Oleh:
Yasmine Alexandra
NIM:2010007721014
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan penyertaan - Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian dengan judul “DAMPAK PENAYANGAN IKLAN TELEVISI
TERHADAP PEMBENTUKAN KRAKTER ANAK”
Dalam menyelesaikan penulisan proposal penelitian ini , penulis
menyadari bahwa tidak terlepas dari berbagai kesulitan - kesulitan dalam
penyelesaiannya , Namun atas berkat Tuhan Yang Maha Esa dan bantuan dari
berbagai pihak serta usaha yang maksimal sesuai kemampuan penulis , akhirnya
proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik .
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Anak usia dini merupakan suatu aset berharga bagi keluarga bahkan bagi
negara. Dimana kelak merekalah yang akan menjadi penerus siklus kehidupan
keluarga dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui tangan-tangan
mereka inilah nantinya tongkat estafet kehidupan akan diberikan. Merekalah
yang akan menjadi pengganti setiap elemen kehidupan yang ada, baik itu
elemen kepemimpinan dalam pemeritahan, perusahaan, guru, petani, nelayan
dan sebagainya. Menjadi apapun dan siapapun anak di masa mendatangnya,
perlu adanya persiapan yang dilakukan sejak anak masih berada pada
tingkatan usia dini. Dimana usia dini ini merupakan suatu fase yang sangat
penting dalam proses kehidupan manusia atau seorang individu. Pada fase
inilah seluruh aspek-aspek perkembangan yang dimiliki oleh seorang individu
akan berkembang. Baik itu aspek perkembangan fisik-motorik, kognifif,
bahasa, emosional, sosial, dan seni anak. Tidak hanya mengembangkan
seluruh aspek perkembangannya, pada usia dini ini merupakan fase yang
sangat tepat untuk membentuk karakter anak. Karakter ini merupakan suatu
aspek yang sangat penting untuk ditanamkan sejak anak masih berada pada
tingkat usia dini. Sebab bagaimana anak di masa depannya, itu tergantung
bagaimana anak di masa sekarang. Artinya bahwa, pendidikan dan penanaman
nilai-nilai moral terhadap seorang individu perlu dilakukan sejak ia masih
dalam konteks usia dini, guna untuk mempersiapkan Ia menjadi seorang
individu yang baik di masa depannya. Dalam melakukan pembentukan
karakter terhadap anak usia dini ini terdapat beberapahal yang dapat
mempengaruhi proses pembentukan karakternya, terutama di era teknolgi ini.
Salah satu bentuk kecanggihan teknologi yang dapat mempengaruhi
pembentukan karakter anak adalah Televisi. Maka dari itu, melalui proposal
ini penulis ingin memaparkan bagaimana dampak Iklan Televisi terhadap
karakter anak
3
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi focus penelitian adalah
upaya masyarakat/keluarga dalam memantau bagaimana dampak penanyangan
iklan televisi terhadap krakter seorang anak
C. Rumusan Masalah
Dari focus penelitian diatas dapat dijabarkan rumusan masalah sebagai
berikut :
a) Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pengaruh penayangan iklan
televisi terhadap krakter anak
b) Bagaimana peran Orang tua dalam mendampingi Anaknya dalam
menonton tayangan iklan di telivisi
D. Tujuan Penelitian
Setelah menjelaskan latar belakang serta menetapkan rumusan masalah
yang sekaligus menjadi pertanyan penelitian, penulis akan mengemukakan
tujuan penelitian sebagai berikut
2. Manfaat Praktis
a. Untuk peneliti sebagai tugas akhir syarat untuk memperoleh gelar
sarjana.
b. Sebagai sumber referensi bagi peneliti lain dalam melakukan
penelitian
c. Sebagai pembanding, pengembangan masalah pada penelitian sejenis
dimasa yang akan datang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
6
(1) mendampingi anak saat menonton televisi. Terutama pada anak usia
TK dan SD, pada dasarnya anak belum mampu menyaring informasi yang
mereka peroleh baik dari penglihatan ataupun dari pendengaran. Jika tidak
ada pendampingan, dikhawatirkan informasi negatif yang didapatkan dari
televisi akan dicerna tanpa ada penyaringan, baik prilaku maupun Bahasa.
(2) selektif memili tayangan televisi yang mendidik, hal ini dikarenakan
tidak semua tayangan televisi baik untuk ditonton oleh anak-anak, baik
iklan,kartun dan sinetron.
(3) membuat aturan menonton televisi seperti membuat jadwal,
menentukan tayangan yang boleh ditonton dan yang tidak boleh ditonton,
dan tentunya aturan yang dibuat harus konsisten.
(4) mengalihkan perhatian anak dari menonton televisi dengan kegiatan
lain yang lebih bermanfaat, seperti; mendongeng, membaca buku,
bersepeda, jalan-jalan ke pameran buku, dan mengajak anak memasak.
C. Konsep Perkembangan Perilaku anak
1. Prinsip-prinsip perkembangan anak
Proses perkembangan yang terjadi pada individu manusia mengikuti
prinsip-prinsip yang berlaku secara umum, yaitu:
a. Tipe-tipe perubahan mencakup, perubahan dalam ukuran, proporsi,
hilangnya
ciri-ciri masa lalu dan perolehan ciri-ciri yang baru.
c. Perbedaan individu
d. Pola perkembangan bersifat periodik
e. Terdapat tugas perkembangan dalam setiap periode.(Jahja, 2011:
32).
Lingkungan tempat anak menghabiskan masa kecilnya akan sangat
berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan mereka. Perkembangan
merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan seorang anak
akan sangat dipengaruhi oleh proses kematangan yaitu terbukanya karakteristik
yang secara potensial telah ada pada individu yang berasal dari warisan genetik
individu.(Jahja, 2011:33)
Karakteristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan. Baik
untuk perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola
perkembangan yang sama dari suatu tahap menuju tahap berikutnya.
Perkembangan terjadi secara berkesinambungan, namun hal ini terjadi dalam
berbagai kecepatan, kadang lambat tetapi kadang cepat. Perbedaan kecepatan
perkembangan ini terjadi pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan
menonjol di masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.
Setiap anak akan mengikuti pola yang dapat diramalkan dengan cara dan
kecepatannya sendiri.(Jahja, 2011:33)
a. Faktor- factor yang Mempengaruhi Perkembangan
Krakter anak
Karakteristik setiap anak diperoleh dari orangtuanya. Karakteristik
tersebut menyangkut fisik dan psikis atau sifat-sifat mental. Hereditas
atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan
memiliki potensi untuk berkembang, seberapa jauh perkembangan itu
terjadi tergantung pada lingkungan yang mempengaruhinya.
Lingkungan merupakan faktor penting yang menentukan
perkembangan perilaku. Faktor lingkungan meliputi lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial.(Yusuf, 2015:36)
9
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga memiliki peranan penting dalam upaya
mengembangkan
perilaku anak. Setiap anak dirawat dari orang tua dengan penuh
kasih sayang dan mendidik tentang nilai-nilai kehidupan, baik
agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan
faktor yang kondusif untuk mempersiapkan perilaku anak
menjadi baik dan sehat. Keluarga juga dipandang sebagai
institusi atau lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang
sangat penting bagi perkembangan perilaku anak, karena
dengan perlakuan yang baik dari orang tua anak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara fisik, biologis,
maupun sosiopsikologisnya.(Yusuf, 2015: 37).
Perkembangan perilaku anak tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dan
bawaan tetapi yang paling paling terpenting mempengaruhi perkembangan
anakadalah kedua orang tuanya sendiri. Hal ini sebagaimana keterangan yang
ada dalam hadis tentang pengaruh yang dilakukan kedua orang tua terhadap
anaknya yang membawa anak beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi dengan
memberikan contoh perilaku yang buruk.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama bagi anak, anak
mendapat asuhan dari orang tua menuju ke arah perkembangannya.Keluarga
menjalankan perannya sebagai suatu sistem sosial yang dapat membentuk
karakter serta moral seorang anak. Adapun fungsi keluarga secara
psikososiologis mencakup sebagai berikut:
a. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya
b. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis
D. Kerangka Konsep
TAYANGAN TELEVISI
ANAK MENONTON
MENERIMA PESAN
PERKEMBANGAN
PERILAKU
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dilihat dari objek dan hasil yang akan didapat maka penelitian ini termasuk
dalam tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif.
Menurut Moleong (2017:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian
kualitatif menurut Hendryadi, et. al, (2019:218) merupakan proses penyelidikan
naturalistik yang mencari pemahaman mendalam tentang fenomena sosial secara
alami. Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas bukan kuantitas dan data-
data yang dikumpulkan bukan berasal dari kuisioner melainkan berasal dari
wawancara, observasi langsung dan dokumen resmi yang terkait lainnya.
Penelitian kualitatif juga lebih mementingkan segi proses daripada hasil yang
didapat. Hal tersebut disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang
diteliti akan jauh lebih jelas jika diamati dalam proses.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah-rumah Masyarakat di sebuah dusun yang
berada di sebuah PTPN IV Sumatra Utara Emplasmen Pabatu, Kec. Tebing
Tinggi, Kota Tebing Tinggi Sumatra Utara.Dusun ini terpilih sebagai tempat
penelitian karena di dusun ini penulis bisa mewawancarai orang tua dirumah
bagaimana dampak iklan terhadap krakter anak-anaknya sehingga penulis pun
tertarik untuk melakukan penelitian di dusun PTPN IV ini.
C. Subjek Penelitian
Sumber data meliputi sumber data primer yaitu :
15
a. Data Primer
Menurut Sugiono (1947:87) data primer adalah data yang lansung dari
masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi, dan alat lainnya.
Data primer ini diperoleh penulis dengan melalui Observasi yaitu mengamati
langsung jalannya program tersebut. Sedangkan melalui wawancara yaitu
mewawancarai langsung beberapa orang tua.
D. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui
Teknik pengumpulan data peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
Standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009:224). Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi yang
kemudian dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif dengan tahapan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
E . Teknik Uji Keabsahan Data
Tingkat kevalitan terhadap data penelitian ini membuktikan apa yang diamati
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya (Meleong, 2002:178-179). Untuk
mendapatkan yang berkrebilitas tinggi maka dalam penelitian ini digunakan
bentuk pemeriksaan keabsahan data yaitu teknik tringgulasi. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan tringulasi. Menurut Meleong (2002:178) triangulasi
sumbernya membandingkan dan menguji kembali derajat kepercayaan yang
diperoleh melalui karakter dengan alat dan sumber yang berbeda.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiono (2010:207) menyatakan bahwa kegiatan dalam analisis data
dalam mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. Teknik
analisis data dalam penlitian ini terdiri dari beberapa tahap. Menurut Milles dan
Huberman (1992:20), analisis data kualitatif meliputi yaitu: reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Data yang telah diperoleh pada
penelitian ini melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian
dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif dengan tahapan pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/2902
https://jurnal.uai.ac.id/index.php/commline/article/download/602/475
https://uad.ac.id/id/televisi-dan-dampak-terhadap-karakter-anak