Feature dan Berita Human Interest membahas salah satu jurnalistik yang bertujuan
menarik empati atau menghibur khalayak pembaca. Manusia haur senantiasa
digugah atau dieksplorasi kepekaan sikap nuraninya, karena dengan demikian rasa
empati dan apresiasinya terhadap lingkungan akan senantiasa terperbaharui.
Ada dua pengertian mengenai pers , yaitu pers dalam arti kata sempit dan pers
dalam arti kata luas. Pers dalam arti kata sempit yaitu yang menyangkut kegiatan
komunikasi yang hanya dilakukan dengan perantaraan barang cetakan. Sedangkan
pers dalam arti kata luas adalah yang menyangkut kegiatan komunikasi baik yang
dilakukan dengan media cetak maupun dengan media elektronik seperti radio,
televise maupun internet.
Tugas dan fungsi utama pers adalah memberikan informasi kepada khalayak
melalui media cetak maupun media elektronik seperti radio, televise dan internet.
Tetapi, tugas dan fungsi pers yang bertanggung jawab tidaklah hanya sekedar itu,
melainkan lebih dalam lagi yaitu mengamankan hak-hak warganegara dalam
kehidupan bernegara. Oleh karena itu banyak sekali Fungsi pers, yaitu:
Fungsi informative
Fungsi Kontrol
Fungsi menghibur
Fungsi Regeneratif
Fungsi Ekonominya
Fungsi Swadaya
Pers timur sangat bertentangan dengan pers barat. Dalam pers timur tidak
dipandang sebagai komoditi. Berita adalah suatu proses. Proses yang
ditentukan arahnya. Berita tidak didasarkan pada maksud untuk memuaskan nafsu
ingin tahu segala sesuatu yang luar biasa dan menakjubkan, melainkan pada
keharusan ikut berusaha mengorganisasikan pembangunan dan pemeliharaan
Negara sosialis.
Berbeda dengan pers timur, pers barat memanndang berita itu sebagai komoditi,
sebagai barang dagangan yang dapat diperjual belikan. Oleh karena itu, sebagai
barang dagangan ia harus menarik.
Berita harus cermat dan tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat, selain itu,
berita juga harus lengkap, adil dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak
mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut
objektif. Dan, yang merupakan syarat peraktis tentang penulisan berita, atau tentu
saja berita itu harus ringkas (concise), jelas (clear), dan hangat (current).
Sifat-sifat istimewa berita ini sudah terbentuk sedemikian kuatnya sehingga sifatsifat ini bukan saja menentukan bentuk-bentuk khas praktik pemberitaan tetapi
juga berlaku sebagai pedoman dalam menyajikan dan menilai layak tidaknya suatu
berita untuk dimuat. Ini semua membangun prinsip-prinsip kerja.yang
mengkondisikan pendekatan professional terhadap berita dan membimbing
wartawan dalam pekerjaannya sehari-hari.
1. ketegangan (suspense)
2. Ketidaklaziman (Unusualness)
4. Konflik (Conflict)
5. Simpati (Sympathy)
6. Kemajuan (progress)
7. Seks (Sex)
8. Usia (age)
9. Binatang (animals)
Menggali berita
Menggali berita juga bisa dilakukan ketika sumber berita enggan atau sulit
memberikan informasi untuk sesuatu hal yang perlu diberitakan. Dalam hal ini,
wartawan terpaksa harus menggali berita dan membujuk sumber berita bahwa
sikapnya yang menolak untuk memberikan keterangan itu justru akan merugikan
dia sendiri.
Dalam jurnalisme uang bukan sumber berita yang memberikan hadiah atau amplop
berisi uang kepada wartawan atau media. Tetapi wartawan atau media yang
memberikan uang kepada sumber berita.
Dalam diri para wartawan sendiri, istilah profesional memiliki tiga arti: pertama,
profesional adalah kebalikan dari amatir; kedua, sifat pekerjaan wartawan menuntut
pelatihan khusus; ketiga, norma-norma yang mengatur perilakunya dititik beratkan
pada kepentingan khalayak pembaca. Selanjutnya ada dua norma yang dapat
diidentifikasikan, yaitu: pertama, norma teknis (keharusan menghimpun berita
dengan cepat, keterampilan menulis dan menyunting, dsb), dan kedua, norma etis
(kewajiban kepada pembaca serta nilai-nilai, sikap tidak memihak, sikap peduli,
sikap adil, objektif dan lain-lain yang semuanya harus tercermin dalam produk
penulisannya).
Profesionalisasi dalam pemberitaan ditunjukkan dalam kaidah-kaidah atau adabadab yang harus diikuti wartawan dalam pemberitaan mereka di bidang hukum.
Kaidah-kaidah ini tercantum dalam Kode etik Jurnalistik.
Jika diperhatikan dengan lebih seksama, maka terlihat bahwa berita-berita di surat
kabar umumnya mengikuti sebuah pola, yakni pola piramida terbalik.
Adapun alasan praktis mengapa tulisan berita dibuat seperti demikian, pertamatama itu memang sesuai dengan naluri manusia dalam menyampaikan suatu berita,
yaitu agar berita tersebut cepat dapat ditangkap oleh pendengarnya.
Tubuh berita harus muncul dari lead, dan pokok soal yang dikemukakan dalam
alinea pembuka harus sepenuhnya didukung dan dikembangkan dalam kalimatkalimat berikutnya. Setelah puas dengan alinea pertama, penulis berita kemudian
mengatur materi berita selebihnya agar berkaitan dengan kisah berita yang sedang
ditulis.
Dalam lead berita, tampilkan unsur yang paling mencolok dari pidato bersangkutan.
Jangan memperumit lead dengan detail yang terlalu banyak. Anda dapat
menyebutkan di mana ia berbicara dan di hadapan siapa dalam alinea kedua.
Menurut pembagian kategori tujuannya ada dua macam wawancara , yaitu pertama
wawancara untuk membuat berita kutipan (quote story) yang disebut talking-news,
dan kedua untuk membuat berita yang didasarkan pada wawancara. Berita yang
didasarkan pada wawancara adalah berita-berita yang fakta-faktanya dikumpulkan
melalui proses wawancara; dalam hal ini, wartawan bertanya dan sumber berita
menjawab.
Jurnalisme modern mengenal tiga bentuk berita yang dihasilkan dari tiga macam
wawancara seperti berikut ini: (1) wawancara berita (news interview), (2)
wawancara profil pribadi (personality interview), (3) wawancara kelompok
(symposium interview).
Berbeda dengan tipe wartawan lain, wartawan olah raga akan mendasarkan
sebagian besar informasinya dari hasil pengamatan langsung. Ia juga akan
menggunakan sumber-sumber berita lain, misalnya peserta pertandingan , ofisial
olah raga, pejabat-pejabat humas, catatan-catatan resmi, sumber-sumber latar
belakang dan bahkan penonton.
Hindari penulisan yang berbunga-bunga dan hindari klise dalam menulis berita olah
raga. Bahasa olah raga menekankan pada informalitas dan orisinalitas.
Salah satu keuntungan yang dimiliki wartawan olah raga dibanding dengan
wartawan yang mengkhususkan diri di bidang-bidang pemberitaan politik,
pemerintahan, bisnis, IPTEK atau bidang-bidang pemberitaan lainnya adalah bahwa
dalam olah raga peraturannya sudah tetap dan tidak berubah dari tahun ke tahun;
kalaupun ada perubahan tetapi perubahan itu kecil saja. Keadaan seperti itu sudah
tentu menyebabkan penulisan berita olah raga terasa seperti monoton.
Yang disebut feature bisa berupa berita, bisa juga berupa karangan tetapi dengan
syarat-syarat tertentu. Jika ia berupa berita, ia bukanlah berita dalam arti yang
biasa, bukan sekedar berita faktual, matter of fact news, melainkan berita yang
dibuat menarik dengan dibubuhi unsur human touch, sentuhan perasaan manusia.
Ini artinya berita tersebut diolah sedemikian rupa sehingga letak kelaikannya untuk
dimuat dalam media bukan karena berita itu penting, melainkan karena berita itu
ditulis secara menarik, atau memang beritanya itu sendiri menarik.
Teknik-teknik interpretatif
Sebab-akibat
Anslogi
Bobot relatif
Sifat manusia
Michael Kunczik menyebut bahwa penyebaran media untuk suatu jangka waktu
tertentu di suatu wilayah tertentu untuk mempercepat atau memperbaiki
pelaksanaan suatu proyek tertentu didefinisikan sebagai komunikasi pembangunan
yang tujuannya meninformasikan dan memotivasi masyarakat yang terpengaruh
oleh suatu proyek.
Media massa dapat dilihat sebagai sistem sosio-teknik yang secara terus menerus
berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan sosio dan teknik di sini
dimaksudkan untuk merujuk tentang adanya saling ketergantungan antara aspek
teknologis dan sosial.