Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak
dibidang biro perjalanan haji dan umroh KBIH Al-Rahmah Mojokerto yang
terletak di Jl. Mojosari – Trawas Ds. Mojorejo – Pungging – Mojokerto.
Penelitian ini berlangsung terhitung mulai bulan Februari 2018 sampai bulan Juni
2018. Waktu penelitian dimulai dari pengajuan judul proposal sampai
penyelesaian penelitian tugas akhir.

3.2 Pendekatan Penelitian


Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif melalui pendekatan
kuantitatif, menggunakan metode survei dengan menyebar kuosioner dimana
informasi yang dikumpulkan dari responden menggunakan kuesioner dan
melakukan survei secara langsung terhadap konsumen. Menurut Sugiyono (2008),
penelitian survei ini pengumpulan data yang dilakukan menggunakan instrumen
kuesioner/wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden. Penelitian
survei merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada. Menurut Sugiyono (2016), disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh antara variabel independen
(word of mouth dan media sosial) terhadap variabel dependen (keputusan
pembelian). Perhitungan data dari penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Sugiyono (2016) bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

33
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pengumpul
data. Di dalam penelitian ini terdapat beberapa sumber data primer sebagai
berikut:
a) Wawancara (interview)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara
(peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam
mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2016).
b) Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2016). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien dan cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar
di wilayah yang luas.
Kuesioner diukur menggunakan skala pengukuran yaitu skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menggunakan skala likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian
variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2016).
Pemeberian sekor dalam jawaban kuesioner antara lain:
1) Sangat setuju/selalu (SS) diberi skor 5
2) Setuju/sering (S) diberi skor 4
3) Cukup setuju/kadang-kadang (CS) diberi skor 3
4) Tidak setuju/hampir tidak pernah (TS) diberi skor 2
5) Sangat tidak setuju/tidak pernah (STS) diberi skor 1

34
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpulan data, misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono,
2016). Adapun sumber data sekunder penelitian ini berupa:
a) Study Literatur
Merupakan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa teori
yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Studi literatur berupa referensi
yakni: buku, jurnal, skripsi, artikel dan lain sebagainya yang bersifat teoritis. Studi
literatur dipergunakan dalam penelitian sebagai acuan dan informasi yang
memiliki relevansi dengan penelitian yang sedang dikerjakan (Rohaeni, 2016).
b) Dokumentasi
Hasan (2002) menjelaskan bahwa studi dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian namun
melalui dokumen. Pengumpulan data dengan dokumentasi berupa gambar dan
foto, sebagai bukti dari sebuah penelitian. Dokumentasi didapatkan oleh peneliti
dari kantor KBIH Al-Rahmah Mojokerto yakni data kunjungan dan dokumentasi
selama penelitian dilakukan.

3.4 Teknik Populasi dan Sampel


3.4.1 Populasi
Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung atau pelanggan yang ingin
mendaftar haji dan umroh. Jumlah populasi tidak dapat ditentukan secar pasti
karena pelanggan yang berkunjung berbeda setiap hari.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi besar maka tidak akan diambil semua, maka
sampel yang akan diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)
(Sugiyono, 2016).

35
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling
dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode
pengambilan sampel menggunakan sampling insidental yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau
insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data
(Sugiyono, 2016). Teknik pengambilan sampel ini digunakan karena setiap
harinya jumlah pelanggan yang datng di KBIH Al-Rahmah Mojokerto tidak dapat
diprediksi. Sugiyono (2014) menjelaskan, jika dalam penelitian menggunakan
analisis dengan multivariate (korelasi dan regresi ganda) maka jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Penelitian ini memiliki
tiga variabel yaitu dua independen dan satu dependen. Berdasarkan penjelasan
tersebut jumlah sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 30 responden.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
Terdapat penambahan 70 responden untuk meminimalisir data yang tidak valid.
Adapun responden yang dipilih adalah rentang umur 15-50 tahun, remaja sampai
dengan dewasa karena rentang umur ini dipandang mampu memberikan informasi
serta berkomunikasi dengan mudah.

3.5 Definisi Operasional


3.5.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2016).
Adapun variabel bebas pada penelitian ini terdapat pada tabel 3.1.

36
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Bebas
Definisi Skala
Variabel Indikator
Oprasional Likert
Word of Mouth Word of Mouth 1. Merekomendasi Skala Likert
Marketing merupakan kan perusahaan
bagian dari strategi kepada orang
promosi dalam lain
kegiatan pemasaran 2. Merekomendasi
yang menggunakan kan orang
“orang ke orang” yang membeli produk
puas untuk 3. Bahasa
meningkatkan mengenai
kesadaran produk dan produk, harga
menghasilkan tingkat dan kualitas
penjualan tertentu. produk yang
Komunikasi dari ditawarkan
mulut ke mulut 4. Berbicara
menyebar melalui tentang sisi baik
jaringan bisnis, sosial perusahaan
dan masyarakat yang
dianggap sangat
berpengaruh (Hasan,
2010).
Media sosial Media sosial adalah 1. Praktek dalam Skala Likert
sebuah media online menyampaikan
dimana para atau
penggunanya dapat membagikan
dengan mudah mendengarkan,
berpartisipasi. merespon, dan
Berpartisipasi dalam mengembangka
arti seseorang akan n pesan kepada
dengan mudah berbagi khalayak
informasi, 2. Cara
menciptakan isi yang menyampaikan
ingin disampaikan pesan kepada
kepada orang lain, khalayak atau
memberi komentar masyarakat
terhadap masukan 3. Bekerja
yang diterimanya dan bersama-sama
seterusnya. (Utami, antara pemberi
2011) pesan agar
pesan yang
disampaikan
lebih efektif dan
efisien

37
3.5.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Adapun variabel terikat
pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Berikut merupakan definisi
operasional jumlah kunjungan wisatawan ditunjukkan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Terikat
Variabrel Definisi Indikator Skala
Operasional Pengukiran
Keputusan Keputusan 1. Kesesuaian dan Skala Likert
Pembelian (Y) pembelian adalah ketersediaan
keputusan produk
konsumen 2. Informasi
mengenai mengenai
preferensi atas produk yang
merek-merek yang ditawarkan
ada di dalam 3. Kepuasan
kumpulan pilihan setelah
(Kotler dan membeli
Keller, 2009) produk
4. Mempunyai
banyak
kelengkapan,
kelebihan
produk

3.6 Teknik Analisis


3.6.1 Uji Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel sudah banyak tersedia yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Yang
digunakan untuk menguji data yang menggunakan daftar pertanyaan atau
kuesioner (Sugiyono, 2016).
1. Uji Validitas Instrumen
Sugiyono (2016) menjelakan bahwa hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen dikatakan valid berarti alat ukur yang

38
digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas dilakukan dengan program SPSS. Kriteria
pengambilan keputusan untuk menyatakan valid adalah:
Jika nilai signifikasi < 0,05 (α = 5%), maka pernyataan dinyatak valid
Jika nilai signifikasi > 0,05 (α = 5%), maka pernyataan dinyatakan tidak valid
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS. Menurut
Umar, (2013) uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-
pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak
relevan. Adapun rumus korelasi produk moment untuk menghitung korelasi antar
data pada masing-masing pernyataan dengan skor total sebagai berikut:
( ) ( )
√{ ( ) }{ ( ) }

Keterangan :
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
n = Banyaknya responden
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
2. Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Penelitian ini, uji reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan
dengan cara mencoba instrumen sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis
dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2017). Uji reliabilitasi dapat dilakukan secara
bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka
reliabel (Sujarweni, 2015). Jika skornya antara 1 sampai dengan 5, asal sekor
lebih dari, diberi skor baru 1 dan kalau kurang dari, diberi skor 0. Rumus alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1-0, misal
angket atau soal bentuk uraian. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini

39
menggunakan aplikasi SPSS. Adapun perhitungan dengan menggunakan rumus
alpha sebagai berikut:

r₁₁ (( )(
)
)

Keterangan:
r₁₁ = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir
= varians total
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan bebas dari asumsi klasik
statistik baik itu multikolinieritas dan heteroskedastisitas (Sujarweni, 2015).
1. Uji Normalitas
Menurut Sujarweni, (2015) dijelaskan bahwa uji normalitas bertujuan
untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang
memiliki distribusi normal. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui
distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, terdapat
masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2013). Jika VIF (Variance
Inflation Faktor) yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi
multikolinieritas (Sujarweni, 2015). Pengujian multikolinieritas dalam penelitian
ini menggunakan aplikasi SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus (Umar,
2013):
VIF = 1 / (1-R²)
a. Nilai VIF untuk korelasi r besar. Misal nilai r = 0,8 atau R² = 0,64. Bila
dimasukkan dalam rumus, akan mendapatkan nilai VIF = 1/0,36 = 2,78.
b. Nilai VIF untuk korelasi r kecil. Misal nilai r = 0,3 atau R² = 0,09. Bila
dimasukkan dalam rumus, akan mendapatkan nilai VIF = 1/0,91 = 1,09.

40
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskeditas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, disebut heteroskeditas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskeditas (Umar, 2013).
3.6.3 Analisi Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel data dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
(Sugiyono, 2016).
1. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ganda digunakan apabila peneliti bermaksud meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel terikat (kriterium), bila dua atau lebih
variabel bebas sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).
Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel bebasnya minimal
2 (Sugiyono, 2014). Penelitian ini menggunakan persamaan regresi linier
berganda tiga prediktor dengan rumusn sebagai berikut:
Y = a + b₁X₁ + +e
Keterangan :
Y = Variabel dependen
a = Konstanta
b = Koefisien Arah Regresi
X = Variabel independen
Sedangkan untuk menghitung nilai-nilai a, , dapat menggunakan
persamaan berikut:
∑ Y = an + ∑ + ∑
∑ Y = a∑ + ∑ + ∑
∑ Y = a∑ + ∑ + ∑

41
2. Koefisien Korelasi Ganda
Menurut Sugiyono, (2017) bahwa korelasi ganda (multiple correlation)
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua
variabel bebas secara bersam-sama atau lebih dengan satu variabel terikat.
Pengujian koefisien korelasi ganda dalam penelitian ini menggunakan aplikasi
SPSS. Adapun rumus korelasi ganda dua variabel bebas adalah sebagai berikut:

Keterangan:
= Korelasi antara variabel dengan secara bersama-sama dengan

variabel Y
= Korelasi Product Moment antara dengan Y

= Korelasi Product Moment antara dengan Y

= Korelasi Product Moment antara dengan

3. Koefisien Determinasi
Menurut Anindita, (2015) koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun
rumus koefisien determinasi sebagai berikut (Sugiyono, 2017):
(R²)
Menggunakan nilai Adjusted R² untuk mengevaluasi mana model regresi
terbaik. Dalam kenyataan nilai adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang
dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R²
negatif, maka nilai adjusted R² dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai
R² = 1, maka adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² =
(1-k)/(n-k). Jika k > 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif. Pengujian koefisien
determinan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS (Anindita, 2015).

42
4. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh word of mouth (X1), media
sosial (X2), secara bersam-sama terhadap variabel terikat keputusan pembelian
(Y) dengan rumus berikut (Sugiyono, 2017):
( )
F=
( )

Keterangan:
F =
R = koefisien korelasi berganda
N = jumlah data (responden)
m = jumlah variabel
Penguji uji F dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS dengan
tingkat kesalahan 5 % pedoman sebagai berikut:
Uji hipotesis adalah dengan menggunakan uji t dan uji F dengan tingkat
signifikan 5 % atau p = 0,05 (Noor, 2012). Jika nilai α > 0,05 maka data dapat
dikatakan signifikan. Jika nilai α > 0,05 maka data dapat dikatakan tidak
signifikan. Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan variabel bebas
yakni word of mouth, media sosial secara bersama-sama terhadap variabel terikat
yakni keputusan pembelian. Tahapan yang dilakukan dalam uji F yaitu (Putranto,
2016):
a. Menentukan = Hipotesis nol dan = Hipotesis alternatif
: : = 0, artinya word of mouth dan media sosial tidak berpengaruh
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian paket ibadah haji dan
umroh KBIH Al-Rahmah Mojokerto dengan tingkat signifikan 5 %
: : minimal salah satu 0, artinya word of mouth dan media
sosial berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pemebelian
paket ibadah haji dan umroh di KBIH Al-Rahmah Mojokerto dengan
tingkat signifikan 5 %
b. Menentukan tingkat signifikansi (α) dan
Tingkat signifikansi (α) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05.
dapat dicari dengan menentukan besar derajat kebebasa (degree of
freedom) pembilang dan derajat kebebasan (degree of freedom) penyebut.

43
Untuk derajat kebebasan pembilang menggunakan k, sedangkan derajat
kebebasan penyebut menggunakan n-k-1.
c. Kriteria pengujian
diterima ( ditolak), jika artinya word of mouth dan
media sosial tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan
pembelian paket ibadah haji dan umroh.
ditolak ( diterima) jika > artinya word of mouth dan
media sosial berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan
pembelian paket ibadah haji dan umroh.
5. Uji T (Persial)
Menurut Sugiyono, (2016) untuk mengetahui pengaruh word of mouth
(X1), dan media sosial (X2) secara terpisah (persial) terhadap variabel terikat
keputusan pembelian (Y). Adapun pengaruh tersebut dituliskan dalam rumus uji t
sebagai berikut:


t=

Keterangan:
T = Nilai T Hitung
R = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Sampel
Kriteria pengambilan kesimpulan adalah dengan membandingkan
dengan dengan taraf signifikansi 5% jika > maka
variabel bebas secara persial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Sebaliknya jika maka, variabel bebas secara persial berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel terikat (Istiarini dan Sukanti, 2012).
Uji t dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS dengan
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel:
1) Apabila t hitung > t tabel, maka ditolak dan diterima, artinya ada
pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen.

44
2) Apabila t hitung < t tabel, maka diterima dan ditolak, artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen.
Uji Hipotesis adalah dengan menggunakan uji t dan uji f dengan tingkat
signifikan 5% atau p = 0,05 (Noor, 2012). Jika nilai < 0,05 maka data dapat
dikatakan tidak signifikan. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh secara
signifikan variabel bebas word of mouth dan media sosial secara persial terhadap
variabel terikat yakni keputusan pembelian. Tahapan yang dilakukan dalam uji t
yaitu (Putranto, 2016):
1) Menetukan = hipotesis nol dan = hipotesis alternatif
: = 0, artinya word of mouth tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh.
: 0, artinya word of mouth berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh
: = 0, artinya media sosial tidak berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh
: = 0, artinya media sosial berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh
2) Menentukan tingkat signifikan ( ) dan
Tingkat signifikansi ( ) dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Tabel
distribusi t dicari pada = 5%
3) Kriteria Pengujian
Bila > ditolak, artinya word of mouth berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh
Bila diterima, artinya word of mouth tidak
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian paket ibadah haji dan
umroh
Bila > ditolak, artinya media sosial berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh
Bila diterima, artinya media sosial tidak berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh

45
3.7 Kerangka berpikir
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjelaskan alur dari penelitian
untuk menjawab dari rumusan masalah, yakni pengaruh variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y). Kemudian melakukan kunjungan ke KBIH Al-
Rahmah Mojokerto dengan metode wawancara untuk memperoleh informsi dan
melakukan penelitian dengan metode penyebaran kuesioner kepada responden
yaitu tamu dengan mengisi data identitas tamu dan mengisi pernyataan atau
pertanyaan yang telah disediakan di dalam kuesioner. Adapun data yang didapat
melalui koesioner dengan metode pengukuran uji instrumen melalui uji validitas
dan uji reliabilitas. Kemudian untuk menguji variabel menggunakan uji asumsi
klasik melalui uji normalitas data, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.
Pengolahan data dianalisis menggunakan metode analisis data regresi linier
berganda, koefisien korelasi ganda, koefisien determinasi, uji F, dan uji T. Berikut
merupakan kerangka pemikiran penelitian ini dalam gambar 3.1.1

46
Pengaruh word of mouth dan media sosial terhadap
keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh
di KBIH Al-Rahmah Mojokerto

Word of Mouth (X1) Media Sosial (X2)


1) Website
2) Facebook
3) Instagram

Keputusan Pembelian (Y)

Penelitian ke KBIH Al-Rahmah Mojokerto

Uji Kualitas Data Uji Asumsi Klasik Uji Analisis Data


1) Uji Validitas 1) Uji Normalitas 1) Regresi Linier Berganda
2) Uji Reliabilitas 2) Uji Multikolinieritas 2) Koefisien korelasi Ganda
3) Uji Heterokedastisitas 3) Koefisien Determinasi
4) Uji T
5) Uji F

Pengelolahan Data SPSS

Hasil Analisis:
Mengetahui berapa besar pengaruh Word of Mouth dan media sosial secara
parsial dan simultan berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap jumlah
keputusan pembelian paket ibadah haji dan umroh

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

47
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

48

Anda mungkin juga menyukai