Anda di halaman 1dari 5

4.

Fungsi media
Manusia memanfaatkan media untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya. Dengan itu, manusia mampu berkembang
menjadi makhluk yang terus berevolusi. Media menjadi bagian tak
terpisahkan dari perkembangan budaya manusia. Menurut Campbell
(2007) Dengan keberadaannya, media memiliki berbagai fungsi.
a. Fungsi informasi.
Manusia membutuhkan informasi untuk memuaskan rasa ingin tahu,
dan lebih memahami bagaimana menyesuaikan diri dengan dunianya.
b. Fungsi instruksional.
Beberapa media hadir untuk menumbuhkan pengetahuan dengan
memberikan manfaat pembelajaran, bukan hanya menyampaikan
informasi.
c. Fungsi sosial.
Media dapat mendekatkan manusia, dan menciptakan ruang maya
bagi mereka untuk bersosialisasi.
d. Fungsi hiburan.
Kita semua menggunakan media untuk memberikan hiburan, yang
semata-mata untuk membantu kita rileks.

5. Industri Audio Visual


a. Perkembangan teknologi
Subsektor ekonomi kreatif memberikan andil yang sangat besar
terhadap penyebaran informasi. Industri televisi dan radio dianggap
berakhir karena gempuran teknologi digital. Namun ternyata akses
terhadap konten televisi dan radio lebih mudah dan merata di
Indonesia meski tidak se-mobile gadget. Hal inilah yang membuat
kedua media informasi konvensional tersebut tak lekang oleh waktu.
Hadirnya internet menjadi tantangan tersendiri bagi industri televisi
dan radio di Indonesia saat ini. Keberadaan radio streaming misalnya,
tidak hanya menjadi akses sebuah perangkat yang praktis, namun
juga membebaskan pendengar dari biaya apapun.

Beradaptasi dengan membuat program televisi dalam platform digital


menjadi cara inovasi dan memperkaya kreativitas. Free To Air (FTA)
merupakan siaran yang berasal dari stasiun televisi dengan saluran

43
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
yang tidak terenkripsi, sehingga semua orang dapat menonton
dengan perangkat merk apapun, serta tidak perlu berlangganan
seperti televisi berbayar. Provider akan menerima pendapatan dari
kerjasama dengan pihak ketiga, itulah alasannya kenapa televisi
nasional selalu diselingi iklan berbagai produk.

Tipe siaran Free To Air ini hadir pada kanal UHF analog dan digital
serta spektrum tayangan via satelit. Penyiaran menggunakan
multimedia jaringan internet atau over the top (OTT) adalah salah
satu cara televisi untuk bertahan. Cepatnya perkembangan digital
tidak berarti menandakan akhir dari industri televisi di Indonesia.

Perkembangan OTT TV sendiri berpangkal pada populernya konten


video sharing. Industri kembali menyadari potensi yang dapat
dikembangkan dari jaringan ini. Berbeda dengan Television on
Demand (ToD) atau TV Internet, OTT TV adalah siaran konten televisi
melalui jaringan internet dengan bandwidth lebar yang dapat diakses
langsung di perangkat televisi.

Selain dapat diakses langsung oleh TV, kualitas piksel yang


ditampilkan oleh OTT TV berkualitas 720p DVD video bahkan hingga
1080p setara dengan kualitas Blue Ray untuk HD TV. Selain itu, OTT
TV juga bisa merekam acara TV favorit, bahkan acara yang belum
ditayangkan atau menonton acara TV pada saat mesin merekam.
Kegiatan menonton TV internet lain atau dari website lain dapat
dilakukan secara bersamaan. Disamping itu OTT TV dapat dipakai
untuk menelepon, memesan lagu baik lagu dengan lirik atau karaoke
dan berpatisipasi secara langsung dalam voting dengan menekan
remot. Intinya adalah OTT TV merupakan sarana komunikasi,
informasi dan hiburan terkini dalam satu paket. Dan semuanya dapat
dilakukan langsung di TV tanpa melalui komputer.

Menonton film tidak lagi menjadi monopoli bioskop. Masyarakat


memiliki pilihan untuk mengakses film secara instan dengan berbagai
layanan dan platform. Bisnis film dunia sudah memasuki kompetisi

44
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
denga kehadiran layanan SVoD (streaming video on demand) atau
bisa juga disebut VoD.

Dalam dua dekade terakhir industri perfilman global sedang


mengalami transformasi. Penyedia layanan SVoD merangkak naik
meraup keuntungan dari segmen pasar penonton film bioskop.

b. Industri dan profesi


Kehadiran radio, televisi dan industri film dengan konten lokal memiliki
peran penting dalam mengubah ketidakseimbangan fungsi media
mainstream dalam mengangkat isu-isu lokal. Dengan pendekatan ini,
diharapkan dapat menampilkan budaya daerah serta peristiwa lokal
dengan menyentuh kehidupan nyata masyarakat setempat. Tujuan
dari kegiatan ini agar dapat merepresentasikan identitas budaya
masyarakat daerah dengan muatan budaya dan identitas yang
berbasis kearifan lokal. Keragaman yang dimiliki budaya di Indonesia
merupakan potensi yang luar biasa sebagai ide kreatif untuk dapat
diolah menjadi konten informasi audio visual.

Perkembangan dengan melandaskan keragaman budaya serta potensi


lokal akan memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat langsung
sebagai sumber daya manusianya. Kebutuhan pekerja kreatif sebagai
profesi akan lebih merata. Profesi di industri radio, televisi dan film
sudah memiliki standar yang bisa dikejar oleh masyarakat
sebagaimana sudah tercantum dalam peta okupasi profesi.

c. Profil technopreneur
Bagaimana dengan peluang pasar dan usaha, serta profesi dalam
dunia industri di bidang broadcasting dan perfilman?. Dengan semakin
berkembangnya teknologi serta industri, akses terhadap profesi
menjadi semakin mudah. Masyarakat bisa mengembangkan diri dan
menciptakan jaringan untuk berlatih, mengembangkan keterampilan
untuk terlibat sebagai pekerja di bidang broadcasting dan perfilman.

Pelatihan dibidang broadcasting dan perfilman sudah banyak


disediakan oleh badan-badan pelatihan. Dengan mengikuti pelatihan,

45
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
masyarakat bisa terjun langsung di industri tersebut. Yang penting
adalah bagaimana menumbuhkan jiwa entrepreneur dibidang
broadcasting dan perfilman. Dengan semangat ini, tidak
menggantungkan diri pada kesempatan kerja. Sebagai individu yang
tangguh, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dengan
memanfaatkan teknologi sebagai basis pengembangan usaha.

Profesi dibidang broadcasting dan perfilman sendiri sangat beragam


sesuai dengan peta okupasi profesi. Untuk lulusan SMK berada pada
level 2, yang ragam profesinya seperti dibawah.
Profesi dibidang Broadcasting radio level 2:
1) Presenter/announcer /anchor (news reader, continuity presenter)
2) Radio promotion staff
3) Radio event / off-air staff
4) Radio traffic staff
5) Program staff / staff siaran
6) Production operator
7) IT engineer
8) Creative production
9) Operator siaran /
10)Broadcast console operator
Profesi dibidang Broadcasting Televisi level 2:

1) Engineer technician
2) Production secretary
3) Production assistant
4) Traffic/contiunity assistant
5) Videographer assistant 2
6) Casting director assistant 2
7) Camera operator assistant 2
8) Lighting assistant 2
9) Desk assistant
10) Scenic designer assistant 2
11) Makeup artist assistant 2

46
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1
Profesi dibidang Produksi Film level 2:

1) Asisten Juru Lampu (asisten Gaffer)


2) Asisten Grip
3) Property Buyer
4) Production Runner
5) Post Production Runner
6) Sound Report
7) Extras
8) Rotoscoping Entry Level
9) Mono chromakey Operator
10)Motion Capture Operator
11)Casting Coordinator
12)2D & 3D Animation Entry Level
13)Entry Level artist

47
dasar-dasar broadcasting dan perfilman kelas X SMK/ MAK
semester 1

Anda mungkin juga menyukai