Anda di halaman 1dari 52

STRATEGI PENYUSUNAN PROGRAM ACARA RADIO ADITYA FM

DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN

Disusun Oleh:

Septiana Harahap

NPM : E1A.19.0045

Proposal Usulan Penelitian

Disusun Untuk Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS SUBANG

2022

i
UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Nama : Septiana Harahap

NIM : E1A.19.0045

Judul Skripsi : STRATEGI PENYUSUNAN PROGRAM ACARA RADIO

ADITYA FM DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGIKLAN

Subang, Desember 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Asep Awaludin, S. I.Kom, M. I.Kom Drs.Achmad Buchori.,M.Ap

ii
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iv

DAFTAR TABEL................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2

1.1 Latar Belakang...............................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6

1.3 Identifikasi Masalah.......................................................................................6

1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................6

1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................6

1.5.1 Manfaat Akademis...................................................................................6

1.5.1 Manfaat Praktis........................................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7

2.1 Peneliti Terdahulu........................................................................................7

2.2 Landasan Teori...........................................................................................11

2.2.1 Komunikasi Massa................................................................................11

2.2.2 Media Penyiaran...................................................................................14

2.2.2 Strategi..................................................................................................16

iii
2.2.4 Penyusunan Program.............................................................................18

2.2.5 Periklanan..............................................................................................22

2.2.6 Radio......................................................................................................25

2.2.7 Teori AIDA............................................................................................29

2.2 Kerangka pemikiran.....................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................32

3.1 Metode Penelitian Kualitatif........................................................................32

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian..................................................................33

3.2 Subjek dan Objek Penelitian........................................................................33

3.3 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................34

3.3.1 Observasi...............................................................................................34

3.3.2 Wawancara............................................................................................35

3.3.3 Dokumentasi..........................................................................................35

3.4 Teknik Analisis Data....................................................................................36

3.5 Teknik Validasi Data....................................................................................37

3.6 Jadwal Penelitian..........................................................................................39

3.6.1 Tempat Penelitian..................................................................................39

3.6.2 Waktu penelitian....................................................................................39

Daftar Pustaka......................................................................................................41

iv
Lampiran 1

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pra Penelitian dengan Manager Radio Aditya FM.................................4

Gambar 2 kerangka pemikiran...............................................................................31

vi
DAFTAR TABEL

Table 1 Penelitian Terdahulu...................................................................................9

Table 2 Waktu Penelitian.......................................................................................40

vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Radio merupakan media komunikasi massa yang digunakan oleh masyarakat

luas saat ini. Radio sebagai sarana informasi dan hiburan yang semakin lama

semakin berkembang pesat. Kelebihan siaran radio ada dimana-mana : di tempat

tidur (saat orang pergi tidur atau bangun), di dapur, di dalam mobil, di kantor, di

jalanan, di pantai dan di banyak tempat lainnya. Radio mempunyai kemampuan

untuk menjual ke berbagai pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk

massa. Saat ini media massa sudah menjadi kebutuhan masyarakat, baik itu surat

kabar, internet, televisi, majalah dan radio. Radio memiliki peran yang sangat

strategis atau relevan dalam memberikan informasi, berita dan hiburan kepada

masyarakat. Presenter radio harus menyampaikan informasi atau berita dan

hiburan secara benar, jelas, dan konkrit kepada khalayak.

Penyiaran radio mempunyai kapasitas untuk membujuk pendengarnya,

sehingga siaran radio merupakan sarana penting bagi media periklanan, untuk

mengajak orang mendengarkan suatu iklan produk untuk mempengaruhi

penjualan produk.

menariknya, selain sebagai sumber informasi, iklan juga dapat dianggap

sebagai hiburan dan sarana komunikasi yang efektif, terutama jika disiarkan

melalui radio menurut (Prayudha, 2005: 10). Hal ini tercermin dari kenaikan biaya

iklan radio yang semakin meningkat setiap tahunnya, tidak hanya di Amerika

Serikat, tetapi juga di Indonesia. Efek umum dapat dilihat pada perhatian

1
pengiklan (produsen dan biro iklan) terhadap pasar dan konsumen yang tumbuh

sangat cepat. Artinya, iklan di media penyiaran radio telah berperan besar dalam

menembus pasar yang semakin sempit. Stasiun radio telah menjadi industri yang

disukai dan diminati oleh banyak orang, baik tua maupun muda. Stasiun radio

memiliki masa depan yang cerah karena dapat menjadi media yang dapat

memperoleh keuntungan komersial. Banyak pengiklan ingin beriklan karena

melihat radio memiliki khalayak yang dapat dijadikan komoditas yang sangat

menjanjikan. Secara alami, semakin banyak orang mendengarkan radio, semakin

banyak pengiklan yang ingin beriklan di radio tersebut menurut (Prayudha,

2005:10).

Radio berperan penting bagi pengiklan dan sebaliknya pengiklan berperan

penting dalam radio yakni resiprositas. Oleh karena itu, hubungan kerjasama yang

baik harus dibangun antara radio dan pengiklan. Pengiklan adalah bagian penting

dari perkembangan radio, tanpa pengiklan anda tidak dapat mengiklankan

produk anda, radio tidak akan bertahan lama. Mirip dengan pengiklan, penjualan

produk tidak akan optimal tanpa media iklan seperti radio.

Untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan maka pihak radio

harus menciptakan suasana yang nyaman dengan para pengiklan dengan

memberikan pelayanan yang baik dan maksimal agar para pengiklan selalu setia

kepada radio tersebut. Selain pengiklan, elemen lain tak kalah penting adalah

pendengar. Radio harus menarik pendengar karena pendengar adalah aset utama

radio. Karena jumlah pendengar yang banyak, radio lebih mudah menarik

pengiklan. Untuk mencapai hal tersebut, radio harus memiliki strategi khusus

1
dalam menarik pendengar dan pengiklan agar terus memutar iklannya serta

menarik calon pengiklan.

Berdasarkan pra penelitian yang telah dilakukan peneliti, Jangkauan siar

radio aditya FM meliputi di Subang, Kalijati, Purwakarta, Cikampek, Karawang,

Pamanukan, Indramayu, Sumedang, Wado, Cianjur, Sukabumi. Pt Radio Aditya

Gemilang didirikan tahun 2003, mulai beroperasi dengan nama udara Radio

Aditya FM Subang, di frekuensi 91,5 FM Subang. Pt Radio Aditya Gemilang

yang berada di frekuensi 91,5 Mhz. Radio Aditya menempati segmen DE

menengah ke bawah dengan format musik lokal dan etnik dengan materi dominan

Nasional. Pengelolaan frekuensi yang diyakini pemerintah merupakan cara untuk

menyebarkan informasi positif kepada masyarakat baik dari segi poiltik, kebijakan

pemerintah, aktivitas budaya, perkembangan generasi muda khususnya di Kota

Subang khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Gambar 1.1

Pra penelitian dengan manager radio aditya FM

Radio Aditya memiliki berbagai iklan yaitu iklan spot, iklan adlibs, iklan

talkshow, dan promo lagu. Spot disampaikan dengan teknik rekaman sebelumnya,

1
sehingga membutuhkan naskah terlebih dahulu. Adlibs disampaikan oleh

penyiarannya secara langsung yang hanya berupa siaran suara. Iklan talkshow

adalah iklan yang menghadirkan pengiklan secara langsung sebagai narasumber

produk untuk memberikan informasi yang lengkap, menarik dan interaktif

mengenai produk yang diiklankan. Promosi lagu biasanya terjadi ketika ada artis

yang ingin mempromosikan lagunya. Kesulitan yang dialami radio aditya fm

ketika masa pandemi Covid-19. Misalnya, banyaknya pekerja yang di-PHK

sementara karena pendapatannya turun drastis, sehingga karena virus covid-19,

orang-orang yang bekerja di operasional radio harus mengisolasi diri di rumah

hingga virus covid-19 mereda. Namun, pendapatan iklan dari waktu ke waktu

mengalami penurunan karena pemerintah menerapkan kebijakan social distancing

dan mewajibkan seluruh aktivitas menggunakan masker dan cuci tangan agar

dapat kembali bekerja, namun jumlahnya harus dibatasi . Karyawan harus

mengikuti praktik kesehatan yang diterapkan seperti memakai masker, mencuci

tangan dengan hand sanitizer sebelum ditempatkan.

Namun, saat ini kondisi tersebut membaik setelah pemerintah mengimbau

masyarakat untuk mendapatkan vaksin covid-19. Dengan demikian, karyawan

dapat bekerja secara penuh seperti semula, asalkan menjalani vaksinasi covid-19.

Dan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah harus diikuti. Dari penurunan

pendapatan yang tajam, kini sudah kembali normal, meski masih belum 100%,

dan jumlah pengiklan radio bertambah untuk mengkompensasi kekurangan

sebelumnya.

1
Berdasarkan uraian dan pernyataan diatas, penulis merasa penting untuk

mengetahui lebih mendalam strategi radio aditya FM dalam meningkatkan jumlah

pemasang iklan, oleh karena itu penulis tertarik untuk menyusun skripsi yang

berjudul “Strategi Penyusunan Program Acara Radio Aditya Dalam

Meningkatkan Jumlah Pengiklan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, penulis mencoba merumuskan

masalah yang akan berguna dalam penyusunan penelitian ini. Rumusan

masalahnya adalah “Strategi apakah yang dilakukan radio aditya fm untuk

meningkatkan jumlah pengiklan?”

1.3 Identifikasi Masalah

Bagaimana cara radio aditya fm melakukan tindakan supaya jumlah pengiklan

menjadi meningkat/menambah?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana strategi yang dilakukan radio aditya fm supaya

jumlah pengiklan meningkat.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1
1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini mempunyai manfaat untuk menambah ilmu pengetahuan

tentang strategi periklanan untuk menambah jumlah pengiklan khususnya

berkaitan dengan media massa elektronik dan menambah strategi periklanan yang

perlu dikembangkan hingga model AIDA yang diajarkan dalam mata kuliah

komunikasi pemasaran

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan untuk penulis dan pembaca menambah

informasi tentang strategi di radio dan memberikan informasi tentang bagaimana

strategi yang dilakukan radio dalam meningkatkan jumlah pengiklan yang bisa

diterapkan, menambah informasi juga tentang komunikasi massa, dan iklan di

radio

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peneliti Terdahulu

Terdapat beberapa tinjauan pustaka terhadap peneliti terdahulu yaitu yang

pertama penelitian skripsi milik Dwi Puspita Hapsari Mahasiswa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah di Institut

Agama Islam Negeri Ponorogo tahun 2020 dengan judul “ Strategi Radio

Yasmaga Fm Ponorogo Dalam Meningkatkan Jumlah Pengiklan”. Metode dalam

penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu penelitian yang bersifat deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tahapan atau

1
langkah-langkah perencanaan radio Yasmaga FM Ponorogo dalam meningkatkan

jumlah pengiklan menurut teori AIDA. Persamaan pada penelitian yang penulis

lakukan yaitu terdapat persamaan dalam meningkatkan jumlah pengiklan pada

radio. (Hapsari, 2020)

Peneliti yang kedua yaitu Skripsi milik Muhammad Rizon Syauqi,

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Serang tahun 2018 dengan judul penelitian “Strategi komunikasi

pemasaran Radio Top FM Cilegon dalam meningkatkan jumlah pengiklan”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualittaif dengan metode deskriptif.

Kesimpulan pada penelitian ini yaitu bahwa radio top FM Cilegon menggunakan

model Three Ways Strategy untuk mendapatkan pengiklan. Persamaan pada

penelitian yang penulis lakukan yaitu terdapat persamaan dalam strategi

meningkatkan jumlah pengiklan di radio. (Syauqi, 2018)

Penelitian sejenis yang ketiga yaitu Skripsi milik Anisa Kusuma Warnori,

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Purwokerto tahun 2021 dengan judul penelitian

“Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Pemasang Iklan Radio Mitra

FM Purwokerto”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara

deskriptif kualitatif model interaktif. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu bahwa

strategi pemasaran radio Mitra FM dalam meningkatkan jumlah pemasang iklan

adalah menggunakan strategi pemasaran yang termasuk dalam bagian setiap

elemen-elemen bauran promosi yaitu elemen periklanan, elemen hubungan

masyarakat, elemen promosi penjualan, elemen penjualan personal. . Persamaan

1
pada penelitian yang penulis lakukan yaitu terdapat persamaan dalam

meningkatkan jumlah pengiklan di radio. (Warnori, 2021)

Tabel 1.1

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan digunakan penulis

No Nama Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Teori/

Peneliti Konsep

1 Dwi Puspita Strategi Radio Sama-sama Lokasi penelitian jelas Teori

Hapsari Yasmaga Fm menggunakan berbeda, lokasi penelitian AIDA

Ponorogo dalam model yang Dwi Puspita Hapsari

Meningkatkan sama yaitu berada di kantor lt 2 radio

Jumlah AIDA Yasmaga fm ponorogo

Pengiklan (Attention, yang beralamat di Jalan

Interest, Desire, Prahasto nomor 18,

Action) Surodikraman Ponorogo.

Sedangkan lokasi

penelitian saya berada di

dilokasi radio Aditya JL.

Pierre Tendean No. 20

Dangdeur Subang Jawa

Barat.

1
2 Muhammad Strategi Persamaan pada Penelitian milik Three

Rizon komunikasi penelitian yang Muhammad Rizon Syauqi ways

Syauqi pemasaran radio penulis lakukan menggunakan model Three Strategy

top FM Cilegon yaitu sama Ways Strategy sedangkan

dalam menggunakan penelitian saya

meningkatkan penelitian menggunakan model

jumlah kualitatif

pengiklan

3 Anisa Strategi penelitian yang Metode yang digunakan Model

Kusuma Pemasaran penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu Interaktif

Warnori Dalam yaitu terdapat secara deskriptif kualitatif

Meningkatkan persamaan model interaktif

Jumlah membahas Sedangkan penelitian saya

Pemasang Iklan strategi radio yaitu menggunakan metode

Radio Mitra FM dalam deskriptif kualittaif

Purwokerto meningkatkan

jumlah

pengiklan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah sebagai kekuatan sosial yang dapat

mengarahkan proses sosial menuju tertentu. Menurut Bittner yang dikutip

1
Rakhmat 2003 dalam bukunya Elvinaro 2004 , komunikasi massa yang

paling sederhana yaitu pesan yang disampaikan kepada sejumlah besar

orang melalui media massa (mass communication is message

communicated through a mass medium to a large number of people).

Media massa harus digunakan dalam komunikasi massa . Telah kita

ketahui bahwa definisi komunikasi pada dasarnya mengandung arti yang

sama, bahkan satu definisi dianggap saling melengkapi. Selain pengertian

tersebut komunikasi massa juga memiliki beberapa ciri, antara lain :

Komunukasi yang terlembagakan, ciri komunikasi yang pertama adalah

komunikator. Kami memahami bahwa media menggunakan media, , baik

media cetak maupun elektronik. Menurut wright dalam Elvinaro 2004,

komunikasi massa melibatkan institusi, menurut proses kronologis dimana

komunikator menyiapkan pesan sampai penerima menerima pesan.

Karakteristik yang kedua yaitu pesannya bersifat umum atau terbuka, yaitu

ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang

tertentu. Pesan media dapat berupa fakta, peistiwa, dan opini. Namun tidak

semua fakta dan kejadian terjadi di sekitar kita. Karakteristik ketiga dari

komunikasi massa adalah bahwa komunikasi bersifat anonim dan

heterogen.

Berdasarkan komunikasi interpersonal, komunikator mengenal

komunikannya, mengetahui identitas dirinya yaitu: nama, pendidikan,

profesi, tempat tinggal, mengetahui sikap dan perilakunya. Sebaliknya

dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan dan

1
disebut anonymous. Karena komunikasi massa menggunakan media dan

tidak bertatap muka. Selain anonimitas, agen komunikasi massa bersifat

heterogen karena mencakup berbagai lapisan masyarakat dan dapat

dikelompokkan menurut faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, profesi,

latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. (Elvinaro, 2004)

komunikasi massa menciptakan sinkronisitas, menurut Effendy dalam

buku Elvinaro (2004), media simultan seperti kontak simultan dengan

sejumlah besar warga yang jauh dari media, serta warga negara yang

bersatu. Karakteristik kelima bahwa komunikasi lebih mengutamakan isi

daripada hubungan. Dalam hal komunikasi interpersonal, unsur relasional

menjadi prioritas. Semakin banyak orang mengenal satu sama lain,

semakin efektif komunikasinya. Misalnya, percakapan antara pria dan

wanita saat makan malam tidak perlu menggunakan sistematika, yaitu

pendahuluan, tubuh, dan ringkasan. Di meja makan, wanita itu mengalir

begitu saja dan tidak diatur oleh waktu atau cara penyampaiannya, bahkan

dalam komunikasi massa, lawan bicara tidak selalu harus waspada

terhadap lawan bicaranya begitu pula sebaliknya. Dan yang terpenting,

bagaimana komunikator menyampaikan pesan secara sistematis dalam

waktu yang bersamaan, apapun jenis medianya. Untuk itu diperlukan cara

menulis referensi media cetak, referensi media elektronik, baik radio

maupun televisi, cara menulis artikel yang baik, dan lainnya. Ada juga

fungsi massa yang memiliki kekurangan karena komunikasi terjadi melalui

media, komunikatornya tidak dapat memiliki kontak langsung.

1
Komunikator aktif menyampaikan pesan, bahkan komunikan pun aktif

menerima pesan. Namun di diantara keduanya, mereka tidak bisa

berdialog seperti dalam komunikasi antar pesona. Dengan kata lain,

komunikasi massa bersifat satu arah. Komunikasi massa juga memiliki

keistimewaan yang dianggap salah satu kelemahan, yaitu stimulasi

sensorik yang terbatas. (Effendy 1981)

Komunikasi massa berlangsung secara tatap muka, sehingga semua

alat komunikasi, komunikator dan komunikan dapat digunakan secara

optimal. Kedua belah pihak melihat, mendengar langsung, meraskan lebih.

Dan terakhir, karakteristik umpan balik yang tertunda dan tidak langsung.

Komponen feedback atau umpan balik yaitu faktor penting dalam proses

komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

Ada umpan balik dalam jumlah tak terbatas dalam komunikasi pribadi.

Umpan balik bersifat langsung (direct) atau sebaliknya, umpan balik

dalam komunikasi massa bersifat tidak langsung dan dapat disebut

(indirect) maupun tertunda (delayed). Artinya, media massa tidak dapat

langsung mengetahui bagaimana audiens dapat diperoleh melalui telepon,

email atau surat dari pembaca. Sedangkan dalam proses komunikasi

massa, umpan balik memiliki sifat tidak langsung dan bisa disebut

(indirect) dan juga tertunda (delayed). Diartikan komunikator komunikasi

massa tidak dapat dengan segera mengetahui bagaimana reaksi khalayak

mengenai pesan yang disampaikan. Reaksi khalayak bisa diterima melalui

telepon, email, maupun surat pembaca. Umpan balik juga membuat umpan

1
balik komunikasi massa tidak langsung atau tidak langsung. Sementara itu,

waktu yang diperlukan untuk menggunakan beberapa hal tersebut

menunjukan bahwa umpan balik komunikasi massa bersifat terlambat dan

dapat disebut juga tertunda. Dalam buku (Elvinaro, 2004)

Mengetahui fungsi atau manfaat komunikasi massa, menurut

Dominick, harus dilakukan dua bentuk analisis yaitu analisis makro atau

lensa sudut lebar, dan analisis mikro ini juga bisa disebut close-up lens.

Kedua bentuk analisis makro dan mikro ini terkadang memberikan hasil

yang sama dalam hal penerimaan informasi yang disampaikan kepada

publik melalui media. Dan masih banyak fitur lainnya juga..

2.2.2 Media Penyiaran

Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi

yang berupa produk budaya atau pesan budaya yang mempengaruhi dan

mencerminkan budaya di masyarakat. Jadi politik ataupun ekonomi, media

massa khususnya radio publik, adalah sistem uniknya sendiri yang

merupakan bagian dari sistem sosial yang lebih besar. Media penyiaran

sebagai salah satu bentuk komunikasi massa memiliki ciri dan

karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan dalam

media penyiaran misalnya terdapat karakteristik radio dan televisi.

Meskipun televisi mirip dengan radio dan film sebagai media elektronik,

namun mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda, terutama dengan

media cetak seperti surat kabar dan majalah.

1
Media cetak dapat dibaca kapan saja tapi TV dan radio hanya bisa

ditonton, tidak bisa diputar. Televisi dan radio dapat dikelompokkan

sebagai media yang menguasai ruang tetapi tidak menguasasi waktu,

dengan kata lain, siaran media TV atau radio dapat diterima di wilayah

penyiaran mana pun (ruangan dikontrol), tetapi program tidak dapat dilihat

lagi (waktu tidak dikontrol). Pengiriman informasi dengan menggunakan

media ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu komunikasi massa musiman

(koran, majalah, TV, radio, dan lain-lain). Terbit secara teratur berarti

teratur padawaktu-waktu tertentu. Kemampuan media penyiaran dalam

menyampaikan pesan kepada khalayak yang menjadikan media penyiaran

sebagai obyek penelitian penting dalam ilmu komunikasi massa, selain

ilmu komunikasi lainnya yaitu ilmu komunikasi antar pribadi, komunikasi

kelompok dan komunikasi organisasi.

Media penyiaran memiliki analogi yang sama dengan komunikasi

manusia seperti dua orang yang berbicara sebelumnya.

2.2.3 Strategi

Strategi yaitu persiapan untuk mencapai tujuan organisasi

ketikatugas itu muncul. Menurut Stephanie dalam Septi Ingrid (2021)

dalam strategi didefinisikan sebagai proses dimana manajer puncak fokus

pada tujuan jangka panjang organisasi sambil mengembangkan metode

atau pekerjaan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini perencanaan

strategis suatu stasiun penyiaran meliputi: memutuskan maksud dan tujuan

1
program siaran, mengidentifikasi dan menyasar khalayak, menetapkan

aturan yang menentukan strategi mana yang akan dipilih, dan memutuskan

strategi mana yang akan digunakan. Menurut Ramlie R. Merta Wijaya

dalam Fitriani Sahran (2019) strategi yaitu yang ditentukan sebelumnya

dimana suatu perusahaan bergerak menuju tujuan yang luas yang berkaitan

dengan aspek ekonomi, operasi, atau sosial perusahaan. Dalam hal ini,

harus ada hubungan yang erat dengan semua tujuan program penyiaran

yang telah ditetapkan, kelompok sasaran serta srategi yang dipilih untuk

mencapai suatu hasil tertentu. Tahapan strategi terdiri dari 3 tahapan yaitu

perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Secara

spesifik, tahapan adalah sebagai berikut:

1. Membuat strategi tahapan, ini meliputi pengembangan visi dan

misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal

organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal

organisasi dan menetapkan jangka panjang dari organisasi,

sasaran, membuat beberapa strategi alternatif untuk organisasi,

dan memilih strategi khusus untuk digunakan.

2. Implementasi strategi, tahap ini menuntut perusahaan untuk

menetapkan.tujuan, merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan

dan mengalokasikan sumber daya untuk mengimplementasikan

perumusan strategi. Implementasi strategi termasuk

mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan

struktur organisasi yang efektif, mengarahkan upaya pemasaran,

1
menyiapkan anggaran, mengembangkan dan menggunakan sistem

informasi, dan menghubungkan imbalan karyawan dengan kinerja

organisasi.

3. Evaluasi strategis tahap ini merupakan tahap terakhir dari

manajemen strategis dari tiga fungsi utama evaluasi strategis

adalah untuk melihat faktor eksternal dan internal yang menjadi

dasar formula strategi saat ini untuk mengukur kinerja. Ambil

tindakan korektif. Evaluasi strategis harus dilakukan karena

kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di masa depan

Strategi dalam merumuskan acara dan penjadwalan juga tidak kalah

pentingnya dalam strategi pengelolaan radio siaran. Strategi perancangan

program adalah materi yang diselenggarakan harus sesuai dengan kebutuhan

pendengar dan nyata, paket program disusun secara interaktif dan

membangkitkan minat pendengar baik itu waktu maupun beberapa program.

Jam tayang utama, menggabungkan hal-hal inovatif, melibatkan orang-orang

yang dikenal dan mampu mengembangkan audiens untuk berpartisipasi

melakukan segala sesuatu dengan pemimpin seperti yang anda inginkan.

Strategi lain yang harus diterapkan oleh manajemen adalah menamai acara

tersebut. Menganalisis aturan judul, perlu dimulai dari prinsip, bahasa dan

sifat program yang diberikan kepada pendengar. Dan persiapkan rencana

bulanan dan harian juga harus diperiksa.

2.2.4 Penyusunan Program

Ada beberapa penyusunan program acara di Radio Aditya FM yaitu.

1
1) Apa kabar. Jadwal siar senin sampai dengan sabtu. Waktu siar dari jam

06.00 sampai 10.00. Materi siar Informasi Aktual. Penyiarnya Aditya

Team dan gaya siarannya yaitu santai dan humor.

Acara ini terdiri dari beberapa paket yang materinya sangat bervariasi dengan

insert-insert “Dee Jay Style” sebagai jembatannya antara paket ke paket

diantaranya:

a. Paket OPINI (Obrolan Pagi Ini) yaitu informasi hangat buat para

pendengar yang materinya diambil dari koran pagi, internet, atau

narasumber, dengan gaya bahasa yang ngetop ditambah diberi

sedikit bumbu penyegar, sehingga tanpa terasa berubah menjadi

hiburan yang informatif.

b. Paket SAFARI (Sapa Para Sobat Di Pagi Hari yaitu paket acara

yang terdapat dalam acara “apa kabar” para sapaan pendengar

radio Aditya bisa mengucapkan salam, berbagi pengalaman di pagi

hari atau apapun kegiatan di pagi hari.

c. Paket CURHAT (Curahan Hati) yaitu penyiar nantinya

memberikan kesempatan kepada pendengar untuk bercerita atau

berbagi pengalaman manis atau pahit di kehidupannya. Pendengar

bisa juga mengutarakan keluh kesahnya terhadap seseorang atau

kepada pemerintah sekalipun.

d. Kuis Tebak kotak yaitu, penyiar akan memberikan pertanyaan

kepada pendengar, dengan mulai saldo uang tunai sebesar Rp

50.000, setipa jawaban pendengar salah, maka uangnya akan

1
bertambah terus kelipatan Rp. 2000-300.000, jika tidak bisa

menjawab, maka uang kembali ke Rp. 50.000.

e. Paket Kuis tebak pulsa yaitu, penyiar akan memberikan pertanyaan

yang menarik kepada pendengar dengan hadiah berupa pulsa

sebesar Rp. 50.000. Setiap jawaban yang sama diantara pendengar

yang menjawab, penyiar nantinya akan mengundi jawaban tersebut

untuk menjadikan pemenang.

f. Paket NGOPI (Ngobrol Pagi Ini) yaitu, penyiar akan menelpon

pendengar setiap harinya dan bergantian, pendengar yang

dihubungi, bertanya tentang opini yang sedang ramai di

masyarakat, pendengar dari kalangan, artis, politikus, maupun

pejabat.

g. Paket CEBAN (Cerita Banyolan) yaitu, pedengar bisa berinteraksi

kembali dengan penyiar melalui telepon interaktif dan memberikan

cerita-cerita banyolan.

2) Ngalor Ngidul. Jadwal siar setiap Minggu. Waktu siar dari jam 06.00

sampai degan 10.00. Materi siarnya yaitu informatif dan humor.

Pemyiarnnya yaitu Aditya team. Dan gaya siarannya yaitu serius santai.

Dan ada beberapa paket juga seperti program acara sebelumnya yaitu

paket karaoke dan paket acara suka-suka. Pendengar bisa bagaimana saja di

program acara tersebut, sesukanya pendengar, mau karaoke , kirim salam,

curhat masalah pacar, curhat masalah rumah tangga, request lagu, ngobrolin

1
politik, dan lain-lain. Kecuali jangan sara dan porno. Para penyiar radio aditya

bisa telepon langsung penyiarnnya.

3) Goseng (Goyang Sengggol. Jadwal siar setiap senin sampai dengan Sabtu.

Waktu siarnnya dari jam 10.00 sampai dengan 12.00. Materi siarnya

adalah request lagu dangdut, tarling, pongdut (jaipong dangdut) dan kirim

salam. Penyiarnnya yaitu Aditya team. Dan juga gaya siarannya yaitu

menggunakan gaya serius tapi santai.

Di program acara ini pendengar bisa request lagu dangdut kesayangannya

dan kirim salam buat teman, kerabat, keluarga dan lain-lain baik lewat

telepon atau sms dan bisa lewat whatsapp dan penyiar langsug

memutarkan lagu yang di request oleh pendengar.

4) Melodi memori. Jadwal siarnya setiap Senin sampai dengan Sabtu. Waktu

siarnya dari jam 21.00 sampai dengan 24.00. Materi siarnya yaitu

memutarkan lagu tembang kenangan Indonesia dari massa ke massa.

Penyiarnya yaitu Aditya team. Dan juga gaya siaranya menggunakan gaya

serius tapi santai. Pendengar juga bisa menikmati lagu tembang kenangan

Indonesia pengantar tidur dan penyiar menyajikan informasi-informasi

yang terupdate.

5) Resap-resep. Jadwal siarnya setiap Senin sampai dengan sabtu. Waktu

siarnya dari jam 13.00 sampai dengan 17.00. Materi siarnya adalah

membahas tips sehat dan masakan untuk keluarga. Penyiarnya yaitu

Aditya team. Dan gaya siarannya menggunakan gaya serius tapi santai.

1
Setiap hari Senin sampai dengan Sabtu waktu siang yang sangat tepat

untuk bersantai dirumah dengan keluaga memutarkan lagu Indonesia pop

hits.

6) Sunda show. Jadwal siarnya setiap Kamis. Waktu siarnya dari jam 21.00

sampai dengan 24.00. Materi siarnya yaitu banyolan sunda dengan

memutarkan lagu jaipong dangdut pilihan. Penyiarnya yaitu Aditya team.

Acara ini menyuguhkan untuk pendengar radio aditya yang menyukai lagu

sunda dan alat musik sunda.

7) Wayang golek. Jadwal siarnya setiap hari. Waktu siarnya dari jam 24.00-

04.00. Materi siarnya adalah memutarkan wayang golek. Penyiarnnya

yaitu operator. Acara ini menyuguhkan untuk pendengar radio aditya

menyukai kesenian wayang golek.

8) Dongeng sunda. Jadwal siar setiap hari. Waktu siarnya dari jam 19.00

sampai dengan 21.00. Materi siarnya adalah memutarkan dongeng. Dan

penyiarnya yaitu operator. Acara ini menyuguhkan untuk pendengar radio

aditya yang menyukai dongeng dunda memiliki beberapa episode dan

membuat penasaran.

Iklan terprogram adalah upaya untuk memperkenalkan dan kemudian

menjual program untuk mendatangkan iklan. Stasiun penyiaran menggunakan

berbagai alat promosi untuk meningkatkan pemirsa dan kesadaran iklan serta

minat pada program dan stasiun penyiaran. Program siaran harus mudah

dipahami oleh masyarakat, artinya selama konsumsi program tidak boleh ada

gangguan yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat. Usaha media

1
untuk menghasilkan program acara yang berkualitas dan menjanjikan akan

sia-sia jika masyarakat tidak dapat menerima sinyal siaran dengan jelas.

2.2.5 Periklanan

Monle Lee dalam Ilona Vocenovie (2016) Periklanan adalah

komunikasi komersial dan impersonal tentang suatu organisasi dan produknya

yang disampaikan kepada khalayak sasaran melalui media seperti TV, radio,

surat kabar, majalah, surat langsung (direct mail) melalui surat, papan

reklame. Tujuan dari iklan komersial adalah untuk membuat publik membeli

produk yang diiklankan daripada produk pesaing lain, atau mempromosikan

perilaku pembelian prodyk yang diiklankan untuk selama-lamanya. Menurut

Ilona Vocenovie (2016) Iklan komersial atau commercial advertising

merupakan iklan yang dimaksudkan untuk mendukung kampanye pemasaran

suatu produk atau jasa. Iklan niaga ini terbagi menjadi beberapa jenis

1. Iklan strategis digunakan untuk membangun merek. Ini dilakukan

dengan mengomunikasikan nilai merek dan manfaat produk.

Dalam jangka panjang yang menjadi perhatian utama adalah brand

positioning dan meningkatkan mind and market share. Iklan ini

mengajak konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek

dan memastikan bahwa merek tersebut dapat diakses oleh

pengguna

2. Iklan taktis, memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang

untuk mendorong konsumen agar segera terlibat dengan merek

tertentu. Biasanya, iklan ini menawarkan penawaran spesial jangka

1
panjang yang mendorong konsumen untuk merespons pada hari

yang sama.

Iklan di radio memiliki fungsi diantaranya: Theater of the mind, yakni

iklan yang didegarkan harus mampu menghasilkan pesan yang “bermain” di

benal pendengarnya. Iklan yang harus mampu membayangkan kepada

pendengar pesan yang disampaikan oleh iklan tersebut.

a. Pribadi adalah media yang paling umum untuk audiens target.

Tampaknya iklan di radio tidak jauh. Pesannya seolah-olah ada

orang yang berbicara langsung dengan kita

b. Radio sama sekali tidak memiliki perhatian pendengar. Oleh

karena itu, iklan radio didengarkan bersama dengan karya lain.

c. Iklan ditampilkan hanya dalam waktu singkat setelah didengar

Format naskah iklan atau iklan radio serupa dengan naskah drama atau

film. Naskah ditulis dalam bahasa lisan atau percakapan. Jadi kalau terlalu

gramatikal, asyik semua. Dalam hal ini, bahasa tulisan iklan radio

menggunakan kode-kode tertentu yang umumnya dikenal dalam komunitas

periklanan. Iklan memiliki durasi terbatas dan dihitung dalam hitungan detik.

Menurut Ilona Vocenovie (2016) Secara umum, aturan waktu untuk iklan

radio adalah sebagai berikut:

a. Biasanya 60 detik (ada yang 30 atau 45 detik).

b. 5-10 detik pertama berfungsi sebagai membangun situasi

(pendengar sudah tahu setting dan karakternya).

1
c. Detik ke 11 - 45 mengandung kontradiksi

d. Detik 45-60 berisi solusi.

Sebagai media periklanan, radio memiliki mis. Kekuatan dan juga kelemahan

diantaranya

1. Kekuatan iklan di media radio

1) Radio merupakan selektivitas pemirsa, artinya radio

memiliki pendengar yang spesifik sehingga pemasang iklan

dapat memilih radio yang programnya sesuai dengan pesan

iklan yang disampaikan.

2) Radio adalah media yang intrusif, artinya iklan dapat

muncul di tengah siaran tanpa orang beralih ke program

lain. Karena radio memiliki kemampuan untuk menarik

perhatian pendengar dan membangkitkan minat

3) Biaya produksi untuk iklan radio rendah dibandingkan

dengan iklan di saluran media lainnya

4) Radio mempunyai jangkauan yang baik di daerah pedesaan

di mana berita biasanya tidak sampai

2. Kelemahan iklan di media radio.

1) Radio tidak memutar produk yang diiklankan. Sumber daya

ini merupakan masalah bagi pengiklan produk tertentu.

2) Radio hanya memancarkan flash dan satu mendengarkan.

Pendengar tidak dapat mengulanginya

1
3) Sulit bagi pengiklan untuk mendapatkan bukti bahwa

stasiun radio menayangkan iklan yang sesuai dengan

pesannya.

Radio aditya FM memiliki beberapa jenis iklan yaitu:

1) Iklan spot, yaitu iklan yang ditayangkan menggunakan teknik

perekaman lebih awal sehingga membutuhkan naskah terlebih

dahulu. Butuh waktu 15-60 detik.

2) Iklan adlibs disiarkan langsung oleh penyiar dan hanya sebagai

siaran audio. Biasanya, durasinya adalah 60 detik atau kurang.

3) Iklan talkshow, yaitu iklan radio dengan konsep talkshow ataupun

menghadirkan pengiklan sebagai narasumber di studio. Biasanya

60 menit

4) Promo lagu, biasanya artis yang ingin mempromosikan lagunya.

2.2.6 Radio

Radio merupakan “audio”, yang berarti program dapat didengar atau

dikonsumsi oleh telinga. Oleh karena itu, segala sesuatu yang disampaikan

melalui media ini (radio) harus dalam bentuk suara (sound). Oleh karena itu,

apa yang ditawarkan radio bersifat fana, pendengar tidak mungkin melihat “ke

belakang” untuk mendengarkan lagi, seperti pembaca surat kabar yang dapat

kembali dan mengulang apa yang mereka baca. Keunggulan siaran radio

adalah dapat berada di mana saja: di tempat tidur, di dapur, di mobil, di

kantor, di jalan, di pantai, dan di banyak tempat lainnya. Radio memiliki

1
kemampuan untuk menjual kepada pengiklan yang produknya diatur secara

khusus untuk khalayak tertentu.

Penyiaran radio merupakan sejenis industri di dalamnya ada lembaga

ataupun perusahaan.Sebagai halnya perusahaan memiliki struktur organisasi

yang kompleks dengan banyak bidang, dimulai dari office boy sampai owner.

Dalam struktur organisasi penyiar yakni berada di posisi bawah, walaupun

peran dan posisinya sangat populer di stasiun radio. Penyiar yang memastikan

keberhasilan program siaran, baik buruknya citra radio, juga “kering atau

“banjir” pendengar sebagai “produk” radio yang dapat dijual kepada

pengiklan. Pada siaran radio, penyiar radio bisa mendapat komentar atau

feedback pada saat itu juga menganai penampilan si penyiar bagus atau jelek

maupun musik-musik yang ingin didengarkan audiem. Penyiar radio

melibatkan masyarakat pendengarnya untuk memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh pendengar lainnya misalnya informasi soal kemacetan lalu

lintas, informasi untuk membeli barang-barang tertentu hingga ke perjodohan

dan seterusnya.

Pada umumnya stasiun radio memproduksi acaranya sendiri. Oleh karena

itu, stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses

poduksinya. Produksi radio membutuhkan keterampilan dan kemampuan

untuk menghasilkan program yang menarik. Sebenarnya tidak terlalu banyak

acara radio. Secara garis besar program radio terdiri dari dua jenis, yaitu

musik dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam

format yang berbeda yang pada dasarnya harus dapat memenuhi kebutuhan

1
musik dan informasi masyarakat. Radio tersebut memiliki empat program

yaitu radio berita, talkshow, informasi hiburan dan jingle. Berita radio

merupakan laporan suatu peristiwa atau pendapat yang penting atau menarik

1) Perbincangan radio (talkshow) yaitu campuran antara seni berbicara dan

seni wawancara

2) Radio infotainment merupakan singkatan dari informasi dan hiburan, yang

berarti suatu gabungan dari informasi hiburan.

Produksi siaran radio merupakan suara yang terdengar melalui radio.

Karena pendengaran merupakan ciri utama dari siaran radio, maka ciri-ciri

pendengaran diturunkan dari mendengar siaran radio, karena pendengaran

manusia terbatas, sehingga pesan yang disampaikan oleh siaran radio

diterima secara sekilas. Radio disimak karena acaranya menarik, lagunya

enak didengar, dan tentunya pembawa acaranya juga lucu dan informasinya

relevan dan menarik. Lagu, penyiar, dan informasi adalah alasan mengapa

orang mendengarkan radio. Jika ketiganya tidak menarik, publik tidak akan

mendengarkannya. Berikut adalah fungsi dan tanggung jawab produk, yaitu

bagaimana lagu, penyiar, dan informasi dapat melibatkan pendengar.

Pemrograman radio merupakan menyiapkan program dan agendanya jam

demi jam. Acara siaran adalah “turunan” dari format siaran. Program radio

meliputi jadwal program, isi siaran, dan produksi program, pada waktu-waktu

khusus. Pemrograman adalah satu-satunya faktor terpenting yang menentukan

keberhasilan radio. Menciptakan atau meningkatkan kepentingan umum. Dan

1
mendengarkan itu menarik iklan, yang mendatangkan pendapatan dan

keuntungan bagi stasiun radio. Bergantung pada kontennya, program radio

mencakup laporan berita, komentar, dokumenter pendidikan dan informasi,

musik, wawancara, diskusi, program keagamaan, sandiwara, dan terutama

program yang ditujukan untuk wanita. Sesuai dengan tujuannya, program

radio bertujuan untuk mendapatkan respon yang diinginkan melalui siaran

tertentu.

Frekuensi radio yaitu frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi suara.

Frekuensi radio digunakan untuk mengirim transmisi siaran radio jarak jauh.,

Edwin Howard Armstrong menurut Morissan berhasil menemukan radio yang

menggunakan frekuensi modulasi (FM) pada pertengahan 1930-an . Radio

penemuan armstrong berbeda dengan banyak radio yang ada di pasaran.

Kualitas suara radio FM lebih baik, jernih dan bebas gangguan transmisi

(statis). Modulasi frekuensi (FM), saluran FM ditetapkan secara internasional

ke pita VHF, yaitu 30-300 MHz. Di Indoensia, rentang frekuensi radio yang

digunakan untuk transmisi radio FM adalah 87,5-108 MHz, sedangkan kanal

frekuensi yang digunakan adalah kelipatan 100 KHz. Berdasarkan kondisi

tersebut maka bandwidth yang dihasilkan adalah 20.5 MHz (108 MHz minus

87.5 MHz). Berdasarkan Bandwidth 20.5 MHz dan membagi saluran menjadi

kelipatan 100 KHz, diperoleh jumlah optimal 205 saluran siaran FM. Namun

pemerintah Indonesia menetapkan jumlah saluran tersebut tidak persis 205

melainkan menjadi 204 saluran. Berdasarkan peraturan teknis tersebut rencana

kanalisasi ditetapkan sebagai berikut :

1
a. Saluran 1-201 untuk radio publik dan radio swasta

b. Saluran 202,203, dan 204 untuk radio komunitas.

Namun ini tidak berarti harus ada 204 stasiun radio FM , karena ada kondisi

lanjutan bahwa dalam satu area layanan pemetaan saluran RF, jarak saluran

harus minimal 800 kHz dan terutama di area di mana sudah ada beberapa

operator radio siaran yang melebihi saluran yang tersedia, yaitu. DKI Jakarta,

Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Jarak minimum antar

saluran yang diberikan sebagai jarak saluran adalah 400 KHz. Jika jarak antar

saluran minimum adalah 800 kHz, maka anda dapat memutar hingga 25

stasiun radio FM. (Morissan, 2020 : 43)

Arah propagasi atau perambatan sinyal FM langsung ke penerima karena

saluran FM tidak memiliki masalah gelombang langit seperti saluran AM.

Perambatan transmisi FM stabil, dan bentuk dan tingkat atau ukuran frekuensi

tergantung pada kekuatan tenaga listrik, ketinggian tiang transmisi dan bentuk

tanah. Jangkauan transmisi FM adalah kombinasi daya dan ketinggian

pemancar. Artinya semakin tinggi daya stasiun FM, semakin tinggi

pemancarnya semakin kuat sinyal yang ditransmisikan. FM propagasi sinyal

lurus dan langsung, sehingga wilayah jangkauan FM terbatas pada cakrawala,

yaitu tanahnya datar. Oleh karena itu, transmisi FM dapat terganggu jika ada

halangan di jalur sinyal, seperti bukit atau gedung tinggi. Saluran FM juga

lebih mudah ditangani terhadap gangguan dari stasiun lain.

1
2.2.7 Teori AIDA

Model yang sering digunakan untuk mengetahui periklanan terhadap

perilaku konsumen adalah model AIDA. Menurut Wijaya dalam Diah Syafita

mengatakan AIDA merupakan model yang menjelaskan tindakan konsumen

dalam merespon iklan. Ada beberapa tahapan yaitu: perhatian (attention),

memelihara minat (interest), membangkitkan kemauan (desire), dan juga

menghasilkan pembelian suatu produk atau jasa (action). Salah satu teori

yang perlu diperhatikan dalam periklanan yaitu teori AIDA. Periklanan

AIDA memiliki model yang dapat dikembangkan untuk menggambarkan

tahapan yang dilalui pemasar dan pengiklan, dalam konteks ini tentunya radio

aditya FM menarik pengiklan yaitu. Menciptakan strategi. Dalam model

AIDA ini calon pengiklan harus melalui empat tahap sebelum memutuskan

untuk beriklan di radio aditya FM yaitu perhatian, retensi minat,

pembangkitan keinginan dan terakhir tindakan. Model AIDA menjelaskan

beberapa langkah tersebut, antara lain:

a. Attention (perhatian) bagaimana cara radio Aditya FM menarik

perhatian para pengiklan.

b. Interest (minat) bukti ketertarikan yang ditunjukan para pengiklan

c. Desire (merangsang kemauan) jika pemasang iklan bermaksud

memasang iklan tanpa paksaan

d. Action (Aksi) pengiklan mulai menayangkan iklan di radio aditya

FM

1
2.2 Kerangka pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Model AIDA
(Attention, Interest, Desire, Radio Aditya FM
Action
Attention (perhatian) Strategi komunikasi adalah
merupakan menarik perhatian kombinasi yang terbaik dari
konsumen semua elemen komunikasi
mulai dari komunikator,
Interest (minat) yaitu
pesan, saluran (media,
bagaimana agar konsumen Strategi Penyusunan Program penerima sampai pada
berminat dan ingin tahu lebih Acara Radio FM Dalam pengaruh (efek) yang
lanjut Meningkatkan Jumlah dirancang untuk mencapai
Desire (kebutuhan) yang Pengiklan tujuan komunikasi yang
dimaksud kebutuhan yaitu iklan optimal.
harus berhasil menggerakkan
Sumber : Cangara (2013:61)
keinginan orang untuk
memiliki, memakai, atau
melakukan sesuatu harus
dibangkitkan. Commercial advertising
atau iklan komersial
Action (tindakan) yaitu
adalah iklan yang
membujuk calon pembeli agar
1
bertujuan untuk
sesegera mungkin melakukan
mendukung kampanye
tindakan pembelian ataupun
pemasaran suatu produk
bagian dari itu.
atau jasa .
Sumber : Ilona

Sumber : Olahan Peneliti, 2022

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Kualitatif

Penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan

untuk memahami fenomena subjek. Fenomena ini adalah perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan dan mereka dijelaskan dengan kata-kata dan juga bahasa

dalam konteks tertentu secara alami dan juga dengan metode alami yang berbeda..

Penelitian kualitatif yakni untuk menganalisis dan juga mendefinisikan peristiwa,

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menganalisis dan juga mendefinisikan

peristiwa, aktfitas sosial, fenomena, sikap, keyakinan, persepsi dan pemikiran

baik individu maupun kelompok. Definisi mencakup maksud untuk menteapkan

prinsip dan penjelasan yang mengarah pada kesimpulan. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang dihasilkan dari penerapan paradigma, strategi dan model

secara kualitatif. Dikutip Moelong, menurut Manca, penelitian kualitatif memiliki

ciri antara laini: (1) merupakan tradisi Jerman yang berlandaskan idealisme,

1
humanisme, dan kulturalisme, (2) penelitian ini dapat menghasilkan teori,

mengembangkan pemahaman, dan menjelaskan realitas yang kompleks, (3)

memiliki pendekatan induktif- deskriptif,, (4) membutuhkan waktu yang lama (5)

data berupa uraian, dokumen, catatan lapangan, foto dan gambar, (6) informan

“variasi maksimum”, (7) berorientasi pada proses, (8) penelitian mikrokonteks).

3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian berdasarkan metode deskriptif yang

digunakan oleh penulis. Peneliti deskriptif berusaha menggambarkan kegiatan

secara jelas dan sistematis kegiatan penelitian objek tertentu. Peneliti

mengidentifikasi dan menggambarkan tujuan menjelaskan dan memprediksi suatu

fenomena yang dibenarkan berdasarkan informasi dari lapangan. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara jelas pertanyaan

penelitian yang telah diperjelas sebelum peneliti terjun ke lapangan. (Sugiyono,

2013)

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Dikutip Tatang M. Amirin dalam Rahmadi 2011, subjek penelitian adalah

sumber dari mana informasi penelitian diperoleh atau lebih tepatnya diartikan

sebagai sesuatu atau dari mana informasi itu diinginkan. Subyek jika berbentuk

berwujud manusia, disebut responden, dan ada pula yang disebut informan.

Padahal, keduanya merupakan subjek penelitian. Namun, dalam kebanyakan

kasus, responden digunakan untuk penelitian kuantitatif, sedangkan istilah

informan digunakan khusus untuk penelitian kualitatif. Subjek penelitian juga

penting sebagai orang yang terbiasa berbagi informasi tentang situasi dan kondisi

1
latar penelitian. Dengan demikian, fokus penelitian ini adalah bagian promosi atau

bisa disebut juga promosi radio Aditya FM Subang, pengelola dan penyiar.

Objek penelitian merupakan fokus penelitian. Tujuam penelitian utama

adalah strategi untuk meningkatkan jumlah pengiklan radio aditya FM.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Observasi

Observasi yaitu sebagai pengumpulan data secara kasat mata tanpa

alat standar lain yang dirancang untuk keperluan tersebut. Mengamati

berarti. Memperhatikan dengan seksama. Dalam penelitian, observasi

yakni suatu metode pencatatan tingkah laku secara sistematis dengan

mengamati atau secara langsung mengamati tingkah laku individu atau

kelompok yang diteliti. Dikutip Margono menurut Rahmadi, Observasi

merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-

gejala yang terjadi pada objek kajian. Pengamatan dibagi menjadi dua

bagian, yaitu langsung dan tidak langsung. Pengamatan langsung yaitu

melakukan pengamatan terhadap obyek penelitian pada tempat dan waktu

peristiwa, sedangkan pengamatan tidak langsung melalui perantara

tertentu, seperti rekaman video, film, rekaman audio, rangkaian slide dan

rangkain foto. Meskipun pengamatan penulis merpakan pengamaan

langsung untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dengan melihat

praktik bagian periklanan radio aditya FM dalam menentukan strategi

siaran untuk meningkatkan jumlah pengiklan.

1
3.3.2 Wawancara

Wawancara yaitu mencari informasi melalu percakapan antar

peneliti dan peneliti objek . Alasan metode ini adalah untuk mendapatkan

pemahaman dan informasi tentang topik yang lebih dalam, fokus dan

pertanyaan penelitian. Teknik wawancara juga dapat diartikan sebagai

suatu cara pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada responden dan informan yang menjadi subjek

penelitian. Serangkaian kegiatan yang tidak kalah pentingnya dengan

pengumpulan data melalui teknik wawancara, yaitu mencatat hasil

wawancara. Dikutip Musta’in Mas’ud dalam Rahmadi 2011, biasanya ada

lima cara merekam hasil wawancara, antara lain (1) rekaman langsung,

(2) rekaman ingatan, (3) rekaman, (4) rekaman dengan angka atau ulasan,

(5) pendaftaran dengan kode. Metode tersebut meinformasikan strategi

program radio aditya FM dalam meningkatkan jumlah pengiklan. Dalam

hal ini, pihak yang kemudian diwawancarai oleh penulis yaitu pengelola

dan penyiar radio aditya FM Subang menjadi sumber informasi dalam

penelitian ini

3.3.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan mencari informasi tentang isu

atau variabel dalam bentuk catatan, risalah, buku, surat, surat kabar,

majalah, tulisan, risalah rapat, agenda dan lain-lain. Peneliti menggunakan

metode dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber tertulis

yang terdiri dari dokumen-dokumen penting untuk pekerjaan penelitian.

1
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengumpulan

informasi yang diperoleh melalui dokuemn. Keunggulan

pendokumentasian adalah biaya yang relatif murah, efisiensi waktu dan

tenaga, kelemahannya adalah informasi yang diambil dari dokumen

kebanyakan sudah tua, dan jika terjadi kesalahan ketik, peneliti juga

mengambil data yang salah. Meurut dokumen yang dikutip Sugiyono, itu

adalah catatan peristiwa masa lalu. Dokumen dapat berupa tulisan

manusia, gambar atau karya monumental. Dokumen tertulis seperti buku

harian, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen dalam bentuk gambar,

seperti foto, gambar hidup, sketsa dan lainnya. Dokumen dalam bentuk

karya, seperti karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan

lainnya. Penelitian dokumenter melengkapi penggunaan metode observasi

dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk

memvalidasi data yang ada dan mendukung permasalahan penelitian yang

ada seperti profil radio aditya FM, sejarah berdirinya, visi dan misi,

struktur organisasi, aspek program siaran, aspek distribusi, pemasang iklan

dan informasi media radio aditya FM. Salah satu pendokumentasian yang

dilakukan penulis adalah penggunaan sumber fotografi dan rekaman yang

memperkuat penelitian. Bahkan dalam hal-hal tertentu hanya digunakan

satu informan. Setidaknya ada dua syarat yang harus dipenuhi saat

menentukan jumlah informan, yakni kesesuaian yang disebutkan Marta

dan kesesuaian menurut Ade Heryana

1
3.4 Teknik Analisis Data

Mengutip Miles dalam Agus 2020, analisis data penelitian kualitatif dapat

dilakukan melalui tiga rangkaian kegiatan secara bersamaan yaitu: reduksi data,

penyajian data dan juga penarikan kesimpulan. Penjelasannya sebagai berikut :

1) Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menyempurnakan,

mengklasifikasikan, mengarahkan, menghilangkan yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data sehingga ditarik kesimpulan akhir dan diverifikasi

2) Representasi data yaitu seperti yang ditekankan oleh Miles dan Huberman,

tujuan representasi data adalah untuk menemukan pola yang bermakna dan

memungkinkan kesimpulan dan tindakan. Tujuan Penyajian materi

penelitian ini juga untuk menemukan makna dari informasi yang

diperoleh, kemudian secara sistematis dari bentuk informasi yang

kompleks menjadi informasi yang sederhana namun selektif.

3) Membuat/memeriksa kesimpulan fungsi analisis tahap ketiga adalah

membuat dan memeriksa kesimpulan. Diawali dengan pengumpulan data,

peneliti berusaha menemukan makna atau makna simbol, catatan, aturan

pola, penjelasan, dan alur sebab akibat.

3.5 Teknik Validasi Data

Untuk mendapatkan data yang valid atau sahih, peneliti melakukan hal-hal

seperti reliabilitas, transferabilitas, keterpercayaan dan verifikasi (Agus Zaenul

Fitri, 2020:123). Empat teknik validasi data yang dilakukan oleh peneliti

dijelaskan secara singkat di bawah ini.

1
1) Kredibilitas, disini alatnya adalah peneliti. Dengan demikian, sangat

mungkin timbul bias (bias) dalam penerapan di lapangan. Untuk

menghindari hal ini, keandalan (tingkat kepercayaan) dari informasi yang

diterima harus diuji. Tingkat reliabilitas atau kepercayaan bahan penelitian

harus diperiksa untuk menunjukan apakah yang diamati oleh peneliti

benar-benar sesuai dengan apa yang terjadi secara alami di lapangan.

Derajat reliabilias dalam penelitian kualitatif (validitas data) diguanakan

untuk memenuhi kriteria (nilai) emik yang sebenarnya baik bagi pembaca

maupun yang diteliti. Penelitian ini menguji kehandalan materi melalui

triangulasi sumber data metode, serta member check.

a. Triangulasi sumber informasi dilakukan dengan cara

membandingkan dan mengecek tingkat kepercayaan informasi

yang diterima dari statu informan dengan informan lainnya.

b. Triangulasi metodologi dilakukan dengan menggunakan

beberapa metode yang berbeda untuk memeriksa keandalan

informasi yang diperoleh. Misalnya, hasil observasi

dibandingkan atau diverifikasi melalui wawancara kemudian di

verifikasi ulang melalui dokumen yang relevan, dan seterusnya

hingga tercapai titik jenuh.

c. Review materi dengan member check dilakukan pada subjek

wawancara dengan dua cara. Pertama, langsung pada saat

wawancara , menyampaikan pemikiran yang peneliti tangkap

selama wawancara. Kedua, secara tidak langsung menyajikan

1
rangkuman dari hasil wawancara yang ada yang dilakukan oleh

peneliti. Verifikasi dilakukan dengan cara mendiskusikan data

yang telah terkumpul dengan pihak yang mengetahuinya ahli

dan beberapa rekan yang setuju untuk mendengarkan dan

berdiskusi.

d. Transferabilitas dalam penelitian kualitatif dapat dicapai

melalui “deskripsi rinci”. Untuk kepentingannya, peneliti

mencoba melaporkan hasil penelitiannya secara detail. Tujuan

dari deskripsi laporan adalah untuk mengungkapkan secara

akurat semua yang dibutuhkan pembaca untuk memahami

hasil. Temuan itu sendiri bukan bagian dari deskripsi terperinci,

tetapi interpretasinya dirinci dengan penuh tanggung jawab,

beerdasrkan peristiwa nyata .Hal ini tercermin dari sistematika

penulisan laporan..

2) Dependabilitas ataupun ketergantungan merupakan langkah yang

dilakukan untuk mengatasi kekurangan desain penelitian. Pengumpulan

data, interpretasi hasil dan pelaporan temuan penelitian. Dengan demikian,

diperlukan auditor dependen yaitu teori-teori yang sebelumnya dibuat

oleh para ahli.

3) Validasi penelitian ini dilakukan dengan uji reliabilitas. Perbedaannya,

adalah bahwa tinjauan verifikasi digunakan untuk memastikan

kepercayaan dan digunakan untuk mengevaluasi proses yang dilalui

penelitian di lapangan. Inti dari masalah kontrol adalah apakah hubungan

1
antara informasi, dan interpretasi yang diberikan oleh organisasi pelapor

didukung oleh material yang ada atau material yang digunakan dalam

lacak balak.

3.6 Jadwal Penelitian

3.6.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dilokasi radio Aditya JL. Pierre Tendean

No. 20 Dangdeur Subang Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan langsung

dengan mendatangi tempat yang penulis teliti pada saat jam kosong.

3.6.2 Waktu penelitian

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No. Kegiatan November - Januari - Maret – Mei


Desember Februari April
Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Usulan Penelitian
1

Revisi Usulan
Penelitian
2 Bimbingan &
Pengecekan
Penulisan
3 Pengumpulan Data
dan Pengolahan
Data

1
4 Sidang Skripsi

Daftar Pustaka

Sumber Buku :

Asep Syamsul 2017. Manajemen Program & Teknik Produksi Siaran Radio.

Bandung : Nuansa Cendekia

Elvinaro 2015. Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Morissan. 2008. Manajamen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana

Agus Zaenul. 2020. Metode Penelitian Pendidikan. Malang : Madani

Prayudha, Harley. 2005. Radio “Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktek

Penyiaran”. Malang: Banyumedia Publishing

Sumber Jurnal :

1
Ilona Vicenovie (2016). Modul Pengantar Periklanan. Universitas Persada

Indonesia YAI. (Diakses pada tanggal 4 Desember 2022)

Rahmadi (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. Antasari Press Banjarmasin.

(Diakses pada tanggal 16 Desember 2022)

Dwi Puspita (2020). Strategi Yasmaga FM Ponorogo Dalam Meningkatkan

Jumlah

Jumlah Pengiklan. Tesis, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri

Ponorogo. (Diakses pada tanggal 4 Desember 2022)

Fitriani Sahran (2019). Strategi Radio Fajar FM Makassar

Dalam Mempertahankan Pendengarnya. Tesis, Fakultas Dakwah

Dan Komunikasi Universitas Isalam Negeri Alauddin Makassar

(Diakses pada tanggal 16 Desember 2022)

Syauqi (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Top FM Dalam

Meningkatkan Jumlah Pengiklan. Tesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. (Diakses pada tanggal

21 Desember 2022)

Warnori (2021). Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Jumlah Pemasang

1
Iklan Radio FM Purwokerto. Tesis, program Studi Komunikasi dan

Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (Diakses

Pada tanggal 16 Desember 2022)

Ade Heryana (2018). Informan dan Pemilihan Dalam Penelitian Kualitatif .

Tesis,

Prodi Kesehatan Universitas Esa Unggul. (Diakses pada tanggal 18

Desember 2022)

Diah Syafita (2015). Pengaruh AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Terhadap

Efektifitas Iklan Online. Tesis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya. (Diakses pada tanggal 27 Desember 2022)

Septi Ingrid (2021). Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Kompetensi

Penyiar Radio Venus FM Makassar. Tesis, Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar. (Diakses pada tanggal 27 Desember 2022)

1
Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Manager Radio Aditya FM

Data Informan :

Nama :

1
Jenis Kelamin :

Jabatan :

1. Target audiens dan format musik radio aditya fm ?

2. Jadwal dan program acara yang ada di radio aditya, boleh dijelaskan satu

persatu ulasan programnya pak/ibu?

3. Apakah radio aditya bekerja sama dengan iklan komersial?

4. Bagaimana strategi radio aditya dalam menyusun sebuah program acara

untuk meningkatkan jumlah pengiklannya dengan cara seperti apa ?

5. Kesulitan-kesulitan radio aditya FM dalam 3 tahun ke belakang?

6. Kalau selama ini srategi bapak untuk menarik minat iklan itu bagaimana

pak? Apa dengan mengunjungi, atau selama ini pengiklan datang ke kantor,

pak ?

7. Tapi mungkin tidak pak ada pengiklan yang tiba-tiba datang untuk meminta

kerja sama?

8. Jika ada produk yang menawarkan radio bapa untuk mengiklanan produknya

dengan tawaran harga yang lebih tinggi dari produk-produk yang sudah

bekerja sama dengan radio bapa, apakah bakal akan menolak masuk tersebut

atau menerima dengan beberapa ketentuan?

9. Apakah ada tarif khusus untuk masalah pengiklanan misalnya seperti berapa

biaya yang dikeluarkan untuk satu kali pengiklanan.

1
10. Dalam segi produk yang diiklankan apakah ada produk tertentu yang khusus

untuk diterima atau semua produk dihandle?

Anda mungkin juga menyukai