Anda di halaman 1dari 13

HALAMAN JUDUL

GAYA KEPEMIMPINAN IDEAL PADA ERA 4.0 DI BIDANG KESEHATAN


MASYARAKAT

DISUSUN OLEH:
1. MUHAMMAD RAFLY ADHA 1600029068
2. CICILIA NINDI ARSITA 1600029098
3. CIPTA WANDYA PUSPITASARI 1600029109

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan paper yang berjudul Gaya

Kepemimpinan Ideal Pada Era 4.0 di Bidang Kesehatan Masyarakat

sebagaimana dibuat sebagai tugas Kepemimpinan dan Berfikir Sistem Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Di dalam penulisan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada dosen

pengampu dan semua pihak yang telah terlibat dalam bentuk pemikiran, bimbingan,

dukungan, doa serta semangat yang telah diberikan kepada penulis. Penulis

menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan pada tulisan ini namun, penulis

berharap tulisan ini nantinya dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu

kesehatan masyarakat. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada

semuanya, atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan

penulis semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semua.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................4
ISI DAN PEMBAHASAN...........................................................................................4
BAB III.........................................................................................................................8
KESIMPULAN............................................................................................................8
REFERENSI..............................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Revolusi Industri 4.0, yaitu era yang merupakan periode

perkembangan baru ketika beberapa teknologi yang meliputi teknologi fisik,

teknologi digital dan teknologi biologis masing-masing telah mencapai

perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bidangnya

masing-masing. Ketiga teknologi tersebut merupakan pendorong teknologi

utama atau yang paling mendasar untuk Revolusi Industri 4.0. Teknologi

digital memiliki pengaruh yang cukup besar yang dimungkinkan dapat

meningkatkan sebagian besar inovasi dan kemajuan yang datang dengan

gelombang Revolusi Industri 4.0. Teknologi ini dapat menghubungkan

seluruh dunia secara digital. Salah satu aspek yang mewujudkan teknologi

digital adalah Internet of Things (IoT)( Edison, E. 2016).

Tujuan dan sasaran dari Internet of Things (IoT) adalah untuk

membuat kita berkomunikasi berkomunikasi dengan yang lainnya sehingga

tercapai keinginan atau tujuan bersama. Internet of Things (IoT) merupakan

pendorong mendasar yang kuat, yang dapat menemukan, mengidentifikasi dan

dapat melacak serta memantau suatu subyek, dan bahkan dapat memicu

peristiwa terkait dalam waktu nyata. Adapun peranan lainnya, di antaranya

1
yaitu berperan dalam rumah pintar, logistik lalu lintas, keamanan publik,

perlindungan lingkungan, kesehatan pribadi dan bidang lainnya(Edison, E.

2016).

Menurut G.L. Feman dan E.K.Aylor Leadership merupakan sebuah

kemampuan dalam membuat aktivitas kelompok dengan tujuan untuk meraih

visi organisasi dengan efektivitas maksimal dan kerjasama di setiap individu.

Selain itu, Leadership juga memiliki pengertian kemampuan sesorang untuk

mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja. Perkembangan industri 4.0 dan

hadirnya pemimpin muda berjalan beriringan dan tidak terpisahkan. Milenial

saat ini peran kunci dalam perkembangan industri 4.0. Banyak kejutan yang

telah dilakukan pemimpin muda di era 4.0 dalam berbagai bidang pekerjaan.

Mereka bertumbuh dengan inovasi dan akan berkembang dengan jaringan

relasi yang baik. Standar baru kepemimpinan milenial akan mulai diterapkan

di berbagai bidang pekerjaan. Pemimpin 4.0 yang fokus pada pendekatan

“people oriented” dengan komunikasi dua arah (feedback), fleksibilitas, nilai,

dan etika(Kartono, K. 2010).

Dinamisasi peradaban membuat permasalahan kesehatan yang

dihadapi masyarakat akan semakin kompleks. Meningkatnya jumlah

penduduk dan tingginya prevalensi penyakit akan meningkatkan pula

permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini akan mengakibatkan

kompetensi dan profesionalisme kerja sangat dibutuhkan dalam organisasi

pelayanan kesehatan.Seorang pemimpin memiliki karakteristik tertentu.

2
Untuk mengerti ciri-ciri kepemimpinan seseorang, harus dipahami bahwa

kepemimpinan mempunyai tiga komponen, yaitu pemimpin, pengikut, dan

situasi. Oleh sebab itu, seseorang yang dikatakan sebagai pemimpin yang baik

dalam satu situasi dan dengan pengikut tertentu, belum tentu sebaik itu dalam

situasi dan pengikut yang lain (Ristiyanti, 2006).

Tuntutan pada masa kini, mengharuskan organisasi dan orang yang

terlibat di dalamnya bekerja dengan integritas yang tinggi. Begitu pula dengan

organisasi pelayanan kesehatan yakni puskesmas. Upaya peningkatan kinerja

tenaga kesehatan menuntut peran seorang kepala puskesmas dalam melakukan

pendekatan kepemimpinan yang efektif, keberhasilan puskesmas sangat

tergantung pada kemampuan pemimpinnya.3 Cara pandang setiap bawahan

terhadap pemimpinnya akan berbeda antara satu dengan lainnya, persepsi

individu terhadap kepemimpinan akan berpengaruh pada perilaku mereka

dalam bekerja(Ristiyanti,2016).

3
BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Gaya Kepemimpinan Di Era 4.0

a. Digital Mindset

Pemimpin di era milenial harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi

untuk menghadirkan proses kerja yang efisien dan efektif di lingkungan

kerjanya. Seperti yang dilansir oleh DDI (Development Dimensions

International) dalam penelitiannya 2016 dalam penelitiannya di tahun 2016,

mayoritas millenial leader menyukai sebuah perusahaan yang fleksibel terhadap

jam kerja dan tempat mereka bekerja(Eddy,M,dkk. 2010).

b. Active Listener dan Observer

Pemimpin di era milenial harus bisa menjadi observer dan pendengar

aktif yang baik bagi anggota timnya. Mereka akan sangat menghargai dan

termotivasi jika diberikan kesempatan untuk berbicara, berekspresi, dan

diakomodasi ide-idenya oleh perusahaan. Jangan terburu-buru untuk

menghakimi kinerja buruk mereka tanpa kita tahu alasan sebenarnya. Untuk

4
menjadi observer dan active listener yang baik, tidak ada salahnya jika

pendekatan dilakukan via media sosial milik mereka.

c. Brave To Be Different

Pemimpin harus berani berbeda, baik dari cara berpikir, kebijakan,

maupun penampilannya. Tentu berbedanya untuk kebaikan tim dan perusahaan,

misalnya membebaskan pakaian kerja tim yang semula berseragam menjadi

pakaian semi formal agar menambah semangat bekerja mereka karena tampil

keren di hadapan teman kantornya.

d. Pantang Menyerah

Pemimpin milenial wajib memiliki sikap positive thinking dan

semangat tinggi dalam mengejar goals-nya. Kondisi persaingan kerja di era

globalisasi harus memicu pemimpin untuk meningkatkan soft skills misalnya

kemampuan bernegosiasi, menginspirasi, dan critical thinking, dan hardskills-

nya seperti membuat desain grafis dan berbahasa asing. Wajib bagi pemimpin

untuk menjadi sosok yang unbeatable yang memiliki kemampuan bangkit dari

kegagalan dengan cepat dan pantang menyerah dalam menggapai tujuannya.

e. Agile

Pemimpin yang agile dapat digambarkan sebagai pemimpin yang

cerdas melihat peluang, cepat dalam beradaptasi, dan lincah dalam

5
memfasilitasi perubahan. Pemimpin yang agile mampu mengajak organisasinya

untuk dengan cepat mengakomodasi perubahan.

2.2 Tantangan Kepemimpinan Pada Era 4.0

a. Pada era 4.0 kebanyakan orang lebih melihat pada hasil yang instan.

b. Lebih cenderung untuk bersikap skeptis dan tidak menghargai.

c. Seorang pemimpin muda dianggap masyarakat belum bisa menjadi pemimpin

yang baik karena belum memiliki banyak pengalaman.

2.3 Hakikat Kepemimpinan di Era 4.0

a. Kemampuan mereka mengakses teknologi informasi yang lebihbaik dari

generasi sebelumnya. Media sosialmenjadi bagian kehidupan mereka sehari-hari.

Internet pun menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi mereka. Apapun

kebutuhan informasi yang mereka perlukan, sebagian besar mereka peroleh dari

internet dan media sosial.

b. Generasi milenial lebih memiliki keberanian dalam berinovasi. Mereka lebih

termotivasi menciptakan startup atau merintis usaha dan bisnis baru. Karena itu

merupakan bagian dari tantangan yang membuat adrenalin mereka mengalir.

c. Generasi milenial lebih menyukai independensi dan kemandirian. Independensi

ini merupakan kebutuhan yang lahir dari gaya hidup yang ingin lebih bebas dan

mandiri dalam melakukan sesuatu.

6
d. Generasi milenial lebih menyukai sesuatu yang instan. Mungkin ciri ini bisa

dipersepsikan secara positif atau negatif. Positifnya, generasi ini menyukai

sesuatu yang praktis dan simpel. Negatifnya, generasi ini mungkin memiliki daya

tahan yang lebih rendah terhadap tekanan dan stres karena terbiasa melakukan

sesuatu dengan cepat dan instan sehingga kurang sabar jika hasil yang diperoleh

tidak muncul seketika

7
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan pada bab II bahwa laju

perkembangan zaman saat ini telah memengaruhi segala aspek, tidak

terkecuali aspek kepemimpinan. Pada era generasi milenial saat ini

pergolakan dan tantangan untuk memiliki pemimpin yang sesuai dengan era

saat ini sangatlah besar. Sebab, pola kepemimpinan milenial tidak sama

dengan pola kepemimpinan lama dari generasi sebelumnya.

Gaya kepemimpinan yang dibangun pun perlu beradaptasi dengan pola

pikir dan gaya hidup dari generasi milenial yang ada karena generasi inilah

yang menggerakkan dunia kerja, dunia kreativitas, dunia inovasi, dan

memengaruhi pasar dan industri global yang ada sekarang dan sedang

menggelinding di lapangan kompetisi dunia kerja, dunia kreativitas, dan dunia

inovasi.

Kepemimpinan pada era milenial memiliki pendekatan yang khas

karena digitalisasi yang merambah dunia kerja tidak lagi memungkinkan

pemimpin untuk bertindak secara konvensional. Adapun dalam hal pola

kepemimpinan, kepemimpinan milenial perlu memahami dan memakai pola

komunikasi generasi milenial yang dipimpinnya.

Pola kepemimpinan milenial tidak sama dengan pola kepemimpinan

lama dari generasi sebelumnya. Tahun kelahiran 1980-an itu penting karena

8
generasi tersebut saat ini memasuki masa paling produktif. Di usia 30-an

tahun, generasi inilah yang menggerakkan dunia kerja, dunia kreativitas,

dunia inovasi, dan memengaruhi pasar dan industri global yang ada sekarang

sedang menggelinding di lapangan kompetisi dunia kerja, dunia kreativitas,

dunia inovasi. Karena itu pula, generasi yang lahir di era 1980-an ke atas biasa

disebut generasi milenial.

9
REFERENSI
Eddy,M,dkk. 2010. Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya
Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Sinar
Mas Sidoarjo. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan: 12 (2); 29 – 43

Edison, E. 2016. Manajemen Sumber DayaManusia, Bandung : ALFABETA,cv.

Kartono, K. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan Apakah Kepemimpinan Abnormal


Itu?,Jakarta : Rajawali Press.

Putra, Y. S. 2016. Theoritical Review : TeoriPerbedaan Generasi. Among Makarti, 3-


6.

Ristiyanti. 2016.Kepemimpinan.Yogyakarta: Penerbit Andi

Rivai, A. 2017. Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern. Jakarta: PT. Rineka


Cipta

Riyadi, S.2011. Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi


Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di jawa timur.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 13 (1): 40-45.

Ruyatnasih, dkk.2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan


pada Bagian Operator SPBU PT. Mitrabuana Jayastari Karawang. Jurnal
Manajemen. 10 (3); 70-7

Soegihartono, A.2012. Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap Kineja


dengan Mediasi Komitmen. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen
Bisnis;.31(4); 123-140.

Thoha. 2010.Kepemimpinan Dalam Manajemen.Jakarta: Rajagrafindo Persada

Wahjosumidjo.2012. Kepemimpinan: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.


Jakarta: Raja Grapindo Persada.

10

Anda mungkin juga menyukai