2022 di Indonesia
NIM : 153210070
Kelas : IK-B
Menurut Henry Jenkins yang dikutip dari Journal of the Cultural Logic of Media
Convergence (2004), menyatakan bahwa internet adalah pendukung utama pertumbuhan
konvergensi media yang memiliki kemungkinan menyatukan berbagai media tradisional
yang dapat diakses melalui internet. Dalam aspek lainnya, masyarakat menjadi mudah
dalam mengakses informasi, berita, konten, hiburan, dan yang lainnya. Hal ini juga
diperkuat dengan teori yang dikemukakan oleh Henry Jenkins juga pada tahun 2006 yang
menyatakan bahwa konvergensi adalah kata yang mengatur untuk menggambarkan
perubahan teknologi, industri, budaya, dan sosial yang bergantung pada siapa yang
berbicara dan apa yang mereka pikir mereka sedang membicarakannya.
Perubahan dan peralihan sebuah media terjadi ketika adanya batasan dengan berbagai
media tidak terlihat, dan akhirnya menciptakan sebuah media baru unggulan yang tungal,
dan perubahan tersebut mengubah semua elemen informasi yang ada pada media
sebelumnya menjadi berteknologi digital. Konvergensi dinilai menjadi penting dalam
kemajuan sebuah negara, karena ketika perubahan terjadi pada TV akan memunculkan
TV yang berkualitas dengan gambar dan suara yang lebih baik, serta mempersiapkan
akses 5G yang efektif di indonesia. Konvergensi ini memungkinkan terjadinya
diversifikasi menjadi multikanal dan terkoneksi langsung dengan internet yang disebut
sebagai media baru. Selain itu informasi menjadi lebih mudah mendapatkan akses dan
penyebarannya semakin mudah dan cepat dengan khalayak yang memiliki permintaan
informasi dengan persaingan antar kanal yang ketat dan elemen informasi yang juga
berubah menjadi bentuk digital. Dengan adanya perubahan migrasi TV analog menjadi
digital memungkinkan adanya penyatuan ke dalam industri media dari media cetak,
penyiaran, internet dan berkembangan menjadi lebih cepat, beragam dan lebih dinamis.
a. sisi positif :
1. sebagai wadah untuk memperluas informasi dengan akses internet yang cepat
2. masyarakat memiliki banyak pilihan untuk penggunaan media sebagai alat kebutuhan
informasi sesuai dengan kenyamanan pribadi seseorang, dan masyarakat bisa
menggunakan 1 media untuk menggunakan kegiatan yang beragam.
3. Mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan dan industri komunikasi dengan
adanya perubahan pada perilaku masyarakat terhadap budaya berkomunkasi pada era
media baru
4. Banyaknya bermunculan bidang pekerjaan yang semakin bervariatif karena
permintaan masyarakat yang masih terhadap perkembangan media digital, seperti
social media specialist, Host Live Shopping, dan lain-lain.
5. Interaktif, media menjadi berpindah bermula hanya 1 way communication tanpa
adanya feedback menjadi 2 way communication yang memberikan umpan balik dan
respon terhadap informasi dan perkembangan sebuah media.
b. sisi negatif :
1. tandanya kehadiran media baru salah satunya dengan munculnya budaya baru, dalam
hal ini perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih terikat kepada teknologi dan
memunculkan perilaku konsumtif, hedonisme, dan yang lainnya
3. terciptanya kesenjangan sosial yang semakin terlihat karena masifnya pengguna media,
dan juga terjadi tidak meratanya melek digital di indonesia.
4. turunnya minat masyarakat terhadap eksistensi media tradisional atau media cetak ke
media baru
Implementasi ASO telah dibagi menjadi 4 fase mulai tahun 2021 Indonesia tahun
2022 menurut Permia Cominfo Nomor 6 Tahun 2021 Implementasi ASO dibagi
menjadi 207 area layanan yang dibagi menjadi 34 Provinsi tersebar di seluruh
Indonesia. Migrasi digital tidak hanya digambarkan berubahnya analog ke digital.
Namun jauh dari itu, penerapan ASO harus dimaknai untuk meningkatkan dan
mendukung kualitas siaran di Indonesia Regulator yang jelas dan adaptif dengan
perkembangan teknologi yang membangun infrastruktur pengawasan modern untuk
memungkinkan hal ini untuk menjalankan kekuasaannya dengan
pengawasanlangsung dan partisipatif serta dapat disesuaikan dengan konten siaran
pada saat pengimplementasian ASO.
Pelaksanaan ASO 2022
Dilansir oleh INews, seorang warga bernama marsinah menyatakan bahwa dirinya
sudah tidak bisa lagi mendapatkan tayangan televisi “ sudah tidak bisa menonton, mau
beli tidak ada duitnya”. Tersebar juga melalui akun sosial media tiktok @B4CHR13
mengungkapkan aspirasinya kepada pemerintah “nggak ada siaran, harus beli alat lagi
nih. Rakyat dikerjain terus, seharusnya kalau mau pakai alat (set up box) ya di
gratiskan...atau bayar setengah lah. Ini mah pemerintah nyari duit, ngga bagus kayak gini
caranya mengerjai orang terus, kan tahu sendiri zaman sekarang lagi susah, ngga boleh
begitu pak. Jangan matikan rakyat kecil” .
Selain ketidakmerataan pembagian set up box, beberapa masyarakat juga menerima
set up box dengan kualitas buruk dan tidak bisa diakses untuk penggunaan TV digital.
Lain halnya dengan keluhan yang datang dari Dewan Perwakilan Rakyat, Nurul
Arifin Komisi I yang menyayangkan menyuntik mati TV analog tanpa memberikan solusi
dengan pembagiannya pun tidak merata, belum agi di pasaran sudah banyak beredar stb,
padahal menurut Nurul, STB bantuan seharusnya dibagikan terlebih dahulu. Baru
kemudian dijual. pembagian STB tak serta merta membuat masalah ASO ini selesai.
Pasalnya, masih ada biaya yang harus ditanggung setelah STB itu dibagikan. Masyarakat
harus menanggung biaya pemasangan yang tak sedikit.
Hal ini menjadi tidak sejalan dengan teori konvergensi media Henry Jenkins yang
dikutip dari Journal of the Cultural Logic of Media Convergence (2004), menyatakan
bahwa internet adalah pendukung utama pertumbuhan konvergensi media yang memiliki
kemungkinan menyatukan berbagai media tradisional yang dapat diakses melalui internet
dan masyarakat menjadi mudah dalam mengakses informasi, berita, konten, hiburan, dan
yang lainnya. Namun, pada kenyataannya masyarakat justru tidak mendapatkan akses
yang baik dalam mendapatkan informasi, berita, konten, hiburan yang mereka ingin lihat
dari TV dan ekspektasi TV digital yang diberikan oleh pemerintah malah menghilangkan
kesempatan masyarakat untuk mendapatkan tontonan yang lebih baik dari tv analog
sebelumnya.
Asosiasi Televisi swasta indonesia sebagai partner kerjasama Kominfo meminta
untuk menunda adanya ASO karena masyarakat yang belum siap pada bulan Oktober,
akhirnya ditunda hingga 2 november 2022. Namun setelah dilaksanakannya permulaan
ASO pada daerah Jabodetabek dari penundaan juga dirasa masyarakat belum siap karena
berdasarkan hasil survei 1 Oktober 2022 oleh AC Nielsen, hanya 43% masyarakat DKI
Jakarta yang siap berkonvergensi, masyarakat menjadi tidak memiliki akses menonton tv
karena ASO yang mematikan analog. Adanya kasus ini juga dikarenakan sosialisasi
yang tidak dilakukan secara masif oleh Kominfo kepada masyarakat luas dan pendataan
pembagian set-up box yang mengakibatkan pemerintah belum siap akan perubahan.
Harga Set up box juga melambung tinggi dari harga awal dipasaran menjadi dua kali lipat
dari 90 ribu menjadi 260 ribu, yang akhirnya beberapa warga memilih untuk tidak
menonton TV dan dananya dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Sampai saat ini proses migrasi masih terus berlangsung, penghentian siaran TV
analog yang telah dilakukan oleh Kominfo sudah di tahap II di 25 Kabupaten/kota dengan
5 wilayah yaitu Batam, Bandung, Semarang, Surakarta, dan Surabaya pada Jumat 2
Desember 2022 dengan total yang sudah terlaksana ASO berjumlah 255 Kabupaten/Kota.
Untuk pemerataan ASO 2022 yang memiliki target penyebaran keseluruh Indonesia
dibutuhkan pemerintah masih melakukan koordinasi dengan lembaga penyiaran mengenai
jadwal lanjutan pemberlakuan ASO pada kabupaten/Kota yang belum terlaksana. ASO di
Jabodetabek menjadi salah satu acuan yang memiliki pengaruh minat masyarakat di kota
lainnya untuk beralih ke siaran digital dengan rerata 42-59% dalam bulan Desember ini.
III. Kesimpulan
Ambar. (2017, Oktober 13). Teori Konvergensi Media – Jenis – Hambatan. Retrieved
Desember 11, 2022, from PakarKomunikasi: https://pakarkomunikasi.com/teori-
konvergensi-media
Pahlevi, R. (2022, January 21). Survei KIC: Masyarakat Lebih Percaya Televisi dan Media
Sosial Ketimbang Situs Resmi Pemerintah. Retrieved Desember 13, 2022, from
databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/21/survei-kic-
masyarakat-lebih-percaya-televisi-dan-media-sosial-ketimbang-situs-resmi-
pemerintah
Syahnanto. (2022, Juli 4). Menakar Era Baru Televisi Dalam Transformasi Konvergensi
Media. Retrieved November 11, 2022, from Radar Depok:
https://www.radardepok.com/2022/07/menakar-era-baru-televisi-dalam-transformasi-
konvergensi-media/
Yusuf. (2022, November 3). Sebelum ASO Jabodetabek Dimulai, Menkominfo Cek Kesiapan
Teknis Siaran TV Digital. Retrieved Desember 11, 2022, from KOMINFO:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/45392/sebelum-aso-jabodetabek-dimulai-
menkominfo-cek-kesiapan-teknis-siaran-tv-digital/0/berita_satker