Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238

Vol. 3 No.2 10 Juli 2021


DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

Era Masyarakat Informasi sebagai Dampak Media Baru


Astrid Faidlatul Habibah 1, Irwansyah2
1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Astrid.faidlatul@ui.ac.id
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, irwansyah09@ui.ac.id

Abstrak
Perkembangan teknologi digital memberi pengaruh terhadap perubahan pola
komunikasi masyarakat karena mampu menciptakan medium baru bagi masifikasi informasi.
Media baru sebagai bagian dari hasil pengembangan kemajuan teknologi ini menggeser pola
gaya hidup masyarakat yang kini beralih ke serba digital termasuk dalam menngonsumsi
informasi. Arus informasi yang sangat deras melalui media baru sebagai medium membuat
masyarakat kini masuk ke dalam era masyarakat informasi. Masifikasi informasi dan
masyarakat informasi ini tidak terlepas dari adanya infrastruktur digital atau Information and
Communication Technology (ICT) sehingga pemerintah pun terus melakukan penyediaan
akses bagi seluruh masyarakat. Akses yang memadai terhadap informasi pada akhirnya
meningkatkan peran masyarakat dalam membuat perubahan seiring dengan adanya peluang
yang sangat luas dalam melakukan komunikasi umpan balik
Kata kunci: masyarakat informasi, teknologi digital, teknologi informasi, teknologi
komunikasi
Abstract
The development of digital technology has an influence on changes in people's
communication patterns because they are able to create a new medium for information
massification. The new media, which is the result of the development of technological
advances, shifts the lifestyle of people who switch to all digital, including in consuming
information. The rapid flow of information through new media as a medium has made people
enter the era of the information society. The massification of information and the information
society cannot be separated from the existence of digital infrastructure or Information and
Communication Technology (ICT) so that the government continues to provide access for the
entire community. Adequate access to information ultimately increases the community's role
in making changes along with the vast opportunities for feedback communication.
Keywords: information society, digital technology, information technology, communication
technology

PENDAHULUAN membantu meringankan berbagai aktivitas


kehidupan sehari-hari. Adopsi inovasi
Perkembangan teknologi dan merupakan proses implementasi terhadap
informasi menjadi sebuah reformasi yang peradaban teknologi dengan
tidak terhindarkan dalam memasuki era 4.0. mempertimbangkan ada atau tidaknya
Berbagai inovasi mendorong terciptanya manfaat di dalamnya (Rogers, 1983).
teknologi informasi yang bersifat cepat dan
kompleks namun praktis. Seluruh lapisan Tingkat adopsi inovasi teknologi
masyarakat pun dituntut untuk mampu oleh masyarakat mendorong adanya
mengadopsi inovasi ini seiring sifatnya persiapan infrastruktur yang matang dalam
yang mampu mempermudah dan rangka memenuhi kebutuhan layanan bagi

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 350


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

seluruh masyarakat terutama di Indonesia masyarakat dalam mengakses informasi


mengingat daerah-daerah di negara ini maupun berkomunikasi.
terpisah oleh pulau-pulau yang begitu luas.
Sejauh ini perkembangan Information Tom Kelleher mengartikan internet
Communication Technology atau teknologi sebagai suatu sistem jaringan yang mampu
komunikasi informasi (ICT) semakin menghubungkan berbagai perangkat
memadai meskipun untuk 122 wilayah teknologi seperti komputer, kabel, dan
terdepan, terpencil, dan tertinggal yang nirkabel secara global sehingga data berupa
tersebar dari Sabang hingga Merauke masih gambar, teks, video, maupun audio dapat
membutuhkan usaha lebih ekstra. diakses oleh seluruh masyarakat global
Kementerian Komunikasi dan sebagai bagian dari pertukaran informasi
Informatika sendiri menyiapkan anggaran (Kelleher, 2007).
sebesar Rp22,57 triliun untuk Internet terus berkembang sampai
pengembangan ICT pada 2022 mendatang. akhirnya melahirkan adanya media baru
Anggaran tersebut difokuskan untuk atau new media yang merujuk pada
mengakselerasi digitalisasi nasional karena penekanan bentuk dan konteks budaya
masih ada sebanyak 12.548 desa dan dalam teknologi komputer (Dewdney &
kelurahan di Indonesia yang belum Ride, 2006). Proses produksi, distribusi,
terlayani jaringan 4G. Penyediaan akses dan penggunaan media yang tidak terlepas
jaringan 4G nantinya akan dilakukan dari aspek digitality, interactivity,
pemerintah terhadap 9.113 desa dan hypertextuality, dan virtuality merupakan
kelurahan yang masuk dalam wilayah 3T bentuk new media (Lister, 2003). Aspek
sedangkan 3.435 sisanya dibangun oleh digitality melingkupi seluruh proses media
pihak swasta. digital yang disimpan ke dalam bilangan
Pengembangan ICT ini sangat sehingga hasilnya atau out put akan
digencarkan oleh pemerintah mengingat berbentuk online, digital disk atau memory
teknologi sangat berpengaruh dalam drives yang kemudian ditampilkan oleh
kehidupan masyarakat. Indonesia harus layar monitor berbentuk hard copy.
mengikuti arus kemajuan teknologi Interactivity merupakan aspek yang
informasi seiring negara-negara lain juga dapat memberikan kesempatan pada user
memprioritaskannya sebagai bagian dari untuk write back in to the text sehingga
pemberian hak bagi masyarakat. Hal ini pengguna tidak menerima informasi atau
terjadi karena teknologi juga sangat data secara mentah melainkan bisa
berpengaruh terhadap arus perkembangan memodifikasinya. Sementara aspek
informasi baik dari sisi produksi, konsumsi, dispersal media baru mengarah pada proses
dan distribusi. produksi dan distribusi media yang
Arus informasi menjadi sangat tersentralisasi dengan keaktifan pengguna
masif sehingga keberadaan teknologi menjadi alat dalam mengoperasikannya.
menjadi wadah tersendiri bagi masyarakat New media ini berbeda dengan
dalam memenuhi haknya yakni digital media yang merupakan kebebasan
memperoleh akses untuk berkomunikasi teknologi sebagai medium karena media
yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. baru bersifat lebih kompleks dengan
Bentuk dari perkembangan teknologi yaitu mengedepankan konteks dan konsep
internet mampu meruntuhkan batasan- budaya kontemporer dari fungsi perangkat
batasan yang selama ini menghalangi teknologi sebagai medium. Perkembangan

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 351


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

new media yang begitu kompleks pada lebih mudah dan cepat sehingga sangat
akhirnya menciptakan teknologi baru yakni berbeda jika dibandingkan dengan era
Web 2.0. Teknologi baru yang salah masyarakat industri pada abad ke-19 dan
satunya berupa media sosial tersebut dapat ke-20.
membuat pengguna secara bebas
Masyarakat informasi ini sebagai
menghendaki lawan komunikasinya tanpa
dampak tak terpisahkan dari ekspansi
terbatas oleh waktu dan ruang.
teknologi di seluruh dunia termasuk
Arah arus informasi juga berubah Indonesia sesuai konsep McLuhan yaitu
seiring terciptanya media baru. Di medium is the message yang dalam hal ini
Indonesia perubahan arus informasi dapat berarti kemajuan teknologi merupakan
dilihat antara saat masa orde baru dan masa medium baru dalam menciptakan new
reformasi. Informasi yang diperoleh media. Adanya perkembangan teknologi
masyarakat saat masa orde baru yaitu membuat media menjadi berkembang
sekitar (1966-1998) hanya tersalurkan sehingga menggeser subjek komunikasi
melalui saluran-saluran tertentu salah pasif menjadi interaktif.
satunya TVRI. Hal ini terjadi karena
Pola interaksi dan komunikasi
pemerintah memasung dan membatasi
masyarakat saat ini terpenuhi dan terbentuk
kebebasan arus informasi. Sementara akses
melalui media baru yang mampu
terhadap informasi pada era reformasi
menciptakan ruang bagi masyarakat untuk
sangat tidak terbatas seiring mediumnya
bebas berimajinasi hingga berpendapat
yang terbuka bebas.
bahkan jika dikaitkan dengan konteks
Hal ini menunjukkan bahwa media jaringan maka akan terbentuk
peradaban manusia termasuk era cybercommunity atau komunitas cyber.
masyarakat informasi akan berpengaruh Komunitas cyber tersebut mampu
terhadap konsep media yang mendorong mendorong terciptanya interaksi dan
masifikasi informasi (Aoyama & Castells, komunikasi yang lebih luas dan tak terbatas
2002). Peradaban manusia yang semakin sekaligus transparan (Bungin, 2008).
mengadopsi teknologi serta infrastruktur
KAJIAN PUSTAKA
yang memadai memicu terciptanya
berbagai bentuk media baru termasuk Teknologi Komunikasi
dalam media massa sehingga membuat
masyarakat tidak bisa terlepas dari Teknologi komunikasi
masifnya arus informasi. merupakan sekumpulan perangkat
teknologi yang meliputi hardware dan
Fenomena ini disebut sebagai software hingga proses maupun sistem
masyarakat informasi yaitu gambaran dengan fungsi membantu terjadinya
individu-individu yang bergantung pada proses komunikasi menjadi komunikatif.
keberadaan kompleksitas informasi Komunikasi dalam hal ini adalah proses
berbasis elektronik dan digital dalam penyampaian pesan yakni ide dan
aktivitas komunikasi (McQuail, 2011). gagasan yang dilakukan antara sender
Marshal McLuhan sudah memprediksikan dan receiver sehingga dapat saling
kemunculan masyarakat informasi ini mempengaruhi satu sama lain.
dengan menyebutnya sebagai global village Komunikasi dapat dilakukan dalam
yaitu era keleluasaan memperoleh bentuk lisan atau verbal maupun non
informasi secara global dengan akses yang verbal seperti menggelengkan kepala,

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 352


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

tersenyum, mengangguk hingga yaitu melalui sudut pandang aspek


menggunakan emoticon. budaya. Teknologi komunikasi
dianggap sebagai faktor yang berkuasa
Teknologi komunikasi menjadi dalam kehidupan masyarakat
sorotan tersendiri oleh beberapa ahli independen dan mampu menciptakan
seperti Everett M Rogers yang sebuah perubahan. Teknologi
menyatakan teknologi komunikasi komunikasi juga merupakan bentuk
adalah sebuah perangkat keras dengan dari produk industrialisasi yang
aspek-aspek sosial dalam suatu jaringan diciptakan dalam jumlah banyak
organisasi yang mampu membuat sehingga mampu mempengaruhi
individu-individu mengumpulkan dan maupun menggeser atau menciptakan
memproses sekaligus bertukar budaya baru di tengah masyarakat.
informasi dengan individu lainnya
(Rogers E. M., 1986). Pergeseran budaya tersebut terjadi
karena perkembangan teknologi
Berdasarkan pendapat Rogers komunikasi mampu menghasilkan alat
tersebut maka dapat diketahui bahwa baru yang tidak semua individu
teknologi komunikasi meliputi mengenalnya dengan baik sehingga
beberapa karakteristik yaitu berkaitan memunculkan rasa penasaran yang kuat
dengan perangkat keras dan muncul untuk mencoba atau mengaplikasikan
dalam segala aspek kehidupan inovasi ini. Pada akhirnya inovasi
masyarakat seperti sosial ekonomi, teknologi komunikasi menjadi
budaya hingga politik. Teknologi kekuatan yang saling mempengaruhi di
komunikasi juga mengandung nilai- tengah masyarakat. Di sisi lain
nilai tertentu dari struktur yang menjadi kekuatan saling mempengaruhi antara
wadah berkembangnya inovasi teknologi komunikasi dengan kekuatan
sekaligus berhubungan dengan sosial masyarakat tersebut tidak dapat
perangkat keras di bidang komunikasi. diperkirakan secara tepat.
Rogers menambahkan bahwa Teknologi Informasi
melalui adanya perangkat keras dalam
teknologi komunikasi maka pengguna Kata teknologi dalam bahasa
dapat melakukan beberapa hal seperti Yunani terdiri atas techne atau keahlian
demasifikasi untuk mengontrol pesan, dan logia atau pengetahuan sehingga
menyesuaikan diri berdasarkan standar dalam hal ini teknologi mengacu pada
teknis pemakaiannya maupun objek benda berupa perangkat keras
meningkatkan intensitas interaksi yang dapat memudahkan aktivitas
antarindividu tanpa menghiraukan masyarakat (Rusman, 2012). Definisi
adanya hambatan jarak, waktu, dan teknologi menjadi semakin kompleks
ruang. Dalam hal ini demasifikasi seiring kemajuan zaman karena saat ini
sendiri merupakan sebuah perubahaan teknologi dikaitkan dengan
dari penggunaan teknologi komunikasi pengetahuan mengenai penggunaan
yang awalnya dilakukan secara massal alat sehingga dapat berpengaruh pada
atau massification menjadi secara kendali manusia dalam mengubah
individual. sesuatu yang sudah ada.
Tak hanya Rogers, Mc Omber Sementara itu informasi merupakan
dalam Novi Kurnia (Kurnia, 2005) turut sebuah rekaman terhadap fenomena
memberikan penilaian terhadap yang terjadi (Sutopo, 2012). Informasi
perkembangan teknologi komunikasi memiliki ciri-ciri tersendiri agar dapat

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 353


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

dikatakan sebagai informasi yang termasuk pemerintahan dalam


berkualitas yaitu memiliki keakuratan membuat suatu kebijakan atau
atau mampu menggambarkan situasi pengambilan keputusan.
yang terjadi secara nyata dan sama.
Menurut Richard Weiner, teknologi
Sifat informasi yang berkualitas juga
informasi adalah kombinasi komputer
harus tepat waktu atau tersedia saat
dan telekomunikasi dalam memproses,
diperlukan. Relevansi dan kelengkapan mengolah, dan menyebarkan data
informasi turut dipertimbangkan yaitu (Sa’ud, 2008). Teknologi informasi
harus disebarkan secara utuh dan sesuai
dalam hal ini dapat didefinisikan
kebutuhan. sebagai serangkaian proses dalam
Informasi sendiri terdiri dari menangani informasi dengan meliputi
beberapa jenis yaitu absolute sumber-sumber, saluran atau jaringan,
information, substitutional hingga penerimaan informasi itu
information, philosophic information, sendiri.
subjective information, dan cultural
Masyarakat Informasi
information. Absolute information
merupakan informasi yang tersaji Kemajuan teknologi dan
dengan suatu jaminan karena berisi komunikasi berdampak pada
kenyataan sehingga tidak terciptanya arus informasi yang lebih
membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. deras sehingga masyarakat yang dalam
Substitutional information merupakan hal ini sebagai subjek dari
informasi inti yang menjadi rujukan perkembangan zaman pun turut
bagi informasi-informasi lainnya. terpengaruh. Masyarakat global
Philosophic information adalah termasuk Indonesia kini semakin aktif
informasi yang berisi pengetahuan dalam mengaplikasikan perkembangan
tentang berbagai hal dan kebijakan- teknologi komunikasi dan informasi
kebijakan. tersebut hingga saat ini pun masuk
dalam era masyarakat informasi.
Subjective information merupakan
informasi yang berkaitan dengan Era yang sebenarnya telah ada sejak
perasaan atau sisi emosional dari tahun 1970-an ini mendorong
individu sedangkan objective masyarakat untuk menjadikan
information adalah informasi yang teknologi sebagai komoditas yang
mengarah pada karakter informasi harus selalu dalam pemenuhan berbagai
tertentu. Kemudian cultural kebutuhan kehidupan sehari-hari
information merupakan informasi yang khususnya terhadap akses informasi.
mampu memberikan pengaruh atau Masyarakat informasi sangat berkaitan
tekanan terhadap suatu budaya dengan fenomena di masyarakat yang
masyarakat. berhubungan erat dengan
memperlakukan, menghargai, hingga
Secara umum teknologi informasi mencari informasi.
digunakan untuk mengelola,
memproses, mendapat menyusun, William Martin (1995) dalam
menyimpan hingga memanipulasi data Transisi Masyarakat Indonesia Menuju
dalam rangka menghasilkan kualitas Masyarakat Informasi oleh Rhoni
informasi yang baik. Teknologi Rodin mengatakan bahwa masyarakat
informasi ini sering digunakan pada informasi memiliki kualitas hidup,
seluruh aspek kehidupan masyarakat perubahan sosial, dan perekonomian

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 354


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

yang bergantung pada peningkatan informasi yang tinggi sehingga


serta pemanfaatan informasi. komponen pendukung seperti teknologi
Masyarakat informasi mampu informasi melengkapi sistem
memanfaatkan prospek terbaik dalam kehidupan mereka.
perkembangan informasi dan teknologi
Kemampuan pertukaran dan digital
komunikasi baru atau new information
yang terjadi dalam kehidupan
and communication technologies masyarakat informasi juga sangat cepat
(ICT’s). bahkan dalam jarak yang sangat jauh
Masyarakat informasi akan namun tidak membatasi keinginan
mendapatkan banyak dampak positif mereka untuk mendapat akses
terhadap keberadaan perkembangan informasi yang cukup. Sistem distribusi
teknologi komunikasi dan informasi informasi dalam masyarakat informasi
hampir di seluruh aspek kegiatannya juga berubah yakni dari cetak menjadi
mulai dari bidang pekerjaan, elektronik atau digital termasuk
pendidikan, sistem pemerintahan, terhadap sektor perekonomian yang
hingga hal sederhana seperti di rumah bergeser dari penghasil barang ke
dan tempat bermain. Spatsial pelayanan jasa.
menyatakan terdapat unsur-unsur
Webster (1995) menambahkan,
tertentu agar suatu masyarakat dapat masyarakat informasi memiliki beberapa
dikatakan sebagai masyarakat kriteria yaitu technological, economic,
informasi yaitu informasi menjadi
occupational, spatial, dan cultural.
sumber utama yang dapat Technological berarti masyarakat
mempengaruhi perekonomiannya serta informasi bergantung terhadap
adanya teknologi komunikasi dan
keberadaan inovasi teknologi. Economic
komputer sehingga informasi dapat berarti masyarakat informasi memiliki
diproses dan disebarkan. industri informasi dalam lima aspek
Masyarakat informasi juga yaitu pendidikan, mesin, pelayanan, dan
memiliki pertumbuhan informatisasi kegiatan informasi seperti penelitian
ekonomi sehingga memudahkan dalam serta kegiatan sosial sekaligus media
mengintegrasikan perekonomian secara komunikasi dan pendidikan.
nasional maupun regional. Beberapa
Occupational berarti masyarakat
unsur tersebut menunjukkan bahwa
informasi mengalami perubahan dalam
masyarakat informasi sangat dekat
aspek ketersediaan dan kebutuhan
dengan infrastruktur informasi karena tenaga kerja di bidang informasi. Spatial
seluruh aspek kehidupan mereka selalu merupakan jaringan masyarakat
memanfaatkan adanya peluang-
informasi yang terhubung dengan
peluang dalam teknologi informasi. lokasi, waktu, dan ruang. Terakhir yakni
Masyarakat informasi mengolah cultural adalah karakteristik masyarakat
seluruh proses informasi mulai dari informasi yang berubah sirkulasi sosial
produksi, distribusi, hingga budayanya sebagai dampak dari
memanipulasi sehingga taraf hidupnya perkembangan informasi dari berbagai
seperti pendidikan, pola kerja, medium.
sekaligus pemilihan hiburan akan
Media Baru
dipengaruhi oleh peningkatan
komunikasi. Masyarakat informasi New media atau media baru
memiliki kebutuhan akan intensitas merupakan seperangkat teknologi baru

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 355


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

yang mampu memperluas penyebaran produsen menjadi konsumen media.


informasi bagi masyarakat. Denis Asynchronous memiliki arti bahwa
McQuail menyatakan media baru media baru mampu mengirimkan dan
terdiri dari seperangkat teknologi menerima pesan dalam waktu sesuai
berupa sistem transmisi yaitu kabel dan yang diinginkan peserta komunikasi
satelit, miniaturisasi, penyimpanan, (Rogers E. M., 1986).
pencarian informasi, penyajian gambar
McQuail (2011) mengelompokkan
dengan kombinasi gambar dan grafik, media baru ke dalam empat jenis yaitu
serta sistem pengendalian komputer
komunikasi interpersonal, media
(McQuail, 1987). interaktif bermain, media pencarian
Perbedaan antara media baru informasi, dan media partisipasi.
dengan media lama yaitu adanya Media komunikasi interpersonal terdiri
desentralisasi yaitu pemilihan atas perangkat yang lekat dengan
informasi tidak bergantung pada kehidupan masyarakat dan bersifat
komunikator. Media baru juga praktis seperti handphone, e-mail, dan
memiliki kemampuan tinggi karena telefon. Media interaktif bermain
meliputi pengantaran melalui kabel meliputi perangkat yang berfungsi
dan satelit sehingga mampu sebagai medium dalam mengantarkan
meminimalisir adanya hambatan kesenangan seperti komputer,
dalam proses komunikasi yang videogame, maupun internet.
biasanya terjadi akibat dari pemancar
Media pencarian informasi berupa
siaran lainnya. portal atau search engine dalam sebuah
Dalam media baru juga dapat perangkat komputer dan jaringan
terjadi interaksi timbal balik karena nirkabel sedangkan media partisipasi
komunikan memiliki kesempatan kolektif memanfaatkan perkembangan
untuk merespon informasi yang teknologi berupa internet untuk
didapat sebagai bentuk pertukaran menyebarluaskan informasi, pendapat,
informasi. Hal tersebut menunjukkan dan pengalaman sehingga memicu
bahwa media baru bersifat fleksibel afeksi dan emosional.
karena bentuk dan isi dari informasi
Menurut Pavlik (1998) fungsi
dapat berubah-ubah. media baru meliputi produksi yaitu
Hal ini sejalan dengan Rogers mengumpulkan dan memproses
yang menyebutkan terdapat tiga informasi dengan komputer, distribusi
karakter utama sebagai penanda yakni pengiriman dan penyebaran
kehadirannya teknologi komunikasi informasi elektronik, display yaitu
baru yakni meliputi interactivity, bermacam-macam teknologi yang
demassification, dan asynchronous. digunakan untuk menampilkan
Interactivity adalah karakter yang informasi kepada konsumen atau
menunjukkan bahwa media baru audiens, serta storage yang merupakan
memiliki fitur untuk merespon penyimpanan informasi berformat
komunikasi dari sender sehingga setiap elektronik.
individu berperan aktif dalam proses
Perkembangan teknologi digital
pertukaran informasi. Demassification mampu menggeser media tradisional
merupakan karakter media baru yang
menjadi media baru karena terdiri dari
bersifat massal yaitu kendali dalam
perangkat komputer dan jaringan
sistem komunikasi bergeser dari nirkabel sebagai medium. Masyarakat

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 356


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

pun memiliki tantangan tersendiri data tambahan organisasi maupun


dalam memasuki era media baru yaitu lembaga pemerintahan. Pada akhirnya
penyebaran digital yang serba digital peneliti akan menggambarkan dan
dengan internet, world wibe web meringkaskan berbagai situasi atau
(WWW), dan multimedia (Sugihartati, fenomena sosial yang terjadi di
2014). masyarakat informasi.
Jenis media baru juga termasuk HASIL DAN PEMBAHASAN
media sosial seperti Instagram,
Media Baru sebagai Implikasi Teknologi
Facebook, Twitter, YouTube, Podcast, Komunikasi
Vodcast, Path, Tiktok, dan sebagainya.
Media baru juga dapat meliputi Media baru merupakan hasil dari
komputer, DVD,VCD, portable media adanya perkembangan teknologi yang
player, smartphone, video game hingga mampu memperluas penyebaran
virtual reality. Berbagai media sosial informasi dan memberi peluang lebih
sebagai bentuk dari media baru ini terhadap masyarakat untuk mengontrol
membuka peluang bagi masyarakat masifikasi informasi tersebut. Kontrol
untuk secara masif mendapatkan masyarakat ini termasuk menyeleksi
informasi baik dengan berbicara, informasi yang sekiranya bermanfaat
berbagi, berpartisipasi maupun dan dapat diterima oleh masyarakat lain.
membentuk jejaring online. Dalam hal ini masyarakat tidak perlu
meluangkan waktu secara khusus untuk
METODOLOGI beradaptasi dengan media baru karena
Penelitian ini menggunakan dapat digunakan dan diaplikasikan
pendekatan kualitatif dengan metode secara langsung mengingat teknologi
deskriptif. Penelitian dengan digital juga sudah sangat akrab dengan
pendekatan kualitatif menjadikan kehidupan sehari-hari.
peneliti sebagai instrumen kunci dalam
McQuail menyatakan mayoritas
menentukan, mengumpulkan, dan media baru menyediakan komunikasi
mengontrol data (Bungin B. , 2007).
dua arah sehingga terdapat sifat
Penelitian kualitatif dilakukan dengan interaktif dalam komunikasi yang
maksud memahami fenomena yang dilakukan oleh seluruh lapisan
dialami oleh objek penelitian mulai
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dalam
dari perilaku, cara pandang, motivasi, level produser yang bisa memiliki
persepsi, tindakan, dan sebagainya peluang lebih luas agar produknya
yang mampu mempengaruhi suatu
dikenal dan diterima masyarakat karena
peradaban.
dapat disesuaikan dengan keinginan
Dalam hal ini, peneliti mencoba masyarakat. Keinginan dan harapan
untuk mengetahui terbentuknya masyarakat terhadap suatu produk dapat
masyarakat informasi dan terjadinya disampaikan secara langsung melalui
masifikasi informasi sebagai dampak media baru karena karakternya yang
dari perkembangan teknologi yang bersifat interaktif.
pada akhirnya memunculkan adanya
Pada proses produksi dan distribusi
media baru. Peneliti akan juga sangat diuntungkan dengan
mendeskripsikan temuan-temuan yang
keberadaan media baru karena tidak
didukung oleh eksplorasi berbagai terhalang oleh lokasi dan waktu
penelitian terdahulu dengan topik sehingga masifikasi informasi dalam
pembahasan yang sama hingga data-

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 357


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

jumlah besar dapat dilakukan dalam satu yang fleksibel dan cepat. Media baru
waktu dan dapat diterima masyarakat yang menggunakan internet sebagai
dengan waktu yang sudah ditargetkan. salah satu komponen penting di
Kemudian pada level penerima maka dalamnya tidak hanya berperan pada
produk atau informasi dituntut untuk proses pendistribusian pesan melainkan
selalu berinovasi dan berubah mengingat juga terhadap pengolahan, pertukaran
era media baru membuat berpendapat hingga penyimpanan. Menurut McQuail
menjadi lebih bebas. Produk pun juga (2011)terdapat beberapa perubahan di
harus berdaarkan adanya pengetahuan kehidupan masyarakat sebagai tanda
dan pengalaman yang bermanfaat atau hadirnya media baru yaitu digitalisasi
mempunyai relasi dengan keadaan dan konvergensi dalam media termasuk
masyarakat terkini. pesan, peningkatan konektivitas jaringan
dan interaksi, publikasi dan khalayak
Kemunculan media baru
yang lebih mudah beradaptasi,
memberikan kesempatan bagi individu
munculnya berbagai media sebagai
untuk mampu bermain dan berperan
medium pesan, serta peran lembaga
lebih aktif sebagai bagian dari
media yang menjadi kabur.
masyarakat dan warga negara sekaligus
konsumen karena media baru membuka Perubahan-perubahan tersebut
akses bagi warga negara untuk mendapat menuntut adanya berbagai inovasi,
banyak informasi politik sehingga sistem keterampilan, atau perubahan oleh para
berdemokrasi pun meningkat. Meski kreator dalam memproduksi suatu
demikian, kemunculan media baru juga informasi, pesan, produk, maupun
meningkatkan ketimpangan atau konten termasuk sarana mencari
kesenjangan informasi di antara informasi. Hal itu harus dilakukan
masyarakat terutama di Indonesia karena seiring akses pengetahuan
mengingat infrastruktur sebagai akses meluas maka standar masyarakat
media baru belum merata. terhadap sesuatu yang dikonsumsi juga
akan semakin meningkat.
Komponen komputer sebagai
medium media baru juga menimbulkan Berdasarkan dari data Badan Pusat
dinamika di tengah masyarakat Statistik (BPS) penggunaan teknologi
informasi. Menurut Furness hubungan informasi dan komunikasi (TIK) di
antara teknologi dan manusia yang Indonesia dalam lima tahun terakhir
meningkat secara intensif membawa dua mengalami lonjakan yang cukup pesat
pilihan yang harus dihadapi masyarakat yaitu salah satunya ditunjukkan melalui
informasi yaitu pertama adalah jumlah penduduk Tanah Ar yang
memanusiawikan teknologi atau menggunakan telepon selular hingga
mengonstruksi manusia menjadu seperti 2019 mencapai 65,53 persen.
teknologi. Hal ini terjadi karena dalam Peningkatan juga terjadi terhadap
era media baru hampir seluruh aspek kepemilikan komputer dan akses
kehidupan manusia sangat bergantung terhadap internet yang masing-masing
pada ketersediaan teknologi (Biocca & mencapai 18,78 persen dan 73,75 persen.
Levy, 1995).
Penggunaan internet di Indonesia
Masifikasi Informasi dalam Media Baru turut mengalami peningkatan dalam
jangka lima tahun sejak 2015 sampai
Kehadiran media baru mampu
2019 yaitu dari 21,98 persen naik ke
melahirkan informasi bersifat digital
level 47,69 persen. Kemudian penduduk
sehingga menciptakan ruang publik

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 358


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

usia lima tahun ke atas yang telah bahwa media online sebagai bagian dari
mengakses internet juga meningkat media baru telah menguasai penyebaran
sepanjang 2015 sampai 2019 yakni dari informasi di masyarakat karena adanya
21,98 persen menjadi 43,51 persen. internet sehingga masifikasi informasi
dapat lebih luas dan cepat. Di tengah
Sementara berdasarkan data dari
fenomena internet dan digital tidak dapat
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
dicegah sebenarnya hal ini juga memiliki
(APJII) mencatat pengguna internet di
risiko informasi tersendiri terhadap
Indonesia mencapai 196,7 juta atau 73,7
aksesibilitas yang semakin bebas,
persen dari keseluruhan populasi hingga
interaktivitas, konektivitas komunikasi
kuartal II-2020. Realisasi ini didorong
personal meningkat, globalitas,
oleh upaya pemerintah dalam
ekonomis, politik, hingga terkikisnya
menghadirkan infrastruktur internet
kontrol jurnalistik.
cepat sehingga semakin merata dan
transformasi digital terjadi secara masif . Transisi Era Masyarakat Informasi
Masifikasi internet dan digital Fenomena masyarakat informasi
tersebut mempengaruhi munculnya di Indonesia sebenarnya telah ada sejak
media baru sehingga arus informasi satu dekade yang lalu karena internet
sudah tidak didominasi oleh media dan teknologi digital sudah sejak tahun
mainstream seperti majalah, koran, 1980-an dan semakin masif
tabloid, radio, dan televisi. Bentuk- keberadaannya sejak era reformasi
bentuk baru dalam medium pesan karena selama orde baru seluruh akses
bermunculan termasuk portal berita internet, digital, dan informasi berada
online yang saat ini sedang menjadi di bawah kontrol pemerintah.
rujukan utama masyarakat ketika Kemunculan perusahaan media massa
mencari suatu informasi. baik konvensional maupun digital
menjadi suatu hal yang tidak dapat
Oleh sebab itu, media massa
dihindari di era globalisasi terutama
konvensional saat ini harus segera
sejak awal masa reformasi pada 1998.
melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan teknologi digital. Kunci Perkembangan teknologi digital
agar media massa konvensional tetap menjadi angin segar tersendiri bagi
dapat di tengah gempuran masyarakat Indonesia terutama dalam
perkembangan teknologi adalah dengan ketersediaan informasi. Hak warga
adaptasi, kreatif, inovasi seiring kondisi negara untuk mendapat informasi yang
masyarakat yang semakin maju dan benar, akurat dan objektif serta
kritis terhadap berbagai fenomena yang kebebasan untuk menyampaikan
terjadi. pendapat semakin memiliki wadah
hingga saat ini.
Menurut data dari Dewan Pers
jumlah media massa di Indonesia hingga Terlebih lagi, data dari Statista
2018 diperkirakan mencapai 47 ribu yang dihimpun oleh Media Katadata
dengan 43 ribu di antaranya adalah mencatat Indonesia berhasil masuk ke
media online sedangkan 2.000 sampai dalam 10 negara pengguna internet
3.000 sisanya adalah media terbesar secara global yakni
konvensional seperti cetak, radio, dan menduduki peringkat ke-5 dengan
televisi. jumlah pengguna mencapai 143,36 juta
per Maret 2019. Di sisi lain, Speedtest
Dari data tersebut menunjukkan
Global Index melaporkan Indonesia

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 359


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

menempati posisi ke-121 dalam Kementerian Keuangan pun


peringkat kecepatan internet secara mengalokasikan anggaran untuk 2021
global dengan kecepatan rata-rata sebanyak Rp413,8 triliun khusus untuk
unduh sebesar 17.33 Mbps sedangkan infrastruktur yang meliputi
kecepatan unggah hanya 12.77 Mbps. pengintegrasian pusat data nasional,
menyiapkan sumber daya manusia
Jumlah pengguna internet yang
(SDM) yang paham dan ahli di bidang
sangat banyak namun akses terhadap
Teknologi Informasi (TI), sekaligus
internet yang belum memadai menjadi
pemenuhan satelit, fiber optic, maupun
salah satu faktor terjadinya
based transceiver station.
kesenjangan informasi, disinformasi,
hingga misinformasi. Hal ini terjadi Tak hanya itu, Kementerian
mengingat tidak semua masyarakat Keuangan turut menyiapkan anggaran
Indonesia mendapat informasi yang mencapai Rp30 triliun yang akan
sama secara utuh. Sebagai contoh, dialokasikan khusus transformasi
masyarakat di Jawa akan lebih digital dalam rangka mewujudkan
terdepan dalam mendapatkan sistem pemerintahan dan pelayanan
informasi melalui media baru karena masyarakat yang lebih efisien dan
perangkat digital maupun aksesnya cepat sehingga kesejahteraan juga
lebih memadai dibandingkan luar Jawa meningkat. Dalam kondisi pandemi
bahkan mereka memiliki kesempatan COVID-19 seperti saat ini, pemerintah
besar dalam mendapat update bahkan mengalokasikan anggaran
mengenai informasi tersebut. untuk ICT dan internet bagi para siswa
maupun pendidik yang masuk dalam
Penggunaan media baru oleh
program Pemulihan Ekonomi Nasional
masyarakat informasi sangat
(PEN).
mengandalkan ketersediaan
infrastruktur teknologi informasi dan Berdasarkan data dari
komunikasi (TIK) sedangkan Kementerian Koordinator Bidang
Indonesia yang merupakan negara Perekonomian, bantuan internet ini
dengan beribu-ribu pulau pasti masuk dalam subsidi kuota program
membutuhkan waktu yang tidak perlindungan sosial dengan pagu Rp3
sebentar dalam memenuhi triliun dan realisasi per 11 Juni 2021
infrastruktur tersebut. Rogers melalui sebesar Rp2,33 triliun yang diberikan
teori difusi dalam Wira Respati (2014) kepada 27,7 juta masyarakat Indonesia
mengenai Transformasi Media Massa meliputi Puskesmas, sekolah,
Menuju Era Masyarakat Informasi di madrasah, dan pesantren. Kemudian
Indonesia menuturkan perubahan untuk kebutuhan ICT pada program
dapat dilakukan oleh anggota sistem prioritas yang merupakan salah satu
sosial dalam rentang waktu tertentu fokus program PEN memiliki pagu
melalui saluran komunikasi tertentu. sebesar Rp16,57 triliun dan telah
terealisasi Rp3,09 triliun per 11 Juni
Oleh sebab itu, pemerintah
2021.
Indonesia sedang mengejar
ketertinggalan infrastruktur digital atau Upaya-upaya ini dilakukan karena
Information and Communication pemerintah mengetahui bahwa
Technology (ICT) ini terutama untuk kebutuhan infrastruktur digital sangat
lebih dari 12 ribu desa yang belum ter- dibutuhkan di era sekarang terutama
cover koneksi ICT. Pemerintah melalui dalam masa-masa pandemi yang

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 360


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

mengharuskan seluruh individu dapat masif hingga personal. Hal ini


beradaptasi dengan kecanggihan melibatkan adanya proses
teknologi dan internet. Sejak pandemi informatisasi yeng beda dengan
COVID-19 mewabah, seluruh audiens atau konsumen yang juga
kehidupan masyarakat sangat berbeda.
bergantung pada internet dan teknologi
Perkembangan media baru yang
digital mengingat kewajiban untuk sangat cepat dan selalu berubah juga
mengurangi keluar rumah demi membuat informasi di era masyarakat
menekan angka kasus positif. Seluruh
informasi bersifat tidak terlebih lagi
aspek mulai dari pendidikan, dengan adanya dorongan dari
kesehatan, hingga siklus perekonomian kecanggihan teknologi komunikasi.
bergantung pada teknologi digital
McQuail (2011) pun melihat terdapat
sehingga masyarakat Indonesia juga permasalahan yang berbeda antara
semakin masuk ke dalam era media lama dan media baru dilihat dari
masyarakat informasi.
tiga aspek yaitu power and inequality,
Masyarakat dapat disebut sebagai social integration and identity, dan
masyarakat informasi jika memiliki social change.
ciri-ciri adanya kebutuhan akan
Power and inequality menandakan
informasi dengan intensitas tinggi bahwa media baru sangat sulit
dalam kehidupan sehari-hari. Selain ditentukan kepemilikan dan
itu, ciri-ciri lain dari masyarakat
kekuasaannya dari sisi isi dan arus
informasi juga tercermin dari informasi karena tidak dapat dikontrol.
penggunaan teknologi informasi dalam Social integration and identity menilai
berbagai kegiatan seperti pendidikan
media baru memiliki kekuatan untuk
dan bisnis. Masyarakat dikatakan disintegrasi terhadap sosial masyarakat
masyarakat informasi juga dapat karena sifatnya yang sangat
dilihat dari kemampuan dalam
individualistik dan tidak ada batasan
pertukaran data secara digital dapat
antara ruang, waktu, dan budaya.
dilalui secara cepat dengan jarak jauh. Social change berarti media baru
Poin ketiga tersebut yang hingga kini
dipercaya sebagai agen perubahan
masih diupayakan pemerintah agar
terhadap sosial dan ekonomi karena
dapat lebih baik. adanya kontrol pesan oleh pengirim.
Pergeseran Pola Komunikasi dalam McQuail pun melihat adanya
Media Baru perubahan dan pergeseran dari pola
Perkembangan teknologi arus informasi dalam media baru
komunikasi yang semakin pesat dalam berdasarkan empat pola dasar
media baru memunculkan pergeseran komunikasi oleh ahli telekomunikasi
definisi teori tentang media yang telah Belanda yaitu J.L Bordewijk dan B.
ada. Ward dalam (Kurnia, 2005) Van Kaam. Pola dasar pertama adalah
menyatakan selama ini teori lebih Alloculation yakni pendistribusian
mengacu pada keberadaan dan informasi berlangsung dari pusat ke
pengaruh media sedangkan untuk beberapa cabang. Kedua adalah
proses informatisasi masih tertinggal. conversation yakni interaksi
Sementara di media baru banyak jenis antarindividu yang mampu memilih
yang dapat dijadikan sebagai sumber lawan bicara, topik, waktu, tempat,
informasi dari yang bersifat sangat maupun tema diskusi.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 361


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

Ketiga adalah consultation yakni milik Wibur Schram yakni source-


variasi kondisi komunikasi yang message-channel-receiver (SMCR) atau
memiliki peluang untuk dilakukan bersifat linier dari sumber-pesan-
secara berbeda. Keempat adalah pusat saluran-penerima. Di Indonesia model
memiliki kontrol terhadap setiap komunikasi ini sangat terlihat saat masih
individu yang berada dalam periferi atau dalam orde baru di mana pemerintah
lingkaran di sekelilingnya baik dalam memiliki kontrol penuh terhadap
hal isi maupun arah arus komunikasi sumber dan arus informasi sehingga
yang akan dilakukan. Keempat pola tidak ada peluang untuk terjadinya
tersebut saling mempengaruhi satu sama komunikasi timbal balik.
lain namun terkadang juga saling
Ini menandakan media komunikasi
berlawanan.
massa di era orde baru memiliki
McQuail sendiri telah membentuk kemampuan umpan balik yang sangat
model komunikasi dalam media baru terbatas dan ketat (Straubhaar &
yaitu jika dalam media lama LaRose, 2006). Sementara dalam media
ketersediaan sumber informasi sangat baru yang terjadi setelah order baru
terbatas maka pada media baru memiliki memiliki unsur umpan balik termasuk
sumber yang tidak terbatas. Isi informasi pada media massa. Masyarakat
dalam media lama juga cenderung diberikan kesempatan seluas-luasnya
bersifat homogen dan kini berubah untuk memberikan pendapat mengenai
ketika media baru telah muncul yakni isi informasi atau fenomena yang terjadi
dan salurannya menjadi heterogen atau sehingga menciptakan sebuah
bervariasi. Kemudian jika dilihat dari interaktivitas. Bahkan masyarakat
sisi audiens dalam media baru telah informasi kini juga mampu mengubah,
terfragmentasi dan sangat aktif mengontrol, dan memodifikasi isi pesan
mengingat medium untuk menyalurkan yang telah disajikan.
pendapat sudah tersedia sangat banyak.
KESIMPULAN
Oleh sebab itu respon dalam media baru
juga bervariasi dan tidak dapat Perkembangan teknologi
diprediksi. informasi dan komunikasi telah
memberi pengaruh terhadap
Di sisi lain, berbagai perubahan penciptaan arus dan pola informasi
pola komunikasi tersebut tidak bersifat
dalam masyarakat. Kini masyarakat
tetap dan akan selalu mengalami
sedang dalam fase masa transisi
perubahan seiring perkembangan menuju era masyarakat informasi.
teknologi digital yang juga terus Pembangunan infrastruktur digital atau
berubah sehingga memberikan
Information and Communication
pengaruh kepada terciptanya medium- Technology (ICT) juga terus dilakukan
medium informasi lainnya. Hal ini juga
sebagai respon dan bagian dari
tentunya akan mempengaruhi sosial dan
pemberian fasilitas bagi masyarakat
kebudayaan masyarakat termasuk
untuk memenuhi haknya yaitu
dalam pola komunikasi. mendapatkan akses yang memadai
Ini dapat dilihat dari perbedaan terhadap informasi.
model komunikasi yang berlangsung
Langkah masyarakat untuk
dalam media lama dan baru. Model
bermigrasi virtual turut memperluas
komunikasi yang digunakan dalam
peran masyarakat dalam menyuarakan
media lama adalah model komunikasi
berbagai perubahan mulai dari sistem

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 362


Jurnal Teknologi dan Informasi Bisnis ISSN : 2655-8238
Vol. 3 No.2 10 Juli 2021
DOI : https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255

politik, pendidikan, kesehatan maupun McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa


budaya. Hal ini terjadi karena (ed 6). Jakarta: Salemba Humanika.
masyarakat informasi memiliki
Pavlik, J. V. (1998). New Media Technology:
kesempatan untuk melakukan
Cultural and Commercial Perspectives.
komunikasi umpan balik yang lebih
Boston: Allyn and Bacon.
luas sehingga pesan tidak hanya
diterima secara mentah melainkan Respati, W. (2014). Transformasi Media Massa
dapat dimodifikasi dan dikontrol demi Menuju Era Masyarakat Informasi di
kepentingan bersama. Indonesia. Binus Journal Publishing,
31-51.

References Rogers, E. M. (1983). Diffusion of Innovation.


Aoyama, Y., & Castells, M. (2002). An Empirical New York: A Division of Macmillan
assessment of the Informational Publishing Co.
Society . International Labour Review,
141. Rogers, E. M. (1986). Communication
Technology: The New Media in Society.
Biocca, F., & Levy, M. R. (1995). New York: The Free Press.
Communication in the Age of Virtual
Reality. New Jersey: Lawrence Rusman, d. (2012). Pembelajaran Berbasis
Erlbaum Associates. Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Grifindo Persada.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup. Sa’ud, U. S. (2008). Inovasi Pendidikan.
Bandung: AlfaBeta.
Bungin, M. B. (2008). Konstruksi Sosial Media
Massa. Jakarta: Kencana. Straubhaar, J., & LaRose, R. (2006). Media
Now, Understanding Media, Culture
Dewdney, A., & Ride, P. (2006). The New Media and Technology. Belmont: Thomson
Handbook. London: Routledge. Wadsworth.
Kelleher, T. (2007). Public Relations Online; Sugihartati, R. (2014). Perkembangan
Lasting concepts for changing media. Masyarakat Informasi dan Teori Sosial
USA: Sage Publications. Kontemporer. Jakarta: Kencana.
Kurnia, N. (2005). Perkembangan Teknologi Sutopo, H. (2012). Teknologi Informasi dan
Komunikasi dan Media Baru: Implikasi Komunikasi dalam Pendidikan.
terhadap Teori Komunikasi. Media Tor, Yogyakarta: Graha Ilmu.
291-296.
Webster, F. (1995). Theories of the Information
Lister, M. (2003). New Media : A Critical Society. New York: Routledge.
Introduction. London: Routledge.

Martin, W. (1995). The Global Information


Society. England: Aslib Gower.

McQuail, D. (1987). Teori Komunikasi Massa


suatu pengantar, diterjemahkan oleh
Agus Dharma dan Aminuddin Ram.
Jakarta: Erlangga.

Copyright@2021 Prodi Sistem Informasi Universitas Dharma Andalas 363

Anda mungkin juga menyukai