Dari dampak Corona ini, beberapa sektor industri terdampak dalam permasalahan
pembayaran kontrak yang tertunda, menurunnya tingkat utilisasi produksi akibat turunnya
permintaan dan penjualan pada beberapa industri yang mengakibatkan pemutusan hubungan
kerja (PHK), serta sulitnya memperoleh bahan baku dan bahan penolong karena asal negara
impor yang aksesnya mulai terbatas dan harga yang terus naik membuat kenaikan kurs dolar.
Sesuai dengan fakta di atas mengenai informasi perekonomi Indonesia yang turun akibat
pandemi, Alcatel-Lucent Enterprise bersama Pemerintah Indonesia, juga pakar teknologi dan
pelaku industri mengadakan seminar daring ALE Government Day 2020: Reshaping Indonesia
Connected Government selama dua hari dengan dua sektor yang berbeda. Seminar ini dapat
memberikan manfaat dan pengertian lebih bagi partisipan seminar daring karena membahas
langkah-langkah apa saja yang bisa kita lakukan di tengah krisis, sehingga mendorong Indonesia
menjadi negara berkemampuan ekonomi digital yang maju serta tujuan wisata utama yang aman
dan nyaman.
● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November 2020)
Krisis Covid-19 terbaru telah menekankan kebutuhan akan jenis solusi dalam e-
government dimana pemerintah telah berinvestasi banyak untuk hal ini, diberbagai sektor
industri, lingkungan dan biologi. Bagaimanapun situasi saat ini, akan mengubah banyak orang
dan cara masyarakat dalam berinteraksi begitu pula dengan cara pemerintah dalam menjaga
ketahanan dan kelangsungan pelayanan publik serta keamanan sistem tetapi juga privasi data dari
krisis:
1. Memfasilitasi operasi & kerjasama secara online
2. Menjaga keamanan dan aset
3. Keamanan dan redundansi sistem
4. Privasi dan kedaulatan
Jadi apa sebenarnya harapan warga hari ini adalah mereka perlu lebih banyak informasi
secara benar dan terinformasi - transparansi adalah kuncinya untuk para entrepreneur. Di era
digital ini, mereka perlu mengaksesnya melalui berbagai perangkat di lingkungan yang aman dan
terjamin. Kedekatan juga penting yang artinya mereka harus dapat mengakses perwakilan
terpilih untuk mampu mempengaruhi keputusan, layanan akses mudah ke setiap multimedia
dengan tambahan waktu, lingkungan yang menarik dan aman dimana mereka merasa aman dan
tentunya kualitas hidup yang lebih baik dengan perencanaan yang berkelanjutan serta pajak yang
lebih rendah.
Menurut Damien Delard selaku VP Channel & Territory Alcatel Lucent Enterprise
APAC, kita perlu melihat kembali tren pemerintahan yang terjadi di seluruh dunia dan untuk
mengatasinya diperlukan 3 pilar utama investasi yang terus Ia lihat di pemerintah/sektor publik,
yakni:
1. Pilar pertama, yang sudah digunakan di banyak negara adalah e-government. Tujuannya
adalah untuk menyediakan layanan online dan seluler terbaik, terkait dengan sistem UC
Canggih yang menyediakan kehadiran, mobilitas, dan kolaborasi. Hal ini memungkinkan
entitas publik untuk memiliki karyawan yang terkoneksi lebih baik dan operasional yang
ditingkatkan, agar dapat digunakan pelanggan dengan jauh lebih baik.
2. Pilar kedua adalah Keamanan Publik, sayangnya karena bencana alam atau serangan
manusia semakin meningkat, dan pengaruhnya terhadap penduduk, keuangan dan citra
suatu negara begitu penting. Investasi untuk mempercepat salam dan pengelolaan
panggilan dengan transfer yang tepat sangatlah mudah, begitu juga investasi dalam
kolaborasi tim yang perlu bertindak di lapangan. Namun teknologi baru seperti
pengawasan video dan IoT serta Artificial Intelligence yang lebih global adalah area
teknologi baru yang menghubungkan dengan area ketiga, kota pintar.
3. Pilar ketiga, kota pintar atau smart cities dengan ledakan penyebaran IoT di kantor publik
atau di seluruh kota. Tentu saja, ini adalah proyek jangka panjang dan di mana co-
creation dengan startup dibutuhkan.
Faktor-faktor yang dapat mendorong investasi pemerintah saat ini memiliki enam jenis
hal yang perlu diperhatikan, yaitu
1. Pertama-tama tentunya harapan masyarakat, meningkatkan ekspektasi masyarakat dalam
hal pengalaman pengguna dan fungsionalitas.
2. Keterlibatan pemerintah yang didukung kebijakan dengan perusahaan rintisan dan ahli
materi pelajaran (UKM) oleh karena itu kebutuhan untuk melibatkan ahli materi,
seseorang didukung oleh kebijakan.
3. Pertimbangan keungan: tekanan anggaran memaksa badan-badan publik untuk
memikirkan kembali bagaimana cara terbaik untuk memberikan layanan publik.
Mempertimbangkan kembali tekanan anggaran untuk membentuk kembali seluruh badan
pemerintah.
4. Opsi yang diperbaharui, dengan kontrak jangka panjang untuk sistem TIK yang lama
akan segera berakhir, memperbarui sistem TIK yang sudah ketinggalan jaman.
5. Tingkatkan generasi muda, dengan demografi yang lebih muda, pejabat yang lebih muda
dan lebih paham teknologi memasuki administrasi publik.
6. Akses ke teknologi yang dapat membantu UMKM untuk berkembang, teknologi yang
dapat diakses ini diturunkan sehingga memungkinkan perusahaan kecil untuk
memberikan layanan seluler berbasis cloud.
Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa teknologi yang harus dimiliki untuk mengubah
pemerintah yang terintegrasi
1. Untuk meningkatkan kualitas hidup, pemerintah harus nyata - di mana warga dapat
mengakses layanan di mana saja, kapan saja dan melalui alat komunikasi yang berbeda -
media sosial, aplikasi pemerintah, dll. Mereka perlu lebih melibatkan warga dan warga
harus lebih terlibat sehingga dapat memberikan informasi kepada pemerintah.
Komunikasi dua arah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat oleh pemerintah.
2. Sebuah sistem yang dapat memberikan efisiensi - dapat mobility, BYOD, juga alat
kolaborasi yang menghilangkan batas-batas geografis terutama di Indonesia di mana
Indonesia memiliki begitu banyak pulau dan warganya tersebar di seluruh negara dan
harus memiliki akses yang sama untuk berkomunikasi dengan perwakilannya (warga di
paling barat atau Indonesia timur.)
4. Dan tentunya faktor ekonomi. Pemerintah perlu menggabungkan regulasi dengan model
ekonomi yaitu kebijakan cloud. CIO nasional juga perlu menciptakan arsitektur besar
transformasi digital bangsa untuk mengkonsolidasikan sumber daya dan aset nasional
Sebuah ekosistem untuk melakukan misi-misi tersebut untuk mengatasi tantangan
teknologi, pemerintah menyarankan untuk membuat ekosistem yang mendukung tujuan bangsa
untuk bertransformasi menjadi negara yang memiliki kemampuan digital dan memaksimalkan
manfaatnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam ekosistem ini - seluruh layanan
pemerintah harus dapat diakses oleh banyak pemangku kepentingan di tanah air itu sendiri
dengan otomatisasi sehingga akan lebih efisien dan efektif.
Secara garis besar, ALE berfokus pada tantangan pemerintah dari segi:
- Manajemen hubungan warga, bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan warga
melalui solusi, bantuan waktu yang nyata untuk akses multimedia.
- Kolaboratif dan kekuatan seluler, meningkatkan aplikasi kolaborasi dan pengetahuan
tanpa batas yang dipilih dan solusi mobilitas on/off site.
- Keselamatan perseorangan dan barang, memastikan perlindungan orang dan barang
dengan pemberitahuan, kesadaran situasi dan membantu proses pengambilan keputusan
dengan koordinasi yang lebih baik.
- Efisiensi biaya, mengoptimalkan biaya operasi melalui model implementasi baru dari
CPE melalui hybrid ke arsitektur cloud
- Kota cerdas inovatif: memungkinkan mengontrol operasi dan membantu beralih dari
tindakan reaktif ke pencegahan melalui adopsi IoT, BOT, dan AI.
Akselerasi transformasi digital yang terjadi saat ini didasarkan pada roadmap yang telah
dibuat oleh pemerintah. Ada 4 fase dalam peta jalan ini:
1. Menyiapkan pondasi, termasuk menyiapkan infrastruktur yang tepat untuk kebutuhan
transformasi digital
2. Akselerasi digital dimana pemerintah Indonesia menggunakan platform digital untuk
mengakselerasi pelayanan publik.
3. Inovasi - memungkinkan digitalisasi untuk sektor utama guna mendorong pertumbuhan
ekonomi
4. Terakhir, mengoptimalkan kemampuan digital untuk menopang layanan publik bagi
masyarakat.
-
POINT OF VIEW ALE GOVDAY 2020
● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November 2020)
Dari segi pemerintah, transformasi digital ini telah ditetapkan pada Perpres 96 tahun 2014
yakni Rencana Pitalebar Indonesia yang memiliki enam tahapan, kemudian langkah
pemerintah kedepan dalam mengembangkan ketahanan siber (cyber security),
mengoptimalkan digitalisasi dalam berbagai sektor terlebih dalam aspek literasi sehingga
pemerintah dalam menyesuaikan perubahan kurikulum pendidikan secara merata di masa
depan. Pemerintah masih tetap mengembangkan plan untuk Ibu Kota Fulling digitalize
workspace sehingga menjadi industri digital di masa depan. Dari tahun ke tahun akan
meningkatkan konsep kurikulum menjadi kompleks dan membuat arahan ke masyarakat
kita untuk menciptakan SDM yang bertalenta dalam digital sejalan dengan sumber daya
TIK yang ada.
Perlunya adanya empowering peran Wantiknas sesuai dengan Keppres No.1 tahun
2014 dan Kepmen PPN/Bappenas No.45/2020 mengenai tugas dan fungsi menyeluruh
pemerintah untuk melakukan koordinasi nasional dan memberikan persetujuan atas
pelaksanaan program pengembangan TIK yang bersifat lintas kementerian dalam rangka
pembangunan transformasi digital. Dari pengembangan infrastruktur dan digitalisasi ini,
proses untuk para inkubasi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan menciptakan
peluang baru. Kegiatan digital incubator seperti virtual incubation dan virtual coaching
ini dapat menjaring start up dari berbagai wilayah yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Berkaitan hal tersebut, terdapat beberapa pilar yang dilakukan Alcatel-Lucent
Enterprise Indonesia, yakni :
- Menyediakan layanan online dan mobile menggunakan teknologi UC System
dalam kolaborasi dan mobilitas untuk terlibat dalam berbagai kegiatan e-
government di berbagai negara. Hal ini diharapkan dapat membangun koneksi
yang lebih baik terhadap pekerja dan meningkatkan kemampuan operasional.
- Memastikan keamanan publik, khususnya sebagai akibat dari meningkatnya krisis
dan human error
● Revival of Indonesia Tourism Sector (11 November 2020)
Dalam seminar hari kedua, topik yang diangkat dengan judul “Revival of
Indonesia Tourism Sector” menjelaskan bahwa upaya maupun langkah-langkah yang
dilakukan baik dari sisi pemerintah, sisi pebisnis, dan sisi pelaku ekonomi sama-sama
menitikberatkan tujuan untuk membangkitkan pariwisata dan transportasi, serta
perkembangan teknologi untuk sektor pariwisata agar bisnis ini tidak terpuruk lebih jauh
pada saat pandemi Covid-19.
Tekanan sektor pariwisata disebabkan karena adanya pembatasan pergerakan
manusia secara global dan maupun dalam negeri. UNWTO mencatat dari bulan Januari-
Mei 2020, pariwisata global rugi 320 Miliar USD atau tiga kali lipat lebih besar dari
krisis ekonomi global tahun 2009.
Pemerintah juga masih fokus pada pengembangan ibu kota baru Indonesia dengan
kapabilitas ruang kerja digital untuk mempersiapkan era digital masa depan. Sesuai
dengan penjelasan Bapak Hari Santosa Sungkari, fokus pemerintah untuk pariwisata ini
harus bergeser dari mengejar angka wisatawan yang datang ke destinasi ke quality
tourism. Serta pergerakan pemerintah terhadap pariwisata adalah taskforce sebagai
respon dari pandemi ini.
Secara garis besar, inisiatif pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan bagi
sektor pariwisata didukung oleh bisnis pariwisata itu sendiri sehingga inovasi-inovasi
yang dilakukan di bidang ini sama-sama berupaya beradaptasi dan teknologi yang
dikembangkan, perlu adanya dukungan IoT dan alert system yang memberikan informasi
kepada operator, member, dan pengguna di sekitar daerah pariwisata tersebut sehingga
pelaku usaha maupun pemerintah dapat meningkatkan value dari teknologi. Value atau
nilai bisa membuahkan income dan bisa menjadi tindakan kesejahteraan untuk para
pelaku usaha.
Harapan dari seluruh narasumber baik di sektor pemerintahan, industry expertise,
dan technology expertise bagi teknologi dan kebutuhan yang dibutuhkan pada sektor
pariwisata adalah modal transportasi yang terkoneksi untuk membangun infrastruktur
pariwisata di Indonesia sehingga dapat membantu multimoda dan bidang logistik lain,
kemudian dari infrastruktur yang perlu ditingkatkan dengan adanya IoT adalah platform
dari para pebisnis sehingga dapat menjawab harapan-harapan Indonesia untuk
berkembang lebih cepat.
Closing statement yang disampaikan oleh para narasumber ini bagi sektor
pariwisata adalah memperbaharui teknologi sebagai proses adaptasi, selalu optimis dalam
menyesuaikan kondisi di situasi pandemi, selalu mengikuti protokol kesehatan baik dari
para pelaku bisnis serta wisatawan sehingga kita tidak ketinggalan dengan keindahan
yang dimiliki Indonesia, dan terakhir mendukung teknologi Indonesia dan bangkit
bersama-sama.
INFORMASI NARASUMBER
● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November
2020)
1. Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas):
Salah satu upaya Bappenas adalah mendorong percepatan transformasi digital,
memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk pemulihan sektor ekonomi dengan
teknologi. Data berperan penting dalam percepatan transformasi digital sehingga
pemerintah menetapkan tata kelola data nasional yang harus diselenggarakan secara luas
baik antara instansi pusat dan daerah, yaitu program Satu data indonesia. Rencana
transformasi digital dan satu data Indonesia di bidang strategis dan prakarsa data,
teknologi komunikasi dalam berbagai sektor serta perluasan akses dan kualitas struktur
digital.
Transformasi digital untuk melakukan proses teknologi komunikasi di
masyarakat, baik di dunia usaha, aktivitas pemerintah, dalam melakukan bisnis. Sudah
dilakukan sebelum pandemi, tepatnya Oktober 2014, Bappenas meluncurkan “Pita Lebar
Indonesia” sebagai tindak lanjut dari Perpres no.96 tahun 2014. Rencana “Broadband
Pita Lebar Indonesia” ini diproyeksikan untuk mengikis kesenjangan sosial ekonomi dan
kesenjangan pembangunan antar wilayah Indonesia dengan pemanfaatan jaringan internet
kecepatan tinggi di berbagai sektor.
Upaya pemerintah adalah:
1. Penyediaan jaringan broadband jaringan optik di seluruh ibu kota
kabupaten/ palapa ring.
2. Inisiasi penuntasan infrastruktur digital pedesaan/last mile melalui program
“Bakti Kominfo”.
3. Tahapan pemerintah adalah perencanaan mengembangkan data pusat
nasional.
4. Pemerintah berencana mengembangkan jaringan intra pemerintah, jaringan
backbone fiber optic untuk pengembangan sistem pemerintahan berbasis
elektronik dan ekosistem digital ke level desa
5 Komponen penting menjadi prasyarat transformasi digital:
1. Infrastruktur teknologi informasi komunikasi
2. Perangkat lunak
3. Perubahan tata kerja
4. Keamanan cyber dan data
5. Industri teknologi informasi komunikasi
Ruang lingkup transformasi digital beragam yaitu pemerintah yang berperan
untuk menyediakan dan memanfaatkan infrastruktur digital kepada daerah 3T, melakukan
digitalisasi di pemerintahan serta menunjang percepatan transformasi digital. Dunia
usaha, berperan sebagai infrastruktur daerah non tertinggal dan ekonominya kemudian
pihak ketiga yaitu digital society atau masyarakat. Tantangan yang dihadapi pemerintah
dalam transformasi digital adalah konsistensi dan kesinambungan perubahan sifatnya
lintas sektoral, disruptif dalam proses yang sudah berjalan atau belum mengenal internet.
Serta, resistensi dalam adopsi perubahan namun hal itu dapat dijawab oleh digital leader
dan kelembagaan yang kuat.
Dalam memegang peranan visi digital dan ekonomi dinamis, maka pemerintah
memiliki dua kegiatan utama yang bisa sampai pada misi tersebut, yaitu Sistem utama
berbasis elektronik atau SPBI dan Satu Data Indonesia. Pada sistem SPBI mencakup
proses bisnis, aplikasi, data, informasi, infrastruktur dan keamanan yang menjadi data
yang bermutu dan berkualitas. Satu sistem data center, satu platform informasi cloud
pemerintah untuk menciptakan digital government dan satu data Indonesia sehingga dapat
menciptakan data berkualitas sehingga menjadi instrumen dan alat dalam menganalisa
sosial, ekonomi, parsial, dan sektor lainnya untuk perencanaan pembangunan berbasis
bukti evidence base platform. Satu data Indonesia memiliki empat prinsip, yaitu standar
data, metadata, interprobility/ interoperabilitas yang dapat dibagikan, dan kode
preferensi. Kebijakan satu data Indonesia mengatur forum satu data Indonesia baik
tingkat pusat maupun daerah sehingga organisasi di dalamnya atau yang
menyelenggarakannya dapat menjadi wadah komunikasi dan koordinasi dalam
penyelenggara satu data Indonesia.
Transformasi digital yang berfungsi untuk integrasi data organisasi, berbagi data
dalam satu platform yang menjaga kualitas data dan bisa dibagi-bagikan. Sinkronisasi
dapat dilakukan penyamaan standar data dan metadata menggunakan kode referensi yang
seragam dan akses data, memanfaatkan data analitika dalam mendukung validasi data.
Tata kelola data bisa perbaiki jika satu data Indonesia bisa di kembangkan. Pemanfaatan
transformasi digital adalah penanganan situasi Covid hari ini menggunakan telemedicine
jika jaringan data internet dapat dilaksanakan dengan meluas.
Secara sekuriti, Epson mengembangkan produknya dari segi hemat energi dan
secure printing sudah dilengkapi dengan Epson print admin yang sangat melihat konsider
dari organisasi baik headcount hingga regional, membuat training mengingatkan seluruh
karyawan untuk komplain dengan pekerjaannya. Terdapat good of conduct sebagai rules
atau policy yang ditetapkan sehingga seluruh karyawan harus mengikuti dan mematuhi
dalam peraturan tersebut.
6. Dirk Dumortier (Head of Business Development Smart City and Healthcare APAC
Alcatel-Lucent Enterprise)
Melihat banyaknya proses yang sudah terstruktur baik di Indonesia dan seluruh
dunia. Harus adanya seleksi dan adaptif. Teknologi bisa menjadi solusi dalam
permasalahan apapun. Kembali lagi dengan manusianya atau kita yang memakai
teknologi tersebut. Bagaimana kita melihat teknologi sebagai alat untuk memecahkan
masalah, dimana ada permasalahan disitulah teknologi tersebut akan digunakan. Adaptif
dan pemerintah harus membuat dan mengembangkannya. Dengan teknologi menjadi
pembahasan yang sering dan ingin diketahui orang lain.
Fundamental teknologi dalam infrastruktur untuk komunikasi dengan sesama
maupun informasi secara fisik seperti 5G, 4G, 3G ini nantinya menjadi komunikasi
dengan sesama. Secara mendasar dari base infrastruktur ini adalah komunikasi. Yang
harus diperhatikan infrastruktur harus dibuat oleh pemerintah dengan peringkat:
1. Kolaborasi (for developers to use) yang secara inovasi akan terus
berkembang dan berubah karena adanya kolaborasi di dalamnya dan
semua itu akan menjadi komunikasi
2. Data points (from big data to make informed decisions) yang sangat
diperlukan saat ini.
3. Infrastruktur (anything, in line with the needs) yang perlu di kembangkan
dan merata di Indonesia.
4. Renno Reymond Okto, ST. MM, CEMC (Chief Commercial and Business
Travalal.com)
Sebagai pelaku bisnis sektor pariwisata dengan membuat platform Travalal.com
sebagai pariwisata halal, Bapak Renno menjelaskan bahwa platform aplikasinya
tersebut sangat cocok dan bermanfaat bagi customer dengan para pelaku pariwisata
dengan pariwisata halal. Dengan program dan paket-paket halal, usaha bisnis
Travalal.com lebih tersegmentasi kepada masyarakat muslim yang senang bepergian
tanpa takut dan ribet mengenai situasi halal atau tidaknya. Adanya program virtual
wedding melalui platform Travalal. Feature tambahan yang ditunjang dalam
aplikasinya yaitu dapat menggunakan tools pada aplikasi Travalal dengan cara video
call conference yang dimanfaatkan untuk seminar, webinar, maupun pelaku usaha
event-event misalnya konser musik dan virtual exhibition.
Jangka pendek dari Travalal.com dalam adaptasi sektor market yang berubah
adanya feature tambahan dengan memanfaatkan informasi objek wisata, tempat
restoran dengan memberikan review di tempat destinasinya sehingga Travalal.com
mengendepankan HSC tempat-tempat wisata. Hal ini dilakukan sebagai adaptasi
selama pandemi dengan membawa dampak pada sektor pariwisata secara signifikan,
pertama, innovation noise yang tinggi dari sisi virtual tourism. Kedua, dengan adanya
teknologi, Travalal.com memanfaatkannya dengan kontak pembayaran (payment
gateway), dan payment syariah touchless transaction. Mengembangkan kontak
pembayaran, dengan melakukan promotion getaway dan pembiayaan syariah secara
proses mobile banking serta transformasi pada saat dilapangan yang harus
dikonfirmasi dengan orang-orang di lapangan, seperti scan barcode. Sehingga
mengurangi tiket kertas atau no more manual ticketing.
Harapan dari teknologi dan kebutuhan yang dibutuhkan pada pariwisata dari
sektor industri, ahli bisnis industri pariwisata adalah pelaku usaha harus
meningkatkan platform mereka dari segi security database, transaksi digital yang
mengusung konsep cashless, dan dorongan serta dukungan dari manfaat teknologi.
Chief Commercial and Business Travalal.com memberikan closing statement
yakni berharap pandemi segera berakhir sehingga sektor pariwisata kembali menjadi
sektor unggulan di Indonesia. Travalal.com berusaha terus memperbaharui teknologi
sebagai proses adaptasi mengutamakan keamanan baik dari segi data, sistem sehingga
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan dan memanfaatkan sektor
pariwisata di tengah krisis pandemi Covid-19 dan banyak program pemerintah yang dibangun
berdasarkan bentuk optimisme bahwa Indonesia dapat melewati masa krisis. Dimana semua
stakeholders menjalankan perannya baik dari pemerintah, perusahaan penyedia teknologi, pelaku
usaha pariwisata, dan masyarakat untuk dapat berwisata dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan di tengah pandemi Covid-19.