Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizki Jaya Sumarta

NiM : 103410020

SUMBER BERITA

Detak jantung dari jurnalisme pada sumber berita. Menjadi wartawan bererti mengembangkan
sumber. Wartawanharus tau banyak. Dia harus tahu ke mana mencari informasi, siapa yang di tanya.
Dan untuk mengembangkan karier, kontak adalah sangat penting. Wartawan kadang-kadang
menggunakan satu atau semua teknik yang ada. Seringkali, informasi wartawan didapat dari observasi
langsung, yaitu menyaksikan suatu peristiwa terjadi, seperti mendengarkan pidato, menyaksikan
kebakaran atau pertandingan sepak bola. Dalam liputan seperti ini, wartawan jarangterlibat dan
tulisannya terbatas pada apa yang diamati secara pasif (passive recipent).

OBSERVASI LANGSUNG

Penulisan informatif bertumpu pada fakta dan yang paling meyakinkan adalah yang
dihimpun wartawan denagan cara observasi langsung. Wartawan yang mengamati langusng suatu
peristiwa dapat membuat cerita itu menjadi hidup

Pre-even dan Post-even

Observasi langsung saja tidak cukup bagi seseorang wartawan. Dia harus mengembangkan
berbagi metode observasi untuk mengisi atau melengkapi observasi langsung dan keterbatasan-
keterbatasannya. Strategi pengumpulan tidak langsung ini bisa dikategorikan sebagai pra-peristiwa
(pre-event) dan pasca-peristiwa (post-event)

SISTEM

Kerangka untuk mendapatkan sumber berita seperti diuraikan di atas, tidak selalu membantu
wartawan untuk mendapat bertia. Karena hal itu, kebanyakan organisasi pemberitaan kemudian
menerepkan struktur tradisional dalam mengumpulan berita, yaitu memakai sistem “beat”. Sistem ini
membebankan tanggung jawab pada wartawan untuk suatu wilaah berita tertentu. Itulah beat-nya,
sekaligus wilayah dan tambatannya.

KEKUATAN

 Sumber
 Kontinuitas
 Pengamatan
Jebakan

Namun, karena posisinya yang tidak berada di dalam, wartawan luar beat ini justru bisa
terhindar dari jebakan-jebakan yang kerap menjerumuskan wartawan beat. Ada beberapa jebakan yang
dapat ditengarai, yaitu:

1. Perkoncoan (cronyisme) : wartawan beat sering menghargai sumbernya terlalu ekstrim.


2. Prasangka (bias) : wartawan beat juga akan mulai berpikir seperti seorang polisi.
3. Lamur (myopia) : wartawan beat cenderung kehilangan perspektif tentang relatif pentingnya
dari subyek yang di liput.
4. Ego : akan memandang beat-nya sebagai milik pribadi.
5. Sempit (narrowness) : tulisan mennjadi sempit karena batas-batas beat menjadi dinding
psikologis yang memblok wartawan untuk mengembangkan beritanya.

WAWANCARA

Prinsip Dasar

Pengertian orisinal dari wawancara adalah pertemuan tatap mula. Wawancara melibatkan
interaksi verbal antara dua orang atau lebih, tetapi biasanya dipraksari untuk suatu maksud khusus dan
biasanya di fokuskan pada suatu masalah khusus

Ada beberapa prinsip dasar wawancara, yaitu :

1. Dari definisinya, wawancara adalah sebuah konversional atau perbincangan. Biasanya


dilakukan antara dua orang, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atas nama audien
yang tidak tampak
2. Selanjutnya dianjurkan agar wartawan, dengan mata yang ditujukan pada kebutuhan dan
kepentingan audien yang tak tampak
3. Dianjurkan agar wartawan menjadi ahli setelah meneliti suatu topik dengan mendalam

Anda mungkin juga menyukai