DISUSUN OLEH:
ULYA AMADYRA AKBAR (B1034221018)
FEBRINA AZZAHRA (B1034221019)
PINKAN ANTASHA S. M. P (B1034221030)
CEASARIA MARYATI (B1034221036)
LUBNA QATHRUNNADA (B1034221044)
AKUNTANSI INTERNASIONAL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dan bertujuan untuk mengkaji serta menemukan penggunaan
Sistem Appraisal Bahasa dalam iklan dan juga untuk mengidentifikasi bagaimana cara
penerapan sistem appraisal bahasa yang terdapat dalam Iklan Bank Kalbar. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Iklan tersebut dianalisis
dengan teori sistem appraisal yang dinyatakan oleh White (1998). Sistem appraisal
berfokus pada penilaian dan evaluasi sikap (affect, judgement dan appreciation), sikap
amplifikasi dan sumber sikap (graduasi).
Kata Kunci: Sistem Appraisal Bahasa, Penerapan, Iklan, Bank Kalbar
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hampir setiap hari manusia dihadapkan dengan berbagai iklan, baik di majalah,
surat kabar, televisi, radio, internet, maupun di berbagai tempat yang memungkinkan.
Iklan merupakan salah satu media komunikasi. Komunikasi yang persuasif dapat
dijumpai dalam bahasa iklan. Bahasa dalam periklanan digunakan untuk mempengaruhi
orang lain atau konsumen. Daya persuasif pada bahasa iklan dapat direfleksikan dalam
struktur kata, frasa, maupun klausa pada isi iklan yang tertulis atau terlisankan. Sebagian
besar teks iklan menggunakan lambang verbal dan nonverbal untuk menyampaikan
maksud dan tujuannya. Pemanfaatan bahasa dalam iklan disesuaikan dengan kebutuhan
dan untuk tercapainya maksud iklan tersebut.
Penggunaan sistem Appraisal Bahasa banyak ditemui dalam iklan layanan
masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial yang
bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat.
misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan
pendapat, melarang keras kekerasan terhadap anak, keluarga berencana, penyalahgunaan
narkoba, wajib pajak, dan sebagainya. Selama ini, Iklan Layanan Masyarakat yang
disajikan dengan kurang menarik, tidak komunikatif, dan terkesan menggurui dengan
menggunakan sikap negatif dalam teksnya. Sehingga masyarakat cenderung tidak ingin
membacanya. Akibatnya masyarakat luas yang diposisikan sebagai target sasaran dari
Iklan Layanan Masyarakat tersebut tidak akan peduli dan mengabaikan pesan sosial yang
disampaikan, dan akhirnya pesan sosial yang ingin disampaikan menjadi sia-sia.
Sistem appraisal mengacu pada penilaian yang berkaitan dengan evaluasi, sikap-
sikap yang dinegosiasikan dalam sebuah teks, serta bagaimana nilai-nilai mengenai suatu
hal dihasilkan dan disesuaikan dengan pembaca (Martin & White 2005). Sistem
Appraisal berhubungan dengan salah satu metafungsi bahasa, yaitu sistem interpersonal.
Oleh karena itu appraisal berkaitan erat dengan pelibat komunikasi dan hubungan sosial
diantara para pelibat komunikasi.
Teori Appraisal berhubungan dengan sumber-sumber linguistik dimana teks
sebagai wadah untuk mengungkapkan, menegosiasikan, dan membangun inter-
subjektivitas yang khusus dan akhirnya memosisikan ideologi. Kerangka Appraisal
merupakan pengembangan kerja dalam linguistik fungsional linguistik yang
dikembangkan Halliday (1985/1994), dan berhubungan dengan makna interpersonal
dalam teks–negosiasi hubungan sosial dengan mengkomunikasikan emosi, penilaian, dan
apresiasi. Pendekatan ini menelaah bagaimana sikap, penilaian, dan tanggapan emotif
secara jelas tergambar dalam teks dan bagaimana hal ini mungkin tersirat secara tidak
langsung, dipraduga, atau dibayangkan (Saragih, 2006).
Sinar (2008) menyatakan bahwa Teori Appraisal adalah konsep evaluasi untuk
mengungkapkan penilaian penutur, baik tersirat maupun tersurat, terhadap pokok
pembicaraan, lawan bicara, ataupun dunia yang mungkin berhubungan dengan parameter
evaluatif, seperti sikap, pemosisian, yang meliputi di antaranya epistemik, reabilitas,
evidensialitas, dan graduasi.
Penelitian appraisal yang relevan telah dilakukan oleh Nugraheni (2011),
Rohmawati (2016) dan Mazlum & Afshin (2016). Dalam penelitiannya, Nugraheni
(2011) mengidentifikasi sistem appraisal pada teks iklan komersial dalam tabloid. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa appreciation positif paling banyak muncul dalam teks
iklan yang diteliti. Hal ini dipahami sebagai cara pemilik produk untuk mengajak
pembaca, yang notabene calon konsumen, untuk membeli produk-produk yang
diiklankan. Rohmawati (2016) juga telah mengkaji tentang penggunaan sistem appraisal,
khususnya attitude, oleh Barack Obama pada pidato pelantikannya sebagai Presiden
Amerika Serikat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa judgment merupakan
subsistem attitude yang paling banyak muncul.
Sementara itu, Mazlum & Afshin (2016) mengkaji penggunaan piranti appraisal
pada pidato politik dua tokoh dunia, yaitu mantan Presiden Amerika Barack Obama dan
Presiden Iran Hassan Rouhani. Dalam penelitian yang hanya berfokus pada penggunaan
affect, mereka menemukan bahwa kedua tokoh tersebut lebih banyak menggunakan
adjektiva dan nominalisasi daripada verba dan adverbia untuk mengungkapkan
perasaannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penerapan sistem appraisal bahasa dalam iklan Bank Kalbar?
2. Bagaimana cara menerapkan sistem appraisal bahasa secara efektif dalam iklan
layanan masyarakat?
3. Dari penggunaan sistem appraisal ke dalam sebuah iklan layanan masyarakat, apa
dampak/efek yang dirasakan oleh audiens?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui penerapan sistem appraisal bahasa dalam iklan Bank Kalbar.
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan sistem appraisal yang efektif dalam
iklan layanan masyarakat.
3. Untuk mengetahui dampak/efek yang dirasakan oleh audiens setelah melihat iklan
yang menggunakan sistem appraisal.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi PT. Bank Kalbar
Penelitian ini dapat dijadikan salah satu informasi dalam menarik minat nasabah baru
untuk menabung dan meningkatkan pelayanan pada perusahaan dalam memberikan
layanan yang terbaik pada nasabah melalui media iklan, secara persuasif.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjadi salah satu sarana dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh dalam mengikuti perkuliahan guna memecahkan masalah yang diteliti.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi salah satu sarana dalam menumbuhkan rasa peduli dan
membuat pesan sosial yang ingin disampaikan melalui iklan, dapat tersampaikan dengan
baik.
F. PENJELASAN ISTILAH
1. Persuasif : Bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Kalimat yang
bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, merayu, atau membujuk pembaca untuk
melakukan sesuatu.
2. Interpersonal : Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan
komunikasi maupun interaksi dengan orang lain.
3. Iklan : Pesan yang disampaikan dengan tujuan untuk memperkenalkan suatu
produk kepada audiens dengan platform media tertentu.
4. Linguistik : Ilmu tentang bahasa, ilmu yang mengkaji, menelaah atau mempelajari
bahasa secara umum, yang mencakup bahasa daerah, bahasa Indonesia, atau
bahasa asing.
5. Appraisal : Penilaian. Konsep evaluasi untuk mengungkapkan penilaian penutur,
baik tersirat maupun tersurat, terhadap pokok pembicaraan, lawan bicara, ataupun
dunia.
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, karena sesuai dengan tujuan
penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan serta menjelaskan data yang dipisahkan menurut
kategori untuk memperoleh simpulan (Arikunto, 1993:195). Peneliti juga menggunakan
metode penelitian secara deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena peneliti hendak
memaparkan teks iklan dan bagaimana penggunaan sistem appraisal bahasa yang terdapat
didalamnya.
C. Pendekatan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan induktif. Menurut
pandangan Erliana Hasan “pendekatan induktif dimulai dari fakta di lapangan, dianalisis,
dibuat pertanyaan kemudian dihubungkan dengan teori, dalil, hukum,yang sesuai
kemudian pernyataan hingga kesimpulan.” Hal ini menggambarkan bahwa pendekatan
induktif merupakan pendekatan yang berasal dari fakta yang terjadi di lapangan. Peneliti
menganalisis fakta yang ditemukan, membuat pertanyaan dan dikaitkan dengan teori,
serta mencari hukum yang sesuai, lalu menarik kesimpulan. Dengan itu, peneliti dapat
mengetahui bagaimanakah penerapan sistem appraisal bahasa di iklan Bank Kalbar.