Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)

ANGKATAN XVII TAHUN AKADEMIK 2021/2022

FENOMENAL LAYANAN PERBANKAN YANG


DITAWARKAN OLEH DEPARTMENT RETAIL PAYMENT
& CARD PADA KANTOR WILAYAH BANK RAKYAT
INDONESIA PALEMBANG

Oleh :

M Fajri Akbar

07031381924191

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan

Kuliah Kerja Komunikasi tentang “Fenomenal Layanan Perbankan yang ditawarkan

oleh Department Retail Payment & Card Pada Kanto Wilayah Bank Rakyat Indonesia

Palembang” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya memilih

untuk meneliti dengan topik tersebut karena saya melihat dan mengetahui bagaimana

layanan perbankan yang ada di Bank Rakyat Indonesia. Seperti yang kita tahu,

Layanan perbankan kini sudah memasuki era digital

Saya berterima kasih kepada ibu Safitri Elfandari, S.Ikom., M.Ikom selaku

Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Komunikasi saya di Universitas Sriwijaya dan

Mbak Desy Helmawaty selaku Pembimbing Teknis saya di Kanwil BRI Palembang

yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk mengerjakan Laporan Kuliah

Kerja Komunikasi ini. Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa

di dalam laporan ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik,

saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah saya buat di masa yang akan

datang, mengingat tidak ada sesuatu yang baik tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan untuk selanjutnya di masa depan.

Palembang, Juli 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh negara, banyak

roda-roda perekonomian terutama di gerakkan oleh perbankan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Perbankan di Indonesia memegang peranan yang teramat

penting, terlebih negara Indonesia termasuk negara yang sedang membangun di

segala sector. Hal tersebut di jelaskan dalam pasal 4 Undang-Undang no. 10 tahun

1998, yaitu perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan

stabilitas nasional kearah peningkatan rakyat banyak.

Dunia perbankan memang perlu disebutkan dalam perubahan kehidupan

manusia karena dengan adanya bank, banyak sekali hal positif yang didapatkan oleh

masyarakat. Dari yang masih berbentuk layanan konvensional hingga menuju ke era

digital, semuanya sudah dirasakan hampir oleh semua kalangan. Dari awalnya hanya

menjadi tempat menyimpan uang agar lebih aman dan terkontrol, tempat menabung

untuk dipakai pada masa mendatang, hingga sekarang bisa menjadi tempat investasi

dan memberikan kemudahan sangat banyak kepada para penggunanya, respon positif

selalu didapatkan dari dunia perbangkan karena kehadiran perbankan sangatlah

membantu
Indonesia merupakan salah satu Negara di Kawasan Asia Tenggara yang

sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dalam Industri Komunikasi

dalam dunia Broadcasting yang salah satunya adalah media massa. Media massa

adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita

akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa media massa adalah sumber informasi utama bagi semua orang di

dunia. Media massa dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu media

cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, sedangkan media elektronik terdiri dari

televisi dan radio, dan media online dengan perangkat internet.

Media televisi merupakan salah satu media massa yang mempunyai daya tarik

cukup tinggi oleh masyarakat baik sebagai media informasi maupun media hiburan.

Media televisi dengan mudah menarik perhatian masyarakat karena mampu

mengubungkan antara audio dan visual secara bersamaan yang bisa dinikmati oleh

berbagai macam kalangan tentunya. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun

orangtua. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat

menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu

banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung

respon dari masyarakat. Makadari itulah broadcaster sangat berperan penting dalam

sebuah program acara. Dibalik program acara terdapat beberapa orang yang bersatu

untuk menyatukan ide mereka sehingga terciptanya suatu program acara yang dapat
disukai masyarakat. Dan tim dibalik layar pun harus memiliki konsep yang beragam

sehinga acara tersebut tidak monoton.

Penyiaran (broadcasting) memfokuskan tentang proses menciptakan dan

mengemas suatu ide menjadi program untuk di produksi dan disiarkan pada khalayak

lewat media massa.. Penyiaran baik lokal, nasional maupun internasional berfungsi

sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, control dan perekat sosial

dan menjalankan fungsi ekonomi, seni dan budaya. Seperti yang kita tahu, fungsi

penyiaran itu sendiri yaitu to Inform, to persuade, to educate, dan to entertaint.

Menciptakan konten-konten bermutu tinggi dan mendidik, menyuguhkan informasi

yang berimbang dan tidak memihak dan tentunya untuk mengejar ratting dan profil.

Ratting dan share masih menjadi tujuan utama stasiun televisi di Indonesia

saat ini. Ratting adalah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu program acara

yang tentunya memiliki pembanding program acara dengan konten yang sama. Angka

rating dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, misalnya saja durasi suatu

program, program tandingan, kualitas gambar yang diterima di rumah, penonton yang

ada (available audience), jadwal tayang, waktu-waktu insidentil, juga pola kebiasaan

penonton di daerah-daerah tertentu. Rating program tidak mencerminkan kualitas

program. Rating adalah presentase dari penonton suatu acara dibandingkan dengan

total atau spesifik populasi pada waktu tertentu. Yang diukur melalui rating ini

kuantitas dan bukan kualitas suatu acara.


Seperti halnya program acara Geopark Indonesia pada stasiun televisi iNewsTV

yang sangat informatif. Program acara ini sangat mengedukasi masyarakat Indonesia

tentang Geopark. Dengan salah satu misi program acara ini ialah untuk meng-explore

taman-taman bumi di Indonesia baik yang sudah maupun yang belum banyak

diketahui masyarakat luas. Selain itu, program acara ini bertujuan untuk mengangkat

potensi-potensi taman bumi nasional bisa diakui UNESCO sebagai taman bumi

Internasional nantinya. Meskipun acara ini sangat mengedukasi, tetapi ratting

mengalami penurunan ratting dan share dikarenakan beberapa faktor. Ini sangat

menarik dibahas, mengingat program acara ini sangat mengedukasi dan tentunya

banyak digemari para pemirsa setia iNewsTV.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Upaya Peningkatan Ratting dan Share dalam Program Acara

Geopark Indonesia iNewsTV 2019?

1.3. Tujuan

Kegiatan magang atau Kuliah Kerja Komunikasi ini bertujuan untuk:

1. Menerapkan pengetahuan teoritis kedalam dunia praktik ssehingga mampu

menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu

mahasiswa.

2. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang mandiri, mampu

bersikap disiplin, memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam

bekerja
3. Mengerti proses kerja produksi mulai dari Pra Produksi, Produksi hingga

Pasca Produksi sebuah program acara dalam suatu stasiun televisi

4. Menumbuhkan pengalaman dan kemampuan berinteraksi social dengan orang

lain didalam dunia kerja.

1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat Akademis

Mampu menerapkan pengetahuan teoritis kedalam dunia praktik

ssehingga mampu menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar

belakang bidang ilmu mahasiswa.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat untuk instansi sendiri mereka terbantu dengan adanya anak

magang sehingga pekerjaan terselesaikan secara bersamaa dan lebih ringan

tentunya.

1.4.3. Manfaat Bagi Mahasiswa

Dalam manfaat ini saya sebagai mahasiswa sangat mendapatkan

banyak ilmu dari Kuliah Kerja Komunikasi ini, seperti:

1. Mampu melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang

mandiri, mampu bersikap disiplin, memecahkan masalah dan mengambil

keputusan dalam bekerja


2. Mampu memahami proses kerja produksi mulai dari Pra Produksi,

Produksi hingga Pasca Produksi sebuah program acara dalam suatu

stasiun televisi.

3. Menumbuhkan pengalaman dan kemampuan berinteraksi social dengan

orang lain didalam dunia kerja.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Difusi Inovasi

Menurut Everett M. Rogers yang dikutip pada Elvinaro (2004)

mendefinisikan bahwa teori difusi inovasi sebagai proses dimana suatu inovasi

dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para

anggota suatu sistem sosial. Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang

dianggap baru oleh manusia atau unit adopsi lainnya.

Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru

tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada

tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia

mendefinisikan difusi sebagai proses di mana sebuah inovasi dikomunikasikan

melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.

Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia

atau unit adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh

masyarakat dalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan

mengadopsi sebuah inovasi segera setelah mereka mendengar inovasi tersebut.

Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk

kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh

sejumlah orang, hal itu dikatakan exploded atau meledak.


Difusi inovasi sebenarnya didasarkan atas teori pada abad ke 19 dari seorang

ilmuwan Prancis, Gabriel Tarde. Dalam bukunya yang berjudul “The Laws of

Imitation” (1930), Tarde mengemukakan teori kurva S dari adopsi inovasi, dan

pentingnya komunikasi interpersonal. Tarde juga memperkenalkan gagasan mengenai

opinion leadership, yakni ide yang menjadi penting di antara para peneliti efek media

beberapa dekade kemudian. Tarde melihat bahwa beberapa orang dalam komunitas

tertentu merupakan orang yang memiliki ketertarikan lebih terhadap ide baru, dan dan

hal-hal teranyar, sehingga mereka lebih berpengetahuan dibanding yang lainnya.

Orang-orang ini dinilai bisa memengaruhi komunitasnya untuk mengadopsi sebuah

inovasi.

2.1.1. Elemen

Elemen dalam teori difusi inovasi ini terdiri dari: inovasi, tipe saluran

komunikasi, tingkat adopsi, dan sistem sosial.

Tahapan peristiwa yang menciptakan proses difusi

Mempelajari Inovasi: Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat

mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media

massa. Pengadopsi awal biasanya merupakan orang-orang yang rajin membaca koran

dan menonton televisi, sehingga mereka bisa menangkap inovasi baru yang ada. Jika

sebuah inovasi dianggap sulit dimengerti dan sulit diaplikasikan, maka hal itu tidak

akan diadopsi dengan cepat oleh mereka, lain halnya jika yang dianggapnya baru
merupakan hal mudah, maka mereka akan lebih cepat mengadopsinya. Beberapa jenis

inovasi bahkan harus disosialisasikan melalui komunikasi interpersonal dan

kedekatan secara fisik.

Pengadopsian: Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka

pelajari. Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh

beberapa faktor. Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat,

semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi inovasi juga

dipengaruhi oleh keyakinan terhadap kemampuan seseorang. Sebelum seseorang

memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya bertanya pada diri

mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya. Jika seseorang merasa mereka

bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung mangadopsi inovasi tersebut.

Selain itu, dorongan status juga menjadi faktor motivasional yang kuat dalam

mengadopsi inovasi. Beberapa orang ingin selalu menjadi pusat perhatian dalam

mengadopsi inovasi baru untuk menunjukkan status sosialnya di hadapan orang lain.

Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh nilai yang dimiliki individu tersebut serta

persepsi dirinya. Jika sebuah inovasi dianggapnya menyimpang atau tidak sesuai

dengan nilai yang ia anut, maka ia tidak akan mengadopsinya. Semakin besar

pengorbanan yang dikeluarkan untuk mengadopsi sebuah inovasi, semakin kecil

tingkat adopsinya.

Pengembangan Jaringan Sosial: Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi

akan menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga

sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. Difusi sebuah inovasi tidak
lepas dari proses penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan

sosial yang mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid

dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya. Dalam proses

adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadaran

masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru dibanding saluran komunikasi

interpersonal. Komunikasi interpersonal memengaruhi manusia untuk mengadopsi

inovasi yang sebelumnya telah diperkenalkan oleh media massa.

Lima tahap proses adopsi

Tahap pengetahuan: Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi

mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus

disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media

elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal di antara masyarakat

Tahap persuasi: Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon

pengguna. Seseorang akan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika mengadopsi

inovasi tersebut secara personal. Berdasarkan evaluasi dan diskusi dengan orang lain,

ia mulai cenderung untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut.

Tahap pengambilan keputusan: Dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir

apakah mereka akan mengadopsi atau menolak sebuah inovasi. Namun bukan berarti

setelah melakukan pengambilan keputusan ini lantas menutup kemungkinan terdapat

perubahan dalam pengadopsian.


Tahap implementasi: Seseorang mulai menggunakan inovasi sambil mempelajari

lebih jauh tentang inovasi tersebut.

Tahap konfirmasi: Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan

mencari pembenaran atas keputusan mereka. Apakah inovasi tersebut diadopsi

ataupun tidak, seseorang akan mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat.

Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya

menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.

Kategori pengadopsi

Rogers dan sejumlah ilmuwan komunikasi lainnya mengidentifikasi 5 kategori

pengguna inovasi:

Inovator: Adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru.

Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya.

Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun

terdapat jarak geografis. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memeiliki

gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.

Pengguna awal: Kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori

adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta

selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani

dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk

mencoba inovasi baru.


Mayoritas awal: Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau

menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka

akan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi

inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini

menjalankan fungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan

kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup

bermanfaat.

Mayoritas akhir: Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah

inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi

inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari

kelompoknya bisa memotivasi mereka. Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi

mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.

Laggard: Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi.

Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok

ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama

dengan mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan

orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka

ketinggalan zaman.

Kesimpulan dari teori difusi inovasi ini jika dikaitkan dengan penelitian yang

sedang penulis teliti yaitu dengan adanya inovasi (penemuan) yang baru maka

audience akan mengikuti apa yang diberikan/disebarkan (difusi) oleh media massa
tersebut, artinya program acara Geopark Indonesia harus dapat memberikan inovasi

atau pembaruan dalam content acara explore tersebut. Hal ini dilakukan agar para

audience dapat terpengaruh dengan hasil inovasi yang dilakukan oleh program acara

Geopark Indonesia dengan begitu hasil yang akan didapat pada program tersebut

banyaknya audience yang mengikuti program acara dan dapat meningkatkan rating

dan share program acara Geopark Indonesia.


BAB III

GAMBARAN UMUM INSTANSI

3.1. PROFIL INSTANSI

iNewsTV adalah jaringan televisi lokal terbesar di Indonesia dibawah naungan

MNC Group. MNC Group bergerak dibidang perdagangan umum, pembangunan,

perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat

satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi. Salah satunya ialah

MNC Media atau MNC saja merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam

bidang media yang berpusat di Jakarta, Indonesia, didirikan pada tahun 1997.

INewsTV Mengawali perjalanan hidupnya, pertama kali diluncurkan dengan

nama SUN TV pada tanggal 5 Maret 2008. Siaran perdana SUNTV semula hanya dapat

dilihat secara terestrial di beberapa jaringan televisi lokal di Indonesia serta melalui

Indovision, Oke Vision dan Top TV. Seiring berjalannya waktu perubahan demi

perubahan dilakukan. Sejak tanggal 26 September 2011, SUN TV


berubah namanya

menjadi SINDOTV yang merupakan perwujudan dari sinergi SINDO Media, bersama

dengan SINDO Radio (Trijaya FM), Koran SINDO serta portal sindonews.com. Pada

tanggal 23 September 2014 secara resmi Menteri Komunikasi dan Informatika RI

memberikan izin stasiun jaringan bagi SINDOTV. Kemudian pada tanggal 6 April

2015, SINDOTV berubah menjadi iNewsTV yang merupakan singkatan dari Indonesia

News Televisi. iNewsTV merupakan televisi nasional yang memiliki jaringan televisi

lokal terbanyak di seluruh Indonesia.


Dengan didukung jaringan yang luas ini, iNewsTV dipastikan akan

mengangkat dan menonjolkan konten lokal dari masing-masing daerah. iNewsTV akan

menjadi stasiun televisi yang mengunggulkan program-program berita dan informasi

yang cepat, akurat, informatif, mendidik serta menginspirasi. Untuk memperkuat

keunggulannya sebagai televisi berita dan informasi, iNewsTV didukung oleh news

centre dan news gathering terbesar di Indonesia.

Berikut adalah beberapa logo yang terkait:

Gambar 01

Logo MNC Group

Berikut perubahan logo mulai dari SUNTV, SINDOTV, hingga menjadi iNewsTV:
Gambar 02

(Logo SUN TV (5 Maret 2008-25 September 2011)

Gambar 03

Logo SINDOtv (26 September 2011-6 April 2015)

Gambar 04

Logo iNews sekarang

Daftar Televisi Jaringan iNewsTV:

 Bali (iNewsTV Bali 53 UHF)


 Bengkulu (SindoTV Bengkulu 53 UHF)

 Daerah Istimewa Aceh (iNewsTV Aceh 40 UHF)

 Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (iNewsTV Jakarta 30 UHF)

 Gorontalo (iNewsTV Gorontalo 56 UHF)

 Jambi (SindoTV Jambi 56 UHF)

 Jawa Barat (iNewsTV Bandung 22 UHF, DIANTV 60 UHF, TazTV 52 UHF)

 Jawa Tengah (iNewsTV Semarang 45 UHF, iNewsTV Magelang 54 UHF)

 Jawa Timur (iNewsTV Surabaya 62 UHF)

 Kalimantan Barat (iNewsTV Pontianak 45 UHF)

 Kalimantan Selatan (SUNTV Banjarmasin 50 UHF)

 Kalimantan Tengah (SindoTV Palangkaraya 33 UHF)

 Kalimantan Timur (KALTIM TV 61 UHF)

 Kalimantan Utara (SindoTV Tarakan 41 UHF)

 Kepulauan Bangka Belitung (iNewsTV Pangkal Pinang 47 UHF)

 Kepulauan Riau (iNewsTV Batam 61 UHF)

 Lampung (iNewsTV Lampung 50 UHF)

 Maluku (iNewsTV Ambon 52 UHF, SindoTV Maluku 58 UHF)

 Maluku Utara (iNewsTV Ternate 24 UHF)

 Nusa Tenggara Barat (SindoTV Mataram 38 UHF)

 Nusa Tenggara Timur (iNewsTV Kupang 56 UHF)


 Papua (iNewsTV Merauke 22 UHF, Nabire TV 22 UHF, Cendrawasih TV 26

UHF)

 Papua Barat (SindoTV Manokwari 34 UHF)

 Riau (SindoTV Pekanbaru 57 UHF)

 Sulawesi Barat (iNewsTV Mamuju 34 UHF)

 Sulawesi Selatan (iNewsTV Makassar 51 UHF)

 Sulawesi Tengah (SindoTV Palu 45 UHF)

 Sulawesi Tenggara (iNewsTV Kendari 44 UHF)

 Sulawesi Utara (iNewsTV Manado 26 UHF)

 Sumatera Barat (iNewsTV Padang 31 UHF, iNewsTV Tanah Datar 25 UHF,

Pass TV 36 UHF)

 Sumatera Selatan (iNewsTV Palembang 44 UHF, Linggau TV 53 UH

 Sumatera Utara (iNewsTV 45 UHF, SindoTV Pematang Siantar 60 UHF

3.2. VISI DAN MISI INSTANSI

3.2.1. Visi

Menjadi sebuah televisi nasional dengan konsep lokal berjaringan yang

menayangkan program-program referensi, memberikan informasi dan inspirasi yang

kaya akan ragam konten lokal, nasional maupun internasional.

3.2.2. Misi
Menyajikan informasi yang cepat, terpercaya dan berimbang; Meningkatkan

potensi daerah dengan menyajikan informasi dan hiburan lokal yang lengkap dan

beragam; Memberikan pembelajaran dan inspirasi kehidupan; Turut serta dalam

menjaga dan melestarikan kebudayaan nasional; Menggerakan ekonomi masyarakat

melalui berbagai informasi yang memberikan stimulasi dan peluang berusaha.

3.3. STRUKTUR ORGANISASI

3.4. Daftar acara iNewsTV

3.4.1. Berita

- iNews Pagi ditayangkan setiap hari pukul 06.00 WIB

- iNews Siang ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pukul 11.30 WIB dan

Sabtu dan Minggu pukul 11.03 WIB


- iNews Sore ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pukul 16.30 WIB dan

Sabtu dan Minggu pukul 17.00 WIB

- iNews Malam ditayangkan setiap hari pukul 20.30 WIB

- iNews Terkini ditayangkan setiap 1 jam sekali mulai pukul 09.00 WIB

- iNews Update ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pukul 04.30 WIB

- iNews International ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pukul 05.00 WIB

- iNews Sport ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pukul 05.30 WIB dan

18.00 WIB

- Techno Update ditayangkan setiap Sabtu pukul 12.30 WIB

- Wajah Indonesia ditayangkan setiap hari pukul 07.30 WIB

- Police Line ditayangkan setiap Senin sampai Jumat pukul 11.03 WIB

Berita lokal

Selain program berita nasional, beberapa jaringan iNews TV juga menayangkan

berita lokal yang ditayangkan setiap Senin sampai Sabtu pukul 15.03 WIB (kecuali

iNews Jabar pada pukul 15.30 WIB dan iNews Bali pada pukul 17.10 WITA)

- iNews Jabar (program berita lokal iNews TV Bandung)

- iNews Jateng (program berita lokal iNews TV Semarang dan Solo)

- iNews Jatim (program berita lokal iNews TV Surabaya)

- iNews Bali (program berita lokal iNews TV Bali)

- iNews Kalbar (program berita lokal iNews TV Pontianak)


- iNews Sulsel (program berita lokal iNews TV Makassar)

- iNews Sumut (program berita lokal iNews TV Medan)

- iNews Batam (program berita lokal iNews TV Batam)

- iNews Sumbar (program berita lokal iNews TV Padang)

- iNews Sumsel (program berita lokal iNews TV Palembang)

- iNews Lampung (program berita lokal iNews TV Lampung)

- iNews Aceh (program berita lokal iNews TV Aceh)

- iNews Kendari (program berita lokal iNews TV Kendari)

- iNews Gorontalo (program berita lokal iNews TV Gorontalo)

- iNews Jambi (program berita lokal iNews TV Jambi)

- iNews Manado (program berita lokal iNews TV Manado dan M-Channel)

- iNews Kaltim (program berita lokal iNews TV Kaltim dan Kaltim TV)

- iNews Mataram (program berita lokal iNews TV Mataram)

- iNews Jogja"(program berita lokal iNews TV Magelang

Berita iNews yang hanya ditayangkan di stasiun televisi lain

Selain di stasiun televisinya sendiri, iNews juga menayangkan berita yang hanya

ditayangkan di stasiun televisi tersebut.

- Seputar iNews, ditayangkan di RCTI (menggantikan Seputar Indonesia)

- Lintas iNews, ditayangkan di MNCTV (menggantikan Lintas)

- Buletin iNews, ditayangkan di GTV (menggantikan Buletin Indonesia)


3.4.2. Feature

- Mata Pancing

- Autonews

- OMG

- OMG Fails

- On The Spot (dari Trans7)

- Top Files

- Top Files on the Weekend

- Tubetorial

3.4.3. Talkshow

- Talk to iNews

- Polemik on TV

- iTalk

- Intermezzo

- Speak After Lunch

- Super Sunday

3.4.4. Investigasi

- Modus

- Indonesia Border

- GPS
3.4.5. Olahraga

- Real Madrid TV

- La Liga (dari RCTI)

- Liga Super Indonesia (dari RCTI)

- Piala AFC

- UFC (dulu di RCTI)

- F1 bersama Global TV

- Serie A bersama MNC TV di musim 2016-17

- Liga Inggris bersama RCTI dan MNC TV di musim 2016-17

- AFF U-19 Youth Championship 2016 (bersama RCTI)

- AFF Suzuki Cup (bersama RCTI)

3.4.6. Hiburan

- Komika Vaganza (dari MNCTV)

3.4.7. Religi

- Assalamualaikum Ustadz (dari RCTI)

- Sinaran Hati

- Majelis Sakinah (dari MNCTV)

- Siraman Qolbu (dari MNCTV)

- Talbigh Akbar (dari RCTI)

- Bengkel Hati (dari MNCTV)


3.4.8. News Magazine

- iSeleb

- Geopark Indonesia

- The Untold Story

- Saksi Kunci

- Police Story

3.5. Penyiar

Penyiar iNewsTV Saat ini:

1. Pramesywara Adisenjaya

2. Fandi Hasib

3. Marina Basnapal

4. Risca Indah

5. Gede Satria

6. Qudsiah Firdausi

7. Loviana Dian

8. Ariyo Ardi

9. Anisha Dasuki

10. David Silahooij

11. Abraham Silaban

12. Stefani Patricia


13. Mirfa Suri

14. Tommy Tjokro (Sekarang di RCTI)

15. Syafaati Suryo

16. Afina Dewi

17. Cherisha Lidia

18. Indah Setyani

19. Astrini Putri

20. Aprilia Putri

21. Davie Pratama

22. Bernadetha Ginting

23. Arlista Hadhi

24. Wilson Purba

25. Danish Anisa

26. Fazillah Kharunnisa


BAB IV

APLIKASI TEORI DALAM KEGITAN KKK

4.1. Ratting dan Share

Rating (biasa di simbolkan dengan AA%) adalah estimasi penonton televisi

dari seluruh pemilik televisi. Perbandingan seluruh pemilik televisi dengan pemilik

televisi yang menonton satu stasiun tertentu, biasanya di presentasikan dalam bentuk

persentase. Misalnya 3 dari10 rumah menonton satu stasiun tertentu maka akan di

presentasikan rating 30 persen.

Secara umum, rating adalah evaluasi atau penilaian atas sesuatu. Rating

merupakan data kepemirsaan televisi. Data merupakan hasil pengukuran secara

kuantitatif. Jadi, rating bisa dikatakan sebagai rata-rata pemirsa dalam suatu program

tertentu yang dinyatakan sebagai persentase dari kelompok sampel atau potensi total.

Pengertian yang lebih mudah, rating adalah jumlah orang yang menonton suatu

program televisi terhadap populasi televisi yang dipresentasekan.

Data kepemirsaan TV itu dihasilkan berdasarkan survei kepemirsaan TV (TV

Audience Measurement/ TAM). Di Indonesia survei kepemirsaan televisi kini

diselenggarakan oleh AGB Nielsen Media Research (AGB NMR). Sebenarnya ada

perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, tetapi para stakeholders dari data

kepemirsaan TV itu, seperti pengelola stasiun televisi, pengiklan, media, dan lainnya
yang berlangganan rating tersebut, lebih mempercayakan terhadap hasil data

kuantitatif yang dihasilkan oleh AGB NMR. AGB NMR merupakan perusahaan

survei kepemirsaan TV terbesar di dunia. Dalam tugasnya, AGB NMR mengacu pada

pandangan global ”Global Guidelines for TV Audience Measurement (GGTAM)”

yang dibuat oleh Audience Research Method (ARM) Group.

Pengoperasian dan prosedur standar survei kepemirsaan TV yang mengacu

pada GGTAM harus melalui tujuh proses pokok. Ketujuh proses tersebut adalah:

1. TV Establishment Survey,

2. Pemilihan Panel,

3. Metering Equipment (TVM-5): pemasangan di rumah tangga panel,

4. Pengumpulan Data (On-line Polling),

5. The Production (Pollux System),

6. TV Monitoring,

7. Pengiriman Data (via Arianna).

Angka rating dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, misalnya saja

durasi suatu program, program tandingan, kualitas gambar yang diterima di rumah,

penonton yang ada (available audience), jadwal tayang, waktu-waktu insidentil, juga

pola kebiasaan penonton di daerah-daerah tertentu. Rating program tidak

mencerminkan kualitas program. Rating adalah presentase dari penonton suatu acara

dibandingkan dengan total atau spesifik populasi pada waktu tertentu. Yang diukur

melalui rating ini kuantitas dan bukan kualitas suatu acara.


Rating = Jumlah penonton program A x 100%

Populasi TV

Dengan perhitungan rating yang menit per menit, panjangnya program

memengaruhi rating dari suatu program. Misalnya, program yang berdurasi 30 menit

mempunyai rating 10. Ketika diperpanjang menjadi 60 menit, rating-nya turun

menjadi 8 persen, disebabkan oleh angka pembagi yang semakin besar.

Share adalah persentase televisi rumah tangga atau biasa disimbolkan dengan

HUT (Household Using Television). Share adalah persentase jumlah pemirsa atau

target pemirsa pada ukuran satuan waktu tertentu pada suatu channel tertentu

terhadap total pemirsa di semua channel. Misalnya, 2 channel ditonton oleh 3 dari 6

pemilik televisi maka share untuk channel tersebut adalah 50.

Share = Program Rating x 100%

Total Rating

Ada pula istilah Channel Share yakni persentase pemirsa TV di satu periode

tertentu pada saluran TV. Rumus perhitungannya sebagai berikut:

Channel Share = Channel Share x 100%

Total Pemirsa
Pada Channel Share yang dibandingkan bukan lagi acaranya, melainkan

stasiun TV-nya. Perbedaan rating dan share yaitu angka rating menghitung jumlah

penonton TV pada sebuah acara, sedang share menghitung persentase penonton TV

di antara stasiun TV lain. Misal, jika ada 3 stasiun TV dengan populasi 10 ribu dan

TV1 mempunyai angka penonton 2 ribu, TV2 seribu, dan TV3 seribu, maka rating

TV1 20% dan share-nya 50%; TV2 rating 10%, share 25%; TV3 rating 10% dan

share 25%.

4.2. Program Acara Geopark Indonesia

Geopark Indonesia ialah salah satu program acara Magazine stasiun televisi I

NewsTV. Program acara ini sangat mengedukasi masyarakat Indonesia. Masih

banyak sekali masyarakat Indonesia yang belum mengetahui apa itu sebenarnya

Geopark.

Geopark atau terjemahannya yaitu Taman Bumi adalah area terpadu yang

memiliki fitur geologi yang signifikan yang dikelola menggunakan konsep

konservasi, pendidikan, dan pengembangan keberlanjutan, keberadaan Geopark

sendiri bukan hanya sebagai tempat wisata yang tidak memberikan nilai positif,

keberadaan Geopark sendiri diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan

memberikan pelajaran kepada masyarakat terhadap isu-isu lingkungan yang kita


hadapi saat ini seperti penggunaan sumber daya alam, pemanasan global, dan mitigasi

bencana alam.

UNESCO sebagai lembaga yang meluncurkan program Global Geopark

memiliki tujuan untuk menjalin kerjasama dan memberdayakan komunitas lokal

untuk mencapai satu tujuan utama yaitu mempromosikan fitur geologi yang ada di

lingkungan mereka melalui kegiatan pariwisata yang berkelanjutan, menjaga

kelestarian dan keindahan fitur geologi di lingkungan mereka, meningkatkan

kreativitas komunitas lokal dalam membangun usaha. Keberadaan Geopark membuka

pintu kesempatan baru bagi masyarakat lokal untuk terjun ke dunia pariwisata.

Tak hanya meng-edukasi, program acara Geopark Indonesia ini sangat

berperan dalam mencari tahu, menggali lebih dalam dimana saja taman bumi di

Indonesia yang berpotensi untuk menjadi salah satu Geopark Nasional hingga di akui

oleh UNESCO sebagai Geopark dunia. Di Indonesia sendiri, ada 6 taman bumi yang

telah diakui UNESCO sebagai Geopark dunia yaitu diantaranya, Batur Global

Geopark (Bali), Gunung Sewu Geopark (Jawa Tengah), Geopark Ciletuh (Jawa

Barat), Geopark Rinjani (Lombok), Geopark Danau Toba (Sumatera Utara), Geopark

Merangin (Jambi).

Walaupun program acara ini sangat menarik dan mengedukasi, tetapi ada

beberapa penyebab masalah didalamnya sehingga menyebabkan ratting dan share

program acara ini. Untuk itulah hal ini sangat menarik untuk dibahas mengingat

hanya program acara ini di Indonesia yang membicarakan tentang apa itu Geopark.
Host tak hanya sekedar travelling menikmati keindahan alam, tetapi menyimak tiap

unsur geologi, ekologi, arkeologi, serta kebudayaan yang ada di dalamnya.

4.3. Analisis Isu

Menurut Webster dan Lycthy (1991) dalamm konsepnya yang paling

sederhan, ratting adalah the percentage of persons or household tuned a stasion or

program out or the total market population”. Ghazali (2003;87) menjelaskan lebih

lanjut, ratting mengacu pada pemeringkatan berdasar kan berapa banyak jumlah

pemirsa sebuah program yang ditayangkan pada suatu lembaga penyiaran dari waktu

ke waktu (LIPI, 2005:25). Ratting diperoleh melalui presentase jumlah pemirsa suatu

program pada satuan waktu terhadap suatu target tertentu. Share adalah presentase

jumlah pemirsa suatu program pada satuan waktu di saluran (channel) tertentu

(Sunarto, 2009:93).

Berikut adalah penjelasan mengenai proses produksi pada program acara televisi,

yaitu:

4.3.1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Menurut zettl (2012:4) (preproduction includes all the preparations and

activities before you actually move into the studio or the field). Dengan begitu

pada tahapan pra produksi ini semua persiapan yang berhubungan dengan
kegiatan produksi yang akan dilakukan pada lokasi indoor maupun outdoor

harus dipersiapkan dengan sangat matang dan penuh perhitungan, guna

mendapatkan hasil produksi yang baik. Tahap ini sangatlah penting sebab jika

tahap ini dilaksanakan dengan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang

direncanakan sebelumnya akan berjalan dengan baik.

Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini.

1. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau

gagasan, membuat riset menentukan lokasi mana yang dikira mampu

berpotensi menjadi taman bumi dan menulis naskah untuk dapat

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah di riset.

2. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time scheudule),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Pada program acara

Geopark Indonesia biasanya memiliki 5-6 hari jalan untuk shooting ke lokasi.

Tim berangkat terdiri dari 1 Host, 1 Reporter dan 2 Campers.

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat

menyurat seperti SPD (Surat Perjalanan Dinas), Surat Izin Liputan, Proposal
Budgeting. Briefing sebelum berangkat ke lokasi, meniliti dan melengkapi

peralatan yang diperlukan selama proses shooting berlangsung.

4.3.2. Produksi

Zettl mengungkapkan dalam bukunya television production handbook

(as soon as you open the studio doors for rehearsal or video-recording session,

or load a camcorder into the van for a field shoot, you are ini production).

Yang berarti pada tahapan produksi yang berhubungan dengan sesi

pengambilan gambar adalah tahapan produksi. Sesudah dari tahap dari

perencanaan atau pra-produksi, barulah pelaksanaan produksi dilakukan.

Proses shooting berlangsung sesuai dengan list jadwal yang telah dibuat pada

pra-produksi sebelumnya. Proses shooting di pandu oleh reporter untuk

mengarahkan host dan para campers sehingga mendapatkan kualitas gambar

yang baik dan menarik.

4.3.3. Pasca Produksi

Pada pasca produksi yang persiapakan yaitu editing hasil gambar yang telah di

shoot selama proses produksi, lalu mixing. Tidak lupa juga seperti laporan budgeting

dan briefing hasil kerja.

4.4. Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi suatu perusahaan atau pun program televisi. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu

berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.

dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-

faktor stratrategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam

kondisi yang ada saat ini. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths

dan weaknesses serta lingkungan eksternal oppurtunities dan threats. Hal ini disebut

dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah

Analisis SWOT (Freddy Rangkuti, 2009 : 18-19)

Penerapkan analisis SWOT adalah :

4.4.1. Melihat kekuatan (Strengths)

Untuk mereka yang tidak tahu makna dari program acara ini akan

terlihat biasa saja, padahal program acara explore taman bumi ini berbeda

dengan program acara yang hanya sekedar explore destinasi wisata. Program

acara ini sangat informatif dan edukatif dalam segi geologi maupun

kebudayaannya.

4.4.2. Melihat kelemahan (Weaknesses)


Berikut Report Ratting Sharing Geopark pada tanggal 13 Juni 2019 di

gedung INews Tower pukul 17.00-18.30

1. Tracking Performa 2019

- Audience female 35+ & uppermiddle.

- Ratting program acara Geopark cenderung menurun tetapi masih

berpotensi. (karena dianggap acara ini sangat mengedukasi

apalagi program acara ini sebagai salah satu media eksplore

Indonesia yang dianggap mampu menjadi taman bumi Nasional

hingga menjadi taman bumi dunia yang di akui oleh UNESCO.

Sehingga tim Geopark Indonesia berusaha memperbaiki kesalahan

dan berusaha menggali inovasi lagi sebagai stategi agar menarik

pemirsa)

- Ratting terendah program acara Geopark yatu 0,5 pada episode

Morotai dengan host Annisa Malati.

- Sulawesi masih diminati, mengingat ratting di episode ini tertinggi.

Tim Geopark lebih sering explore di Jawa. Berdasarkan hasil riset,

Jawa kurang diminati, tetapi untuk Jawa Timur Masih berpotensi

atau masih diminati.

- Harus mengutamakan News Value dengan gambar yang bagus.

(news value adalah salah satu hal terpenting dalam sebuah program

acara.
- 66,55% Pemirsa menonton sekitar 26 menit. Tetapi semenjak

Geopark break, lalu tayang lagi, pemirsa hanya menonton Geopark

sekitar 10 menit saja.

2. Host

- Pembawaan host sangat berpengaruh. Seperti host activity (Untuk

menarik audience muda, host harus interaktif, rame, seru,

pendalaman ekspresif sehingga suasana yang tercipta tidak

monoton. Karena juga host lah yang menjadi salah satu

kesuksesan sebuah acara. Jika host tidak mampu membawakan

acara dengan baik, maka news value tidak akan tersampaikan

dengan baik pula kepada pemirsa. Makadari itulah host haruslah

mengerti strategi menarik pemirsa)

Berikut adalah Koreksi host :

- Annisa Malati: ratting terbaik, tetapi tidak konsisten (ratting

terbaik karena sudah menjalani 8 eps). Annisa kurang interaktif

dan terlalu calm.

- Truly Christina: ratting baik dan konsisten. Heboh, interaktif.

- Steffani Eveline: ratting kurang baik. Agak jaim, kurang heboh,

karakternya belum keluar.

3. Segmentasi

Segmentasi harus diperhatikan. Terutama segmen awal, karena

segmen awal dapat mempengaruhi dan menarik perhatian


audience. (terjadi di salah satu episode yang menggunakan

segmen

4. Editing

- Framing split screen tidak perlu

- Gopro harus difungsikan, guna memperkaya gambar dan agar

terlihat lebih interaktif

- Behind The Scene harus diperhatikan, jangan sampai merusak

segmen yang telah ditayangkan.

- Kaya gambar harus ditingkatkan lagi, tetapi harus hati-hati juga,

jangan sampai terlihat jumping.

- Geopark masih agak lambat pacingnya. Pacing yang diinginkan

audience yaitu cepat dan kaya gambar

5. Summary konten

- Toraja 1 lebih baik performanya daripada yang kedua.

- Alam seperti Pantai, laut, dan air terjun masih diminati

- Alam seperti Waduk, lembah dan kawah kurang diminati

- Kebudayaan seperti pasar tradisional, tarian adat dan ritual masih

diminati.

4.4.3. Melihat peluang (Opportunities)

Opportunity program acara ini tidak hanya berlaku bagi stasiun televisi,

tetapi juga sangat berpengaruh untuk Indonesia. Bagaimana tidak, program acara

ini meng-explore daerah-daerah di Indonesia yang tentunya berpotenti untul


menjadi taman bumi baik nasional maupun dunia yang akhirnya nanti di akui

UNESCO.

4.4.4. Melihat ancaman (Threats)

Ancaman yang ada yaitu ketika pemirsa lebih menyukai konten acara

yang sama tetapi mereka tidak tahu bahwa sebenarnya konten ini berbeda

dengan yang lain. Meskipun program acara ini acara explore Indonesia,

tetapi tidak hanya sekedar explore saja tetapi program acara ini juga

membantu mewujudkan kira-kira lokasi mana yang mampu menjadi tamn

bumi yang layak menjadi taman bumi nasional maupun taman bumi dunia

yang diakui UNESCO. Mengingat banyak diluar sana pesaing yang

semakin membuat konten dengan menampilkan host yang lebih terkenal

dan banyak digemari anak muda.

4.5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori Difusi Inovasi dengan adanya inovasi (penemuan)

yang baru maka audience akan mengikuti apa yang diberikan/disebarkan (difusi) oleh

media massa tersebut, artinya program acara Geopark Indonesia harus dapat

memberikan inovasi atau pembaruan dalam content acara tersebut dan juga

memperbaiki koreksi yang telah menjadi penyebab urunnya ratting dan share. Hal ini

dilakukan agar para audience dapat terpengaruh dengan hasil inovasi yang dilakukan

oleh program acara Geopark Indonesia dengan begitu hasil yang akan didapat pada

program tersebut banyaknya audience yang mengikuti program acara tersebut sampai
selesai dengan tidak berpindah channel TV lain sehingga dapat meningkatkan rating

dan share program acara Geopark Indonesia.

Terdapat banyak sekali penyebab turunnya ratting acara Geopark Indonesia

seperti salah satunya permaslaahn host. Dalam sebuah program acara host sangat

berpengaruh dalam keberlangsungan acara tersebut. Karena mood audience digiring

oleh host untuk mengikuti acara siaran tersebut hingga selesai. Tetapi jika host tidak

menarik, maka audience akan beralih ke stasiun TV lain. Seperti halnya segmentasi,

jika dari awal segmen sudah tidak menarik, maka audience jadi malas untuk

melanjutkan menonton program acara ini.

Setelah dilakukan riset, ternyata Sulawesi masih banyak diminati audiece,

mengingat ratting di episode ini tertinggi. Tetapi tim Geopark Indonesia lebih

cenderung explore di pulau Jawa, ternyata di pulau Jawa kurang diminati, tetapi

untuk Jawa Timur Masih berpotensi atau masih diminati. Untuk itu diharapkan agar

tim Geopark lebih baik meng-explore pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatera hingga

ke Timur Indonesia, agar audience lebih tertarik terhadap program acara ini.
DAFTAR PUSTAKA

(Inggris)Rogers, Everett, M. (2003). Diffusions of Innovations; Fifth Edition.

Simon & Schuster Publisher

^ (Inggris)Bryan, Jennings, & Thompson, Susan .(2002). Fundamentals of

Media Effects

^ (Inggris) Turner, West. (2007). Introducing Communication Theory;

Analysis and Application, Third Edition;McGraw Hill

Pranala luar

www.pdf-search-engine.com/difusi-inovasi-pdf.html

www.stanford.edu/class/symbsys205/Diffusion%20of%20Innovations.htm

www.enablingchange.com.au/Summary_Diffusion_Theory.pdf

Anda mungkin juga menyukai