Anda di halaman 1dari 23

Wawancara Investigasi

Pertanyaan terakhir diajukan kepada Direktur CIA,


William Colby. Ini menyangkut desas-desus yang tengah
hangat dibicarakan. “ Apakah CIA Terlibat operasi,
bersama Hoorward Hughes, di Samudra Atlantik?”
• Wawancara Investigasi bukan hanya mencari
statement. Pernyataan yang hanya mengaum,
seperti singa mengajak perang, tapi tak jelas
kenapa, dan bagaimana, pernyataan yang mengaum
itu memecah wacana publik.
• Wartawan Investigatif punya tugas khuss; ia
menelusuri sampai berapa jengkal fakta “yang
mengaum” itu punya jejak. Khususnya di
kegelapan informasi yang ditutup-tutupi.
• Apa yang dikatakan sumber berita sangat tergantung
kepada dua hal, yakni; 1) bagaimana reporter tersebut
dipandang oleh sumber berita, 2) dan bagaimana
reporter tersebut bersikap.
• Sumber berita akan melpas semua keterangan yang
disimpannya: 1) jika ia menganggap reporter yang
dihadapinya memang layak dipercaya, 2) mampu
menerjemahkan, tidak hanya mencari sensasi, 3) dan
memiliki integritas sebagai pelayan informasi
masyarakat.
• Semua itu bisa terlihat dari tampilan sikap reporter
dari awal mula mengajukan waktu wawancara,
sampai ketika proses wawancara berlangsung.
Maka itulah, seorang wartawan kerap menjaga
perilaku dan sikapnya di hadapan masyarakat agar
mendapatkan persepsi yang baik, serta untuk
mengurangi salah langkah dan membatasi distorsi.
Metode Wartawan Investigatif:

• Wawancara. Wawancara akan dilakukan


bertahap selama investigasi. Akan ada
wawancara pendahuluan untuk
mengumpulkan pengetahuan umum dari
para pakar, lalau wawancara dengan orang-
orang yang menjadi korban ketidakadilan
tertentu yang menjadi subjek investigasi.
• Dokumen, sebuah dokumen
merupakan informasi tertulis, apa saja
yang tertulis, dicetak, dll. Yang
diandalkan untuk mencatat atau
membuktikan sesuatu. Dokumentasi
dapat ditemukan di tempat-tempat yang
ganjil, bukan hanya pada arsip resmi.
• Pengamatan, hanya sedikit berita investigasi
yang dilakukan tanpa pengamatan langsung oleh
wartawan, dan beberapa berita demikian tidak
akan berhasil dicapai tanpa hal itu. Jika seorang
wartawan tengah menggarap berita tentang
kondisi perumahan yang kumuh ia perlu
mengunjingi dan masuk pada rumah
merekabukan hanya menulis hasil laporan
infeksi.
• Survei, survei adalah suatu penelitian yang
sistematik atau satu kelompok atau satu
daftar hal di dalam subjek investigasi.
Sebuah survei mungkin menghasilkan berita.
Misalnya, Ketika seorang wartawan meneliti
semua taksiran pajak dari sebuah lokasi
untuk menentukan apakah suatu harta benda
ditaksir dengan tidak adil.
Beberapa Segi

• Tanya-jawab dalam wawancara yang umum dilakukan


biasanya tertuju kepada jawaban-jawaban yang bersifat
langsung memuat apa yang ditanyakan, dan terkait
dengan motivasi memuaskan kebutuhan sensasi
khalayak umum.
• Jurnalis pertama yang melakukan wawancara, dengan
menggunakan pertanyaan langsung dan ditulis melalui
bentuk pertanyaan dan jawaban, menurut Charnley,
terjadi pada 20 Agustus 1859 di Horace Greeley’s New
York Tribune.
• Sejak itu para wartawan mewawancarai berbagai
orang untuk berbagai jawaban dan reaksi tipikal
dari permasalahan atau peristiwa penting dan
mengundang perdebatan.
• Wawancara dilakukan kepada para selebritis atau
karakter unsual yang memiliki kisah-kisah
entertaiment atau nilai-nilai inspiratif atau
wawancara para ahli yang mempunyai informasi
atau gagasan yang penting kepada masyarakat.
• Dalam kegiatan jurnalistik, wawancara memang
merupakan salah satu kegiatan kewartawanan
yang sangat penting. Melalui wawancara,
didapat keterangan yang diperlukan wartawan.
Maka itulah, menurut Roy paul Nelson,
wawancara dinilai sebagai salah satu bagian dari
kerja riset jurnalistik (pencarian data dan
keterangan) yang menuntut kerja keras.
• Investigative reporting harus menekankan
keberadaan narasumber, yang hendak
diwawancara, sebagai sumber-sumber
informasi yang sama pentingnya pada tiap
personalitasnya. Wartawan invetigatif mesti
memberi perhatian yang sama pada setiap
narasumber. Ia tidak memberi kekhusus pada
seseorang karena jabatannya.
• Untuk mendapatkan informasi
lengkap dari tangan pertama,
wawancara tatap muka merupakan
bentukan kegiatan yang penting. Bila
keadaan tidak memungkinkan,
wawancara bisa menggunakan media
telpon.
Aturan Umum Wawancara

• Kolumnis AS, Art Brucwald mengaku tak pernah suka


di wawancara. Proses wawancara, baginya menjadi
momen depresi karena tuntutan untuk memikirkan
hal-hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
• Bagi kalangan wartawan, kegiatan wawancara
memerlukan upaya khusus terhadap kondisi psikis
narasumber yang hendak dimintai keterangan. Mereka
harus membangun suasana wawancara yang
menyenangkan kepada orang yang di wawancara.
• Pendekatan kepada narasumber yang akan di
wawancarai menjadi sesuatu yang mesti
diperhitungkan secara cermat. Gaya (style)
wawancara merupakan alat yang mesti diukur.
• Dibalik semua panduan wawancara, yang hendak
harus diperhatikan ialah, tidak setiap gaya
pendekatan akan sama berhasilnya kepada tiap
orang yang akan di wawancara.
Nelson, memberikan beberapa teknik
wawancara umum yang bisa dipakai:

• Dalam menjalankan wawancara, yang terbaik


adalah melontarkan pertanyaan yang tersusun atas
dua kata.
• Satu saat ditengah wawancara, anda kehabisan ide,
atau bahan, atau sebaliknya, lawan kehabisan ide
dan bahan-bahan pembicaraan, lantas terjadi
kebisuan. Kebisuaan seperti ini jangan dianggap
tak berarti. Terkadang keheningan bisa menjadi
senjata ampuh bagi sang pewawancara.
• Jangan lontarkan pertanyaan-pertanyaan tolol. Ini kerap
terlihat pada para pewawancara siaran langsung televisi dan
radio. Pada umumnya, kesalahan menjebak mereka karena
lebih berpusat pada perasaan atas insiden atau peristiwa,
bukannya pada subtansi peristiwa itu.
• Ada dua metode yang umum dilakukan untuk mendapatkan
hasil wawancara; mencatatkan diatas kertas atau
merekamnya. Dua cara tersebut lazim dilakukan, dan kerap
pula membuat wawancara berlangsung tidak efektif karena
secar psikologis memengaruhi subjek yang diwawancara.
• Alat perekam dianjurkan digunakan untuk merekam isu-isu
kontroversial. Dengan demikian, jika media digugat oleh
pihak yang dirugikan, secar hukum kepentingannya
terlindungi dengan adanya bukti rekaman.
• Sama halnya dengan fakta dan informasi lainnya, hasil
wawancara harus senantiasa dicek dan ricek, terutama jika
menyangkut isu-isu kontroversial.
• Dalam menuliskan kembali hasil wawancara, hal yang juga
kerap dilupakan para penulis adalah kaidah-kaidah bahasa
penulisan kalimat langsung menjadi tak langsung.
Beberapa jenis keterangan narasumber yang
mesti disepakati sebelum wawancara:

• On the Record, semua pernyataan boleh kangsung


dikutip dengan menyertakan nama serta gelar orang
yang membuat pernyataan tersebut. Kecuali bila
disepakati lain, semua komentar boleh dikutif.
• On Background, semua pernyataan boleh langsung
dikutif, tetapi tanpa menyebutkan nama atau gelar
tertentu orang yang memberi komentar itu.
• On Deep Background, apapun yang dikatakan boleh
digunakan, tetapi tidak dalam suatu kutipan langsung dan
tidak untuk sembarang jenis penyebutan. Reporter harus
menggunakan informasi yang diperolehnya untuk dirinya
sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
• Off the record, informasi yang diberikan secara off the
record hanya diberikan kepada reporter dan tidak boleh
dicetak atau disebarluaskan dengan cara apapun. Informasi
itu juga tidak boleh dialihkan kepada narasumber lain
dengan harapan informasi itu boleh dikutif.
Jenis Wawancara Investigasi

• Suatu liputan investigasi umunya merupakan hasi


wawancara dengan yang tidak sekedar mewawancara
satu dua sumber. Seperti riset dan penulisan, proses
wawancara investigatif membutuhkan kerja yang
ekstensif.
• Bicaralah pada siapapun yang mau berbicara dengan
anda tutur Charlie Zdarvesky dari KUNM-FM radio di
Alburueque, New Mexico. Anda tidak pernah tahu kapan
seseorang akan mendapatkan sebuah petunjuk yang akan
menggiring anda pada sesuatu yang betul-betul besar.
• Wawancara Telepon, merupakan sarana yang cepat
dan murah untuk mendapatkan bahan berita yang
bersifat rutin, seperti ketika menghubungi kepolisian
dan dinas pemadam kebakaran, atau menayakan
kapan rapat dewan kota akan dilakukan.
• Wawancara Langsung, melalui pertemuan
langsung, wartawan lebih banyak memiliki waktu
dan kemungkinan mendapatkan ranah-ranah baru
pemberitaan.
• Konferensi Pers, sering diartikan sebagai suatu
peristoiwa yang direncanakan oleh para pejbat atau
oengusaha untuk kepentingan dan keuntungan
sendiri. Suasana konferensi pers membuat wartawan
sulit mendapat atau mengejar informasi yang
berharga. Sumber berita dapat memutuskan keada
siapa yang diberi kesempatan bertanya, menentukan
panjang jawaban, menghindari pertanyaan lanjutan
dan melakukan pengulangan pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai