Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

SEKOLAH DASAR

UPT SD NEGERI JAHA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KECAMATAN ANYAR
KABUPATEN SERANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan tentang "Pengembangan
Kewirausaahn Sekolah Dasar".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
ini.

Kami berharap semoga laporan yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Anyar, September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Era globalisasi yang kian menantang, banyaknya pengangguran, kemiskinan,
besarnya jumlah penduduk Indonesia yang tak diiringi kualitas sumber daya manusia,
dan persaingan tenaga kerja dan ekonomi dari internasional, membuat sektor pendidikan
harus berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi
tantangan-tantangan tersebut. Menyiapkan generasi yang berjiwa tangguh, terampil dan
kompeten. Generasi yang tak hanya mencari dan menunggu pekerjaan namun dapat
menciptakan lapangan kerja. Pendidikan yang bisa dilakukan untuk hal tersebut salah
satunya adalah pendidikan yang berorientasi pada jiwa kewirausahaan atau
entrepreneurship. Pendidikan kewirausahaan ini haruslah ditanamkan sejak dini untuk
melatih mereka. Salah satunya pendidikan kewirusahaan di tinggkat SD/MI.
Kewirausahaan sendiri adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau
suatu usaha. Proses tersebut kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan
cara yang lebih baik agar memiliki nilai tambah yang lebih dalam kehidupan.
Pelaku kewirausahaan pada umumnya dipandang sebagai innovator.

B. Tujuan

Tujuan kewirausahaan sangat variatif dan memiliki sifat individual. Tujuan


kewirausahaan juga bisa bergantung dari pribadi setiap orang yang berbeda-beda. Nah,
secara umum, tujuan kewirausahaan yang perlu dipahami, di antaranya yaitu:
menjalankan usaha secara mandiri, mencapai kesuksesan finansial atau hidup sejahtera,
sampai mendorong untuk melakukan perubahan sosial atau menginisiasi kewirausahaan
sosial. Kewirausahaan memiliki sejumlah tujuan yang perlu diketahui, yaitu sebagai
berikut:
1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
2. Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan berwirausaha di kalangan
masyarakat.
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan
kuat di masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan para pelaku wirausaha untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan.
C. Manfaat Kewirausahaan
Kegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik.
Masyarakat yang menekuni bidang wirausaha seperti ini akan menciptakan banyak
peluang kerja sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Sebagai contoh, pada sebuah
acara tayangan televisi kita lihat ada seorang pembuat kerajinan tangan dari bahan fiber
glass. Awalnya ia hanya mempekerjakan empat orang karyawan, tetapi seiiring
perkembangan usahanya, jumlah karyawannya menjadi 20 orang. Dari contoh nyata ini
dapat kita lihat bagaimana kewirausahaan menciptakan dan menyerap tenaga kerja.
Hal lain adalah peran kewirausahaan yang sangat besar tidak hanya pada
masyarakat pada umumnya. Pemerintah, lembaga non profit, dan LSM, serta perusahaan
swasta juga memerlukan kewirausahaan, atau disebut sebagai intrapreneurship, yaitu
entrepreneurship yang ada dalam organisasi, misalnya mustika ratu dan grup jawa pos.
Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru,
serta mengubah dan meremajakan pasar.

 Pertumbuhan Ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan


pekerjaan baru bagi masyarakat. Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri
kurang dari 5 tahun akan lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang
sudah berdiri lebih dari 20 tahun. Dengan meningkatnya penciptaan pekuang atau
lapangan pekerjaan baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
 Produktivitas. Yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa
dengan tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah
menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk
baru.
 Teknologi, Produk dan Jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam
memajukan perubahan teknologi, produk dan jasa inovatif. Contoh usaha inovatif
yang dihasilkan dari kewirausahaan misalnya: penemuan radio FM, penisilin, mesin
fotocopy, bolpen dan lain-lain. Kewirausahaan juga menciptakan revolusi industri
pada abad kedelapan belas, yaitu industri penenunan kain dari kapas di Inggris yang
awalnya diimpor dari India. Karena kapasitas mesin terbatas, maka kuantitas kain
yang dihasilkan tidak maksimal. Proses yang panjang dari penenunan kain tersebut
pada akhirnya menciptakan suatu mesin pintal yang meningkatkan kapasitas produksi.
 Perubahan Pasar. Dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya
tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain. Contohnya pasar komputer yang
awalnya dikuasai oleh IBM mendapat pesaing dari microsoft serta Apple computer.

D. Faktor Penyebab Keberhasilan Berwirausaha


Ada beberapa faktor yang menyebabkan berhasilnya seorang wirausaha dalam
menjalankan kewirausahaannya, diantaranya yaitu :
1. Berani Melangkah.
2. Punya Pengetahuan tentang Kewirausahaan.
3. Memiliki Kreativitas Tinggi.
4. Keterampilan Kewirausahaan.
5. Kecerdasan Kewirausahaan.
6. Kesabaran.
7. Kegigihan.
8. Kemampuan untuk Bekerja dalam Tim.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Program Kewirausahaan Sekolah


Program Kewirausahaan Sekolah adalahsebagai salah satu upaya memberi bekal
kepada peserta didik agar mereka memahami konsep kewirausahaan, memiliki
karakter wirausaha, mampu memanfaatkan peluang, dan mendapatkan pengalaman
langsung berwirausaha, serta terbentuknya lingkungan sekolah yang
berwawasan kewirausahaan. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia
nyata secara kreatif dan dengan penuh keberanian untuk menghadapi resiko sehingga
dapat menciptakan sesuatu yang baru yang dapat memberi kontribusi bagi individu
maupun masyarakat. Para wirausaha atau interpreneur dalam mengembangkan ide dan
menjalankan usaha diharapkan memiliki jiwa dan intrepreneur yang baik agar dapat
mengelola usaha secara profesional. Ada beberapa ciri yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko,
kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi pada masa depan. Adapun sikap yang harus
dimiliki seorang wirausaha dalam kehidupan seharu-hari yaitu disiplin, komitmen tinggi,
jujur, kreatif, inovatif, mandiri, dan realistis.
Untuk menanamkan jiwa kewirausahaan diatas pada anak usia SD/MI, maka kita
perlu tau karakteristik anak usia pendidikan dasar agar kita dapat menyesuaikan
kegiatan-kegiatan apa saja yang cocok untuk anak usia SD/MI ini. Adapun karakteristik
anak usia SD/MI secara umum adalah anak senang bermain, senang bekerja dalam
kelompok, senang bergerak dan senang melakukan sesuatu secara langsung. Dengan
karakteristik yang demikian maka ketika di lingkungan sekolah, seorang pendidik atau
guru SD/MI harus memperhatikan kegiatan-kegiatan apa saja yang cocok untuk
menanamkan jiwa kewirausahaan untuk anak didik tersebut. Sekolah sebagai lembaga
formal wajib membimbing, mengarahkan dan menanamkan pada siswa karakter-karakter
kewirausahaan yang baik seperti kreatif, mandiri, kepemimpinan, mampu memecahkan
masalah, tidak mudah putus asa, mampu mengelola uang dan dapat berinteraksi dengan
orang lain.
Mempertimbangkan karakteristik di atas, untuk melatih jiwa kewirausahaan di
pendidikan tingkat SD/MI, dalam pembelajaran sehari-hari guru dapat melakukan
inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengarahkan anak pada karakteristik
kewirausahaan itu sendiri. misalnya guru dapat mengembangkan jiwa kreatif anak
dengan membeikan tugas mengeksplorasi barang-barang yang sudah tidak terpakai
menjadi barang kerajinan yang bernilai guna. Mengajari anak untuk merhemat dan
menabung untuk melatih pengelolaan uang. Guru juga bisa melatih siswa dalam
memecahkan masalah melalui pembelajaran. Guru dapat menyuruh anak untuk
mengeksplorasi sebuah masalah dan menyuruh anak mencari solusi dari masalah
tersebut. Bisa juga melalui permainan-permainan yang mendidik misalnya permainan
puzle atau bermain peran sebagai seorang dokter, polisi, petani dll. Karena penelitian
menunjukkan bahwa anak yang sering bemain peran atau sandiwara mereka mempunyai
problem solving yang baik.

B. Pentingnya Kewirausahaan Bagi Anak Sekolah Dasar


Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi suatu bagsa untuk
menentukan masa depan bangsa itu sendiri. Maka dari itu pendidikan sudah diajarkan
sejak usia anak-anak atau sekolah dasar tak terkecuali pendidikan tentang
kewirausahaan.
Pendidikan Kewirausahaan untuk anak bukan bermaksud untuk mempekerjakan
anak akan tetapi lebih mengarah untuk menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini
kepada mereka mengingat persiangan dunia kerja di Indonesia yang semakin hari
semakin ketat.
Hal inilah yang menjadikan pendidikan kewirausahaan sangat penting untuk
diajarkan karena anak- anak perlu dibekali nilai- nilai kewirausahaan agar memiliki jiwa
mandiri, kreatif, inovatif, tidak mudah menyerah, serta memiliki sifat kepemimpinan
yang semua itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari nantinya.
Mempelajari kewirausahaan bermanfaat bagi siswa dan pelajar dari latar belakang
sosial dan ekonomi yang berbeda karena mengajarkan orang untuk mengembangkan
keterampilan unik dan berpikir di luar kotak. Selain itu, menciptakan peluang,
menanamkan kepercayaan, menjamin keadilan sosial dan merangsang ekonomi.
C. Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Minat Anak Untuk Berwirausaha
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat anak untuk berwirausaha,
yaitu:
 Kemauan, Kemauan merupakan sesuatu yang berasal dari dalam diri yang
menyebabkan seseorang mampu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan
tertentu. Dengan adanya kemauan seorang anak untuk berwirausaha sejak dini, akan
menjadikannya semakin giat dalam melakukannya.
 Ketertarikan, Ketertarikan adalah perasaan senang ketika melakukannya, atau
menaruh minat kepada sesuatu. Saat ada ketertarikan maka terdapat daya juang dari
diri seseorang untuk meraih apa yang ingin dicapai. Dalam hal ini, jika anak tertarik
untuk berwirausaha maka dapat dikatakan pula bahwa anak tersebut memiliki minat
untuk berwirausaha. Ketertarikan ini dapat muncul dikarenakan banyak hal, misal
karena hobby dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sang anak.
 Lingkungan Keluarga, Peran keluarga sangatlah penting dalam menumbuhkan minat
anak. Seperti kita tahu bahwa orang tua merupakan pendidik pertama dan utama,
maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna bagi kepribadian
sang anak. Orang tua perlu mengambil peran untuk mendorong anak menemukan
minat dan bakat yang dimilikinya. Selain itu, orang tua diharapkan ikut
mengevaluasi dan mengapresiasi kerja keras anak, agar mereka merasa diperhatikan
dan disayangi oleh orangtua sepenuhnya.
 Lingkungan Sekolah, Pendidikan di sekolah menjadi tanggung jawab guru
sepenuhnya, dimana proses pendidikan di sekolah merupakan bekal pengetahuan
dan keterampilan untuk diterapkan anak dalam kehidupan bermasarakat nantinya.
Guru dalam proses mendidik dan membimbing siswa juga dapat memberikan
motivasi kepada siswa untuk menumbuhkan bakat minatnya. Dalam hal ini, tentunya
sekolah memiliki konsep untuk melaksanakan pendidikan kewirausahaan sejak dini
dengan cara menanamkan nilai- nilai kewirausahaan dalam pembelajarannya.
Mendidik anak menjadi seorang wirausahawan tidak dalam hitungan satu, dua, dan
tiga bulan saja, melainkan harus terus menerus yang menjadikan sebuah proses yang
panjang dan sistematis.
D. Tujuan Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah
Tujuan pendidikan kewirausahaan tersebut adalah membantu individu yang 'tidak'
memiliki jiwa kewirausahaan, dapat membangun rasa percaya diri, mengembangkan
kreativitas dan inovasi serta berani mengambil risiko.

E. Tugas Kepala Sekolah Terkait dengan Pengembangan Jiwa Kewirausahaan


Berikut ini beberapa Tugas Kepala Sekolah Dalam Pengembangan
Kewirausahaan di Sekolah, diantaranya :
 Mengidentifikasi perilaku inovatif;
 Mengidentifikasi perilaku kerja keras;
 Mengidentifikasi motivasi yang kuat;
 Mengidentifikasi perilaku pantang menyerah; dan.
 Mengidentifikasi jiwa kewirausahaan.

F. Bentuk wirausaha Yang Dapat Dilakukan oleh Siswa di Sekolah


Ada beberapa ide kegiatan yang dapat diaplikasikan dalam pendidikan
kewirausahaan untuk anak usia sekolah dasar, baik di sekolah maupun di rumah salah
satunya, yaitu:
1. Modelling, Menurut psikolog, Dr. Seto Mulyadi cara mudah untuk penanaman nilai
baik dari kewirausahaan adalah dengan bercerita. Misalnya saja, orang tua bisa
menceritakan kisah tentang temannya (anak) yang berhasil menjalankan bisnis
makanan riingan bersama orangtuanya. Setelah bercerita, orang tua dapat
meyakinkan anak bahwa mereka juga bisa sukses seperti temannya itu, dan
memberikan arahan bagaiamna menjadi pengusaha baik, cerdas dan sukses. Kisah-
kisah sukses dari para wirausahawan tersebut dapat dijadikan inspirasi bagi anak
untuk semakin bersemangat mengembangkan jiwa wirausaha yang dimilikinya.
2. Karya Wisata, Anak- anak bisa diajak berkarya wisata atau mengunjungi tempat-
tempat produksi barang atau jasa. Misalnya anak- anak diajak berkunjung ke pabrik
pembuatan olahan kacang, pembuatan kue, atau produsen- produsen yang produknya
sampai dieksport ke luar negeri. Pengalaman karya wisata seperti ini akan
memberikan pengalaman yang mengesankan bagi anak, karena mereka dapat
langsung mengetahui bagaimana proses pembuatan barang dan jasa tersebut. Rasa
tertarik dan terkesan ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada anak agar
nantinya bisa membuka suatu lapangan kerja dan bermanfaat dalam menumbuhkan
jiwa kewirausahaan anak- anak.
3. Market day, Market day adalah kegiatan seperti bazar atau pameran yang
diselenggarakan oleh sekolah, dimana terdapat siswa yang membuat dan menjual
hasil karya mereka yang biasanya diselenggarakan dalam setiap 1 bulan sekali atau
sesuai kebijakan sekolah. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa mulai dari proses
produksi, distribusi dan konsumsi. Kegiatan ini diawali dari pemberian tugas dan
tanggung jawab kepada siswa untuk membuat barang atau kerajianan yang
menerapkan prinsip kewirausahaan. Kegiatan ini dapat diorganisasikan dalam
bentuk kelompok atau dengan orang tuanya. Hal ini berarti siswa bersama
kelompoknya atau orang tuanya mencipatakan ide membuat produk dengan
menggunakan prinsip menambah nilai guna atau manfaat dari sebuah barang. Misal,
siswa membuat berbagai makanan berbahan dasar sayur-sayuran atau buah-buahan
yang tentunya dengan bentuk-bentuk yang menarik dan pastinya bikin sehat.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk menjual atau menawarkan produk mereka
dalam event yang diberi nama market day.
Siswa yang lain dan para guru bertanggung jawab menjadi konsumen. Guru juga
memiliki kewajibaan untuk terus mengontrol jalannya market day dan menanamkan
nilai jual beli yang benar sesuai syaria‘at agama. Pada acara ini, pihak sekolah bisa
mengundang orang tua siswa untuk ikut berpartisipasi sebagai konsumen. Hal ini
dilakuan sebagai bentuk penghargaan atas kegiatan yang dilakukan oleh siswa.
4. Ekstrakurikuler Pramuka, dalam kegiatan pramuka banyak kegiatan-kegiatan yang
dapat melatih anak memiliki jiwa kewirausahaan yaitu mandiri, memiliki rasa
percaya diri, kepemimpinan, kreatif, bekerja keras dll.
5. Observasi yaitu kegiatan lapangan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data
berdasarkan pengamatan secara langsung. Guru dapat memberi tugas pada siswa
untuk mengamati langsung tempat-tempat usaha di sekitar sekolah. Dengan demikian
anak bisa mendapatkan pengalaman kewirausahaan secara langsung melalui
pengamatannya.
6. Budidaya Tanaman Sayuran di Sekolah. Kegiatan ini dilakukan di kebun sekolah
atau jika tak ada lahan bisa ditanam di polibag-polibag. Dengan bimbingan guru anak
diajari menanam tanaman sayuran yang mudah ditanam dan tidak memerlukan
perawatan yang sulit seperti tomat, terung, cabai, bayam, sawi, daun bawang, ketela
dll. Dan jika sudah layak panen anak bisa menjual hasil panen mereka sehingga
menjadikan peluang bisnis bagi siswa sekaligus bagi sekolah. Budidaya tanaman
sayuran disekolah ini juga bisa menjadi program reboisasi atau penghijauan di
sekolah. Selain itu, tanaman sayuran ini juga nantinya bisa digunakan sebagai media
pembelajaran ketika materi berkaitan dengan tanaman itu sendiri.

Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, maka sekolah dan orang tua siswa harus
bisa bekerjasama dengan baik agar mampu membimbing, mengarahkan, serta
menanamkan pendidikan kewirausahaan sejak dini kepada anak baik disekolah maupun
ketika dirumah.
Selain itu, peran seorang guru juga sangatlah menentukan untuk kedepannya,
dimana guru dituntut untuk memahami setiap individu dari berbagai karakter anak,
minat anak, dan potensi dalam diri anak yang berbeda-beda. Disamping itu, guru harus
terus memotivasi cita- cita mereka, salah satunya yaitu dalam hal berwirausaha.
Tidak bisa dipungkiri, memang tidak semua siswa senang atau suka untuk
berwirausaha, namun paling tidak sekolah sudah memberikan fasilitas dan bimbingan
guna menyalurkan nilai- nilai kebaikan dan jiwa entreprenurship.
Sesuai pembahasan sebelumnya, karakterkarakter wirausaha yang dapat
ditanamkan kepada siswa sekolah dasar dapat dimulai dari karakter- karakter baik,
seperti kreatif, mandiri, leadership, mampu memecahkann masalah, tidak mudah putus
asa, mampu mengelola uang, dan dapat berinteraksi dengan orang lain.
Jadi, intinya pendidikan kewirausahaan sangatlah penting bagi anak sekolah
dasar, karena didalam pendidikan kewirausahaan bukan hanya mengajarkan tentang
bagaimana menjadi wirausahawan yang baik dan benar, akan tetapi juga mengajarkan
tentang nilai-nilai dari kewirausahaan seperti jiwa mandiri, kreatif, inovatif, tidak
mudah menyerah, serta memiliki sifat kepemimpinan yang semua itu dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari nantinya walaupun anak tidak menjadi
seorang wirausahaan.
Dan dengan adanya pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu mencetak
generasi yang tangguh yang tidak mudah putus ada dalam menghadapi tantangan
kehidupan, serta siap bersaing dengan cerdas dengan negara lain.
BAB III
PENUTUP

Dari hasil pembahasan mengenai Pengembangan Kewirausahaan di atas,


dapat penulis simpulkan bahwa Kegiatan kewirausahaan sangat penting karena dapat
membantu perekonomian menjadi lebih baik. Masyarakat yang menekuni bidang
wirausaha seperti ini akan menciptakan banyak peluang kerja sehingga menyerap banyak
tenaga kerja. Kewirausahaan Sekolah Dasar juga penting untuk mempekerjakan anak
akan tetapi lebih mengarah untuk menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini kepada
mereka mengingat persiangan dunia kerja di Indonesia yang semakin hari semakin ketat.
Hal inilah yang menjadikan pendidikan kewirausahaan sangat penting untuk
diajarkan karena anak- anak perlu dibekali nilai- nilai kewirausahaan agar memiliki jiwa
mandiri, kreatif, inovatif, tidak mudah menyerah, serta memiliki sifat kepemimpinan
yang semua itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari nantinya.

Anda mungkin juga menyukai