Anda di halaman 1dari 12

Teknik Wawancara (Kuliah ke-12)

Wawancara Media Cetak

Oleh:
TIM DOSEN TEKNIK WAWANCARA

PROGRAM KEAHLIAN KOMUNIKASI


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
Wawancara merupakan salah satu bagian
terpenting dalam tugas jurnalistik. Wawancara
merupakan proses pencarian data berupa
pendapat/pandangan/pengamatan seseorang yang
akan digunakan sebagai salah satu bahan
penulisan karya jurnalistik.
Siapapun pasti pernah melakukan
wawancara. Hanya saja dalam komunikasi media
atau jurnalistik, wawancara tidak sekedar
percakapan spontan, tetapi merupakan bentuk
komunikasi efektif yang seyogyanya dipersiapkan,
dilaksanakan dan hasilnya digunakan untuk
kepentingan komunikasi dan informasi juga.
Pola wawancara berita, menurut Bruce D. Itule terdapat
dua macam pola wawancara.
 Pertama, Funnel interview, yaitu pola wawancara yang
disusun seperti bentuk corong atau cerobong. Pola
wawancara seperti ini diawali dengan perbincangan
 Kedua, interved funnel interview, yaitu pola wawancara
yang disusun seperti cerobong terbalik. Reporter
langsung menanyakan hal yang pokok tanpa memulai
hal yang umum.
Tujuan Wawancara Media Cetak

1. Sebagai cara mengumpulkan bahan


untuk membuat berita.

2. Sebagai berita wawancara.


Tujuan wartawan melakukan wawancara adalah untuk
memperoleh informasi. Namun informasi macam apa yang
ingin digali, bisa dirinci sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh fakta


2. Untuk mencari kutipan
3. Untuk mengumpulkan anekdot
4. Untuk memberi karakter pada situasi
5. Untuk mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui
6. Untuk menunjukkan bahwa wartawan berada di
tempat kejadian
Wawancara VS Reportase
• Apakah wawancara sama dengan reportase? Jawabannya adalah
tidak. Reportase memiliki ruang lingkup yang jauh lebih luas
daripada wawancara, sedangkan wawancara merupakan salah
satu jenis teknik reportase.
• Reportase dapat diartikan sebagai proses pengumpulan data
yang digunakan untuk penulisan karya jurnalistik. Objek
pengumpulan data tersebut dapat berupa manusia, makhluk
hidup selain manusia, buku-buku, tempat bersejarah, dan
sebagainya. Suatu reportase disebut sebagai wawancara jika
objek reportasenya adalah manusia.
Ada beberapa jenis wawancara:

• Man in the street interview


• Casual interview,
• Personality interview
• News interview
Sifat-sifat Wawancara
1. On the record : Nama dan jabatan pemberi wawancara dapat
digunakan sebagai sumber dan keterangannya boleh dikutip
langsung.
2. Background : Boleh menggunakan kutipan langsung atau
menyiarkan keterangan apa pun yang diberikan, tetapi tanpa
menyebutkan nama atau jabatan pemberi wawancara sebagai
sumbernya. Biasanya digunakan istilah “Sumber Terpercaya
di departemen/ badan atau sumber yang berwenang”
(menurut persyaratan yang ditentukan oleh pemberi
wawancara.)
3. Deep Background : Tidak boleh menggunakan kutipan
langsung atau menyebut nama jabatan atau instansi
sumber berita. Yang digunakan adalah istilah
“Menurut Keteranganâatau diperoleh kabar bahwa...”
4. Off the record : Keterangan yang diberikan bukan
untuk disiarkan. Wawancara semacam ini berguna
bagi wartawan untuk memahami permasalahan.
Menentukan Nara Sumber

1. Kemudahan diakses (accessibility).


2. Reliabilitas (reliability).
3. Akuntabilitas (accountability).
4. Dapat-tidaknya dikutip
(quotability).
Tulisan yang Mengandalkan
Wawancara
1. News Feature
2. Profil
3. Tulisan Investigatif.
4. Round-Up
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai