MANAJEMEN BUDAYA
Dosen : Wahyudi, SPd.,M.Ed
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
• Gambaran dari ciri-ciri utama generasi milenial dalam konteks tenaga
kerja saat ini :
Sejalan dengan bonus demografis, generasi milenial memegang peranan yang
sangat penting karena jumlah usia produktifnya relatif besar sehingga memasuki
dunia kerja para milenial memiliki bermacam-macam profesi. Berdasarkan
wilayah dan kondisi sosial-ekonomi generasi milenial memiliki ciri utama yaitu
akrab dengan komunikasi, media dan tehnologi digital, sehingga generasi ini lebih
kreatif, inovatif, informative, mempunyai passon dan produktif dinbanding
generasi sebelumnya. Generasi milenial melibatkan teknologi dalam segala aspek
kehidupan, sebagai bukti dapat dipastikan hampir seluruh individu dalam
generasi ini menggunakan ponsel dan dari perangkat tersebut mereka mampu
melakukan apapun dari sekedar berkirim pesan, mereka bisa melakukan bisnis
online, mengakses situs pendidikan, memesan transportasi online hingga mampu
menciptakanberbagai peluang baru seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin mutakhir karena generasi ini mempunyai karakter yang terbuka dan
sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi disekelilingnya
termasuk terbuka pandangannya dalam berpolitik dan ekonomi.
Generasi milenial ini lahir bersamaan dengan munculnya teknologi informasi
dan komunikasi yang membuat mereka mengenal pegawai, mengakses komputer
dan memiliki sosial media. Hal tersebut membentuk karakter yang kreatif dan
inovatif dalam pemanfaatan teknologi. Layaknya generasi lainnya, terdapat ciri
khas milenial di dunia kerja. Mulai dari ciri-ciri hingga ekspektasi karier milenial
di tempat kerja. Milenial memiliki serangkaian kebiasaan kerja, ini adalah ciri khas
milenial di tempat kerja:
1. Idealis :
Milenial sadar akan pentingnya corporate social responsibility (CSR) alias
tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka cenderung memilih perusahaan
yang CSR-nya sejalan dengan idealismenya. Apabila milenial merasa bahwa
idealismenya sudah tidak sejalan dengan perusahaan, ia cenderung memilih
untuk meninggalkan perusahaan tersebut. Tak hanya itu, generasi milenial
juga lebih memilih untuk bekerja dengan bayaran yang tidak terlalu tinggi,
namun memiliki kontribusi yang besar pada dunia.
2. Beroikiran Terbuka :
Milenial adalah generasi adaptif, karena mereka memiliki pola piker yang
terbuka. Mereka cenderung mengabaikan latar belakang perbedaan budaya,
bahkan nama almamater. Hal yang penting bagi milenial adalah kreativitas dan
komunitas, selalu ingin bekerja sama dengan orang lain untuk mendapatkan
hasil yang maksimal, serta senang dengan siapapun yang bisa menyelesaikan
pekerjaan dengan baik.
3. Ramah Teknologi :
Bukan rahasia lagi bahwa milenial didunia kerja terampil dalam
menggunakan teknologi. Milenial tumbuh Bersama dengan teknologi, sehingga
cenderung senang memanfaatkan teknologi didunia kerja. Berkomunikasi
dengan bantuan internet, menggunakan computer, serta memanfaatkan
ponsel pintar adalah hal yang lumrah.
Generasi milenial memiliki peluang dan kesempatan berinovasi yang sangat luas
dan mempunyai kemandirian
➢ Secara ekonomi, sebagai buktinya adalah menjamurnya berbagai bidang usaha
di Indonesia diantaranya adalah bisnis atau usaha online baik disektor
perdagangan maupun sektor transportasi. Dengan inovasi ini generasi
millenneals memberikan konstribusi terhadap problem kemacetan di kota-
kota besar dengan memberikan solusi usaha transportasi online, disamping
juga memberikan dampak ekonomi yang sangat bermanfaat dan sangat besar
terhadap tukang ojek yang terlibat didalamnya. Dari sisi ekonomi yaitu dengan
hadirnya bisnis e-commerce karya generasi millenneals Indonesia mampu
memberikan fasilitas bagi generasi muda yang mempunyai jiwa wirausaha atau
enterpreniur untuk semakin berkembang pesat.
➢ Dari sisi pendidikan saat ini semakin tinggi kesadarana generasi muda untuk
melanjutkan sekolah kejenjang perguruan tinggi. Indonesia patut optimis
terhadap potensi yang dimiliki oleh generasi millennial karena generasi ini
lebih terbuka, bebas, kritis dan berani ditambah penguasaannya dibidang
teknologi semakin menumbuhkan peluang dan kesempatan untuk berinovasi.
Ciri lain yang membedakan antara generasi milenial dengan generasi lainnya
adalah dalam asek bekerja, Gallup menyatakan para milenial dalam bekerja
memiliki karakteristik yang jauh berbeda dibandingkan dengan generasi –
generasi sebelumnta, diantaranya adalah :
1. Para milenials bekerja bukan hanya sekedar untuk menerima gaji, tetapi juga
untuk mengejar tujuan (sesuatu yang sudah dicitacitakan sebelumnya),
2. Millenials tidak terlalu mengejar kepuasan kerja, namun yang lebih milenials
inginkan adalah kemungkinan berkembangnya diri mereka di dalam pekerjaan
tersebut (mempelajari hal baru, skill baru, sudut padang baru, mengenal lebih
banyak orang, mengambil kesempatan untuk berkembang, dan
sebagainya),Millenials tidak menginginkan atasan yang suka memerintah dan
Mengontrol,
3. Milenials tidak menginginkan review tahunan, millennials menginginkan on
going conversation,
4. Millenials tidak terpikir untuk memperbaiki kekuranganya, millenials lebih
berpikir untuk mengembangkan kelebihannya
5. Bagi millenials, pekerjaan bukan hanya sekedar bekerja namun bekerja adalah
bagian dari hidup mereka.
Selain itu, berikut beberapa poin penting untuk ingin menciptakan budaya yang
mendukung perkembangan dan keberhasilan karyawan generasi millennial di
perusahaan bossman:
1. Gunakan teknologi untuk mendukung budaya kerja yang fleksibel dan
kolaboratif.
2. Berikan karyawan kesempatan untuk memberikan masukan tentang budaya
perusahaan.
3. Teruslah belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan dan keinginan karyawan
generasi milenial.
DAFTAR PUSTAKA
2, A. (2018, May 9). Tempat Kerja Didominasi Milenial? Ini Yang Harus Dipahami
Manajemen. Absenku Profesional. https://absenku.com/profesional/tempat-
kerja-didominasi-milenial-ini-yang-harus-dipahami-manajemen/
Afandi, P. (2016). Concept & Indicator Human Resource Management. Yogyakarta:
deepublish.
Auliafairuz. (2019, April 11). Beda Generasi, Beda Gaya. Bagaimana Menghadapinya?
IMC. https://www.im-cons.com/post/beda-generasi-beda-gaya-bagaimana-
menghadapinya
Bosomtwe, T. E., and Obeng, B 2018. The Link between Organizational Culture and
Turnover Intention among Employees in Ghana. International Journal of
Contemporary Research and Review, Vol. 9, Issue. 08
Fattah, A. H. (2017). Kepuasan kerja & Kinerja pegawai Budaya Organisasi, Perilaku
Pemimpin dan Efikasi Diri. Palembang: Elmatera.
Hasibuan, N. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Prenhallindo
Hidayati, Khairina F. 2021. “Ketahui Berbagai Karakteristik Milenial Dunia
Kerja”,https://glints.com/id/lowongan/milenial-di-dunia-kerja/,
Diakses pada 2 Februari 2024 pukul 10.27
Hidayatullah, S., Waris, A., & Devianti, R. (2018). Perilaku Generasi Milenial dalam
Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 6(2),
240-249.doi:https://doi.org/10.26905/jmdk.v6i2.2560
Inggira, Chintya Krisna. Suryanto. Windijarto. 2021. “Pengaruh Budaya
Organisasi dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Karyawan Generasi Milenial dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel
Interving”,
https://www.researchgate.net/publication/355536773_pengaruh_B
udaya_Organisasi_dan_Kepemimpinan_Transformasional_Terhadap_
kinerja_Karyawan_generasi_Milenial_dengan_motivasi_kerja_Sebagai
_Variabel_Interving, Diakses pada 2 Februari 2024 pukul 10.57
Managing generations at work: Strategies for modern leaders. (n.d.). Leadership
Development, Executive Coaching, Talent Optimization.
https://www.carolparkerwalsh.com/blog/bridging-the-generational-gap-
leadership-strategies-for-today-s-diverse-workforce
(n.d.)./1Pelabuhan Jurnal IAI TABAH. https://ejournal.iai
tabah.ac.id/index.php/musthofa/article/download/364/294