Anda di halaman 1dari 13

Organ tumbuhan seperti halnya organ pada hewan, tersusun atas jaringan (sekelompok

sel yang mempunyai keaktifan khas).Jaringan tersusun atas sel. Didalam setiap sel hidup terdapat
protoplasma yang dibatasi oleh dinding sel dan ddidalam sel itulah semua proses metabolism itu
terjadi. Organ adalah kumpulan berbagai macam jaringan yang melakukan satu tugas atau lebih
secara bersama-sama.Organ tubuh merupakan susunan yang rumit dan dalam Organ adalah
kumpulan berbagai macam jaringan yang melakukan satu tugas atau lebih secara bersama-sama.
merupakan satu kesatuan, (Rosianti, 2016).

1. Organ pada Tumbuhan

Organ pada tumbuhan berbeda dengan organ hewan atau manusia.Organ tumbuhan
meliputi organ pokok yaitu akar, batang dan daun, serta organ turunan yaitu bunga, buah, dan
Daun, (Susilawati & Bakhtiar, 2018).

A. Akar

Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang penting selain batang dan juga
daun. Akar biasanya memiliki berat sepertiga dari seluruh berat pada tumbuhan. Pada dasarnya,
akar tumbuh di bawah tanah namun ada pula akar yang tumbuh tidak pada tempatnya atau tidak
didalam tanah. Akar memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah akar sebagai alat untuk
menautkan tumbuhan ke dalam tanah, juga sebagai penyalur nutrisi dari daun sebagai tempat
pembuatan atau dari tanah ke seluruh tubuh tumbuhan serta akar sebagai aktivitas metabolis
seperti respirasi, tempat penyimpanan cadangan makanan

Secara morfologi, struktur dari akar tersusun atas leher akar, batang akar, dan ujung akar.
Leher akar atau collum merupakan bagian pangkal tumbuhan akar, yang berada dekat dengan
permukaan tanah dan tersambung langsung dengan bagian pangkal akar. Leher akar biasanya
memiliki warna yang lebih terang, sehingga bagian ini lebih mudah dibedakan dari struktur akar
lainnya. Batang akar adalah akar yang terus menerus berkembang, dari bagian batang akar akan
berkembang menjadi cabang-cabang akar atau yang disebut dengan radix lateralis

Cabang-cabang akar merupakan bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambung


dengan pangkal batang, setiap cabang akar memiliki serabut akar yang disebut dengan fibrilla
radicalis.serabut akar merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut
Berdasarkan asal pembentukannya, ada dua tipe akar yaitu akar primer dan akar adventif.
Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio(koleoriza) dan dari perisikel, sedang akar
adventif berkembang dari bagian akar yang telah dewasa selain perisikel atau dari bagian tubuh
yang lain misalnya dari batang atau daun.Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada
Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar
lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran
hampir sama sehingga membentuk akar serabut

Asal akar adalah dari akar lembaga (radix),pada Dikotil,akar lembaga terus tumbuh
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk
akar serabut.Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang
mengandung butir-butir amilum,dalam istilah biologi disebut dengan kolumel,secara anatomi
(dipotong melintang) struktur dan jaringan penyusun akar tumbuhan Pada akar muda bila
dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu:

a) Epidermis

Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat. Dinding selnya tipis sehingga
mudah ditembus air.Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktivitas sel dari
belakang titik tumbuh. Rambut rambut akar berfungsi memperluas bidang penyerapan.Susunan
sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar
merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral
terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b) Korteks

Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan
mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringan-jaringan yang terdapat pada
korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.Letaknya langsung di bawah epidermis,
sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar
dibangun oleh jaringan parenkim.
c)Endodermis

Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu lapis sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel
endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air
dan zat-zat terlarut lainnya.Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui
protoplasma yang melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar
dengan silinder pusat.Pada lapisan endodermis juga ditemui lapisan yang mengalami penebalan
zat gabus.Penebalan tersebut membentuk huruf U, sehingga disebut sel U.Sel ini bersifat
impermiabel sehingga tidak dapat dilalui air.Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air,
sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan
xilem yang dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan
pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang
diserap dari tanah masuk ke silinder pusat Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan
silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan
zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah
mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder
pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air
dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

d)Silinder Pusat/Stele

Stele (Silinder Pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Di antara stele terdapat
berkas pengangkutan (floem dan xilem). Silinder pembuluh terdiri dari jaringan pembuluh
dengan satu atau beberapa lapisan sel di sebelah luarnya, yaitu perisikel. Jika bagian tengah tidak
ditempati jaringan pembuluh, maka bagian itu diisi oleh parenkim empulur di bagian dalam,
perisikel langsung berbatasan dengan protofloem dan protoxilem. Perisikel dapat
mempertahankan sifat meristematiknya di dalamnya terbentuk akar lateral, felogen, dan sebagian
dari kambium pembuluh.
pembagian-pembagian akar terdiri atas 2,yaitu:

Akar Primer

Akar primer adalah akar yang terus tumbuh membesar dan memanjang, akar ini
akan menjadi akar pokok yang menopang. Akar primer sering juga disebut dengan akar tunggang
dan akar lembaga. Sedangkan akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa
disebut akar cabang.

Pertumbuhan primer pada akar tergantung pada akar bagian ujung dimana bagian itu
dikelilingi oleh sel yang berbentuk tudung dan dinamakan tudung akar. Pada waktu akar
menembus partikel-partikel yang ada didalam tanah. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
terhadap kerusakan mekanis. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil, baik epidermis akar maupun
tudung akar berasal dari lapisan paling luar sel-sel meristem ujung.

Pada jaringan muda tumbuhan dikotil perkembangan akar melibatkan perkembangan sel-
sel yang khusus dan tidak terdiferensiasi menjadi sel-sel matang serta sel-sel khusus yang
memainkan berbagai peranan dalam kegiatan-kegiatan akar. Ada 3 daerah utama yang berperan
penting pada daerah pematangan, yaitu: silinder pembuluh, korteks, dan epidermis. Ditengah-
tengah akar terdapat silinder pembuluh yang dibangun oleh jaringan pembuluh bersama-sama
parenkim. Sel-sel xylem yang berdinding tebal berfungsi menyalurkan air dan mineral.
Sedangkan sel-sel floem berfungsi menyalurkan bahan makanan. Sel-sel xylem primer pada
tumbuhan dikotil membentuk jejari yang berpusat ditengah-tengah dan berjumlah 2-4.
Sedangkan sel-sel floem primer berserakan dalam kelompok diantara jejaring tadi. Pada
kebanyakan dikotil, sel-sel yang tepat ditengahnya akan berkembang menjadi xylem.

Akar Sekunder

 Akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain, atau bisa disebut akar cabang.
Pertumbuhan sekunder bersifat khas bagi akar-akar tumbuhan dikotil. Pertumbuhan sekunder
dijumpai di khas pada akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae. Akar Monocotyledoneae
biasanya tidak mengalami pertumbuhan sekunder.

Apabila pertumbuhan sekunder dimulai, pertama timbul cambium di dalam parenkim


diantara jejaring xylem primer dan didalam floem primer. Cambium akan membentuk xylem
sekunder dan floem sekundear keluar. Kemudian, cambium itu diperluas secara lateral karena
diferensiasi inisial cambium didalam perisikel sekeliling ujung jejaring xylem dan juga mulai
membentuk tenunan sekunder. Kemudian cambium membentuk daerah melingkar didalamnya
terdapat xylem sekunder yang secara menyeluruh menyelubungi xylem primer. Floem primer
dan endodermis biasanya hancur karena tekanan tenunan yang tumbuh didalamnya, (Prameswari
& Apsari, 2017).

B. Batang

Selain akar, terdapat organ batang (caulis) yang juga merupakan struktur pokok
tumbuhan yang berfungsi memperkokoh berdirinya tumbuhan. Terdapat beberapa karakter
penting pada batang, diantaranya arah tumbuh batang, percabangan pada batang, bentuk dan
permukaan batang serta jenis batang

Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang amat penting. Batang berfungsi
sebagai penerus penyaluran air dan unsur hara dari akar kedaun atau bagian tubuh tumbuhan
yang membutuhkan. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula
mempunyai bantuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktonomof. Terdiri atas ruang-ruang yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku itulah terdapat daun. Biasanya
tumbuh keatas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop).Selalu bertambah
panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan
yang lebih terbatas.Mengandung percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan,
kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali
tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda, (Rukmana,
2018).

C. Daun

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah
terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun dinamakan ketiak daun (axilla)
bentuk daun yang umumnya tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada
batang yang menghadap ke atas itu sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan,
yaitu sebagai alat untuk : Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas
(CO2),Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), Penguapan air (transpirasi),dan Pernafasan daun
yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut : Upih daun atau pelepah daun (vagina),
Tangkai daun (petiolus), Helaian daun (lamina).

Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga
bagian tersebut di atas. Daun yang demikian dinamakan daun tidak lengkap, (Tjitrosoepomo,
2015).

2. Organ Hewan dan Manusia

Organ pada hewan dan manusia antara lain mata, jantung, ginjal, paru-paru, kulit, hati,
telinga, dan lambung. Berikut beberapa contoh: Mata (Indra Penglihatan)adalah organ indra yang
memiliki reseptor peka cahaya yang disebut dengan fotoreseptor.Mata tersusun atas jaringan
retina, otot, dan saraf. Mata berfungsi untuk melihat objek atau benda diserap oleh usus. Sistem
pencernaan meliputi organ mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

e. Sistem koordinasi berfungsi mengatur dan mengkoordinasikan segala aktivitas tubuh.


Sistem koordinasi terbagi 2 yaitu sistem saraf dan sistem hormon. Pada sistem saraf reaksi
terhadap rangsangan relatif cepat, sedangkan pada sistem hormon reaksinya lebih lambat tetapi
teratur dan berurutan dalam waktu yang lama, meliputi organ saraf dan otak.

f. Sistem gerak terdiri aats otot dan rangka. Otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan
tersebut disebabkan karena kerjasama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat berfungsi
sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot. Otot mampu menggerakkan tulang karena
mempunyai kemampuan berkontraksi.

g. Sistem reproduksi berfungsi untuk perkembangbiakan. Pada wanita terdiri atas organ
ovarium yang menghasilkan ovum (telur), sedangkan pada laki-laki berupa testis sebagai
penghasil sperma. Ovarium dan testis juga menghasilkan hormon-hormon kelamin seperti
progesteron, testosteron dan estrogen.
Sistem organ merupakan bagian yang menyusun individu. Sistem ini terdiri atas berbagai
jenis organ. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ
saling tergantung satu sama lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada hewan
khususnya pada mammalia ada 11 sistem organ yang menyusun individu seperti diuraikan di
bawah.

1. Sistem Pencernaan, komponen utamanya: mulut, faring, lambung, usus halus, hati,

pankreas, anus. Fungsi utamanya pengolahan makanan sehingga makanan tersebut dapat

dimanfaatkan oleh tubuh (aktivitasnya meliputi : menelan, mencerna,penyerapan, dan

pembuangan).

2. Sistem sirkulasi (peredaran ), komponen utamanya: jantung, pembuluh darah, dan


darah. Fungsi utamanya adalah distribusi bahan-bahan internal.

3. Sistem repirasi, organ utamanya: paru-paru, trakea dan saluran pernafasan lainnya.
Fungsi utamanya adalah pertukaran gas (pengambilan oksigen, pembuangan karbon
dioksida).

4. Sistem kekebalan dan limfatik, komponen utamanya: sumsum tulang, nodus limfa, dan
sel darah putih. Fungsi utamanya pertahanan tubuh (perlawanan terhadap infeksi dan
kanker).

5. Sistem ekskresi, komponen utamanya: ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. Fungsi

utamanya pembuangan sisa metabolisme, pengaturan keseimbangan osmotik darah.

6. Sistem endokrin, komponen utamanya adalah hipofisis (pituitari), tiroid, pankreas dan

kelenjar penghasil hormon lainnya. Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh


(misalnya pencernaan, metabolisme).

7. Sistem reproduksi, organ utamanya adalah ovarium, testes dan organ-organ terkait,
fungsi utamanya adalah reproduksi.
8. Sistem saraf, organ utamanya: otak, sumsum tulang belakang, sel saraf, dan organ
sensoris. Fungsi utamanya koordinasi aktivitas tubuh seperti deteksi stimulus dan
formulasi atau penentuan respon terhadap stimulus.

9. Sistem integumen, organ utamanya adalah kulit dan organ aksesorisnya (rambut, kuku,
dan kelenjar kulit). Fungsi utamanya penyokong tubuh, perlindungan terhadap cidera
mekanis, infeksi dan kekeringan.

10. Sistem rangka, organ utama adalah rangka tubuh (rangka aksial, rangka apendikular,

tulang dan rawan). Fungsi utamanya penyokong tubuh, dan perlindungan organ-organ

dalam.

11. Sistem otot, organ utamanya: otot rangka dengan fungsi utamanya pergerakan,
lokomosi, (Dani, 2017).
E. Prosedur Kerja
1. Akar

Akar

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat

Menyebutkan sistem perakaran lalu menggambar akar


secara skematis dan memberi keterangan bagian-
bagiannya

Yaitu: akar primer,leher akar,batang akar,cabang cabang


akar,ujung akar,serabut akar,tudung akar

Akar
2. Batang

Batang

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat

Menyebutkan sistem perakaran lalu menggambar akar


secara skematis dan memberi keterangan bagian-
bagiannya

Yaitu: buku buku batang (nodus),rums


batang(internodus),daun penumpu (stipula)

Batang
3. Daun

Daun

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat

Menyebutkan sistem perakaran lalu menggambar akar


secara skematis dan memberi keterangan bagian-
bagiannya

Yaitu: pangkal daun(basis),ujubf daun(speks)tepi daun


(margo),pertulangan daun (nervasio),ibu tulang daun

Daun
4. bunga

Bunga

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat

Menyebutkan sistem perakaran lalu menggambar akar


secara skematis dan memberi keterangan bagian-
bagiannya

Yaitu: daun pelindung(braktea),daun


tangkai(brakteola)tangkai induk(pedunculusi),tangkai
bunga(pedicelusi),dasar bunga(reseptakulum),daun
kelopak(cepalia),daun mahkota(petala),benang
sari(stamen), dan putik (pistilum)

Bunga
DAFTAR PUSTAKA

Dani, R. P. (2017). Morfologi Perakaran Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil. Jurnal Penelitia Perhutanan ,
Vol.1 No.4.

Prameswari, D., & Apsari, L. (2017). Morfologi Akar Dan Jaringan Penyusun Akar. Jurnal Struktur Dan
Perkembangan Tumbuhan, Vol.1 No.1 .

Rosianti, D. (2016). Morfologi Tumbuhan . Jakarta: Erlangga.

Rukmana. (2018). Devinisi Batang. Jakarta: Bina Aksara.

Susilawati, & Bakhtiar, N. (2018). Katalog Dalam Terbitan Biologi Dasar Terintergrasi. Pekan Baru: Kreasi
Edukasi.

Tjitrosoepomo, G. (2015). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada U niversity Press.

Anda mungkin juga menyukai