Anda di halaman 1dari 5

NAMA : VIOLETA NESYA

MAVI TUGAS 2 INDIVIDU

ANALISIS STUDI KASUS

Menilik Kebijakan Pemerintah: Transformasi TV Digital

Kebijakan migrasi dari TV analog ke siaran digital atau analog switch off (ASO) di wilayah
Jabodetabek telah dimulai pada 2 November 2022. Pakar digital, Anthony Leong, menyampaikan
waktu penerapan kebijakan ini tidak tepat dan masih banyak PR yang harus diselesaikan. "Seharusnya
pemerintah harus benahi kebijakan digitalisasi, utamanya literasi dan akses digital bagi seluruh
masyarakat itu yang masih jauh dari kata memadai, TV analog ini merupakan sumber informasi utama
bagi masyarakat kecil di berbagai daerah yang kurang akses internet," menurut Anthony Leong.
Dibalik perdebatan panjang dan aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa dan perserikatan buruh di
seluruh penjuru indonesia, akhirnya Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan
rancangan undang-undang ciptakerja menjadi undang-undang. Undang-undang tersebut banyak
mengandung prokontra salah satunya yakni pengalihan TV analog menjadi TV terestrial digital atau
bisa disebut tv digital. Mengingat selama ini peran televisi di media sangatlah krusial. Televisi
dianggap sebagai suatu media yang sangat berjasa dalam penyampaian informasi, yang memberitakan
tentang konfilk di seluruh negara, menyajikan berbagai isu politik, ekonomi dan sosial. Oleh
karenanya televisi bisa mempengaruhi opini masyarakat dan sarana menyalurkan atau menerima
informasi secara menyeluruh. Melihat seberapa pentingnya televisi dari dulu hingga sekarang
tentunya harus mengalami revolusi dalam dunia penyiaran agar tayangan televisi menjadi tayangan
yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti yang kita ketahui semua bahwa selama ini Indonesia hanya
memiliki TV analog yang dimana TV analog ini signal yang dipancarkan masih kurang bagus dan
bagi daerah Indonesia perbatasan dengan negara lain seperti misalnya Sumatera dan Kalimantan Barat
lebih sering menonton televisi Singapura dan Malaysia. Hal ini tentunya memunculkan keresahan
munculnya radikalisme karena pesan yang disampaikan oleh media televisi mampu menyebarkan
ideologi bangsa secara masif dan luas. Mengaitkan dengan materi yang dipelajari pada Agenda 3,
lakukan analisis kasus dalam konteks :
 Inti permasalahan
Adapun inti dari permasalahan diatas yaitu adanya kebijakan untuk mengalihkan siaran tv
analog ke tv digital yang bertujuan untuk membenahi literasi dan akses digital bagi seluruh
masyarakat Indonesia yang masih jauh dari kata memadai, yaitu dengan
cara mengubah siaran yang semulanya menggunakan tv analog menjadi tv digital yang bisa
menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat kecil di berbagai daerah yang kurang akses
internet.

 Mengapa permasalahan tersebut dapat terjadi


Permasalahan tersebut dapat terjadi dikarenakan televisi dianggap dapat mempengaruhi opini
masyarakat seperti yang kita ketahui semua bahwa selama ini Indonesia hanya memiliki TV
analog yang dimana TV analog ini signal yang dipancarkan masih kurang bagus dan bagi
daerah Indonesia perbatasan dengan negara lain seperti misalnya Sumatera dan Kalimantan
Barat lebih sering menonton televisi Singapura dan Malaysia. Hal ini tentunya memunculkan
keresahan munculnya radikalisme karena pesan yang disampaikan oleh media televisi mampu
menyebarkan ideologi bangsa secara masif dan luas.

 Analisis dampak (pro dan kontra/ positif dan negatif) bagi; masyarakat, pemerintah, pihak
lainnya
Pengalihan siaran tv ini pastinya menimbulkan berbagai pro dan kontra didalamnya yaitu hal
ini menjadi keluhan masyarakat karena mereka harus mengeluarkan biaya untuk dapat
kembali menikmati hiburan televisi. Pemakain TV digital atau yang lebih dikenal sebagai TV
LED belum sepenuhnye menyeluruh, kebanyakan masyarakat mempertahankan TV 'tabung'
dirumahnya dikarenakan TV LED memilki harga yang relatif mahal. Saat ini, solusi yang
didapat oleh masyarakat hanya pemakaian 'Set Box' untuk dapat menonton televisi. Namun
hal ini juga belum sepenuhnya menjadi solusi karena 'Set Box' itu sendiri harus dibeli,
walaupun beredar rumor bahwa 'Set Box' akan dibagikan secara gratis oleh pemerintah. Para
masyarakat enggan menunggu kapan waktu untuk pembagian 'Set Box' secara gratis karena
untuk para lansia hiburan mereka semata hanya dengan menonton televisi, lain halnya dengan
para kaum muda yang tidak begitu mempermasalahkan hal ini karena mereka mempunyai
hiburan lain yaitu gawai. Belum lagi masalah yang muncul dan beredar adalah pemasangan
'Set Box' ini harus disertai dengan antena yang diletakkan di tempat yang cukup tinggi,
artinya masyarakat harus memasang kembali atau merubah antena mereka agar mendapatkan
sinyal stasiun tv. Di tengah berbagai kemiskinan yang dihadapi masyarakat keadaan tv digital
ini merupakan beban tertentu bagi mereka. Bagi mereka yang kesulitan mencari lapangan
pekerjaan dan harus membeli 'Set Box' dalam waktu yang dekat karena tuntunan para anak-
anak dirumah menjadikan pembelian 'Set Box' lebih penting bagi mereka saat ini. Harapan
para masyarakat bahwa pemerintah mempertimbangkan kembali pergantian tv analog ini,
setidaknya pemberian 'Set Box'
secara gratis akan membantu menangani permasalahan yang sedang beredah di tengah-
tengah masyarakat.
 Adapun dampak yang ditimbulkan dari rencana pengalihan tv analog ke tv digital yaitu
:
Dampak positifnya, yakni: kualitas gambar yang lebih halus dan tajam; pengurangan terhadap
efek noise; kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
mengurangi efek dopler jika menerima siaran televisi dalam kondisi bergerak (misalnya di
mobil, bus, maupun kereta api.
Sementara dampak negatifnya: regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki; standarisasi
yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan;
industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya; jika kanal
TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV
siaran digital terestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi
penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara
TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal
frekuensinya sudah habis.

 Analisis 4 Pilar Literasi Digital


4 Pilar Digital:

1. Digital Skills (Cakap Digital)


Digital skills berbicara tentang kecakapan dalam memahami teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dari segi perangkat lunak dan keras, serta sistem operasi digital. Pada isu
ini kemajuan teknologi dan informasi masyarakat juga harus dikembangkan guna menunjang
era digitalisasi, untuk itu penggunaan tv analog memang harus diganti dengan era tv digital

2. Digital Culture (Budaya Digital)


Digital culture merupakan pilar literasi digital mengenai kemampuan untuk membangun
wawasan kebangsaan ketika berinteraksi di ruang digital. Pilar ini menekankan bahwa
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan nilai-nilai yang harus dijadikan sebagai
landasan kecakapan digital. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan tv digital adalah
kemajuan di bidang pertelevisian Indonesia yg menggunakan sistem digital dan memberikan
fitur dan kesempatan pada masyarakat untuk mengakses lebih banyak informasi pada televisi.
3. Digital Ethics (Etika Digital)
Pilar ini fokus membahas etika ketika menggunakan teknologi digital. Digital ethics dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri, berpikir rasional, dan mengutamakan
netiket (etika berinternet). Sesuai namanya, indikator pertama dari pilar digital ethics adalah
mampu memahami dan menerapkan netiket dalam kehidupan digital. Penggunaan tv digital
ini dimaksudkan untuk menunjang era digitalisasi dunia, sebagai negara berkembang
Indonesia juga harus mengimbangi era digitalisasi salah satunya dengan penggunaan sistem tv
digital pada pertelevisian Indonesia.

4. Digital Safety (Keamanan Digital)


Digital safety merupakan kemampuan seseorang menyadari dan meningkatkan perlindungan
dan keamanan data pribadinya. Untuk itu, ada lima indikator dalam pilar digital safety.
Pertama, mengetahui fitur proteksi perangkat keras. Kedua, paham terkait proteksi identitas
digital dan data pribadi di platform digital. Pada penggunaan tv digital ini pemerintah harus
menjamin sistem keamanan dari tv digital ini guna memastikan keamanan masyarakat dalam
menggunakan tv digitial ini.
Seperti siaran tv yang seharusnya ditonton untuk anak anak dan siaran yang
seharusnya ditonton untuk dewasa.

 Opini Penanggulangan/ Penyelesaian/ Pencegahan (sesuaikan dengan konteks


permasalahan/isu)
Transformasi Tv analog ke Tv digital merupakan kebijakan dari Pemerintah Indonesia. Per
tanggal 2 November 2022 wilayah Jabodetabek tidak bisa lagi menggunakan tv analog. Untuk
itu Pemerintah haruslah ikut serta dalam pengadaan tv digital ini kepada masyarakat, karena
hal tersebut bukanlah opsi yang dapat dipilih oleh masyarakat melainkan kewajiban. Mulai
dari kelengkapan perangkat hingga penjualan perangkat Pemerintah harus mengawasi
sehingga tidak adanya oknum yang memanfaatkan kesempatan dalam kasus ini.

 Aktor/Pihak yang Mendukung


Pihak yang terkait pada kasus ini adalah Pemerintah dan Masyarakat. Guna mendapatkan
dukungan dan berjalanya sistem tv digital ini maka Pemerintah perlu ikut serta dalam
pengadaan perangkat tv digital, bisa dalam bentuk subsidi atau yg lain, dan untuk masyarakat
yang sudah mendapatkan subsidi maka diwajibkan untuk
menggunakan sistem tv digital tersebut, sehingga program pemerintah dapat berjalan dengan
baik dan tidak memberatkan masyarakat.

 Bagaimana PNS Kementerian Perhubungan Berperan dalam Penyelesaian Isu Tersebut


Peranan yang bisa dilakukan oleh ASN adalah ikut serta menggunakan tv digital dan
membantu menyosialisasikan tv digital kepada masyarakat sehingga menimbulkan stigma
yang baik pada masyarakat umum. ASN juga harus mendukung setiap Program Pemerintah,
salah satu cara nya adalah menciptakan stigma yg baik program pemerintah ke masyarakat.

Referensi kasus : https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-015798441/roundup-pro-


kontra-migrasi-tv-analog-ke-tv-digital-rakyat-kecil-dirugikan-atau- tidak?_gl=1%2Aenpe2f%2A_ga
%2AWkV6dGJtb0EtS25iMUhleFdJVjdTZ1ltaVdReEZEVjJH
UHY1ZzVTMmNsS29CWXljZzhkYzNzSjZlbU43cklseA..&page=4

Link tugas learning jurnal :

Anda mungkin juga menyukai