Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KOMUNIKASI MELALUI FREKUENSI JARINGAN TELEVISI

Oleh : Kelompok 1

Nama :

1.Moh. Rafli E. Yunus (190302046)


2.Miftahurahman (1903020..)

Jurusan : Teknik Informatika

Semester : V
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas bantuan
rahmat dan karunianya, makalah “Komunikasi melalui jaringan frekuensi televisi” ini
dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah jaringan nirkabel. Disini dijelaskan apa yang
dimaksut dengan Komunikasi melalui jaringan frekuensi televisi.

Tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu sebagai manusia menyadari bahwa tentunya
terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dengan alasan itulah, kami sebagai
kelompok satu mempersilahkan dan terbuka untuk menerima segala kritik dan saran yang
berguna bagi penyempurnaan makalah ini,

Ucapan terima kasih kami kepada saudara/i yang telah membaca makalah kami dan harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Daftar Isi

Halaman Judul............................................................................................................i

Kata Pengantar............................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Tujuan...................................................................................................................2

BAB II Pembahasan

2.1 Defenisi Jaringan Televisi....................................................................................3

2.2 Karakteristik Jaringan Televisi.............................................................................4

2.3 Standarisasi JaringanTelevisi Indonesia.................................................................5

2.4 Komponen-komponen Televisi...............................................................................5

2.5 Proses Komunikasi Dalam Jaringan Televisi.........................................................9

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12

3.2 Saran.....................................................................................................................12

Daftar Isi
BAB 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi, manusia berfikir semakin kreatif untuk


bagaimana caranya menciptakan sesuatu yang lebih mudah dan praktis. Dengan
pemikiran yang dan kerja keras, akhirnya membuahkan hasil yang segar dan semakin
hari semakin matang. Dari sekian banyak hal yang ditemukan salah satunya adalah
penemuan alat komunikasi. Perjalanan yang begitu panjang jika diurutkan dari awal
perkembangan komunikasi sampai sekarang ini. Pengembangan-pengembangan terus
dilakukan hingga menghasilkan komunikasi yang mudah dan berkualitas tinggi.
Komunikasi sebenarnya didasari oleh jaringan. Jaringan menjadi jembatan yang
begitu penting sebagai media penyalur didunia sekarang ini.
Bila diperhatikan jaringan yang sering digunakan sekarang ini adalah jaringan
nirkabel. Jaringan ini bekerja dengan baik dan fleksibel sehingga jaringan ini sangat
diminati oleh setiap kalangan.
1.2. Tujuan

1. Memahami tentang teknologi nirkabel.


2. Memahami perkembangan teknologi jaringan nirkabel.
3. Mengetahui standarisasi yang digunakan pada teknologi nirkabel.
4. Memahami tentang hardware-hardware yang terdapat pada jaringan nirkabel.
BAB II
Pembahasan

2.1. Definisi Jaringan Televisi

Jaringan televisi adalah sejenis jaringan distribusi konten televisi di mana


operator pusat menyalurkan program untuk sejumlah stasiun televisi. Sampai
pertengahan 1980-an, acara televisi di banyak negara di dunia didominasi oleh
sejumlah kecil jaringan penyiaran. Beberapa jaringan televisi besar pertama (mis.
BBC, NBC atau CBS) pada mulanya berakar dari jaringan radio.

Di beberapa negara di mana kebanyakan jaringan menyiarkan konten yang identik


dari pusat ke semua stasiun yang dimilikinya, justru kebanyakan pemancar individu
berfungsi sebagai "stasiun repeater" besar saja, maka orang cenderung menyamakan
maksud istilah jaringan, saluran dan stasiun dalam percakapan sehari-hari; hanya
para penggiat industri berkenaan TV yang membedakan istilah-istilah tersebut.

Sebuah jaringan dapat atau juga tidak dapat menerbitkan segala program sendiri.
Jika tidak, maka perusahaan-perusahaan penerbitan seperti Warner Bros. dan Sony
Pictures dapat mendistribusikan kontennya ke berbagai jaringan tersebut. Sering kali
ada program dari sebuah perusahaan penerbitan tertentu yang dipertontonkan di dua
atau lebih jaringan yang bersaingan. Begitu juga, beberapa jaringan dapat
mengimpor acara televisi dari luar negeri atau memanfaatkan program lama dari
arsip miliknya untuk mengisi slot program.
2.2. Devinisi Jaringan Televisi

1. Audio-visual
Jika dibandingkan dengan media penyiaran lainnya televisi memiliki suatu kelebihan,
yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Oleh karena itu, televisi dapat dikatakan
sebagai media massa elektronik audiovisual. Walaupun demikian, bukan berarti
gambar lebih penting dari kata-kata, akan tetapi keduanya harus ada kesesuaian yang
baik.
2. Berpikir dalam gambar
terdapat dua tahapan yang dilakukan pada proses berpikir dalam gambar. Yang
pertama, visualisasi (visualization) yaitu menerjemahkan kata-kata yang memiliki
gagasan yang menjadi gambar secara individual. Yang kedua, picturization
(penggambaran) yaitu suatu kegiatan merangkai gambar-gambar yang dilakukan
dengan sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya dapat mengandung arti atau makna
tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Jika dibandingkan dengan siaran radio, siaran televisi jauh lebih kompleks serta lebih
banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan dalam siaran televisi pun lebih
banyak serta dalam mengoprasikannya pun lebih rumit dan harus dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki kemampuan dibidang itu dan harus terlatih.
2.3. Standar Jaringan Televisi Indonesia

Mulai awal tahun 2012, Indonesia melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 05 tahun
2012, mengadopsi standar penyiaran televisi digital terestrial Digital Video Broadcasting –
Terrestrial second generation (DVB-T2) yang merupakan pengembangan dari standar digital
DVB-T yang sebelumnya ditetapkan pada tahun 2007. Dalam hal ini, pemerintah berusaha
untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan menganggapnya
sebagai suatu peluang bagi pengembangan industri penyiaran nasional ke depan. Sebelum
menetapkan standar digital tersebut, pemerintah terlebih dahulu melakukan kajian dan
konsultasi publik dengan melibatkan para stakeholders terkait. 

2.4. Komponen-komponen Televisi

Televisi mempunyai beberapa komponen-komponen yang memiliki fungsi dari


masing-masing komponen tersebut. Kita sudah mengetahui apa itu televisi. Yaitu sebuah
perangkat yang menampilkan gambar yang bergerak sebagai sarana informasi dan hiburan
bagi para pemirsanya. Dimana sebelum menampilkan gambar-gambar yang bergerak pada
layar televisi tersebut terlebih dahulu diperlukan alat lainnya untuk menangkap sinyal agar
bisa kita menikmati siaran-siaran bergambar yang akan ditampilkan dan ditayangkan pada
layar televisi itu. Nah, pada beberapa pembahasan di bawah ini akan dibahas mengenai
beberapa Komponen-Komponen pada Televisi beserta Fungsinya. Karena beberapa
komponen tersebut merupakan sarana penting agar televisi di rumah Anda bisa bekerja
dengan baik sesuai dengan tugasnya masing-masing. Yang mana ada beberapa nama
komponen-komponennya yang terdapat pada televisi.
Adapun nama-nama komponen-komponen yang terdapat pada pesawat
televisitersebut adalah sebagai mana pada penjelasannya berikut ini:

 Flyback
Flyback yaitu sebuah komponen yang sangat penting pada sebuah televisi, hal ini
dikarenakan sarana untuk menyuplai tegangan yang tinggi yang ada pada CRT, disamping itu
juga berguna untuk menyuplai beberapa tegangan-tegangan lainnya. Tetapi Flyback juga
terkadang sering mengalami kerusakan yang bisa kita lihat dari segi fisiknya, dan juga
terkadang kerusakannya tersebut tidak dapat dilihat dari bentuknya, karena bisa saja
bentuknya tidak berubah, tetapi mengalami kerusakan, walaupun komponen ini adalah jenis
komponen high voltage transformer. Biasanya kerusakan ini bisa dilihat dari jalur PCB-nya.
Dan kerusakan tersebut bisa diatasi dengan mengganti pin-pinnya.

 Rangkaian Power Supply (Catu Daya)


Rangkaian ini memiliki fungsi sebagai pengubah arus AC menjadi arus DC dan
berikutnya akan mendistribusikan ke semua rangkaian-rangkaiannya. Adapun rangkaian
catu daya ini terdapat garis pembatas yang berwarna putih yang terdapat pada PCB serta
pada daerah yang ada pada kotak yang berwarna merah. Adapun daerah yang ada dalam
garis putih tersebut merupakan rangkaian input, yang mana alat ini adalah daerah yang
memiliki tegangan tinggi. Dan pada daerah yang terdapat di dalam kotak merah
merupakan output catu daya untuk mendistribusikan tegangan-tegangan DC ke seluruh
rangkaian-rangkaian televisi.

 Rangkaian Tuner (Penala)

Adapun rangkaian ini terdapat penguat frekuensi tinggi (penguat High Frequency),
rangkaian penala ini pula mempunyai fungsi sebagai penerima sinyal yang masuk ke
gelombang televisi, yang masuk melalui antena lalu mengubahnya ke bentuk sinyal
frekuensi IF.

 Rangkaian Intermediate Frequency (IF)


Rangkaian Intermediate Frequency ini berfungsi untuk menguatkan sinyal, bahkan sampai
1000 kali, penala (tuner) yang menghasilkan sinyal output adalah sinyal yang tergolong
lemah, hal ini membuat sinyal tersebut sangat tergantung dengan sinyal pemancar atau
antena, keadaan alam, posisi letaknya, serta posisi penerima sinyal tersebut. Jadi dengan
rangkaian IF ini sangat berfungsi untuk mendapatkan sinyal yang kuat. Disamping itu pula
rangkaian IF tersebut juga berguna sebagai pembuang gelombang-gelombang lain yang tidak
berguna dan untuk meredam interferensi pelayanan gelombang yang membawa suara yang
bisa mengganggu gambar gambar yang tampil pada layar televisi Anda.

 Rangkaian Detektor Video

Rangkaian tersebut berfungsi untuk mendeteksi sinyal video komposit, yang biasanya keluar
melalui penguat IF yang menampilkan gambar, disamping itu juga rangkaian detektor video
ini juga berfungsi untuk meredam sinyal pengganggu secara keseluruhan. Jadi jika ada sinyal
asing yang akan masuk, bisa menyebabkan terganggu dan menjadi buruknya kualitas gambar
pada layar televisi, dan sinyal yang diredam tersebut adalah salah satunya sinyal suara.

 Rangkaian Defleksi Sinkron

Rangkaian Defleksi Sinkron atau Rangkaian Defleksi Sinkronisasi berfungsi untuk


pembangkit tegangan yang tinggi, dalam rangkaian ini terdapat empat blok rangkaian, yakni
rangkaian defleksi horizontal, defleksi vertical, sinkronisasi, serta pembangkit tegangan
tinggi.

 Rangkaian Automatic Gain Control (AGC)

Yang mana rangkaian ini memiliki fungsi untuk menguatkan input yang dilakukan secara
otomatis. Pada rangkaian ini juga akan menstabilkan secara otomatis input-input sinyal
televisi yang terkadang berubah-ubah sehingga akan menghasilkan output secara konstan.
 Rangkaian untuk Menguatkan Video

Dalam hal ini jelas rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal video yang luminan yang
asalnya dari detektor video yang bisa menjalankan layar pada kaca televisi. Dalam rangkaian
ini ada juga rangkaian yang disebut dengan Automatic Brightness Level (ABL), yaitu
pengatur kuat cahaya secara otomatis yang mana fungsinya yaitu untuk melindungi
rangkaian-rangkaian yang bertegangan tinggi dari tegangan yang bermuatan lebih, yang
mana hal ini disebabkan oleh kuatnya cahaya yang terdapat pada layar televisi Anda.

 Rangkaian Audio

Rangkaian audio merupakan rangkaian yang menghasilkan suara, Mediator Frequency (MF)
yang terdapat pada rangkaian ini akan mendeteksi sinyal yang membawa Intermediate
Frequency (IF), dan sinyal ini akan dipisahkan dari sinyal yang membawa gambar.

2.5. Proses Komunikasi dalam Jaringan Televisi


1. Konfigurasi Sistem Siaran TV Digital Terestrial

Meningkatkan kualitas penerimaan siaran televisi. Selain efisiensi pemanfaatan


spektrum frekuensi radio, seperti sudah disebutkan sebelumnya, teknologi penyiaran
televisi digital juga memperbaiki kulaitas siaran karena lebih tahan terhadap derau dan
kemudahanna untuk diperbaiki (recovery) pada bagian penerimaanya dengan
menggunakan kode koreksi kesalahan (error correction code). Selain itu efek interferensi
dan penggunaan sistem Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) sanggup
untuk mengatasi efek lintas jamak yang pada umumnya mengakibatkan gema (echo) dan
memunculkan gambar ganda pada perangkat penerima siaran televisi. Gambar 2.5 di
bawah ini menjelaskan efek lintasan ganda (multi-path effect) pada sinyal digital.

2. Efek Lintas Jamak pada Sinyal Digital


Dalam sistem penyiaran televisi digital terestrial memungkinkan penggunaan
Single Frequency Network (SFN), yang memungkinkan sebuah stasiun televisi
memperluas area cakupannya dengan memasang sejumlah stasiun pemancar yang
tersebar pada wilayah aplikasi yang luas namun semuanya beroperasi pada kanal
frekuensi yang sama, sehingga dapat meningkatkan cakupan pelanggannya tanpa
memerlukan lebih dari satu kanal. Setiap pemancar dalam suatu jaringan sistem Single
Frequency Network (SFN) harus dilakukan sinkronisasi satu dengan yang lainnya karena
distribusi data dari stasiun utama ke setiap pemancar dalam jaringan terdapat
kelembaman waktu (delay). Untuk melakukan sinkronisasi pada jaringan Single
Frequency Network (SFN) diperlukan suatu acuan yang dapat digunakan yaitu GPS
(Global Positioning Satellite). Media distribusi data dari stasiun pemancar utama ke
setiap pemancar di dalam jaringan Single Frequency Network (SFN) dapat
menaggunakan kabel serat optik, gelombang mikro (microwave) atau satelit. Aplikasi
SFN ini dapat dilihat pada Gambar 2.6 di bawah ini.
3. Penggunaan Single Frequency Network (SFN) pada Sistem

Kedua manfaat dan keuntungan tersebut di atas yang menjadi bahan


pertimbangan utama dalam penentuan peralihan sistem penyiaran dari teknologi analog
ke teknologi digital. Keuntungan dan manfaat berupa peningkatan kualitas penerimaan
siaran bertujuan untuk memberikan aplikasi yang lebih baik kepada masyarakat serta
keuntungan dan manfaat berupa efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi radio
bertujuan untuk mengakomodasi pertumbuhan industri penyiaran televisi yang tumbuh
dengan sangat cepat dan memanfaatkan spektrum digital dividend dengan
menyelenggarakan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi lainnya.

BAB III

Penutup
3.1. Kenimpulan

Kekurangan dan keterbatasan yang dialami membuat creator terdorong untuk


menciptakan sesuatu yang lebih, oleh karena itu mereka menciptakan jaringan nirkabel
salah satu contoh yaitu komunikasi melalui frekuensi jaringan televisi. Penemuan ini
sangat membantu dan berperan penting didalam kehidupan yang serba instan didunia
modern ini. Maka dari itu kiranya hal ini digunakan sebaik baik mungkin untuk
kepentingan yang positif dan berarti.

3.2. Saran

Memang tak ada yang sempurna didunia ini, begitu juga dengan jaringan nirkabel. Saran
dari saya semoga jaringan nirkabel dalam bentuk komunikasi melalui frekuensi jaringan
televisi dikembangkan menjadi lebih efisien dan berkualitas tinggi dan yang terpenting
adalah dapat bermanfaat oleh semua kalangan di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai