Anda di halaman 1dari 24

SUMMARY ALCATEL-LUCENT ENTERPRISE

ALE Government Day 2020: Reshaping Indonesia Connected Government


#ALEGovDay2020
#AlcatelLucentEnterprise
#ConnectedGovernment

Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan


10 November 2020

Revival of Indonesia Tourism Sector


11 November 2020
LATAR BELAKANG
Awal tahun 2020, fenomena kasus Covid-19 (coronavirus disease 2019) yang berawal
dari kasus lokal di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019 yang masih menjadi misteri
karena belum diketahui pasti asal muasal penyebaran ini terjadi. Setelah itu, Coronavirus
menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia
selang beberapa bulan dari kejadian pertama di Wuhan. Seiring waktu, pandemi virus corona
(Covid-19) masih menghantui khususnya Indonesia di awal bulan Maret lalu. Sejak kasus
pertama diumumkan, lonjakan pasien positif terus terjadi dan kian meningkat. Dikutip dari laman
resmi kemkes.go.id, hingga Rabu (1/4/2020), jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 1.677.

Dari dampak Corona ini, beberapa sektor industri terdampak dalam permasalahan
pembayaran kontrak yang tertunda, menurunnya tingkat utilisasi produksi akibat turunnya
permintaan dan penjualan pada beberapa industri yang mengakibatkan pemutusan hubungan
kerja (PHK), serta sulitnya memperoleh bahan baku dan bahan penolong karena asal negara
impor yang aksesnya mulai terbatas dan harga yang terus naik membuat kenaikan kurs dolar.
Sesuai dengan fakta di atas mengenai informasi perekonomi Indonesia yang turun akibat
pandemi, Alcatel-Lucent Enterprise bersama Pemerintah Indonesia, juga pakar teknologi dan
pelaku industri mengadakan seminar daring ALE Government Day 2020: Reshaping Indonesia
Connected Government selama dua hari dengan dua sektor yang berbeda. Seminar ini dapat
memberikan manfaat dan pengertian lebih bagi partisipan seminar daring karena membahas
langkah-langkah apa saja yang bisa kita lakukan di tengah krisis, sehingga mendorong Indonesia
menjadi negara berkemampuan ekonomi digital yang maju serta tujuan wisata utama yang aman
dan nyaman.

● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November 2020)
Krisis Covid-19 terbaru telah menekankan kebutuhan akan jenis solusi dalam e-
government dimana pemerintah telah berinvestasi banyak untuk hal ini, diberbagai sektor
industri, lingkungan dan biologi. Bagaimanapun situasi saat ini, akan mengubah banyak orang
dan cara masyarakat dalam berinteraksi begitu pula dengan cara pemerintah dalam menjaga
ketahanan dan kelangsungan pelayanan publik serta keamanan sistem tetapi juga privasi data dari
krisis:
1. Memfasilitasi operasi & kerjasama secara online
2. Menjaga keamanan dan aset
3. Keamanan dan redundansi sistem
4. Privasi dan kedaulatan

Jadi apa sebenarnya harapan warga hari ini adalah mereka perlu lebih banyak informasi
secara benar dan terinformasi - transparansi adalah kuncinya untuk para entrepreneur. Di era
digital ini, mereka perlu mengaksesnya melalui berbagai perangkat di lingkungan yang aman dan
terjamin. Kedekatan juga penting yang artinya mereka harus dapat mengakses perwakilan
terpilih untuk mampu mempengaruhi keputusan, layanan akses mudah ke setiap multimedia
dengan tambahan waktu, lingkungan yang menarik dan aman dimana mereka merasa aman dan
tentunya kualitas hidup yang lebih baik dengan perencanaan yang berkelanjutan serta pajak yang
lebih rendah.

Menurut Damien Delard selaku VP Channel & Territory Alcatel Lucent Enterprise
APAC, kita perlu melihat kembali tren pemerintahan yang terjadi di seluruh dunia dan untuk
mengatasinya diperlukan 3 pilar utama investasi yang terus Ia lihat di pemerintah/sektor publik,
yakni:
1. Pilar pertama, yang sudah digunakan di banyak negara adalah e-government. Tujuannya
adalah untuk menyediakan layanan online dan seluler terbaik, terkait dengan sistem UC
Canggih yang menyediakan kehadiran, mobilitas, dan kolaborasi. Hal ini memungkinkan
entitas publik untuk memiliki karyawan yang terkoneksi lebih baik dan operasional yang
ditingkatkan, agar dapat digunakan pelanggan dengan jauh lebih baik.
2. Pilar kedua adalah Keamanan Publik, sayangnya karena bencana alam atau serangan
manusia semakin meningkat, dan pengaruhnya terhadap penduduk, keuangan dan citra
suatu negara begitu penting. Investasi untuk mempercepat salam dan pengelolaan
panggilan dengan transfer yang tepat sangatlah mudah, begitu juga investasi dalam
kolaborasi tim yang perlu bertindak di lapangan. Namun teknologi baru seperti
pengawasan video dan IoT serta Artificial Intelligence yang lebih global adalah area
teknologi baru yang menghubungkan dengan area ketiga, kota pintar.
3. Pilar ketiga, kota pintar atau smart cities dengan ledakan penyebaran IoT di kantor publik
atau di seluruh kota. Tentu saja, ini adalah proyek jangka panjang dan di mana co-
creation dengan startup dibutuhkan.

Faktor-faktor yang dapat mendorong investasi pemerintah saat ini memiliki enam jenis
hal yang perlu diperhatikan, yaitu
1. Pertama-tama tentunya harapan masyarakat, meningkatkan ekspektasi masyarakat dalam
hal pengalaman pengguna dan fungsionalitas.
2. Keterlibatan pemerintah yang didukung kebijakan dengan perusahaan rintisan dan ahli
materi pelajaran (UKM) oleh karena itu kebutuhan untuk melibatkan ahli materi,
seseorang didukung oleh kebijakan.
3. Pertimbangan keungan: tekanan anggaran memaksa badan-badan publik untuk
memikirkan kembali bagaimana cara terbaik untuk memberikan layanan publik.
Mempertimbangkan kembali tekanan anggaran untuk membentuk kembali seluruh badan
pemerintah.
4. Opsi yang diperbaharui, dengan kontrak jangka panjang untuk sistem TIK yang lama
akan segera berakhir, memperbarui sistem TIK yang sudah ketinggalan jaman.
5. Tingkatkan generasi muda, dengan demografi yang lebih muda, pejabat yang lebih muda
dan lebih paham teknologi memasuki administrasi publik.
6. Akses ke teknologi yang dapat membantu UMKM untuk berkembang, teknologi yang
dapat diakses ini diturunkan sehingga memungkinkan perusahaan kecil untuk
memberikan layanan seluler berbasis cloud.

Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa teknologi yang harus dimiliki untuk mengubah
pemerintah yang terintegrasi

1. Untuk meningkatkan kualitas hidup, pemerintah harus nyata - di mana warga dapat
mengakses layanan di mana saja, kapan saja dan melalui alat komunikasi yang berbeda -
media sosial, aplikasi pemerintah, dll. Mereka perlu lebih melibatkan warga dan warga
harus lebih terlibat sehingga dapat memberikan informasi kepada pemerintah.
Komunikasi dua arah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat oleh pemerintah.

2. Sebuah sistem yang dapat memberikan efisiensi - dapat mobility, BYOD, juga alat
kolaborasi yang menghilangkan batas-batas geografis terutama di Indonesia di mana
Indonesia memiliki begitu banyak pulau dan warganya tersebar di seluruh negara dan
harus memiliki akses yang sama untuk berkomunikasi dengan perwakilannya (warga di
paling barat atau Indonesia timur.)

3. Infrastruktur sebagai fondasi untuk mempercepat transformasi ICT. Pemerintah


membutuhkan multis-saluran untuk memberikan layanan, memperbarui infrastruktur
sesuai kebutuhan saat ini, dan mengembangkan kota dengan lebih cerdas, mengaktifkan
IoT, dan menciptakan data yang aman dan aman.

4. Dan tentunya faktor ekonomi. Pemerintah perlu menggabungkan regulasi dengan model
ekonomi yaitu kebijakan cloud. CIO nasional juga perlu menciptakan arsitektur besar
transformasi digital bangsa untuk mengkonsolidasikan sumber daya dan aset nasional
Sebuah ekosistem untuk melakukan misi-misi tersebut untuk mengatasi tantangan
teknologi, pemerintah menyarankan untuk membuat ekosistem yang mendukung tujuan bangsa
untuk bertransformasi menjadi negara yang memiliki kemampuan digital dan memaksimalkan
manfaatnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam ekosistem ini - seluruh layanan
pemerintah harus dapat diakses oleh banyak pemangku kepentingan di tanah air itu sendiri
dengan otomatisasi sehingga akan lebih efisien dan efektif.

Peluang ekosistem secara global:


❖ Meningkatkan hubungan warga (G2C)
❏ Kualitas hidup lebih baik
❏ Kemudahan akses informasi
❏ Berbagai saluran pengiriman
❏ Demokrasi yang lebih baik
❖ Meningkatkan hubungan karyawan (G2E)
❏ Kerja kolaboratif yang lebih baik
❏ Berbagi pengetahuan yang lebih baik
❏ Tenaga Kerja Nomaden
❖ Meningkatkan hubungan pemerintah (G2G)
❏ Hukum & Pembuatan Kebijakan
❏ Regulasi yang Lebih Baik
❏ Layanan Lebih Efisien
❖ Meningkatkan hubungan bisnis (G2E)
❏ Meningkatkan kecepatan Bisnis
❏ Kemudahan Berbisnis dengan Pemerintah
❏ Transparansi

Secara garis besar, ALE berfokus pada tantangan pemerintah dari segi:
- Manajemen hubungan warga, bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan warga
melalui solusi, bantuan waktu yang nyata untuk akses multimedia.
- Kolaboratif dan kekuatan seluler, meningkatkan aplikasi kolaborasi dan pengetahuan
tanpa batas yang dipilih dan solusi mobilitas on/off site.
- Keselamatan perseorangan dan barang, memastikan perlindungan orang dan barang
dengan pemberitahuan, kesadaran situasi dan membantu proses pengambilan keputusan
dengan koordinasi yang lebih baik.
- Efisiensi biaya, mengoptimalkan biaya operasi melalui model implementasi baru dari
CPE melalui hybrid ke arsitektur cloud
- Kota cerdas inovatif: memungkinkan mengontrol operasi dan membantu beralih dari
tindakan reaktif ke pencegahan melalui adopsi IoT, BOT, dan AI.

Alcatel-Lucent Enterprise membantu menghubungkan antara komunitas dengan


menghadirkan teknologi yang multiguna. Untuk publik dan organisasi dengan jangkauan global
dan fokus pada hal lokal. Kami menghadirkan jaringan dan komunikasi yang aman, yang dibuat
khusus untuk layanan komunitas yang responsif.
Indonesia memiliki peluang besar menjadikan krisis sebagai keunggulan dan pemerintah
memaksimalkan hal tersebut melalui program pemerintah berbasis teknologi, harapannya, dapat
memberi tambahan income bagi perekonomian Indonesia yang terimbas selama masa pandemi
Covid-19 secara daring ini. Menurut Menteri Suharso Monoarfa, PPN/Bappenas, sebagai
pembicara utama menjelaskan percepatan transformasi digital dalam mendukung percepatan
pemulihan berbagai sektor akibat pandemi, rancangan yang menunjang percepatan connected
government serta percepatan peluang komunikas teknologi informasi dan koordinasi. Serta
beberapa pembicara di berbagai sektor pemerintahan, industri teknologi dan inkubator.

● Revival of Indonesia Tourism Sector (11 November 2020)


Sesuai penjelasan oleh Bapak Damien Delard, VP Channel and Territory Alcatel-Lucent
Enterprise APAC menjelaskan bahwa selalu ada berkah tersembunyi karena situasi yang sulit,
pemerintah Indonesia mempercepat transformasi digital dengan fokus pada 7 bidang utama:

1. Memperkuat dan memperluas jangkauan internet hingga ke pedesaan. Ini akan


meningkatkan jangkauan pelayanan publik di 12.548 kunjungan untuk 150.000
tempat pelayanan publik.
2. Mempercepat pembangunan pusat data nasional selesai tahun 2023
3. Integrasi data pada satu proyek data untuk meningkatkan pelayanan publik
4. Sistem E-Government yang berfokus pada ruang kerja digital dan kantor pintar
untuk melacak kinerja masing-masing individu
5. Dukungan bandwidth belajar jarak jauh dan internet gratis untuk guru, dosen dan
siswa untuk beradaptasi pada sistem pendidikan hybrid baru.
6. Migrasi dari TV analog ke TV digital untuk memaksimalkan dividen digital untuk
kegiatan kepentingan bangsa.
7. Mendigitalkan semua sektor, yaitu Pembelajaran jarak jauh, telemedicine,
monograf pedesaan, dan pertemuan online.

Akselerasi transformasi digital yang terjadi saat ini didasarkan pada roadmap yang telah
dibuat oleh pemerintah. Ada 4 fase dalam peta jalan ini:
1. Menyiapkan pondasi, termasuk menyiapkan infrastruktur yang tepat untuk kebutuhan
transformasi digital
2. Akselerasi digital dimana pemerintah Indonesia menggunakan platform digital untuk
mengakselerasi pelayanan publik.
3. Inovasi - memungkinkan digitalisasi untuk sektor utama guna mendorong pertumbuhan
ekonomi
4. Terakhir, mengoptimalkan kemampuan digital untuk menopang layanan publik bagi
masyarakat.

Tujuan percepatan transformasi digital adalah membantu pemulihan ekonomi,


peningkatan kualitas pelayanan publik dan reformasi birokrasi, sehingga pemerintahan lebih
gesit dan transparan. 4 sektor fokus utama adalah: Pemerintah, Kesehatan, Pendidikan, dan
UKM. UKM ini akan mencakup sektor perhotelan beserta ekosistemnya - seperti restoran, mice,
hiburan, bisnis pertunjukan, dll.
Berbicara tentang sektor perhotelan, mari kita bahas bagaimana dampak sektor
perhotelan Indonesia akibat pandemi:
- Lebih dari 2000 hotel dan 500 restoran tutup sementara sekitar 3-6 bulan -25% hingga
- -50% okupansi dan pendapatan mengalami penurunan terutama dari bidang F&B
- 19 hingga 29% pelaku perhotelan (hotel, restoran, mice, bisnis pertunjukan) pesimis
kondisi sektor ini akan membaik. Seperti yang Anda lihat pada diagram, pandemi
bertahan lebih lama dari yang diprediksinya karena tingkat okupansi menurun tajam
Melihat dampaknya ada 4 bidang utama yang menjadi perhatian sektor ini:
- Biaya tenaga kerja yang turun 38%
- Utilitas seperti listrik, air, dll turun 28%
- Pajak dan biaya Pemerintah sebesar 26%
- Pembayaran hutang / bunga sebesar 8%
Di sektor pariwisata, Kemenparekraf memanfaatkan teknologi untuk memajukan dan
mengendalikan income dari pariwisata Indonesia dengan memastikan bahwa setiap aset
pariwisata Indonesia terjamin kebersihan, keamanan, dan kenyamanannya. Hal ini dilakukan
agar turis yang berwisata tidak perlu khawatir terhadap sektor pariwisata Indonesia. Selain itu,
salah satu pemanfaatan teknologi di sektor pariwisata adalah melakukan virtual tourism.
Pemerintah juga memberikan edukasi dan pelatihan tambahan kepada tour guide mengingat
penerapan virtual tourism menjadikan peran tour guide menjadi lebih kompleks, tidak hanya
memberikan edukasi dan informasi terkait pariwisata Indonesia, namun juga mempersuasi turis
terhadap pariwisata Indonesia. Selain itu, Kemenhub juga mendukung usaha untuk
memaksimalkan sektor pariwisata Indonesia dengan memberikan fasilitas rapid test di setiap
moda transportasi yang digunakan untuk publik. Hal ini dilakukan guna memastikan dan
memberikan rasa aman dan nyaman kepada publik ketika hendak bepergian di masa pandemi
COVID-19. Selain itu, Kemenhub juga membatasi jumlah orang yang bepergian dengan
menggunakan transportasi publik, khususnya transportasi udara. Unit transportasi publik yang
digunakan juga dapat dipastikan sterilisasinya dan keamanannya terhadap COVID-19. Melalui
himbauan dan penerapan protokol kesehatan, Kemenhub optimis bahwa sektor pariwisata dan
mobilitas publik dapat berjalan semestinya sehingga dapat membantu ekonomi Indonesia.
Selain itu, bersama dengan pemerintah, usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
ekonomi Indonesia di bidang digital juga dilakukan oleh startup yang berbasis teknologi, yakni
travalal.com. Travalal.com adalah platform digital yang menghubungkan antara pelanggan dan
para pengunjung dengan pariwisata halal, hotel, pelaku usaha food and beverage dan fitur
tambahan virtual tourism. Travalal.com berpartisipasi dalam membantu turis mengenal
pariwisata Indonesia melalui review tour, dan kemudahan transaksi untuk pariwisata jika ingin
berwisata di Indonesia. Selain itu, Travalal juga sering melakukan event online untuk
memperkenalkan wisata Indonesia

-
POINT OF VIEW ALE GOVDAY 2020

● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November 2020)

Dalam seminar bersama pemerintah dan influencer inkubasi bisnis, seminar


daring dengan judul “Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan”
ini membahas mengenai langkah-langkah mendorong percepatan transformasi digital di
kala pandemi Covid-19. Dengan berbagai macam langkah sesuai dengan sektor bisnis
mereka masing-masing, memiliki kesamaan bahwa untuk menunjang aktivitas
masyarakat dan ekonomi tetap produktif maka transformasi digital harus di kembangkan
dan dibangkitkan lebih cepat lagi dan merata sehingga berbagai inovasi dapat dijalankan.
Pembicara utama yaitu bapak Suharso Monoarfa selaku Menteri PPN/Kepala
Bappenas, membahas tentang bagaimana data yang terintegrasi dapat membantu
percepatan transformasi digital yang meliputi rencana dan aktivitas pemerintah,
mendukung percepatan pemulihan berbagai sektor khususnya ekonomi akibat pandemi.
Selama tujuh bulan lalu, pemerintah digemparkan oleh kasus Covid pertama sehingga
peristiwa ini menandai babak baru Covid di Indonesia. Pandemi menjadi pendorong
sekaligus peluang bagi pemerintah untuk melakukan pembenahan secara fundamental
melalui transformasi digital.
Salah satu upaya Bappenas dalam membenahi situasi krisis adalah mendorong
percepatan transformasi digital, memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk
pemulihan sektor ekonomi dengan teknologi. Data berperan penting dalam percepatan
transformasi digital sehingga pemerintah menetapkan tata kelola data nasional yang harus
diselenggarakan secara luas baik antara instansi pusat dan daerah, yaitu program Satu
data indonesia. Rencana transformasi digital dan satu data Indonesia di bidang strategis
dan prakarsa data, teknologi komunikasi dalam berbagai sektor serta perluasan akses dan
kualitas struktur digital.
Transformasi digital untuk melakukan proses teknologi komunikasi di
masyarakat, baik di dunia usaha, aktivitas pemerintah, dalam melakukan bisnis. Sudah
dilakukan sebelum pandemi, tepatnya Oktober 2014, Bappenas meluncurkan “Pita Lebar
Indonesia” sebagai tindak lanjut dari Perpres no.96 tahun 2014. Rencana “Broadband
Pita Lebar Indonesia” ini diproyeksikan untuk mengikis kesenjangan sosial ekonomi dan
kesenjangan pembangunan antar wilayah Indonesia dengan pemanfaatan jaringan internet
kecepatan tinggi di berbagai sektor.
Upaya pemerintah adalah pertama, penyediaan jaringan broadband jaringan optik
di seluruh ibu kota kabupaten/ palapa ring. Kedua, inisiasi penuntasan infrastruktur
digital pedesaan/last mile melalui program “Bakti Kominfo”. Ketiga, tahapan pemerintah
adalah perencanaan mengembangkan data pusat nasional. Keempat, Pemerintah
berencana mengembangkan jaringan intra pemerintah, jaringan backbone fiber optic
untuk pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik dan ekosistem digital ke
level desa

Dari segi pemerintah, transformasi digital ini telah ditetapkan pada Perpres 96 tahun 2014
yakni Rencana Pitalebar Indonesia yang memiliki enam tahapan, kemudian langkah
pemerintah kedepan dalam mengembangkan ketahanan siber (cyber security),
mengoptimalkan digitalisasi dalam berbagai sektor terlebih dalam aspek literasi sehingga
pemerintah dalam menyesuaikan perubahan kurikulum pendidikan secara merata di masa
depan. Pemerintah masih tetap mengembangkan plan untuk Ibu Kota Fulling digitalize
workspace sehingga menjadi industri digital di masa depan. Dari tahun ke tahun akan
meningkatkan konsep kurikulum menjadi kompleks dan membuat arahan ke masyarakat
kita untuk menciptakan SDM yang bertalenta dalam digital sejalan dengan sumber daya
TIK yang ada.
Perlunya adanya empowering peran Wantiknas sesuai dengan Keppres No.1 tahun
2014 dan Kepmen PPN/Bappenas No.45/2020 mengenai tugas dan fungsi menyeluruh
pemerintah untuk melakukan koordinasi nasional dan memberikan persetujuan atas
pelaksanaan program pengembangan TIK yang bersifat lintas kementerian dalam rangka
pembangunan transformasi digital. Dari pengembangan infrastruktur dan digitalisasi ini,
proses untuk para inkubasi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan menciptakan
peluang baru. Kegiatan digital incubator seperti virtual incubation dan virtual coaching
ini dapat menjaring start up dari berbagai wilayah yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Berkaitan hal tersebut, terdapat beberapa pilar yang dilakukan Alcatel-Lucent
Enterprise Indonesia, yakni :
- Menyediakan layanan online dan mobile menggunakan teknologi UC System
dalam kolaborasi dan mobilitas untuk terlibat dalam berbagai kegiatan e-
government di berbagai negara. Hal ini diharapkan dapat membangun koneksi
yang lebih baik terhadap pekerja dan meningkatkan kemampuan operasional.
- Memastikan keamanan publik, khususnya sebagai akibat dari meningkatnya krisis
dan human error
● Revival of Indonesia Tourism Sector (11 November 2020)

Dalam seminar hari kedua, topik yang diangkat dengan judul “Revival of
Indonesia Tourism Sector” menjelaskan bahwa upaya maupun langkah-langkah yang
dilakukan baik dari sisi pemerintah, sisi pebisnis, dan sisi pelaku ekonomi sama-sama
menitikberatkan tujuan untuk membangkitkan pariwisata dan transportasi, serta
perkembangan teknologi untuk sektor pariwisata agar bisnis ini tidak terpuruk lebih jauh
pada saat pandemi Covid-19.
Tekanan sektor pariwisata disebabkan karena adanya pembatasan pergerakan
manusia secara global dan maupun dalam negeri. UNWTO mencatat dari bulan Januari-
Mei 2020, pariwisata global rugi 320 Miliar USD atau tiga kali lipat lebih besar dari
krisis ekonomi global tahun 2009.
Pemerintah juga masih fokus pada pengembangan ibu kota baru Indonesia dengan
kapabilitas ruang kerja digital untuk mempersiapkan era digital masa depan. Sesuai
dengan penjelasan Bapak Hari Santosa Sungkari, fokus pemerintah untuk pariwisata ini
harus bergeser dari mengejar angka wisatawan yang datang ke destinasi ke quality
tourism. Serta pergerakan pemerintah terhadap pariwisata adalah taskforce sebagai
respon dari pandemi ini.

Secara garis besar, inisiatif pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan bagi
sektor pariwisata didukung oleh bisnis pariwisata itu sendiri sehingga inovasi-inovasi
yang dilakukan di bidang ini sama-sama berupaya beradaptasi dan teknologi yang
dikembangkan, perlu adanya dukungan IoT dan alert system yang memberikan informasi
kepada operator, member, dan pengguna di sekitar daerah pariwisata tersebut sehingga
pelaku usaha maupun pemerintah dapat meningkatkan value dari teknologi. Value atau
nilai bisa membuahkan income dan bisa menjadi tindakan kesejahteraan untuk para
pelaku usaha.
Harapan dari seluruh narasumber baik di sektor pemerintahan, industry expertise,
dan technology expertise bagi teknologi dan kebutuhan yang dibutuhkan pada sektor
pariwisata adalah modal transportasi yang terkoneksi untuk membangun infrastruktur
pariwisata di Indonesia sehingga dapat membantu multimoda dan bidang logistik lain,
kemudian dari infrastruktur yang perlu ditingkatkan dengan adanya IoT adalah platform
dari para pebisnis sehingga dapat menjawab harapan-harapan Indonesia untuk
berkembang lebih cepat.
Closing statement yang disampaikan oleh para narasumber ini bagi sektor
pariwisata adalah memperbaharui teknologi sebagai proses adaptasi, selalu optimis dalam
menyesuaikan kondisi di situasi pandemi, selalu mengikuti protokol kesehatan baik dari
para pelaku bisnis serta wisatawan sehingga kita tidak ketinggalan dengan keindahan
yang dimiliki Indonesia, dan terakhir mendukung teknologi Indonesia dan bangkit
bersama-sama.
INFORMASI NARASUMBER
● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November
2020)
1. Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas):
Salah satu upaya Bappenas adalah mendorong percepatan transformasi digital,
memanfaatkan pandemi sebagai momentum untuk pemulihan sektor ekonomi dengan
teknologi. Data berperan penting dalam percepatan transformasi digital sehingga
pemerintah menetapkan tata kelola data nasional yang harus diselenggarakan secara luas
baik antara instansi pusat dan daerah, yaitu program Satu data indonesia. Rencana
transformasi digital dan satu data Indonesia di bidang strategis dan prakarsa data,
teknologi komunikasi dalam berbagai sektor serta perluasan akses dan kualitas struktur
digital.
Transformasi digital untuk melakukan proses teknologi komunikasi di
masyarakat, baik di dunia usaha, aktivitas pemerintah, dalam melakukan bisnis. Sudah
dilakukan sebelum pandemi, tepatnya Oktober 2014, Bappenas meluncurkan “Pita Lebar
Indonesia” sebagai tindak lanjut dari Perpres no.96 tahun 2014. Rencana “Broadband
Pita Lebar Indonesia” ini diproyeksikan untuk mengikis kesenjangan sosial ekonomi dan
kesenjangan pembangunan antar wilayah Indonesia dengan pemanfaatan jaringan internet
kecepatan tinggi di berbagai sektor.
Upaya pemerintah adalah:
1. Penyediaan jaringan broadband jaringan optik di seluruh ibu kota
kabupaten/ palapa ring.
2. Inisiasi penuntasan infrastruktur digital pedesaan/last mile melalui program
“Bakti Kominfo”.
3. Tahapan pemerintah adalah perencanaan mengembangkan data pusat
nasional.
4. Pemerintah berencana mengembangkan jaringan intra pemerintah, jaringan
backbone fiber optic untuk pengembangan sistem pemerintahan berbasis
elektronik dan ekosistem digital ke level desa
5 Komponen penting menjadi prasyarat transformasi digital:
1. Infrastruktur teknologi informasi komunikasi
2. Perangkat lunak
3. Perubahan tata kerja
4. Keamanan cyber dan data
5. Industri teknologi informasi komunikasi
Ruang lingkup transformasi digital beragam yaitu pemerintah yang berperan
untuk menyediakan dan memanfaatkan infrastruktur digital kepada daerah 3T, melakukan
digitalisasi di pemerintahan serta menunjang percepatan transformasi digital. Dunia
usaha, berperan sebagai infrastruktur daerah non tertinggal dan ekonominya kemudian
pihak ketiga yaitu digital society atau masyarakat. Tantangan yang dihadapi pemerintah
dalam transformasi digital adalah konsistensi dan kesinambungan perubahan sifatnya
lintas sektoral, disruptif dalam proses yang sudah berjalan atau belum mengenal internet.
Serta, resistensi dalam adopsi perubahan namun hal itu dapat dijawab oleh digital leader
dan kelembagaan yang kuat.
Dalam memegang peranan visi digital dan ekonomi dinamis, maka pemerintah
memiliki dua kegiatan utama yang bisa sampai pada misi tersebut, yaitu Sistem utama
berbasis elektronik atau SPBI dan Satu Data Indonesia. Pada sistem SPBI mencakup
proses bisnis, aplikasi, data, informasi, infrastruktur dan keamanan yang menjadi data
yang bermutu dan berkualitas. Satu sistem data center, satu platform informasi cloud
pemerintah untuk menciptakan digital government dan satu data Indonesia sehingga dapat
menciptakan data berkualitas sehingga menjadi instrumen dan alat dalam menganalisa
sosial, ekonomi, parsial, dan sektor lainnya untuk perencanaan pembangunan berbasis
bukti evidence base platform. Satu data Indonesia memiliki empat prinsip, yaitu standar
data, metadata, interprobility/ interoperabilitas yang dapat dibagikan, dan kode
preferensi. Kebijakan satu data Indonesia mengatur forum satu data Indonesia baik
tingkat pusat maupun daerah sehingga organisasi di dalamnya atau yang
menyelenggarakannya dapat menjadi wadah komunikasi dan koordinasi dalam
penyelenggara satu data Indonesia.
Transformasi digital yang berfungsi untuk integrasi data organisasi, berbagi data
dalam satu platform yang menjaga kualitas data dan bisa dibagi-bagikan. Sinkronisasi
dapat dilakukan penyamaan standar data dan metadata menggunakan kode referensi yang
seragam dan akses data, memanfaatkan data analitika dalam mendukung validasi data.
Tata kelola data bisa perbaiki jika satu data Indonesia bisa di kembangkan. Pemanfaatan
transformasi digital adalah penanganan situasi Covid hari ini menggunakan telemedicine
jika jaringan data internet dapat dilaksanakan dengan meluas.

2. Ir. Kennedy Simanjuntak (Staf khusus Menteri Kementerian PPN/Bappenas)


Dalam sarana prasarana (Bappenas), untuk memperbaharui Indonesia sesuai
dengan tahapan transformasi digital dalam Perpres 96 tahun 2014 yakni Rencana
Pitalebar Indonesia dengan enam tahapan seperti jaringan backbone fiber optik ke seluruh
ibukota kabupaten/kota dengan palapa ring, inisiasi penuntasan infrastruktur digital ke
pedesaan (last mile), pengembangan pusat data nasional agar tidak terjadi pencurian
dalam siber, pengembangan jaringan intra pemerintah, analog switch off, pemanfaatan
jaringan backbone fiber optik sesuai pengembangan SPBE yang telah diterbitkan
Peraturan Presiden 95/2018 tentang SPBE, dan pengembangan ekosistem digital untuk
daerah pedesaan yang sudah dimulai.
Untuk menghadapi beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait SPBE, Bappenas
mencanangkan Integrated Digital Workspace, yakni teknologi yang memungkinkan antar
individu untuk saling berhubungan melalui koneksi dan saling memantau pekerjaan. Hal
ini menjadi contoh bagi kementerian lain.
Langkah ke depan, Bappenas akan mengembangkan ketahanan siber (cyber
security) terutama untuk keperluan data pemerintah, melakukan interkoneksi ke jaringan
internasional, kegiatan pengembangan industri dalam negeri dengan hardware dan
software, untuk memanfaatkan ceruk pasar digital yang muncul akibat pelaksanaan
transformasi digital serta pengembangan industri telekomunikasi dan penyiaran
memanfaatkan digital dividend hasil Analog Switch Off. Kemudian, pemanfaatan akses
internet di berbagai bidang dengan cara, yakni:
● Pengembangan telemedicine untuk pemerataan layanan kesehatan
● Pemanfaatan media sosial dan e-commerce untuk pemasaran produk UMKM
● Peningkatan kapasitas SDM Digital

3. Dr.Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA (Ketua Pelaksana Wantiknas RI)


Dalam pengembangan teknologi dan jaringan, perlunya adanya Empowering
peran Wantiknas sesuai dengan Keppres No. 1 tahun 2014 dan Kepmen PPN/Bappenas
No. 45/2020 terkait tugas dan fungsi melakukan koordinasi nasional dan memberikan
persetujuan atas pelaksanaan program pengembangan TIK yang bersifat lintas
kementerian dalam rangka pembangunan transformasi digital
Masih banyak yang harus dilakukan mulai dari pengembangan jaringan fiber
optic di beberapa daerah Indonesia. Menghadapi first mile, tantangan sesungguhnya
adalah bagaimana menghubungkan rumah sakit, rumah tangga, kantor, dll dengan
infrastruktur yang memadai dan menghubungkan itu semua ke operator, sehingga perlu
adanya kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat. Dalam melakukan transformasi
digital juga perlu adanya literasi dan edukasi, sehingga perlu adanya kurikulum baru yang
disesuaikan dengan digitalisasi. Hal-hal yang mungkin dilakukan antara lain pemerintah
memfasilitasi kolaborasi industri-perguruan tinggi. perlu adanya pembentukan NGCIO
yang bertanggung jawab terhadap presiden dan CIO institusi, meningkatkan kualitas
lembaga sertifikasi nasional TIK, dan relevansi kapasitas SDM talenta digital.
4. Dr. Dina Dellyana (Direktur Inkubasi Bisnis SBM ITB)
Pemanfaatan teknologi di bidang ekonomi dapat dimulai dengan memberdayakan
UMKM ataupun startup berbasis digital. Pandemi menciptakan peluang baru. Kegiatan
digital incubator seperti virtual incubation, dan virtual coaching, justru menjaring start
up dari berbagai wilayah yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Di situasi Pandemi, startup harus mencoba strategi alternatif, mulai dari adaptive
business model. Strategi alternatif ini bisa mendukung jalannya bisnis, atau bahkan di
masa depan memungkinkan untuk menjadi main strategy, mengingat Ada beberapa
demand yang berubah fungsi selama pandemi, untuk itu harus didukung dengan aktivasi
program secara online.

5. Anton Setyadhi (Head of Corporate 1 Epson Indonesia)

Dalam pengaplikasian teknologi di dalam berbagai bidang, dasarnya adalah


kebutuhan dalam connected government. Indonesia harus berubah menggunakan internet,
cloud, segala macam. Dari sisi Epson Indonesia sudah mempersiapkan produk-produk
yang ditunjukkan untuk B2B dalam habit bekerja secara online, dan produk-produk itu
seperti printer yang sudah menggunakan teknologi wifi yang sudah diproduksi sendiri
oleh Epson untuk bisa bekerja remotely. Pemerintah juga sudah banyak menerapkan basis
teknologi-teknologi online seperti cloud. Remote printing yang memudahkan para
perusahaan untuk mencetak dokumen-dokumen penting dalam jarak jauh menggunakan
teknologi email print. Produk tersebut ramah lingkungan, dengan kertas-kertas bekas bisa
menjadi fresh new paper dalam satu mesin Epson.

Secara sekuriti, Epson mengembangkan produknya dari segi hemat energi dan
secure printing sudah dilengkapi dengan Epson print admin yang sangat melihat konsider
dari organisasi baik headcount hingga regional, membuat training mengingatkan seluruh
karyawan untuk komplain dengan pekerjaannya. Terdapat good of conduct sebagai rules
atau policy yang ditetapkan sehingga seluruh karyawan harus mengikuti dan mematuhi
dalam peraturan tersebut.

6. Dirk Dumortier (Head of Business Development Smart City and Healthcare APAC
Alcatel-Lucent Enterprise)

Melihat banyaknya proses yang sudah terstruktur baik di Indonesia dan seluruh
dunia. Harus adanya seleksi dan adaptif. Teknologi bisa menjadi solusi dalam
permasalahan apapun. Kembali lagi dengan manusianya atau kita yang memakai
teknologi tersebut. Bagaimana kita melihat teknologi sebagai alat untuk memecahkan
masalah, dimana ada permasalahan disitulah teknologi tersebut akan digunakan. Adaptif
dan pemerintah harus membuat dan mengembangkannya. Dengan teknologi menjadi
pembahasan yang sering dan ingin diketahui orang lain.
Fundamental teknologi dalam infrastruktur untuk komunikasi dengan sesama
maupun informasi secara fisik seperti 5G, 4G, 3G ini nantinya menjadi komunikasi
dengan sesama. Secara mendasar dari base infrastruktur ini adalah komunikasi. Yang
harus diperhatikan infrastruktur harus dibuat oleh pemerintah dengan peringkat:
1. Kolaborasi (for developers to use) yang secara inovasi akan terus
berkembang dan berubah karena adanya kolaborasi di dalamnya dan
semua itu akan menjadi komunikasi
2. Data points (from big data to make informed decisions) yang sangat
diperlukan saat ini.
3. Infrastruktur (anything, in line with the needs) yang perlu di kembangkan
dan merata di Indonesia.

● Revival of Indonesia Tourism Sector (11 November 2020)


1. Angela Herliani Tanoesoedibjo (Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
Pandemi Covid-19, telah menginterupsi tatanan ekonomi dan sosial secara
global dan utamanya menurunkan sektor pariwisata. Tekanan sektor pariwisata
disebabkan karena adanya pembatasan pergerakan manusia secara global dan
maupun dalam negeri. UNWTO mencatat dari bulan Januari-Mei 2020, pariwisata
global rugi 320 Miliar USD atau tiga kali lipat lebih besar dari krisis ekonomi
global tahun 2009. Semua ini dikarenakan penurunan turis global sebesar 300 juta
turis. Untuk Indonesia sendiri, BPS mencatat jumlah kunjungan
mancanegara/wisman ke Indonesia bulan September 2020, mengalami penurunan
drastis sekitar 88,9% dibanding bulan September 2019.
Secara kumulatif dari September 2020, kunjungan wisman ke Indonesia
mencapai 3,65 juta kunjungan atau turun sebesar 70,57% dibandingkan
kunjungan wisman pada periode yang sama 2019 dengan jumlah 12,10 juta
kunjungan. Penurunan ini berdampak pada pelaku usaha dan ketersediaan
lapangan pekerjaan dimana selama ini sektor pariwisata mampu menyerap lebih
13 juta tenaga kerja terlebih efek industri penunjang aktivitas perjalanan wisata.
Upaya Kemenparekraf, Baparekraf dalam pengelolaan krisis dan
mengintimidasi dampak, menyusun strategi dan implementasi percepatan
pemulihan pariwisata serta peningkatan ekonomi. Pada fase tanggap darurat
Kemenparekraf turut membantu melalui hal lain seperti Bantuan Sosial, Prakerja,
BLT BPJS. Kemenparekraf juga aktif memberikan bantuan kepada pekerja yang
terkena PHK, memberikan pelatihan gratis kepada pekerja.
Selanjutnya, Kemenparekraf memberikan bantuan berupa likuiditas usaha
Parekraf dengan memfasilitasi akses untuk pelaku usaha yang akan mendapatkan
relaksasi fiskal dan non-fiskal seperti relaksasi pajak, akses restrukturisasi
pinjaman dan bunga bank, dan fasilitas keringanan biaya minimum listrik,
pemanfaatan hotel untuk lokasi isolasi mandiri dan tempat istirahat tenaga
kesehatan.
Protokol kesehatan juga disusun untuk sektor pariwisata berdasarkan
stakeholders, Kemenkes dan telah disahkan melalui KMK 382 2020. Panduan
teknis juga dirilis detail untuk menerapkan protokol kesehatan yang
komprehensif, meliputi aspek kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan kelestarian
lingkungan yang komprehensif, untuk berbagai usaha pariwisata seperti hotel,
restoran, daya tarik wisata, event, dan mice.

2. Dr. Hari Santosa Sungkari (Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan


Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf)
Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada sektor pariwisata dan
ekonomi kreatif. Selama pandemi, telah terjadi penutupan sementara usaha
pariwisata dan kreatif sebanyak kurang dari 2000 hotel dan 500 restoran dengan
total 2.1 juta UMKM terdampak. Persoalan lain, terdapat kesulitan likuiditas
sebagai imbas dari kegagalan pembayaran kredit investasi dan modal kerja, dan
penutupan usaha secara permanen. Berdasarkan data per 2 juni 2020, terdapat
penurunan kunjungan wisman turun sebesar 12 juta kunjungan dan potensi
kehilangan devisa sebesar 15 miliar USD.
Respon pemerintah pada saat kebijakan penangan dampak Covid-19
terhadap pariwisata, yakni:
A. Membentuk task force penanganan Covid-19.
B. Menunda semua kegiatan promosi di dalam dan luar negeri menunda
pelaksanaan kegiatan dan penyelenggaraan MICE: event/ seminar/
konferensi di dalam dan luar negeri.
C. Melaksanakan dan mensosialisasikan protokol kesehatan: pembuatan
materi layanan informasi dan sosialisasi pencegahan penyebaran
Covid-19 (a. I-Kampanye #jaga jarak, Gerakan masker lain).
D. Memberikan bantuan untuk tenaga kesehatan dan gugus tugas
penanganan Covid-19
E. Realokasi anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

untuk penanganan Covid-19 → Sesuai Instruksi Menteri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.1 tahun 2020.


F. Melakukan pendataan terhadap industri serta tenaga kerja pariwisata
dan ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19, termasuk estimasi
perhitungan dampak.
G. Mempersiapkan langkah-langkah pemulihan.

Alokasi penanganan Covid-19 oleh pemerintah yang di danai kepada


sektoral & Pemda, pariwisata mendapatkan Rp3,80 T. Program stimulus
pariwisata dibagi menjadi dua aliran dana, yaitu Intensif pajak hotel dan restoran
(Hibah Pariwisata) dengan dana Rp3,3 Triliun dengan tujuan untuk mendukung
recovery industri pariwisata di daerah dan Intensif Airlines (Alokasi Anggaran di
Kemenhub) sebesar Rp 403 M yang bertujuan untuk memudahkan perjalanan
wisatawan ke destinasi wisata. Sedangkan intensif tambahan untuk membangun
kepercayaan dan minat pasar (Alokasi Anggaran di Kemenparekraf) sebesar Rp
70 M.
Hibah pariwisata ini nantinya bertujuan umum untuk membantu
peningkatan protokol kesehatan di destinasi wisata untuk menciptakan mekanisme
transfer daerah. Ditujukan kepada Pemda Kabupaten/kota, usaha hotel & resto
(berdasarkan data PHPR 2019) yang nanti sesuai dengan syarat-syarat yang ada,
seperti 10 DPP dan 5 DSP ibukota provinsi destinasi branding daerah dengan
15% PHPR daerah yang termasuk 100 CoE selama empat bulan dimulai bulan
September hingga Desember 2020. Pemerintah melakukan hibah ini untuk
meningkatkan confidence dan mendapatkan trust dari wisatawan untuk
mengunjungi destinasi wisata. Nantinya akan dilakukan dengan mekanisme
transfer ke daerah. 70% untuk usaha hotel dan restoran sesuai data realisasi PHPR
2019, dan 30% untuk daerah menjadi bagian dalam penangan dampak ekonomi
dan sosial akibat Covid-19 pada sektor pariwisata.
3. Dr. Cris Kustadi, S.E., M.M., CA., CPA., QIA., AK (Staf Ahli Bidang Logistik,
Multimoda, dan Keselamatan Kementerian Perhubungan RI)
Beberapa inisiatif pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan bagi
pariwisata sebagai adaptasi kebiasaan baru yang disesuaikan dengan pola hidup baru
pada keputusan Menteri Kesehatan no HK. 01.07/Menkes/382/2020. Berdasarkan
panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan
pada hotel, ekonomi kreatif, restoran & rumah makan, daya tarik wisata, MICE,
penyelenggaraan kegiatan (event), dan diving. Misalnya saja, protokol kesehatan
dalam penerbangan Indonesia, membatasi hanya 75% kapasitas penumpang,
penyelenggaraan rapid test baik di stasiun maupun bandara di berbagai daerah
Indonesia.
Sektor pariwisata didukung dengan virtual tourism dari platform digital berbagai
pelaku usaha pariwisata di Indonesia. Untuk mengembangkan transformasi digital
selama krisis Covid-19, pemerintah membutuhkan perkembangan mode transportasi
terkoneksi untuk membangun infrastruktur pariwisata di Indonesia, selanjutnya
menggunakan teknologi untuk dapat membantu multimoda dan bidang logistik lain
dalam pariwisata.
Dari pemerintah dalam bidang logistik, multimoda, dan keselamatan
perhubungan, Bapak Cris Kustadi memberikan closing statement yakni mengajak
masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan, tetap berwisata dengan
memperhatikan protokol kesehatan di daerah wisata dan tidak meninggalkan
keindahan yang dimiliki Indonesia, dan hal ini didukung kementerian perhubungan
yang sudah menyediakan jalur moda transportasi yang aman, nyaman, dan sesuai
dengan aturan keselamatan.

4. Renno Reymond Okto, ST. MM, CEMC (Chief Commercial and Business
Travalal.com)
Sebagai pelaku bisnis sektor pariwisata dengan membuat platform Travalal.com
sebagai pariwisata halal, Bapak Renno menjelaskan bahwa platform aplikasinya
tersebut sangat cocok dan bermanfaat bagi customer dengan para pelaku pariwisata
dengan pariwisata halal. Dengan program dan paket-paket halal, usaha bisnis
Travalal.com lebih tersegmentasi kepada masyarakat muslim yang senang bepergian
tanpa takut dan ribet mengenai situasi halal atau tidaknya. Adanya program virtual
wedding melalui platform Travalal. Feature tambahan yang ditunjang dalam
aplikasinya yaitu dapat menggunakan tools pada aplikasi Travalal dengan cara video
call conference yang dimanfaatkan untuk seminar, webinar, maupun pelaku usaha
event-event misalnya konser musik dan virtual exhibition.
Jangka pendek dari Travalal.com dalam adaptasi sektor market yang berubah
adanya feature tambahan dengan memanfaatkan informasi objek wisata, tempat
restoran dengan memberikan review di tempat destinasinya sehingga Travalal.com
mengendepankan HSC tempat-tempat wisata. Hal ini dilakukan sebagai adaptasi
selama pandemi dengan membawa dampak pada sektor pariwisata secara signifikan,
pertama, innovation noise yang tinggi dari sisi virtual tourism. Kedua, dengan adanya
teknologi, Travalal.com memanfaatkannya dengan kontak pembayaran (payment
gateway), dan payment syariah touchless transaction. Mengembangkan kontak
pembayaran, dengan melakukan promotion getaway dan pembiayaan syariah secara
proses mobile banking serta transformasi pada saat dilapangan yang harus
dikonfirmasi dengan orang-orang di lapangan, seperti scan barcode. Sehingga
mengurangi tiket kertas atau no more manual ticketing.
Harapan dari teknologi dan kebutuhan yang dibutuhkan pada pariwisata dari
sektor industri, ahli bisnis industri pariwisata adalah pelaku usaha harus
meningkatkan platform mereka dari segi security database, transaksi digital yang
mengusung konsep cashless, dan dorongan serta dukungan dari manfaat teknologi.
Chief Commercial and Business Travalal.com memberikan closing statement
yakni berharap pandemi segera berakhir sehingga sektor pariwisata kembali menjadi
sektor unggulan di Indonesia. Travalal.com berusaha terus memperbaharui teknologi
sebagai proses adaptasi mengutamakan keamanan baik dari segi data, sistem sehingga
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

5. Novse Hardiman (Channel Sales Manager Alcatel-Lucent Enterprise)


Upaya sektor bisnis dalam bidang pariwisata memang terpengaruh dengan adanya
pandemi saat ini, namun ada beberapa cara untuk bangkit kembali dengan cara
menggunakan teknologi, yakni memfokuskan pengembangan dari sektor-sektor
transportasi untuk mendukung aktivitas pariwisata. Alcatel-Lucent Enterprise
melihatnya dari para pelaku pariwisata dapat dengan mudah berkomunikasi,
informasi destinasi dan area yang dituju seperti video call, call center. Kedua, melihat
teknologi mendukung keselamatan dan kenyamanan dari pariwisata ini dengan
melihat IoT yang penting untuk digunakan saat memonitoring maupun sharing
bersama pengguna jasa tersebut sehingga masyarakat atau pengguna bisa nyaman
bepergian karena informasi yang telah tersedia. Infrastruktur yang mendukung di
area-area tersebut sehingga mendukung alert system yang dikembangkan Alcatel-
lucent Enterprise di area tersebut sehingga pengunjung mengetahui kondisi yang
abnormal. Dari sisi keamanan, Alcatel-Lucent Enterprise membuat masyarakat
nyaman dalam berinteraksi saat berpergian, contoh pada saat ketika tourist
mengalami suatu kendala, mereka bisa melakukan aksi untuk mengelola jasa-jasa
pariwisata tersebut.
Sifatnya membantu dari sisi teknologi, mempertahankan serta menjaga level
operasional tertentu di destinasi wisata. Dalam mendukung teknologi ini menjadi
revenue berbeda dari sektor pariwisata dengan mengembangkan fitur-fitur yang ada
dalam mobile atau bersifat personal. Teknologi bisa menjadi value pelaku usaha, dan
para pengguna merasa nyaman dengan menggunakan aplikasi maps. Integrasi dari
teknologi dalam IoT, inovasi dalam aplikasi yang khusus dari area-area tertentu.
Harapan dari teknologi Indonesia dan kebutuhan yang dibutuhkan pada sektor
pariwisata dari ahli teknologi, yakni memiliki jangka pendek dan panjang. Jangka
pendek, teknologi dapat berkembang pesat jika infrastruktur telah disiapkan untuk
sarana-sarana pariwisata ini, sesegera mungkin disiapkan untuk para pengguna di
sektor wisata. Jangka panjang, harapannya seluruh infrastruktur ini dan teknologi
yang telah disiapkan dapat menginformasikan secara detail/mendalam. Menjadi satu
kesatuan dalam menjawab harapan-harapan Indonesia kedepannya.
Dari Channel Sales Manager Alcatel-Lucent Enterprise memberikan closing
statement yakni perusahaan Alcatel-Lucent Enterprise akan mendukung setiap
kegiatan yang direncanakan pemerintah. Mempersiapkan infrastruktur teknologi
dalam mendukung keselamatan, kenyamanan, dan kemudahan dalam pariwisata.
Mendukung pengembangan teknologi yang ada di Indonesia.

6. Brando Lubis (Country Manager AMD Indonesia)


Dalam mewujudkan pariwisata untuk infrastruktur dan teknologi yang baik,
perusahaan berbisnis pada microprocessor menjelaskan perlu adanya imagination
and creation pada teknologi karena dapat memudahkan user/ masyarakat/ tourist/
atau siapa pun jadi mudah untuk mendapatkan informasi, mudah sampai tujuan
transportasi yang mereka mau. Semua bisa diciptakan selama teknologi di Indonesia
ada sehingga dapat mempermudah masyarakat pada umumnya. Dimulai dari
teknologi microprocessor sehingga setiap kemajuan di platform dapat dengan mudah
di aplikasikan, dapat berkembang karena saat pandemi ini kebutuhan masyarakat
hasrat akan demand teknologi, seperti IoT, ios Cloud, dan lain sebagainya.
Dari AMD Indonesia sangat mendukung sekali menciptakan teknologi yang
advance untuk Indonesia supaya pariwisata dan transportasi menjadi lebih baik.
Sasaran dan archive kedepannya adalah mengembangkan mikroprosesor dari sisi ahli
teknologi.
Harapan dari teknologi di Indonesia dan kebutuhan yang dibutuhkan pada
pariwisata kedepannya adalah adanya perkembangan dari artificial intelligence, hal
yang terpenting dalam bisnis dan membangun branding perusahaan atau pelaku usaha
serta karena kemudahannya mendapatkan informasi dari AI, Indonesia dapat
berkembang lebih cepat. Closing statement dari bapak Brando mewakili AMD
Indonesia adalah perubahan itu selalu terjadi, kita atau masyarakat harus selalu
beradaptasi. Di saat seperti ini, teknologi dapat digunakan untuk menyesuaikan
kondisi kita di situasi pandemi. Kita harus tetap optimis, teknologi yang ada saat ini
dapat diimplementasikan untuk menyesuaikan krisis.
7. Reza Zulkarnain (Head of Business Development of Epson Indonesia)
Epson Indonesia memiliki beberapa teknologi visual yang membantu dunia
pariwisata seperti projector yang digunakan untuk video mapping. Suatu teknologi
kreativitas yang bisa digunakan dalam sektor pariwisata/ tourism. Contoh aktivitasnya
bisa dilakukan video mapping di kolam renang sehingga bisa menikmati user
experience yang baru dan dapat menambah revenue pengunjung hotel. Pemandangan
yang bisa dilakukan secara online dan digital ini bisa dilakukan sebagai revenue
stream yang baru untuk bidang perhotelan.
Teknologi lightseen bisa di kreasikan dengan menggunakan pemandangan yang
dijadikan digital art yang diaplikasikan dari karya seni bentuk digital bisa diganti
dengan promo-promo atau informasi. Epson pun bekerja sama dengan outdoor
cinema yang bisa menciptakan suatu hal yang baru. Kemudian smart glasses,
pengganti layar handphone sehingga ini memudahkan pengunjung atau tamu melihat
pemandangan, wahana, dan tempat lainnya tanpa harus disana. Lalu adanya
interactive projector yang bisa digunakan di ruang meeting dengan berinteraksi
dengan orang yang di dalam rapat dengan melihat handphone mereka.
Epson berfokus pada visualisasi dalam sektor tourism, sehingga adaptasi
teknologi sangat perlu di sektor manapun dan Epson Indonesia mau membantu untuk
memiliki teknologi itu karena telah di segmentasikan dalam sektor tersebut untuk
pengembangan revenue stream baru untuk menjangkau lebih banyak lagi orang untuk
melakukan hal konvensional serta meluaskan market lebih besar lagi.
REKOMENDASI

● Connected Government for Speeding up Indonesia Recovery Plan (10 November


2020)
Pemerintah mendorong percepatan transformasi digital, dan memanfaatkan pandemi
sebagai momentum untuk pemulihan sektor ekonomi dengan teknologi adalah langkah
bersama untuk mengatasi permasalahan di berbagai sektor di Indonesia. Harapannya,
dengan adanya integrasi antar instansi bersama dengan publik akan tercipta
kesinambungan untuk menghadapi Covid-19. Untuk mencapai itu, ada banyak faktor
yang harus diperhatikan mulai dari melengkapi infrastruktur, dan edukasi kepada
masyarakat khususnya generasi muda agar tercipta sumber daya alam yang memadai
sehingga penggunaan teknologi dapat berjalan maksimal

● Revival of Indonesia Tourism Sector (11 November 2020)

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan dan memanfaatkan sektor
pariwisata di tengah krisis pandemi Covid-19 dan banyak program pemerintah yang dibangun
berdasarkan bentuk optimisme bahwa Indonesia dapat melewati masa krisis. Dimana semua
stakeholders menjalankan perannya baik dari pemerintah, perusahaan penyedia teknologi, pelaku
usaha pariwisata, dan masyarakat untuk dapat berwisata dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Serta para narasumber bagi sektor pariwisata merekomendasikan bahwa memperbaharui


teknologi adalah satu hal terpenting sebagai proses adaptasi, selalu optimis dalam menyesuaikan
kondisi di situasi pandemi, selalu mengikuti protokol kesehatan baik dari para pelaku bisnis serta
wisatawan sehingga kita tidak ketinggalan dengan keindahan yang dimiliki Indonesia, dan
terakhir mau membantu, mendukung dan siap untuk mengembangkan teknologi di Indonesia
dan bangkit bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai