Agung Prabowo
Dosen Ilmu Komunikasi - UPN Veteran Yogyakarta
Abstrak
Migrasi TV digital masih menyimpan banyak pertanyaan yang belum ditemukan
jawabannya. Perkembangan terakhir Lembaga Penyiaran Penyelenggara Penyiaran
Multipleksing (LP3M) di 7 zona sudah ditetapkan. Masih tersisa 8 zona yang lain.
Pemenang penyelenggara multipleksing adalah pelaku broadcasting yang saat ini
menguasai pertelevisian di Indonesia. Investasi membangun multipleksing yang akan
berfungsi memancarkan sinyal digital ini merupakan kunci dalam bisnis TV digital.
Semua broadcaster harus menyewa untuk bisa siaran. Hal inilah yang menimbulkan
masalah bagi TV lokal maupun komunitas. Untuk menyewa mux (multipleksing)
angkanya diperkirakan 40 juta per bulan. Belum lagi mereka harus berinvestasi
peralatan untuk program yang berbasis digital. Untuk permasalahan ini diperlukan
campur tangan pemerintah. Harus ada regulasi yang melindungi pelaku yang lemah
dari sisi permodalan, namun memiliki keberpihakan kepada masyarakat seperti TV
komunitas.
Abstract
Digital TV migration still save a lot of questions that have not found the answer. Recent
developments The Institution of Broadcasting Services Multiplexing (LP3M) in 7 zones
have been established. Remaining 8 other zones. Winners multiplexing organizers are
actors who currently control the broadcasting of television in Indonesia. Investments that
will build multiplexing function emits a digital signal is a key in the digital TV business.
All broadcasters must hire to be broadcast. This has caused problems for local and
community TV. For rent mux (multiplexing) estimated the figure of 40 million per month.
Not to mention they have to invest in equipment for digital-based programs. For this
problem required government intervention. There should be regulations that protect the
weak actors from the capital side, but has a bias to the community such as community TV.
sekitar 2,5 jam. Selebihnya aktivitas yang ini memungkinkan munculnya era
berhubungan dengan media dilakukan konvergensi TV. Namun untuk memasuki
melalui tablet maupun smartphone. era konvergensi TV perlu perubahan
Melihat perubahan teknologi budaya mengkonsumsi media.
serta perilaku konsumsi media itulah Dilihat dari sifat penggunaannya,
mendorong pemerintah mengeluarkan jenis penyiaran sebenarnya ada empat.
kebijakan migrasi penyiaran analog Pertama, TV Tradisonal, yaitu penyiaran
ke digital. Hingga Agustus 2012, televisi yang seperti dikonsumsi saat ini.
langkah pemerintah untuk memasuki Televisi hanya ditonton tanpa variasi
era penyiaran digital, dilakukan aktivitas yang lain. Kedua Hibryd TV,
melalui Peraturan Menteri Kominfo yaitu siaran yang bersamaan antara
No. 05 tahun 2012 dengan mengadopsi TV dan internet. Internet diharapkan
standar penyiaran televisi digital akan bisa bridging dengan TV. Perilaku
terestrial Digital Video Broadcasting - masyarakat dalam mengkonsumsi
Terrestrial second generation (DVB-T2). TV dan internet berbeda. Mereka
Sebelumnya, melalui Keputusan Menteri Mengkonsumsi internet bisa enam jam
Komunikasi dan Informatika Nomor: lebih. Sementara nonton TV hanya
07/P/ M.KOMINFO/3/2007 tanggal 21 berkisar satu jam saja. Penyiaran hibryd
Maret 2007 tentang Standar Penyiaran dilakukan Untuk memenuhi perilaku
Digital Terestrial untuk Televisi Tidak yang seperti ini, sehingga mereka
Bergerak di Indonesia, pemerintah yang sedang main internet bisa juga
menetapkan standar DVB-T (Digital Video melakukan aktivitas menonton TV. Ketiga
Broadcating-Teresterial) sebagai standar TV Interaktif yaitu penyiaran yang tidak
penyiaran televisi digital teresterial tidak hanya satu arah, tetapi bisa digunakan
bergerak di Indonesia. dua arah. Penonton TV bisa melakukan
Keunggulan DVB-T2 dibanding interaksi dengan program yang sedang
DVB-T atau teknologi digital terrestrial ditonton. Keempat TV Konvergensi,
television (DTT) yang lain di antaranya yaitu penyiaran konvergensi tidak hanya
adalah sinyal yang lebih kuat sehingga berbasis internet tetapi juga berbasis IT
bisa diterima oleh antena in door maupun platform lain seperti misalnya di smart
out door. Bisa digunakan untuk siaran phone, mobil. Penyiaran ini akan mampu
berkualitas Standard Definition TV, High menyesuaikan adanya berbagai macam
Definition TV (HDTV), mobile TV secara device yang ada di masyarakat untuk
bersamaan, coverage-nya lebih luas, menerima siaran TV, termasuk mobile TV.
power device reciever-nya lebih hemat Saat ini sepertinya masyarakat Indonesia
dan sebagainya. Teknologi DVB-T2 masih berada pada TV Tradisional.
Gambar 1.
Sifat Teknologi Penyiaran
Sementara sesuai dengan saluran yang lainnya seperti receiver (Set Top
yang digunakan, teknologi penyiaran Box) maka siaran ini belum banyak
digital dapat digolongkan ke dalam tiga diketahui oleh masyarakat. Kondisi ini
jenis, yaitu penyiaran digital melalui menimbulkan dilema di pihak LP3M.
satelit, penyiaran digital melalui kabel Perangkat pemancar digital yang
optik dan penyiaran melalui frekuensi memakan investasi tidak sedikit (konon
radio (terestrial). Dilihat dari potensi hingga 400 Milyar Rupiah) belum bisa
teknologinya, penyiaran melalui dimanfaatkan secara optimal. Untuk
kabel optik sebenarnya lebih unggul menjaga dari ancaman kerusakan, biaya
dibanding yang lain, karena teknologi ini pemeliharaan pemancar inipun tidak
memungkinkan adanya menu interaktif. sedikit (30 – 60 juta per bulan).
Namun apabila saat ini yang menjadi Masyarakat pun masih belum benar-
topik diskusi yang hangat adalah benar paham mengenai penyelenggaraan
penyiaran terestrial, hal ini tidak terlepas penyiaran digital. Informasi yang
dari sifat frekuensi ini yang merupakan disosialisasikan lebih berisi mengenai
domain publik. Wilayah publik inilah keuntungan dari kualitas gambar pe
yang menjadi alasan harus adanya aturan nyiaran digital. Sementara pemahaman
main serta kebijakan yang dapat menjaga mengenai device-nya (pesawat televisinya)
kepentingan publik selain kekuatannya belum dipahami secara baik. Situasi
dalam membentuk masyarakat informasi. ini sering dimanfaatkan oleh penjual
Sifat publik ini juga menjadikan proses pesawat televisi untuk menghabiskan
migrasi penyiaran tidak bisa berjalan stok penjualan televisi analog. Sementara
mulus sesuai dengan tahapan yang sudah informasi yang memadai mengenai
ditetapkan. spesifikasi televisi yang kompatibel
Ketidakmulusan tahapan sesuai dengan teknologi penyiaran digital
yang sudah ditetapkan terlihat dari sepertinya sengaja tidak diberikan oleh
realisasi yang terjadi hingga pertengahan penjual pesawat televisi.
tahun 2013 ini. Sesuai dengan roadmap Langkah proses digitalisasi pe
migrasi penyiaran digital, pada tahun nyiaran televisi di Indonesia sebenarnya
2012 mestinya swich off sudah dimulai terlihat dari adanya Peraturan Menteri
di DKI Jakarta dan daerah ekonomi Komunikasi dan Informatika Nomor :
maju seperti Jawa Barat, Jawa Tengah 27/P/M.Kominfo/8/2008 tentang Uji
dan Jawa Timur. Langkah pelelangan Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran
Lembaga Penyiaran Penyelenggara Televisi Digital, tertanggal 5 Agustus
Penyiaran Multipleksing (LP3M) sudah 2008. Dalam peraturan menteri tersebut
dilakukan. Pemenang LP3M sudah digariskan uji coba yang akan dilakukan
ditetapkan. Hardiyanto Saroso, sekretaris mengubah pola penerimaan televisi
perusahaan SCTV yang menjadi salah pelanggan. Dalam uji coba yang dilakukan,
satu LP3M yang memenangkan di zona ada beberapa hal yang akan dievaluasi,
DKI dan Jawa Timur mengaku bahwa antara lain model penyelenggaraan
pihaknya sudah menyiapkan perangkat siaran televisi digital, model regulasi
pemancar digital (multyplexer) sejak uji dan kelembagaan, program siaran dan
coba 2008 dan sudah bersiaran rutin sejak fitur layanan televisi digital, serta kinerja
September 2012. Namun karena belum perangkat dan sistem.
ada kesiapan perangkat pendukung
Semua negara harus telah mene 2012, China tahun 2012, UK Oktober 2012,
tapkan tahun migrasi dari siaran analog ke Brunei Juni 2014, Malaysia Desember
digital. Negara-negara maju di Eropa dan 2015, Singapura tahun 2015, Thailand dan
Amerika Serikat bahkan telah mematikan Pilipina 2015, sementara Vietnam tahun
siaran analog (analog switch-off) dan 2020 (http://www.tvdigital.kominfo.
beralih ke siaran digital. Kondisi global go.id). Indonesia merencanakan switch
menunjukkan bahwa 85% wilayah dunia off pada 2012. Namun rencana tersebut
sudah mulai mengimplementasikan sepertinya masih belum jelas mengingat
televisi digital. Jepang melakukan analog hingga pertengahan 2013, analog switch off
switch off pada Juli 2011, Korea Desember belum bisa dilaksanakan.
Rangkaian kegiatan yang telah Agustus 2009, Menteri Kominfo waktu itu,
dilaksanakan dalam rangka migrasi Muhammad Nuh, meresmikan uji coba
siaran analog ke digital di antaranya: soft lapangan siaran digital untuk penerimaan
launching uji coba siaran TV digital di TV bergerak (Mobile TV) yang dilakukan
wilayah Jabodetabek oleh Wakil Presiden oleh Konsorsium Tren Mobile TV dan
Jusuf Kalla pada tanggal 13 Agustus Konsorsium Telkom – Telkomsel –
2008 di TVRI. Kemudian secara resmi Indonusa. Pada awal tahun 2010, Menteri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Komunikasi dan Informatika, Tifatul
melakukan Grand Launching uji coba Sembiring meresmikan uji coba lapangan
siaran TV digital pada tanggal 20 Mei 2009, penyiaran TV digital untuk wilayah
bertepatan dengan Hari Kebangkitan Bandung dan sekitarnya. Pada kegiatan
Nasional yang pelaksanaannya dipu yang dilaksanakan di Sasana Budaya
satkan di Studio SCTV Jakarta. Kegiatan Ganesha tersebut, sebanyak kurang
uji coba ini merupakan hasil kerjasama lebih 1000 set top box diberikan kepada
antara pemerintah dengan Konsorsium masyarakat Bandung sebagai bentuk
TV Digital Indonesia (KTDI) yang sosialisasi dan dukungan pemerintah
anggotanya terdiri dari 6 TV swasta dalam mensukseskan migrasi dari
nasional yang ada di Indonesia (SCTV, penyiaran TV analog ke TV digital.
TransTV, Trans7, ANTV, TVOne and Pengalaman di negara lain dalam
Metro). Kemudian pada tanggal 3 melakukan migrasi penyiaran analog ke
digital menunjukkan banyak hal yang data saat ini di Indonesia terdapat
harus dipikirkan dan dikelola secara 11 TV berizin siaran nasional, 97 TV
cermat. Di Inggris misalnya, persiapan berizin regional, 30 TV berlangganan (60
untuk proses tersebut dilakukan selama 17 persen TV kabel, 20 persen satelit dan
tahun dengan mengadakan sekian serial 20 persen Terestrial) serta ada sekitar
studi mendalam dan simultan tentang 300 izin baru yang tak terlayani karena
perilaku penonton, daya beli masyarakat, sudah tak tersedia lagi kanal TV (Antara
cost benefit analysis, aksesibilitas masya News, 2008). Teknologi penyiaran
rakat terhadap teknologi tersebut, digital kemudian menjadi jawaban yang
kesiapan teknologi, standardisasi tekno masuk akal karena teknologi ini dapat
logi, sampai pada serangkaian regulasi memperbanyak kanal televisi.
yang harus dipersiapkan untuk menga Teknologi penyiaran televisi digital
turnya. Bahkan di Inggris, juga diper sangat berbeda dengan teknologi televisi
siapkan langkah-langkah jangka panjang analog yang ada selama ini. Teknologi
untuk mengelola pesawat TV analog televisi digital akan mengakibatkan
yang tidak dipakai lagi oleh masyarakat. konvergensi media yang semakin tajam
Bagi pelaku industri penyiaran, dan intensif. Konvergensi tersebut tidak
migrasi ke TV digital ini tidak ubahnya hanya terjadi di dalam aspek teknologinya
seperti meninggalkan rumah sendiri yang saja melainkan juga akan terjadi pada
sudah dibangun nyaman dan lengkap, tataran pengelolaan dan implikasinya.
untuk selanjutnya harus menyewa rumah Konvergensi teknologi penyiaran digital
orang lain yang harga sewanya tidak sekaligus akan membawa implikasi
murah’. Menurut perhitungan kasar salah sosial, politik dan ekonomi di bidang
satu LP3M, harga sewa mux berkisar 40 penyiaran yang sangat siginifikan. Seperti
juta rupiah setiap bulannya. Artinya ditegaskan oleh Tadayoni & Skuby (1999)
broadcaster harus menyediakan dana berikut ini:
sebesar itu untuk tetap bisa memancarkan Technological innovations like digi
programnya. Bagi pemain besar di dunia talization, audio and video coding
penyiaran, dana sebesar ini tentu bukan technologies computerization and
masalah. Hal ini menjadi masalah ketika broadband infrastructure, such as cable
and satellite networks , make service
ditimpakan kepada TV lokal serta TV
provision across the sectoral boundaries
komunitas yang sebenarnya mulai possible. This Also imposes new political
bergairah. Permasalahannya adalah and regulatory challenges and makes
bagaimana masa depan TV lokal dan TV re-thinking and re-design of existing
komunitas di era digital? regulatory framework for communication
anecessity (Reza Tadayoni and Knud
Erik Skouby, 1999, Telecommunications
Model Bisnis TV Digital
Policy 23, 175-199).
Keputusan pemerintah untuk me
ngadopsi teknologi penyiaran digital Beberapa keuntungan utama
menggantikan teknologi televisi analog dari pemakaian sistem digital pada
memang dapat dipahami. Teknologi dunia televisi, adalah : (1) Kualitas
penyiaran digital telah menjadi tren transmisi meningkat karena sinyal-
teknologi global sehingga harus diikuti sinyal digital tidak terlalu rentan
apabila bangsa Indonesia tidak ingin terhadap gangguan dan distorsi, (2)
tertinggal dan terkucil. Sementara itu, berlimpahnya saluran (channel), yang
Dari gambar di atas tampak memung program siaran atau Lembaga Penyiaran
kinkan munculnya pemain-pemain baru Penyelenggara Program Siaran (LP3S),
dalam bisnis penyiaran televisi digital multiplekser/ Lembaga Penyiaran Pe
terestrial. Pemain-pemain baru itu nyelenggara Penyiaran Multipleksing
adalah penyedia konten, penyelenggara (LP3M) dan penyedia menara dan pe
rangkat. Semakin banyaknya pemain secara bisnis lebih visible dan menjanjikan,
dalam bisnis penyiaran digital terestrial isu untuk menjadi LP3M lebih seru
ini menjadi semakin berkurang kemung daripada isu tentang LP3S.hingga saat ini
kinan monopoli dari hulu sampai ke isu untuk menjadi LP3S berhembus tidak
hilir bisnis televisi. Idealnya dengan sekencang LP3M.
berkurangnya monopoli secara alamiah Pembagian blok dalam model gambar
ini akan meningkatkan kinerja bisnis di atas diharapkan akan menghasilkan
dalam industri televisi digital. efisiensi biaya (cost), fokus atas bisnis
Konten, akan diproduksi oleh pe sesuai dengan fungsi-fungsinya dan ter
nyedia jasa produksi content siaran jadi kompetisi yang sehat antara para
televisi. Penyedia jasa produksi konten pemainnya. Penyelenggara program
ini bisa individu ataupun kelompok. siaran dan penyelenggara Multiplekser
Program Siaran, merupakan gabungan yang juga sebagai pemegang Hak Peng
dari kontent-konten yang disusun gunaan Frekuensi memiliki lisensi tersen
berdasarkan jadwal tertentu dan diri dan tidak harus dimiliki oleh satu
disiarkan. Multiplekser, merupakan badan hukum tertentu.
sistem perangkat untuk menya Izin penyelenggaraan multiplekser/
lurkan beberapa program siaran dari transmisi akan diberikan melalui me
para Penyelenggara Program Siaran kanisme seleksi atau lelang (beauty
yang kemudian dipancarkan kepada contest). Izin penyelenggara Program
masyarakat/penonton melalui suatu Siaran berlaku untuk wilayah jang
perangkat transmisi. Transmisi meru kauan siaran sesuai wilayah jangkauan
pakan perangkat untuk meman siaran yang tercantum dalam IPP
carkan siaran dari multiplekser kepada setiap Penyelenggara Program Siaran,
masyarakat/penonton dengan meng sedangkan izin Penyelenggara Multi
gunakan media spectrum frekuensi radio. plekser berlaku untuk satu zona layanan.
Perangkat penerima, dapat berupa
Dalam satu wilayah jangkauan
pesawat penerima televisi digital atau
siaran, Penyelenggara Multipleks
pesawat penerima televisi analog yang
hanya boleh menggunakan satu kanal
dilengkapi dengan set top box (STB).
frekuensi. Penyelenggara Program Siaran
Dilihat model bisnisnya, pelaku (PS) Swasta hanya boleh menyiarkan
utama dalam sistem penyiaran semacam satu program siaran yang disalurkan
itu terletak pada Lembaga Penyiaran melalui Penyelenggara Multipleks yang
Penyelenggara Program Siaran (LP3S) beroperasi dalam wilayah jangkauan
dan Lembaga Penyiaran Penyelenggara siaran sebagaimana tercantum pada IPP
Penyiaran Multipleksing (LP3M). Dari yang dimiliki PS tersebut. Tidak boleh ada
keduanya,LP3M lah yang memiliki kepemilikan silang pada Penyelenggara
‘kuasa’ dalam penyelenggaraan siaran. Multipleks dalam 1 (satu) zona layanan.
Oleh karenanya tidak mengherankan
Tujuh dari 15 zona layanan telah
ketika proses pelelangan penyelenggara
dilakukan pelelangan. Pemenang pada
multiplekser menjadi isu penting dalam
masing-masing zona tersebut dalam tabel
proses migrasi TV digital. Nantinya
berikut :
semua LP3S harus menyewa LP3M agar
dapat menyelenggarakan siaran. Karena