kegiatan jurnalistik dan sering dianggap atau dilabeli sebagai tontonan (Rune
Petterson, Message Design 2015).

Media massa memiliki keunggulan tersendiri dalam penggunaannya sebagai media


dakwah. Metode dakwah melalui komunikasi publik (ceramah) secara langsung tidak mampu
menjangkau khalayak (umat) secara lebih luas dan efektif. Dengan potensi yang dimilikinya,
media massa dapat dimanfaatkan oleh para da’i (komunikator) untuk menyampaikan pesan-
pesan dakwah secara luas kepada umat (khalayak). Kecenderungan yang sama juga pada
media digital yang semakin banyak dimanfaatkan oleh kalangan tertentu, baik perorangan,
maupun lembaga, sebagai media dakwah.

Menurut Severin (1979), terdapat dua faktor yang sangat menentukan dalam efektivitas
komunikasi, baik bagi komunikator, maupun komunikan, yakni bidang pengalaman (field of
experience) dan kerangka rujukan (frama of reference). Setiap orang memiliki bidang
pengalaman yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ikut mempengaruhi proses dan perilaku
komunikasi yang dipraktekkan dalam kehidupan sosial. Dengan demikian, pengalaman
adalah sesuatu yang bersifat unik, khas, dan subyektif.

Dalam sistem komunikasi massa, proses pengiriman pesan bersifat satu arah.
Meskipun dapat dilakukan umpan balik oleh khalayak, namun porsi dan kesempatan yang
diberikan sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan umpan balik pada sistem komunikasi
lainnya, seperti komunikasi antarpribadi. Komunikasi massa berlangsung dalam suatu
konteks sosial tertentu. Hal ini menimbulkan terjadinya hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara media massa dan masyarakat. Media massa dipandang membawa
pengaruh tertentu bagi masyarakatnya, seperti membawa kesadaran dan ide-ide baru,
mengajarkan keterampilan, demikian pula masyarakat membawa pengaruh bagi media.

Setiap proses komunikasi sudah dapat dipastikan akan menghadapi berbagai


hambatan. Baik itu komunikasi antarpribadi, kelompok, organisasi, dan komunikasi lainnya.
Sebagai insan akademika yang berkecimpung dalam keilmuan komunikasi, sudah sepatutnya
kita mengetahui apa-apa saja yang kemungkinan akan menjadi hambatan dalam proses
komunikasi kita. Dalam Ardianto (2014), terdapat beberapa hambatan yang telah
dikelompokan.

1. Hambatan psikologis, berhubungan dengan kepentingan, prasangka, stereotip, dan


motivasi individu untuk memperhatikan atau menyimak pesan.
2. Hambatan Sosiokultural, melibatkan lingkungan sosial dan budaya seorang
komunikan.
3. Hambatan Interaksi Verbal, terdiri dari polarisasi, orientasi intensional, evaluasi statis,
dan indiskriminasi. Polarisasi merupakan kecenderungan untuk melihat dunia dalam
bentuk lawan kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrem, seperti baik atau
buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, dan lain-lain. Kita
mempunyai kecenderungan kuat untuk melihat titik-titik ekstrem dan mengelompokkan
manusia, objek, dan kejadian dalam bentuk lawan kata yang ekstrem.

Dari hasil diskusi kelompok kami, beberapa alternatif untuk mengatasi kendala atau
hambatan di atas adalah:

- Menyampaikan pesan dengan bahasa yang lebih komunikatif dan sederhana


- Menggunakan media tradisional seperti koran, maupun media digital seperti
Instagram untuk menyesuaikan semua kalangan
- Tidak menyebarkan hal-hal sensitif atau menyinggung SARA
DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, E. (2014). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama


Media.

Effendy, O. U. (2002). Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/338/1/KOMUNIKASI%20MASSA%20full.pdf

Anda mungkin juga menyukai