Segala rasa syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta izin-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sebagai syarat kelulusan mata kuliah Technopreneurship dan Digital
Content. Selama satu semester ini, penulis berterimakasih kepada Bapak
Supangat selaku dosen pengampu mata kuliah Technopreneurship dan Digital
Content yang telah memberikan banyak ilmu yang mudah-mudahan bermanfaat
kedepannya.
Makalah ini merupakan tugas akhir atau project untuk Evaluasi Semester
Akhir, dimana penulis memilih “Strategi Manajemen Radio Streaming Dalam
Upaya Memperluas Jaringan” sebagai judulnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca, serta menambah ilmu baru dibidang digital content
atau new media.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
ii
ABSTRAK
Radio merupakan media komunikasi massa yang saat ini mulai mengalami pergeseran
atau perkembangan menjadi radio berbasis internet – sebut saja dengan radio web, radio
online, atau radio streaming. Peneliti memilih Radio Streaming sebagai objek penelitian yang
merupakan radio berbasis web atau memanfaatkan website untuk melakukan siaran dengan
beragam program. Dengan menggunakan website sebagai media penyiaran, maka banyak
khalayak yang dapat mendengar informasi yang disampaikan dari berbagai penjuru dunia
tanpa takut terganggu dengan daya pancar gelombang radio. Makalah ini bertujuan untuk
mengetahui proses manajemen yang dilakukan Radio Streaming dalam upaya memperluas
jaringan, baik secara program ataupun pemasarannya. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, dengan pendekatan studi kasus.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat..........................................................................................2
1.4. Metode Penelitian.............................................................................................2
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Radio bukan lagi istilah asing untuk masyarakat Indonesia. Diperkirakan pada
tahun 1925, siaran radio pertama terjadi di Tanah Air. Kemudian siaran radio
mengalami masa kejayaan pada tahun 80 hingga 90’an. Direktorat Politik dan
Komunikasi Badan Perencanaan Pembangunan meyebutkan, setidaknya pada tahun
2017 Indonesia memiliki kurang lebih 684 stasiun radio yang tercatat secara resmi
atau legal. Sedangkan, pada tahun 2020 radio-radio se-Indonesia yang tercatat
sebagai anggota Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) ada
sekitar 531 radio. Sedangkan jika dispesifikasikan untuk radio di Surabaya sendiri ada
sekitar 48 radio gabungan (swasta, pemerintah dan komunitas).
Walaupun saat ini industri media mengalami banyak perubahan karena mulai
bermunculan media-media lain yang megikuti perkembangan zaman, atau sebut saja
istilah ini dengan mediamorfosis, radio masih dimanit oleh masyarakat Indonesia.
Sebuah data disampaikan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
yang mengatakan bahwa setidaknya ada 4 (empat) hal yang dilakukan pengguna atau
netizen saat menggunakan internet, yaitu 1) Mengakses media social (87,4%), 2)
Mencari informasi atau browsing (68,7%), 3) Instant messaging (59,9%) dan 4)
Mencari berita (59,7%) (Lindawati,2015). Data lainnya muncul dari data survey
Nielsen pada tahun 2017, bertajuk “Survei Nielsen Consumer Media View” dimana
44% dari penduduk Indonesia menggunakan internet.
Internet dan radio sudah tidak dapat dipisahkan lagi, terebih saat muncul radio
streaming. Radio streaming mulai muncul saat transmisi sinyal analog pada radio
konvensional diubah dengan mentransmisikan gelombang suara melalui internet.
Radio streaming mulai digemari masyarakat karena dengan cara ini memungkinkan
siaran radio dapat terdengar ke seluruh dunia dengan kualitas audio yang bagus
(jernih), dan dan mudah diakses. Radio streaming juga mempermudah perusahaan
radio karena tidak melibatkan banyak orang dalam manajemennya serta tidak
membutuhkan banyak biaya. Manajemen penyiaran sendiri merupakan proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan/eksekusi
(actualizing) dan pengawasan (controlling).
1
Dalam manajemen penyiaran terdapat beberapa strategi sebagai upaya untuk
memperluas jaringan (meningkatkan jumlah pendengar) serta untuk menaikan
pendapatan perusahaan. Beberapa radio streaming memanfaatkan sosial media untuk
mempromosikan beragam kontennya, namun ada juga yang memanfaatkan personal
selling untuk meningkatkan jumlah pendengar, sehingga jika jumlah pendengar
meningkat maka akan lebih banyak jumlah pengiklan. Selain mengutamakan program
siaran, beberapa radio streaming juga mengutamakan tampilan website agar lebih
menarik. Jika pada awalnya cukup dengan halaman statis, maka pada saat ini suatu
website menjadi lebih kaya fitur dengan tampilan yang dinamis dan estetis [1].
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini, peneliti menentukan beberapa penelitian terdahulu untuk yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan untuk dapat membandingkan dan
menggunakannya sebagai acuan. Berikut, beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan kasus peneliti saat ini :
1. Hasil Penelitian Siti Nur Rachmawati dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta
(2019)
Penelitian skripsi yang ditulis oleh Siti Nur Rachmawati ini berjudul “Strategi
Manajemen Siaran Radio Komunitas Dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi
Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Siaran Radio Saka FM Yogyakarta dalam
Mempertahankan Eksistensi Radio Periode 2018)”. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif untuk mencari tahu strategi Radio Saka dalam mempertahankan
eksistensi radio dengan strategi dalam mempertahankan pendengar dan Sumber Daya
Manusia di Radio Saka FM, termasuk pembuatan program.
2. Hasil Penelitian Geofakta Razali dan Deria Pradana Putri dari Jurnal Akrab
Juara
Penelitian yang ditulis oleh Geofakta Razali dan Deria Pradana Putri berjudul
“Manajemen Penyiaran Radio Dalam Menghadapi Persaingan Media di Era Digital
Pada Industri Penyiaran (Studi Kasus pada Radio Smartfm 101.8 Pekanbaru)” ini
ditulis untuk mengisi platform jurnal bernama Jurnal Akrab Juara. Penelitian studi
kasus ini menggunakan paradigma kontruktivis dan menggunakan pendekatan
kualitatif, serta menerapakan teori Manajemen Penyiaran Peter Pringle.
3
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
5
BAB 4
KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Gough, H. (1999). Programa Radio. Jakarta: Pacific Institute For Broadcaster Development .
7
LAMPIRAN