Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TEKNIK DAN MANFAAT SIARAN ON AIR


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul TEKNIK DAN MANFAAT SIARAN ON AIR
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Praktik Micro
pada mata kuliah Praktik Micro Penyiaran Islam . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang teknik teknik serta kelebihan dari Siaran On Air bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen, selaku dosen pengampu mata
kuliah Praktik Micro Penyiaran Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga tulisan
ini dapat bermanfaat untuk par pembaca. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

............,27 Mei 2022 

Penulis

1
Bab I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sekarang ini telah masuk di dalam era komunikasi, yang di dalamnya sarat dengan
penggunaan teknologi komunikasi yang makin lama makin canggih. Oleh karena itu manusia
harus bisa mengadaptasi terhadap Iptek yang berkembang disekitar kehidupannya agar tidak
disebut orang yang ketinggalan jaman. Pepatah mengatakan bahwa Siapa yang menguasai
pengetahuan dan teknologi komunikasi serta memanfaat-kannya dalam kehidupannya,
maka dialah pemenangnya. Perkembangan dalam teknologi komunikasi, membuat peralatan
komunikasi yang kita gunakan untuk dapat berkomunikasi dengan cepat dan berkualitas
dapat terpenuhi. Hal ini dapat dirasakan dewasa ini dengan pemanfaatan radio, TV, telepon,
fax, handphone, computer, laptop, jaringan internet, penggunaan satelit komunikasi dan
Sebagainya dapat membantu kebutuhan kehidupan manusia semakin mudah. Hal ini
membuat dunia seakan menjadi semakin sempit bahkan tanpa jarak, sehingga orang dapat
mendapatkan informasi yang sangat cepat dan mudah dari jarak yang sangat jauh sekalipun.
Indikasi perkembangan di bidang penyedia informasi juga nampak dengan munculnya
pemancar radio swasta dan TV swasta di berbagai daerah wilayah propinsi maupun
kabupaten di seluruh Indonesia. Bahkan di kota-kota propinsi sudah muncul beberapa TV
lokal yang sama-sama bersaing merebut pasaran pemirsanya, dengan warna sajian yang
didesain semenarik mungkin. Di masyarakat juga telah muncul banyak sekali semacam
lembaga PH (Production Hause) yang bekerja memproduksi berbagai kebutuhan yang
memerlukan keahlian dan keterampilan produksi program TV dan iklan serta kebutuhan
sejenis lainnya baik yang bersifat bisnis maupun untuk layanan masyarakat. Dengan
kemunculan berbagai lembaga penyiaran di setiap daerah, diperkirakan akan muncul pula
aturan yang membatasi radius siarnya, yaitu berkaitan dengan otonomi daerah
dimungkinkan akan menerapkan aturan-aturan untuk meningkatkan pendapatan asli
daerahnya, sehingga lembaga penyiaran harus didisain untuk bersifat lokal. Dengan kata lain
mereka yang melebihi batas radius suatu daerah, harus ada konsekuensi pajak daerah yang
dikenakan. Hal ini akan semakin memacu tumbuh dan berkembangnya lembaga penyiaran
lokal, karena lembaga penyiaran besar yang sifatnya sudah nasional akan terhambat dengan
aturanaturan daerah. Perkembangan tersebut membuka peluang bagi tenaga kerja bidang
penyiaran yaitu penyedia informasi yang akan disajikan melalui media komunikasi yang ada
baik melalui media cetak maupun elektronik seperti radio dan televisi. Oleh karena itu
sangat tepat bila sumber daya manusia Indonesia sebagian dipersiapkan menjadi orang
orang yang memiliki kompetensi di bidang komunikasi pada umumnya dan secara khusus
pada bidang Penyiaran dan Produksi Program Radio, TV dan Film. Pemerintah melalui
Depdiknas telah mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan penyiaran
guna menyediakan tenaga kerja tingkat menengah bidang penyiaran yang memiliki standar
kompetensi pada bidang penyiaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk mendukung
pencapaian kompetensi tersebut perlu disediakan buku sumber materi pembelajaran yang
berisi pengetahuan tentang sistem komunikasi, jurnalistik penyiaran, seluk beluk penyiaran
dan produksi program radio, TV dan film serta pengetahuan tentang kesehatan, keselamatan
dan keamanan kerja. Seorang tenaga kerja bidang penyiaran perlu memiliki pengetahuan
tentang sistem komunikasi dan perkembangannya mulai dari sistem tradisional, sistem
dengan kawat saluran maupun system yang menggunakan gelombang radio, gelombang

2
mikro sampai system yang menggunakan satelit. Demikian pula pengetahuan tentang
jurnalistik penyiaran yaitu pengetahuan dasar jurnalistik, jurnalistrik penyiaran radio, TV dan
film serta kemampuan menyampaikan informasi (Presentation Skills) secara lisan maupun
tertulis, dan pengetahuan tentang teknik wawancara. Pengetahuan-pengetahuan tersebut
akan mendukung pencapaian kompetensi sebagai seorang jurnalis penyiaran. Materi
pengetahuan tentang penyiaran radio diharapkan memberikan pengetahuan tentang
peralatan pemancar radio dan proses penyiarannya serta bagaimana mendisain dan
memproduksi informasi sebagai materi yang akan disiarkan melalui media radio. Pada
bidang pertelevisian dan perfilman, tenaga kerja dituntut memiliki pengetahuan tentang
peralatan studio TV dan film dan proses penyiaran informasinya serta bagaimana mendisain
program dan memproduksinya sampai siap untuk disiarkan melalui media TV dan film. Agar
dapat bekerja dengan baik, seorang tenaga kerja perlu pengetahuan tentang keselamatan
dan kesehatan kerja pada bidang penyiaran radio, TV dan film. Sebelum mempelajari
tentang pertelevisian dan perfilman seorang jurukamera khususnya sangat baik kalau
mempelajari terlebih dahulu tentang fotografi yang mendasari pengetahuan pengoperasian
kamera televisi dan film. Di samping menguasai pengetahuan yang telah disebutkan, agar
memiliki kompetensi standar sebagai SDM penyiaran radio, TV dan film siswa sangat perlu
belajar melalui praktek langsung di sekolah maupun di luar sekolah, untuk pembentukan
skills dan sikap sebagai seorang SDM penyiaran.

2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan penyiaran on air?
2) Bagaimana teknik dalam menjalankan siaran on air?
3) Apa saja hambatan dalam menjalankan sistem on air?
4) Apa kelebihan dari siaran On Air?

3. Tujuan
1) untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan siaran on air
2) untuk mengetahui dan mempelajari apa saja teknik dalam melakukan siaran on air
3) untuk mengetahui hambatan hambatan dalam penyiaran on air
4) untuk mengetahui kelebihan dari siaran OnaIR

3
Bab 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian On Air
On Air dalam pertunjukan memiliki pengertian mengudara atau sedang siaran langsung
maupun siaran dari hasil rekaman dalam kegiatan-kegiatan dalam program radio maupun
program lainnya. Dimana kegiatan bersifat On Air adalah acara yang dilakukan di dalam
rutinitas radio seperti program sedang tayang, baik dalam bentuk siaran langsung (live)
maupun hasil rekaman (taping). Bisa juga berbagai kegiatan yang diadakan di dalam radio
atau berhubungan dengan siaran radio tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang perlu kita ketahui sebelum “on air” atau masuk ke ruang siaran.
1. Songs played.
Kita harus tahu, jika perlu cek, daftar lagu yang harus, akan, atau siap diputarkan selama
siaran. Dalam acara request, kita harus tahu ketersediaan lagu yang diminta pendengar.

3. Current Affairs.
Kita, penyiar, hendaknya terus mengikuti berita–berita aktual, termasuk event-event dan
berita lokal, nasional, bahkan internasional. Wawasan kita harus tetap up to date. Maka,
penyiar wajib rajin baca, utamanya koran.

4. Prepare in advance.
Jangan sepelekan persiapan dan latihan. You need time to practice what you’re going to
say before you go on. Kita perlu waktu untuk melatih apa yang akan kita katakan sebelum
siaran, utamanya latihan baca berita –jika siaran berita— atau menyampaikan adlibs (iklan
baca).

5. Latihan
Latihan sebelum mengudara akan menambah rasa percaya diri, selain meminimalkan
kesalahan. Jika kita baca langsung berita atau info, tanpa latihan dulu, akan terdengar tidak
alamiah, it can often sound unnatural

4
6. Visualisasi.
Visualisasi dalam siaran radio adalah membayangkan pendengar ada di depan kita, seorang
diri, dan teman baik kita.

B. Teknik teknik Siaran On Air


Siaran langsung atau Live adalah siaran yang proses produksi sampai dengan pemancaran
dilakukan pada saat itu juga (real time). Contoh : upacara peringatan kemerdekaan RI, pada
tanggal 17 Agustus, siaran pandangan mata pertandingan sepakbola Indonesia vs Arab Saudi,
siaran langsung panggung musik dari Ancol dengan bintang Peterpan, dsb. Siaran langsung
dapat diselenggarakan di dalam studio atau di luar studio, tergantung dari acara yang akan
disiarkan secara langsung tersebut berada di mana. Misalnya acara tersebut adalah upacara
pengibaran bendera tgl 17 Agustus yang diadakan di halaman istana negara, maka crew radio
akan memasang studio mini di sana. Artinya peralatan audio yang dibutuhkan dibawa di
istana negara termasuk pesawat pemancar untuk mengirim sinyal acara ke stasiun induk untuk
disebarluaskan ke seluruh wilayah jangkauan pemancar. Ilustrasi siaran langsung pandangan
mata HUT RI di Istana Negara Pada siaran langsung peralatan yang dibawa minimal adalah
mic, mixer audio, amplifier, alat perekam tape recorder/kaset recorder, Kaset player dan
pesawat pemancar lengkap dengan antenenya. Peralatan pendukung seperti kabel,power kabel
audio dan genset. Crew secara minimal harus ada reporter yang melaporkan pandangan
matanya satu atau dua orang, operator dan tenaga teknik. Reporter melaporkan apa yang
dilihat dan jalannya upacara didepan mic yang dihubungkan ke mixer pada mixer dicampur
dengan suara musik (perjuangan). Output mixer disalurkan ke amplifier untuk diperkuat dan
disalurkan ke tape recorder untuk direkam dan ke pemancar untuk dipancarkan kestudio pusat
melalui antene directional dan langsung diterima antene stasiun pusat dan diteruskan ke
pemancar pusat untuk disiarkan secara luas.
Kru yang sudah mendapat pelatihan serta pembelajaran dasar mengenai cara kerja alat-alat
pendukung broadcast, seperti switcher, kamera, kabel dan berbagai alat lainnya, akan ikut
membantu produksi acara-acara yang ada di Unversitas Widyatama. Peran kru sangat krusial
untuk membantu menjaga kelancaran acara-acara tersebut.
Kamera yang digunakan dua sampai empat kamera, disesuaikan dengan kebutuhan
pengambilan gambar. Kru yang akan mengoperasikan kamera akan melakukan brifing singkat
5
terlebih dahulu mengenai jenis gambar yang akan diambil masing-masing kamera.
Cameraman memiliki satu orang sebagai operator kamera dan satu orang asisten Cameraman
yang membantu, untuk mengambil cadangan baterai ataupun bantuan bila ada kendala teknis
pada kamera.
Kru yang mengoperasikan komputer juga wajib menjaga status streaming tetap aktif dan
wajib melaporkan pada kepala teknisi bila terjadi gangguan streaming atau kendala pada
komputer. Masing-masing satu orang kru di switcher dan komputer. Sama dengan
Cameraman, untuk acara yang berdurasi lebih dari 3 jam maka dibutuhkan operator cadangan
untuk berganti giliran.
Pengoperasian switcher dan komputer serta Cameraman ini diawasi secara langsung oleh
editor dan kepala produksi. Kepala produksi bekerja sama dengan dua operator, menyiapkan
dan mengarahkan Cameraman mana yang akan ditampilkan gambarnya. Setiap kamera diberi
sandi nomor untuk memudahkan komunikasi dan pengarahan. Selain kepala produksi, editor
juga ikut mengawasi proses pengambilan gambar.? Komunikasi untuk seluruh kru
menggunakan HT atau handy talkie.
Setting di antaranya menaruh posisi kamera, peletakan komputer serta switcher,
pemasangan kabel dan konektor dan termasuk didalamnya menguji peralatan dan melakukan
simulasi.
Format untuk setiap acara di GSG adalah, tiga orang kru di lantai 1, dan 2 orang kru di
operator komputer serta switcher di lantai 2, 2 hingga tiga orang kru sebagai runner dan 2
Cameraman tambahan. Serta satu orang kru untuk operator audio. Untuk tugas masing-
masing bagian akan dijelaskan di paragraf selanjutnya.
Untuk live streaming skemanya dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut. Output
dari 2 kamera atau lebih masuk ke switcher. Lalu dari switcher masuk ke dalam komputer.
Komputer merekam gambar serta meneruskan streaming ke kanal Youtube Utama TV.
Sedangkan untuk live on air, tinggal mengambil siaran Youtube dari komputer atau laptop,
kemudian masuk ke input komputer on air.

C. Kelebihan siaran On Air


Kelebihan sistem ini adalah lebih ringkas dan murah, peralatannya dapat didapatkan
dengan mudah, serta live dapat dilakukan dimana saja sepanjang ada koneksi internet yang
memadai. Sistem ini juga tidak membutuhkan satelit atau teknologi lain yang rumit. Untuk
acara yang berlangsung lebih dari 3 jam, maka Cameraman yang digunakan untuk tiap
kamera adalah 2 sampai 3 orang Cameraman, yang berganti giliran tiap satu jam atau sesuai
6
dengan kebutuhan. Kru yang bertugas sebagai Cameraman akan menentukan sendiri jadwal
mereka serta menyesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan untuk yang berada di meja
operator di lantai dua GSG akan mengoperasikan switcher, sebuah alat yang berfungsi untuk
memilih kamera mana yang akan tampil di layar. Lalu ada juga operator untuk komputer yang
mengoperasikan software Vmix untuk kebutuhan tampilan grafis seperti titling atau
kebutuhan tampilan Powerpoint dari sumber terpisah.
Untuk acara tertentu, dibutuhkan kru lain yang bertempat di studio Utama TV untuk
menjaga kelancaran siaran live streaming. Kru yang akan bertugas di sini mendapat arahan
secara khusus oleh kepala teknisi. Kru untuk live streaming ini biasanya dibutuhkan bila ada
acara yang dilakukan di luar kota dan membutuhkan live streaming serta live on air di channel
Youtube Utama TV.
Indonesia sebenarnya telah tertinggal dalam penerapan teknologi siaran digital. Berdasar
kesepakatan International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa pada 2006, batas akhir
dihentikannya siaran analog (analog switch off/ASO) kemudian penyiaran digital
dilaksanakan sepenuhnya oleh seluruh negara anggota ITU adalah 17 Juni 2015.

Migrasi siaran televisi analog ke digital ayau disebut Analog switch off bisa menghemat pita
frekuensi hingga 112MHz. Ketersediaan frekuensi setelah migrasi siaran dari televisi analog
ke digital juga akan berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia. Masyarakat
bisa mendapatkan jaringan internet yang sangat cepat dengan 5G.. Melalui TV digital,
masyarakat akan mendapat manfaat berupa kualitas siaran gambar dengan resolusi tinggi dan
suara yang lebih jernih.Tak hanya itu saja, pilihan saluran televisi yang bisa dinikmati juga
tersedia lebih banyak. Masyarakat bisa menikmati manfaat tersebut secara gratis, karena
proses digitalisasi penyiaran ini dilakukan pada penyiaran tetap tidak berbayar (free to
air/FTA).

D. Manfaat TV Digital
 Kualitas siaran yang lebih stabil dan tahan terhadap gangguan (interferensi, suara
dan/atau gambar rusak, berbayang, dsb).
 Memungkinkan siaran dengan resolusi HDTV secara lebih efisien.
 Kemampuan penyiaran multichannel dan multiprogram dengan pemakaian kanal
frekuensi yang lebih efisien.
 Kemampuan transmisi audio, video, serta data sekaligus.

7
Kendala merupakan hal yang juga diantisipasi selama acara live. Karena itu ada juga kru
yang bertindak sebagai runner atau asisten teknisi yang membantu bila terjadi kendala teknis
seperti kabel atau audio, atau pun juga membantu kebutuhan logistik produksi. Kru yang
ditugaskan sebagai runner atau asisten ini berjumlah 2 hingga 3 orang.
Namun kru yang bertindak sebagai runner juga dapat menggantikan Cameraman ataupun
operator lainnya bila diperlukan. Contohnya bila ada acara di hari kuliah reguler dan
Cameraman berhalangan karena ada kuliah, maka harus mencari pengganti dari sesama kru.
Hal ini sudah lumrah dilakukan setiap kali ada acara yang berlangsung saat ada kuliah reguler.

8
BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan
Siaran langsung atau Live adalah siaran yang proses produksi sampai dengan pemancaran
dilakukan pada saat itu juga (real time). Kelebihan sistem ini adalah lebih ringkas dan murah,
peralatannya dapat didapatkan dengan mudah, serta live dapat dilakukan dimana saja
sepanjang ada koneksi internet yang memadai

9
DAFTAR PUSTAKA
Morissan. (2011). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio Dan Televisi.
Jakarta: Kencana.
Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
udiman, Ahmad. (2014). Penataan Lembaga Penyiaran Komunitas Dalam Aktivitas Penyiaran
di Indonesia. Jurnal Politica Vol 5/1 Hal. 75
Dominick, Joseph, dkk. (2011). Broadcasting, cable, internet and Beyond: An Introduction to
Modern Electronic Media 7th Edition. USA: McGraw Hill.
Eastman, Susan Tayler. (1985). Broadcast/Cable Programming: Strategy and Practices.
California: Wadsworth Publishing Company.
Effendi, Onong Uchayana (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hasandinata, Neti Sumiati. (2014). Peran Pengelola Radio Komunitas dalam
Mengembangkan Siaran Kearifan Lokal. Jurnal Penelitian Komunikasi Vol 17/2 Hal.
175.
Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Lilis CH, Dede dan Nova Yuliati. (2012). Mengusung Radio Komunitas sebagai Basis
Kearifan Lokal. Prosiding Seminar Nasional Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan
Lokal 26 September 2012, Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto.

10

Anda mungkin juga menyukai