Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


SISTEMATIKA PROSEDUR PENGAJUAN KARTU KREDIT
PADA KANTOR WILAYAH BANK RAKYAT INDONESIA
PALEMBANG

Disusun Oleh :
M FAJRI AKBAR
NIM. 07031381924191

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI (KKK)
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
SISTEMATIKA PROSEDUR PENGAJUAN KARTU KREDIT PADA
KANTOR WILAYAH BANK RAKYAT INDONESIA PALEMBANG
Oleh :
M FAJRI AKBAR
07031381924191
Telah diperiksa dan dinyatakan diterima sebagai salah satu bukti telah mengikuti
Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) dari tanggal 2 Juni sampai dengan 29 Juli Tahun
2022
Palembang, 29 Juli 2022
Jurusan Ilmu Komunikasi
Pembimbing Teknis Dosen Pembimbing KKK

Desy Ernawati Safitri Elfandari, S.Ikom., M.Ikom


PN. 00051263 NIP : 198806162022032005

Mengetahui, Ketua Jurusan

Dr. M. Husni Thamrin, S.IP., M.Si.


NIP : 196406061992031001
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puji dan syukur serta karunia dan rahmat-nya kepada
saya. Sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan KKK tentang Sistematika
Prosedur Pengajuan Kartu Kredit Pada Kantor Wilayah Bank Rakyat Indonesia
Palembang

Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin dan mendapat data serta
bantuan dari instansi yang terkait. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah berkontribusi terhadap Laporan KKK ini

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki Laporan KKK ini

Akhir kata, semoga Laporan KKK tentang Sistematika Prosedur Pengajuan


Kartu Kredit Pada Kantor Wilayah Bank Rakyat Indonesia Palembang ini
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, Juli 2022

M Fajri Akbar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program kuliah kerja komunikasi merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus dijalankan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya. Kuliah kerja komunikasi ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan tentang aktivitas yang terjadi dalam industri atau perusahaan
dan dapat menunjang pengetahuan secara teoritis dari materi perkuliahan. Dengan
adanya program KKK ini mahasiswa diharapkan mendapatkan ilmu dari perusahaan
tempat berlangsungnya KKK dan dapat mengaplikasikan langsung teori-teori yang
telah didapatkan dalam kegiatan perkuliahan

Kuliah kerja komunikasi merupakan bentuk perkuliahan melalui kegiatan bekerja


secara langsung di dunia kerja. Magang kerja ini merupakan suatu kegiatan praktik
bagi mahasiswa dengan tujuan mendapatkan pengalaman dari lingkungan kerja
ditempat KKK berlangsung, yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan
profesi. Kegiatan KKK ini juga bertujuan untuk melatih mental mahasiswa untuk
dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan sebagai peluang untuk
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama masa
perkuliahan.

Kegiatan KKK yang diadakan oleh jurusan ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial
dan ilmu politik universitas sriwijaya merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh
para mahasiswa jurusan ilmu komunikasi. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan agar
mahasiswa memiliki pengalaman dengan lingkungan dibidangnya. Dalam
meningkatkan kualitas mahasiswa, tidaklah cukup hanya dengan dibekali dengan
teori semata, disisi lain mahasiswa perlu dibekali dengan pengalaman di dunia kerja
yang bersifat nyata dan mahasiswa mampu menerapkan ilmunya didalam dunia kerja
tersebut

Pelaksanaan KKK dilakukan di Kantor Wilayah Bank Rakyat Indonesia


Palembang, yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
perbankan ternama di Indonesia. Pada pelaksanaan magang kerja ini penulis memilih
bank BRI Kanwil Palembang guna untuk dapat mengidentifikasi apa saja objek
kajian ilmu komunikasi yang diterapkan pada department Retail Payment & Card,
dan juga diharapkan pada saat melaksanakan KKK, mahasiswa dituntut untuk
melakukan eksplorasi. Karena pada saat melaksanakan kegiatan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk mengeksplorasi pekerjaan dan mencoba karir yang baru dan
tentu saja yang nantinya akan memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa. Pada
kegiatan ini mahasiswa berkesempatan untuk melaksanakan KKK selama kurang
lebih 40 hari pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Bank
Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Penulis ditempatkan pada Department Retail
Payment & Card. Penulis berkesempatan untuk bekerja pada bagian tersebut yang
mengurusi pengelolaan permohonan kartu kredit dan belajar cara pengaplikasian
yang ada di dunia perbankan khususnya Bank BRI.

Retail Payment and Card adalah

1.2 Tujuan Pelaksanaan

Tujuan diselenggarakannya Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) ini adalah


memperoleh kesempatan memahami dan melaksanakan berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan bidang komunikasi pada umumnya. Dengan harapan dapat
menyiapkan diri ketika kelak memasuki dunia kerja dan mampu menerapkan ilmu-
ilmu komunikasi yang berfokus pada penggunaan komunikasi oleh sebuah
perusahaan untuk memenuhi misinya serta dapat memenuhi tugas yang akan
dikerjakan di dunia kerja kelak.
Adapun maksud dan tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Komunikasi ini antara lain:

a. Merupakan salah satu syarat untuk kelulusan bagi mahasiswa S1 Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya
b. Kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman praktik di
Bank Rakyat Indonesia
c. Mengimplementasikan ilmu pembelajaran yang didapat selama masa
perkuliahan
d. Melatih sikap, kedisiplinan serta berinteraksi yang baik terhadap sesama
karyawan
e. Mempelajari bidang kerja sesuai bagian yang diberikan yaitu Department
Retail Payment & Card
f. Memberikan kontribusi berupa kemampuan, tenaga dan pikiran selama
melakukan kuliah kerja komunikasi pada perusahaan
g. Meningkatkan wawasan pengetahuan, kemampuan hardskill dan softskill
praktikan selama menjalani KKK

1.3 Manfaat Pelaksanaan

Adapun manfaat Kuiah Kerja Komunikasi, yaitu;


1. Bagi Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta, dan BUMN
a. Realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan bertanggung jawab sosial
kelembagaan
b. Kemungkinan menjalin hubungan yang teratur, sehat dan dinamis antara
instansi/perusahaan dengan Lembaga Perguruan Tinggi
c. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi pihak-pihak yang terlibat
d. Mendapat bantuan tenaga kerja serta masukan yang bermanfaat dari
mahasiswa magang untuk menjadi bahan evaluasi
e. Membantu PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk,
2. Bagi Mahasiswa
a. Melatih keterampilan mahasiswa dan mempraktikan apa yang telah
dipelajari semasa kuliah
b. Mendapatkan pengalaman dalam dunia kerja di PT Bank Rakyat
Indonesia (PERSERO)Tbk
c. Pengembangan kepribadian dan kemampuan berkomunikasi serta
kerjasama di dalam dunia kerja

1.4 Pelaksanaan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK)

1.4.1 Instansi / Lembaga

Nama : PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk


Alamat : Jl. Kapten A. Rivai No.15, Sungai Pangeran, Kec. Ilir Timur.I,
Kota Palembang, Sumatera Selatan 30129
No. telepon : (0711 ) 320071

1.4.2 Pelaksanaan

Kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi ini telah diikuti oleh mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya,
dengan data sebagai berikut ;
Nama : M Fajri Akbar
NIM : 07031381924191
Jurusan : Strata 1 - Ilmu Komunikasi
Alamat : Jl. Dr Soetomo lrg Bahagia Kel. Sukajadi No 463A. Baturaja
Timur. Palembang Sumatera Selatan
Telepon : 081274074507
Email : fajriakbarrr10@gmail.com
Kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi akan dilaksanakan salam kuran lebih 2 bulan
(per tanggal 2 juni 2020 – 29 juli 2020) dengan cara work from office / luring

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di
Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank Bantuan
dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu Lembaga keuangan yang
melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1


tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank pemerintah pertama
di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada
tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti sementara waktu dan baru mulai aktif
kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi
Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan
dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian
berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan
ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan
Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan
baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN)
diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan
NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim)

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Perbankan dan


Undang-undang No.13 tahun 1968 tentang Undang-undang 2 Bank Sentral, yang
intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank
Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing
menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia.
Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali
tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1922 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992


dan peraturan pemerintah RI No.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan
terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% milik negara Republik Indonesia.
Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank
ini, sehingga menjadi perusahaan public dengan nama resmi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

Kantor pusat yang berada di Jakarta Pusat memiliki 19 kantor wilayah (Kanwil)
di Indonesia yang terdiri dari Kanwil Aceh, Kanwil Medan, Kanwil Padang, Kanwil
Pekanbaru, Kanwil Bandar Lampung, Kanwil Palembang, Kanwil DKI Jakarta,
Kanwil Jakarta 2(Jakarta Selatan), Kanwil Jakarta 3 ( Jakarta Barat), Kanwil
Bandung, Kanwil Semarang, Kanwil Yogyakarta, Kanwil Surabaya, Kanwil Malang,
Kanwil Denpasar, Kanwil Banjarmasin, Kanwil Manado, Kanwil Makassar, dan
Kanwil Jayapura.

Salah satu kantor yang wilayah yang akan saya bahas yaitu Kantor Wilayah BRI
Palembang, kantor wilayah Palembang menaungi 21 kantor cabang (Kanca/KC) di
provinsi Sumatera Selatan antara lain KC Bangko, KC Baruraja, KC Jambi, KC Kayu
Agung, KC Abunjani Sipin, KC Kuala Tungkal, KC lahat, KC Lubuk Linggau, KC
Muara Bulian, KC Muara Enim, KC Muarabungo, KC Pagar Alam, KC Palembang
A. Rivai, KC Palembang Sriwijaya, KC Pangkal Pinang, KC Prabumulih, KC Rimbo
Bujang, KC Sarolangun, KC Sekayu, KC Sungailiat, dan KC Tanjung Pandan.

2.2 Visi dan Misi

Untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan nasabah, PT Bank Rakyat


Indonesia memiliki visi dan misi di antaranya;

2.2.1 Visi Perusahaan

1. Menjadi The Most Valuable Banking Group di Asia Tenggara dan


Champion of Financial Inclusion

2.2.2 Misi Perusahaan

1. Memberikan yang terbaik, melakukan kegiatan perbankan yang terbaik


dengan mengutamakan pelayanan kepada segmen mikro, kecil, dan
menengah untuk menunjang, pengingkatan ekonomi masyarakat
2. Menyediakan pelayanan yang prima, memberikan pelayanan prima dengan
fokus kepada nasabah melalui sumber daya manusia yang professional dan
memiliki budaya berbasis kinerja ( performance-driven culture), teknologi
informasi yang handal dan future ready, dan jaringan kerja konvensional
maupun digital yang produktif dengan menerapkan prinsip operational dan
risk management excellence
3. Bekerja dengan optimal dan baik, memberikan keuntungan dan manfaat yang
optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan
memperhatikan prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik Good Corporate
Governance yang sangat baik
2.3 Nilai Utama Perusahaan

1) Amanah
Kami memegang teguh kepercayaan yang diberikan
2) Harmonis
Kami saling peduli dan menghargai perbedaan
3) Adaptif
Kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan
4) Kompeten
Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
5) Loyal
Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
6) Kolaboratif
Kami mendorong kerjasama yang sinergis

2.4 10 Sikap Perilaku Insan BRI

1. Jujur, dapat dipercaya dan taat pada aturan


2. Selalu menjaga kehormatan dan nama baik pribadi dan perusahaan
3. Handal, prudent, disiplin, dan bertanggung jawab
4. Berorientasi ke masa depan
5. Sebagai panutan dan berjiwa besar
6. Tegas dalan menindaklanjuti adanya penyimpangan
7. Memberikan pelayanan yang terbaik dengan tetap memperhatikan
kepentingan perusahaan
8. Terampil, ramah, senang melayani
9. Memperlakukan pekerjaan secara terbuka, adil, saling menghargai
10. Mengembangkan sikap kerja sama dalam menciptakan sinergi untuk
kepentingan perusahaan

2.5 Arti Logo Bank Rakyat Indonesia

Dalam sebuah perusahaan logo merupakan suatu identitas sautu perusahaan,


dalam hal ini BRI mengalamai perubahan logo yang menyesuaikan dari visi dan misi
BRI, dimana BRI terjadi 2 (dua) kali perubahan logo yang sejak berdiri dari awal BRI
hingga sekarang

Gambar 2. 1 Logo PT Bank Rakyat Indonesia

Bentuk logo dengan garis melengkung, memberikan citra dinamis dan lincah.
Selain itu bentuk melengkung juga merupakan line of beauty yang melambangkan
keindahan dan keelokan. Penataan huruf B, R, dan I pada logo tersebut yang ditata
sedemikian rupa sehingga memberikan kesan irama dari huruf B yang memiliki dua
lengkungan, kemudian huruf R yang tersisa satu lengkungan dan digantikan dengan
bentuk lurus, dan selanjutnya huruf I yang melebur bersama garis pembatas tanpa
adanya lengkungan seperti pada huruf B dan R. Irama tersebut mencerminkan misi
BRI yang berusaha memberikan pelayanan terbaik agar dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat.
Selanjutnya kotak dengan sudut yang lembut pada sekeliling huruf BRI
memiliki makna bahwa pelayanan Bank BRI memiliki cakupan yang luas untuk
segala kalangan. Penataan lengkungan tersebut juga dapat mewakili keadaan ekonomi
yaitu;

1. Pada huruf “B” terdapat dua lengkungan yang berarti kehidupan ekonomi yang
masih sangat labil karena bentuk lengkungan juga mewakili makna tujuan yang
kurang jelas
2. Pada huruf “R” tedapat satu lengkungan yang kemudian berlanjut dengan garis
diagonal yang dapat dimaknakan kurang seimbang yang dapat mewakili
masyarakat dengan kehidupan ekonomi menengah
3. Kemudian pada huruf “I” yang merupakan garis vertical tegak lurus
melambangkan kestabilan, keagungan, dan kemegahan yang dapat mewakili
kalangan masyarakat dengan ekonomi yang sangat baik

BRI yang mudah dibaca menandakan BRI merupakan sebuah perusahaan yang
terbuka untuk siapa saja dan untuk kalangan apa saja. Dari segi warna, biru laut
menandakan kepercayaan dan ketenangan, sehingga warna biru pada logo BRI
menandakan kestabilan, bisa dipercaya dan diharapkan dapat memberikan
ketenangan pada nasabahnya

2.6 Struktur Organisasi BRI


Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia
Sumber : https://bri.co.id
Regiona Regiona Regiona Regiona Regiona
Regiona Regiona Regiona Regiona
l Risk l Risk Regiona
l Micro l SME
l HC
l Credit l Legal l l l Regional
Manage Manage Business Decision Operati
ment Banking Banking ment and Team
Support
Consum
on Consumer
Departe er Loan
Team Departe ment
Recover Team and Banking
ment y Team
Factory

Mass Retail Customer


Funding Payment & Business
Departement Card Departement
Departement

Retail Payment & Card Credit Card


Administration Collection
Departement Section

Gambar 2. Struktur Organisasi Bagian RTC BRI Kanwil Palembang


Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Bagian RTC BRI Kanwil Palembang
Sumber : bristar.bri.co.id
Sumber : bristar.bri.co.id
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI

3.1 Bidang Kerja

Selama menjalani kuliah kerja komunikasi (KKK) di perusahaan PT. Bank Rakyat
Indonesia Kantor Wilayah Palembang, mahasiswa perlu mengetahui bahwa aktivitas
bank yang paling besar berkaitan erat dengan kegiatan perkreditan. Kegiatan
perkreditan Bank mencapai 70%-80% dari seluruh kegiatan bank. Sebagaimana
umumnya negara berkembang, di Indonesia sumber pembiayaan dunia usaha masih
didominasi oleh penyaluran kredit perbankan yang diharapkan dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi.

Pada pelaksanaan magang ini, praktikan ditempatkan pada bagian Retail Payment
& Card, praktikan ditugaskan dibagian tersebut dengan harapan bahwa praktikan
dapat mengetahui sistematika prosedur pengajuan kartu kredit serta bagaimana
meminimalisir terjadinya resiko kredit macet khususnya pada dunia kerja perbankan,
sehingga praktikan dapat lebih memahami bagaimana prosedur pemberian kredit dan
meminimalisir terjadinya resiko kredit macet yang akan menjadikannya skill dalam
dunia kerja kelak

Gambar 3. 1 Registrasi Pengajuan Kartu Kredit


Kesalahan yang dapat terjadi dalam penyaluran kredit dapat memberikan dampak
kerugian apalagi jika tidak diproses dengan baik. Hal itu dapat menyebabkan
banyaknya jumlah kredit yang macet. Jika hal ini dialami oleh bank maka tingkat
profitabilitas bank tersebut akan berkemungkinan mengalam penurunan,
kemungkinan risiko yang muncul tersebut membutuhkan pengamanan kredit, baik
yang bersifat secara preventif maupun secara represif. Selama kegiaan magang tugas
yang di berikan kepada penulis adalah…………………………………

Maka mahasiswa magang diarahkan untuk mengetahui dan mempraktekan


bagaimana prosedur penyaluran kredit yang sesuai dengan prosedur serta Analisa-
analisa yang digunakan untuk mendukung kelancaran kredit yang di salurkan di PT.
Bank rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Gambar 3. 2 Kunjungan Dosen Pembimbing ke KANWIL BRI Palembang

3.2 Aspek yang Menjadi Topik Dalam Kajian Magang

Kegiatan yang dilakukan mahasiswa magang pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk difokuskan kepada pelayanan proses pelayanan pengajuan kredit,
seperti melakukan input data dari form pengajuan kartu kredit. Berikut adalah aspek
yang perlu diketahui dalam kajian magang pada PT Bank Rakyat Indonesia
A. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa latin credere yang berarti kepercayaan. Kredit ialah
kemampuan dalam melaksanakan pembelian atau mengadakan pinjaman dengan
perjanjian bahwa pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu yang disepakati
Bersama. Menurut Thomas dalam Ismail (2010:93) kredit dalam pengertian umum
merupakan kepercayaan atas kemampuan pihak debitur (penerima kredit) untuk
membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang. Dari beberapa pengertian
kredit dapat ditarik beberapa unsur yang memungkinkan terjadinya kredit.

Berdasarkan pernyataan menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kredit


merupakan pemberian uang atau tagihan berdasarkan kesepakatan pihak penerima
kredit dengan jangka waktu tertentu beserta jamina dengan membayar sejumlah
bunga atau pembagi hasil keuntungan.

B. Jenis Kredit

Menurut Budi Untung (2000:5) dari segi lembaga pemberi-penerima kredit


yang menyangkut struktur pelaksanaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit
dapat digolongkan menjadi sebagai berikut:

1). Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, dan atau
konsumsi. Kredit ini diberikanoleh bank pemerintah atau bank swasta kepada
dunia usaha guna membiayai sebagian kebutuhan permodalan, dan atau kredit
dari bank kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang
berupa barang maupun jasa.

2). Kredit likuiditas, yaitu kredit yang diberikanoleh Bank Sentral kepada bank-
bank yang beroperasi di Indonesia, yang selanjutnya digunakan sebagai dana
untuk membiayai kegiatan perkreditannya. Kredit ini dilaksanakan oleh Bank
Indonesia dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan Pasal 29 UU
Bank Sentral Tahun 1968, yaitu memajukan urusan perkreditan dan sekaligus
bertindak sebagai pengawas atas urusan kredit tersebut. Dengan demikian Bank
Indonesia mempunyai wewenang untuk menetapkan batas-batas kuantitatif dan
kualitatif di bidang perkreditan bagi perbankan yang ada

3). Kredit langsung. Kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga
pemerintah, atau semi pemerintah. Misalnya Bank Indonesia memberikan kredit
langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pengadaan pangan,
atau pemberian kredit langsung kepada Pertamina, atau pihak ketiga lainnya.

Menurut Kasmir (2007:76-77) dalam praktiknya kredit yang ada di masyarakat


terdiri dari beberapa jenis, begitu pula dengan pemberian fasilitas kredit oleh bank
kepada masyarakat. Pemberian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan ke dalam
jenis yang masing-masing dilihat dari berbagai segi. Pembagian jenis ini ditujukan
untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu mengingat setiap jenis usaha memiliki
berbagai karakteristik tertentu.

Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dan dilihat dari
berbagai segi adalah:

1. Dilihat dari Segi Kegunaan


Maksud jenis kredit dilihat dari segi kegunaannya adalah untuk melihat
penggunaan uang tersebut apakah untuk digunakan dalam kegiatan utama atau
hanya kegiatan tambahan. Jika ditinjau dari segi kegunaan terdapat dua jenis
kredit yaitu:

A Kredit investasi Yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan


perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru di mana masa
pemakaiannya untuk suatu periode yang relative lebih lama dan biasanya
kegunaaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.

B Kredit Modal Kerja Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan


meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh kredit modal kerja
diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-
biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan. Kredit
modal kerja merupakan kredit yang dicarikan untuk mendukung kredit
investasi yang sudah ada.

2. Dilihat dari Segi Tujuan Kredit


Kredit jenis ini dilihat dari tujuan pemakaian suatu kredit, apakah bertujuan
untuk diusahakan kembali atau dipakai untuk keperluan pribadi. Jenis kredit
dilihat dari segi tujuan adalah:
A. Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau
produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasil barang atau jasa.
Artinya kredit ini digunakan untuk diusahakan sehingga menghasilkan suatu
baik berupa barang maupun jasa.
B. Kredit Konsumtif Merupakan kredit yang digunakan untuk dikonsumsi
atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang
dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh
seseorang atau badan usaha.
C. Kredit Perdagangan Kredit perdagangan merupakan kredit yang digunakan
untuk kegiatan perdagangan dan baisanya untuk membeli barang dagangan
yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan
tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen
perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah tertentu.

3.3 Kartu Kredit

Kartu kredit adalah alat pembayaran melalui jasa bank dalam bertransaksi barang
atau jasa dan alat untuk menarik uang tunai dari bank (Sunaryo, 2009). Sedangkan
menurut Burton (2007) kartu kredit adalah pemberian fasilitas kredit oleh suatu bank
penerbit kepada pemegang kartu yang tidak berdasarkan akta-akta otentik melainkan
dengan akta-akta dibawah tanda tangan dan tidak mutlak harus ada jaminan kredit,
namun harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang sangat selektif yang ditentukan
oleh penerbit. Berdasarkan Pasal 1 ayat 4 Peraturan Bank Indonesia
No.14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu menyatakan bahwa :
“Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) yang
dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan atau untuk melakukan penarikan
tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh
acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan
pembayaran pada waktu yang telah disepakati baik dengan pelunasan secara
sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran.”
Kartu kredit memiliki keuntungan dalam penggunaannya. Bagi pemegang kartu,
kartu kredit lebih aman dan praktis juga lebih leluasa serta pembayarannya yang
mudah belum lagi dengan program-program merchandising yang ditawarkan.
Penerbit kartu kredit memperoleh uang pangkal dan iuran tahunan anggota serta
memperoleh pendapatan bunga. Sedangkan bagi penjual, keamanan hasil penjualan
dijamin penerbit selama penjual memenuhi prosedur dan ketentuan yang ditetapkan
oleh penerbit juga dapat meningkatkan omset penjualan.

3.4 Data Khusus

A. Syarat dan Ketentuan

Beriukut ini merupakan beberapa syarat dan ketentuan dalam pengajuan kartu
kredit pada Bank Rakyat Indonesia sesuai dengan PBI No. 14 tahun 2012, yaitu ;

1. Usia kepemilikan kartu, pembatasan kepemilikan kartu kredit dari sisi usia
 Pemegang kartu utama berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
 Pemegang kartu tambahan berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah
2. Pembatasan kepemilikan kartu kredit dari sisi pendapatan
 Individu dengan pendapatan dibawah 3 juta rupiah tidak diperbolehkan
memiliki kartu kredit
 Individu dengan pendapatan antara 3 juta sampai dengan 10 juta rupiah
diperbolehkan memiliki kartu kredit maksimal 2 penerbit, dengan pembatasan
total plafon kredit dari seluruh kartu kredit yang dimilikinya yaitu minimal 3
kali pendapatan tiap bulan
 Individu dengan pendapatan lebih dari 10 juta tidak dibatasi kepemilikan kartu
kreditnya namun harus mempertimbangkan Analisa risiko masing-masing
penerbit kartu
3. Pendapatan calon pemegang kartu kredit dibuktikan dengan bukti pendapatan
dari instansi atau perusahaan pemberi tempat kerja calon pemegang kartu
kredit atau SPT
4. Untuk limit lebih dari 50 juta wajib melampirkan NPWP
5. Setiap formulir yang diisi wajib dengan tanda tangan basah calon pemegang
kartu
6. Calon pemegang kartu wajib melampirkan fotocopy e-ktp/passport
7. Jika memiliki kartu kredit dari bank lain maka wajib dicantumkan formulir
8. Ada tambahan persyaratan khusus untuk pengusaha/profesional dan warga
negara asing yang ingin mengajukan kartu kredit, ialah sebagai berikut :
a). Bagi pengusaha/profesional wajib melampirkan SIUP/SKU/TDP dan
mutasi rekening 3 bulan terakhir dari bulan pengajuan. Salah satu manfaat
kartu kredit bagi pengusaha/professional yaitu untuk penambahan modal jika
sewaktu-waktu dibutuhkan
b). Bagi warga negara asing wajib melampirkan surat jaminan perusahaan.
Manfaat kartu kredit bagi warga negara asing yaitu untuk penambahan modal
jika memiliki usaha serta pendukung aktivitas belanja
3.5 Prosedur Pengajuan Kartu Kredit

Menurut Undang – Undang Perbankan No. 14 tahun 1967 pemberian kartu kredit
adalah sebagai berikut : Pemberian kartu kredit didasarkan atas keyakinan bank akan
kemampuan dan kesanggupan nasabah untuk membayar utangnya. Untuk
memperoleh keyakinan tersebut, maka sebelum memberikan kredit bank harus
melakukan penilaian dengan seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan
dan prospek usaha dari debitor. Dalam dunia perbankan kelima faktor yang dinilai
tersebut dikenal dengan sebutan “the of credit analysis” atau prinsip 5C (character,
capacity, capital, collateral, and condition)

Ada dua cara untuk melakukan pengajuan kartu kredit BRI, dapat melalui secara
online serta dapat melakukan secara offline :

3.5.1 Pengajuan kartu kredit BRI secara online

Adapun tahapan-tahapan atau prosedur cara membuat kartu kredit BRI secara
online adalah sebagai berikut ;

 Buka website https://kartukredit.bri.co.id/apply pada browser


 Klik apply sekarang
 Pilih jenis kartu kredit yang tersedia
 Klik tombol apply kartu
 Siapkan data KTP dan NPWP
 Klik lanjutkan
 Baca syarat dan ketentuan untuk membuat kartu kredit BRI online
 Pilih mulai mengisi
 Masukan identitas dan tujuan pembuatan kartu
 Cetak file pdf yang akan anda dapatkan setelah pengisian formulir
selesai
 Kurir BRI akan mengambil formulir cetak yang sudah dibubuhkan
tanda tangan

3.5.2 Pengajuan kartu kredit BRI secara offline (KC)

 Berusia minimal 21 tahun


 Membawa fotokopi KTP
 Membawa fotokopi tabungan ( 3 bulan terakhir )
 Membawa fotokopi NPWP
 Membawa fotokopi slip gaji yang dilegalisir
 Jika tidak memiliki slip gaji, nasabah bisa menggantinya dengan Surat
Keterangan Penghasilan (SKP) dengan tanda tangan atasan di kantor.

Jika syarat dan dokumen di atas telah terpenuhi, Anda harus mengisi formulir
pengajuan di Kantor Cabang BRI terdekat dan memberikan formulir tersebut kepada
petugas layanan pelanggan di tempat. Seluruh dokumen dan formulir pengajuan kartu
kredit BRI akan dikirim langsung ke kantor pusat BRI untuk diverifikasi. Anda akan
diminta untuk menunggu konfirmasi dari pihak bank BRI dan bersiap-siaplah untuk
diwawancara. Biasanya pihak bri akan mengecek bi checking, apakah pernah
sebelumnya ada tunggakan pinjaman lain, call 1 itu berarti tunggakan bayar 2 bulan
1x, call 2 pembayaran dilakuan 6 bln sekali,call 3……..

Jika sudah dilakukan verifikasi dan Anda dinyatakan lolos, pihak bank akan
langsung menelpon untuk tahap wawancara. Pertanyaan wawancara biasanya
mengenai data pribadi, nama orang tua, dan riwayat pekerjaan. Pihak bank BRI akan
memastikan bahwa Anda adalah nasabah yang layak dan memiliki kemampuan untuk
membayar tagihan kartu kredit nantinya. Pihak bank BRI pusat juga akan melakukan
konfirmasi dengan kantor cabang BRI tempat Anda mengajukan kartu kredit. Setelah
itu, nantinya Anda akan dihubungi secara langsung untuk hasil pengajuan kartu
kredit, lolos atau tidak lolos.

Selama saya magang beberapa formulir yang sudah saya apply itu 500 yang
diterima ada berapa yang di setujui, dan tidak disetujui. Rata2 yang disetujui karena
data bank bagus, yang tidak disetujui rata2 karena kurang dokumen, bi cheking
dll…….
Gambar 3. 3 Form Pengajuan Kartu Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia
Gambar 3. 4 Lanjutan Form Pengajuan Kartu Kredit Pada Bank Rakyat
Indonesia
3.6 Jenis Kartu Kredi Bank Rakyat Indonesia

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyediakan beberapa jenis kartu kredit yang
bisa dipilih langsung oleh para nasabah. Setiap bank memang memiliki berbagai jenis
produk kartu kredit dengan limit dan fasilitas yang berbeda-beda, jenis kartu dan
nasabah yang mendapatkan CC, missal yang limit 3 jtaan itu biasanya nasabah
middle class, platinum nasabah prioritas bri dengan jumlah tabungan dia ats 1M, dst.

Berikut merupkan jenis-jenis kartu kredit yang umum disediakan oleh pihak BRI;

1. BRI Easy Card

Gambar 3. 5 Kartu Kredit BRI Easy Card


Annual Fee
a. Basic : Rp 250.000,-
b. Suplement : Rp 125.000,-

Maksimal Penarikan Tunai 60% dari sisa limit

a. Biaya over limit : Rp 50.000,-


b. Biaya keterlambatan pembayaran : 3% dari saldo transaksi bulan
sebelumnya (maksimal Rp 150.000,-)
c. Biaya pergantian kartu : Rp 75.000,-
d. Biaya pencetakan ulang billing statement : Rp 10.000,-
e. Biaya copy sales draft local : Rp 25.000,-
f. Biaya copy sales draft internasional : Rp 150.000,-
g. Penggantian pin : Rp 25.000,-
h. Biaya ringkasan transaksi tahunan : Rp 100.000,-
i. Limit kartu kredit BRI : Rp 3.000.000,- sampai Rp
24.999.999,-
j. Biaya kenaikan limit : Rp 50.000,-
k. Biaya upgrade kartu : Rp 75.000,-
l. Biaya penagihan : Gratis

2. BRI Platinum

Gambar 3. 6 Kartu Kredit BRI Platinum


Annual Fee
a. Basic : Rp 600.000,-
b. Suplement : Rp 300.000,-

Maksimal Penarikan Tunai 60% dari sisa limit

a. Biaya over limit : Rp 125.000,-


b. Biaya keterlambatan pembayaran : 3% dari saldo transaksi bulan
sebelumnya (maksimal Rp 150.000,-)
c. Biaya pergantian kartu : Rp 50.000
d. Biaya pencetakan ulang biling statement : Rp 10.000,-
e. Biaya copy sales draft local : Rp 25.000,-
f. Biaya copy sales draft internasional : Rp 150.000,-
g. Penggantian pin : Rp 25.000,-
h. Biaya ringkasan transaksi tahunan : Rp 100.000,-
i. Limit kartu kredit BRI : Rp 25.000.000,- sampai Rp
49.999.999,-
j. Biaya kenaikan limit : Rp 100.000,-
k. Biaya upgrade : Gratis
l. Biaya penagihan : Gratis

3. BRI JCB Platinum

Gambar 3. 7 Kartu Kredit BRI JCB Platinum


Annual Fee
a. Basic : Rp 300.000,-
b. Supplement : Rp 150.000,-

Maksimal Penarikan Tunai 60% dari sisa limit

a. Biaya over limit : Rp 150.000,-


b. Biaya keterlambatan pembayaran : 3% dari saldo transaksi bulan
sebelumnya (maksimal Rp 150.000,-)
c. Biaya pergantian kartu : Rp 50.000,-
d. Biaya pencetakan ulan billing statement : Rp 25.000,-
e. Biaya copy sales draft local : Rp 25.000,-
f. Biaya copy sales draft internasional : Rp 150.000,-
g. Penggantian pin : Gratis
h. Biaya ringkasan transaksi tahunan : Rp 100.000,-
i. Limit kartu kredit BRI : Rp 15.000.000
j. Biaya kenaikan limit : Rp 75.000,-
k. Biaya upgrade kartu :-
l. Biaya penagihan : Gratis

4. BRI Visa Touch

Gambar 3. 8 Kartu Kredit BRI Visa Touch

Annual Fee

a. Basic : Rp250.000,-

b. Suplement : Rp125.000,-

Maksimal Penarikan Tunai 60% dari sisa limit atau maks.


Rp10 juta per hari

a. Biaya Over Limit :Rp100.000,-


b. Biaya Keterlambatan Pembayaran :1% dari tagihan atau maks.
Rp100.000,- (menyesuaikan ketentuan Bank Indonesia)

c. Biaya Pergantian Kartu : Rp75.000,-

d. Biaya Pencetakan Ulang Billing Statement : Rp10.000,-

e. Biaya Copy Sales Draft Lokal : Rp25.000,-

f. Biaya Copy Sales Draft Internasional : Rp150.000,-

g. Penggantian PIN : Rp25.000,-

h. Biaya Ringakasan Transaksi Tahunan : Rp100.000,-

i. Limit Kartu Kredit BRI : Rp5.000.000,- sampai


Rp149.900.000,-

j. Biaya Kenaikan Limit : Rp50.000,-

k. Biaya Upgrade Kartu : Rp75.000,-

l. Biaya Penagihan : Rp50.000,-

5. BRI Mastercard Business Card

Gambar 3. 9 Kartu Kredit Mastercard Business Card


Annual Fee
a. Basic :gratis
b. Suplement :-
Maksimal Penarikan Tunai 40% dari sisa limit
a. Biaya Over Limit :Rp 125.000,-
b. Biaya Keterlambatan Pembayaran 3% dari saldo transaksi bulan
sebelumnya (maksimal Rp 150.000,-)
c. Biaya Pergantian Kartu : Rp 50.000,-
d. Biaya Pencetakan Ulang Billing Statement : Rp 10.000,-
e. Biaya Copy Sales Draft Lokal : Rp 25.000,-
f. Biaya Copy Sales Draft Internasional : Rp 150.000,-
g. Penggantian PIN : Rp 25.000,-
h. Biaya Ringakasan Transaksi Tahunan : Rp 100.000,-
i. Limit Kartu Kredit BRI : Rp 5.000.000,- sampai dengan
Rp 200.000.000,-
j. Biaya Kenaikan Limit : Rp 75.000,-
k. Biaya Upgrade Kartu :-
l. Biaya Penagihan : gratis

6. BRI Mastercard BRI Agro

Gambar 3. 10 Kartu Kredit Mastercard BRI Agro


Annual Fee

a. Basic : Rp 300.000,-

b. Suplement : Rp 150.000,-

Maksimal Penarikan Tunai 60% dari limit kartu kredit

a. Biaya Over Limit : Rp 125.000,-

b. Biaya Keterlambatan Pembayaran : 3% dari saldo transaksi bulan


sebelumnya (maksimal Rp 150.000,-)

c. Biaya Pergantian Kartu : Rp 50.000,-

d. Biaya Pencetakan Ulang Billing Statement : Rp 10.000,-

e. Biaya Copy Sales Draft Lokal : Rp 25.000,-

f. Biaya Copy Sales Draft Internasional : Rp 150.000,-

g. Penggantian PIN : Rp 25.000,-

h. Biaya Ringakasan Transaksi Tahunan : Rp 100.000,-

i. Limit Kartu Kredit BRI : Rp 8.000.000,- sampai Rp


100.000.000,-

j. Biaya Kenaikan Limit : Rp 75.000,-

k. Biaya Upgrade Kartu :-

l. Biaya Penagihan : Rp 50.000,-


3.7 Hambatan yang Dihadapi

Dalam setiap hal, tentu akan ditemui berbagai kendala. Tidak terkecuali pada
kegiatan Kuliah Kerja Komunikasi yang dilaksanakan oleh praktikan. Hal ini cukup
wajar dialami. Adapun beberapa temuan yang berada dilapangan ketika
melaksanakan Kuliah Kerja Komunikasi (KKK) sesuai dengan tugas yang diberikan
kepada praktikan, antara lain penyebab penurunan kartu kredit

Berdasarkan data yang di dapat dari data Bank Indonesia (BI) pada tahun
2017, penurunan jumlah kartu kredit secara menyeluruh dikarenakan adanya
peraturan pembatasan kepemilikan kartu kredit sehingga membuat nasabah menutup
kartu yang tidak diperlukan. Aktifitas pembersihan kartu kredit yang terjadi
mengakibatkan tidak ada pertumbuhan jumlah kartu kredit yang beredar di industri.
Penurunan jumlah kartu kredit secara industri menyusut sebanyak 806.180 kartu
dalam kurun waktu 3 bulan. Angka tersebut

Anda mungkin juga menyukai