Anda di halaman 1dari 7

WAWANCARA INVESTIGASI

Mata Kuliah : Reportase Investigasi


Dosen: Nursatyo, M.Si
WAWANCARA
 Wawancara merupakan metode utama yang dilakukan oleh
wartawan dalam mengumpulkan informasi dari
narasumber.
 Bagi wartawan, kegiatan wawancara memerlukan upaya
khusus terhadap kondisi psikis narasumber. Mereka harus
membangun suasana wawancara yang menyenangkan,
dapat menempatkan empati, saling membagi perasaan,
dan emosi. Berbagai literatur menyatakan pendekatan
yang terbaik adalah pendekatan yang bersifat natural,
alami, yang paling membuat pewawancara merasa
nyaman.
WAWANCARA INVESTIGASI
 Kegiatan wawancara dalam jurnalisme investigatif,
menekankan pada upaya gigih dari wartawan untuk
menjaring fakta. Dalam tiap penggalian fakta, seorang
wartawan mesti menyiapkan segala bahan dan data yang
berkaitan dengan topik yang hendak diliputnya.
Pemadatan informasi, masalah-masalah yang diajukan
reporter dan sumber berita, batas waktu, dan gaya
pengumpulan berita, merupakan hal-hal peka yang
memengaruhi proses penggalian berita dalam wawancara.
 Dari setiap sumber beritanya, wartawan investigatif harus
memperhitungkkan kemungkinan manipulasi keterangan
yang disengaja atau tidak. Selain itu, ia juga harus
memberi perhatian yang sama kepada tiap narasumber.
TEKNIK WAWANCARA
1. Melontarkan pertanyaan yang mudah dipahami.
2. Keheningan bisa menjadi senjata ampuh bagi sang
pewawancara.
3. Jangan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tidak perlu.
4. Ada dua metode yang umum dilakukan untuk mendapatkan
hasil wawancara:mencatatnya di kertas atau merekamnya.
5. Alat perekam dianjurkan digunakan untuk merekam isu-isu
kontroversial.
6. Hasil wawancara harus senantiasa di cek dan re-cek, terutama
menyangkut isu-isu kontroversial.
7. Dalam menuliskan kembali hasil wawancara, hal yang kerap
dilupakan penulis adalah kaidah bahasa penulisan kalimat
langsung menjadi tak langsung. Dan apapun yang diletakkan di
antara tanda kutip, kalimat itu harus tepat seperti yang
dikatakan.
KETERANGAN NARASUMBER
 Beberapa jenis keterangan narasumber yang harus disepakati,
sebelum bahan wawancara ditulis antara lain.
1. On the record: Semua pernyataan boleh dikutip dengan
menyertakan nama serta gelar orang yang membuat
pernyataan tersebut.
2. On Background: Semua peryataan boleh dikutip tapi tanpa
menyertakan nama dan gelar orang yang memberi pernyataan
tersebut.
3. On Deep Background: Apapun yang dikatakan boleh digunakan
tapi tidak dalam bentuk kutipan langsung dan tidak untuk
sembarang jenis penyebutan.
4. Off the record: Informasi yang diberikan tidak boleh
disebarluaskan. Dan juga tidak boleh dialihkan kepada
narasumber lain dengan harapan bahwa informasi itu
kemudian boleh dikutip.
PRAKTIK WAWANCARA
INVESTIGASI
 Ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan wartawan di dalam
melaksanakan kegiatan wawancara, yaitu
 Upaya mempersiapkan wawancara dan mengajukan pertanyaan yang bagus
serta
 Upaya mempersiapkan wawancara dengan pengumpulan informasi yang
terkait.
 Kualitas pertanyaan akan menentukan seberapa bagus berita dapat
dibuat. Karena, ajuan pertanyaan yang dilontarkan wartawan itu bisa
berarti risiko, ancaman, dan tekanan. Di dalam wawancara yang
tengah berlangsung, hendaknya hindari pertanyaan yang menggunakan
kata perasaan.
 Wartawan investigatif kerap menggunakan pertanyaan yang meminta
klarifikasi. Pertanyaan investigatif dapat menggunakan teknik
manipulasi sikap seolah-olah mengetahui fakta yang terjadi.
Serangkaian pertanyaan juga dapat diajukan secara sengaja walaupun
jawabannya telah diketahui.
 Selain itu, bagi wartawan investigatif, hal yang sangat mutlak adalah
persiapan membaca berbagai peristiwa kontemporer.
JENIS WAWANCARA
INVESTIGASI
 Jenis wawancara menurut Itule & Anderson adalah sebagai
berikut.
1. Interviews from the Outside In: merupakan jenis
wawancara melingkar yang melibatkan keseluruhan subjek-
subjek wawancara dari yang paling tidak penting sampai
pada yang paling penting.
2. Smoking-Gun Interviews: Wawancara ini bukan dalam
bentuk mengajukan pertanyaan umum, tapi langsung
menyodorkan bukti-bukti atau rekaman video mengenai
pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang diwawancara,
dan melontarkan pertanyaan langsung tentang sebuah
insiden yang spesifik.
3. Double Checks and Triple Checks: Reporter yang
menggarap kisah-kisah investigatif memiliki waktu yang
lebih panjang dan tidak megalami tekanan deadline, untuk
itu mereka diharuskan melakukan upaya double checks and
triple checks pada segala sesuatu yang dikatakan oleh
sumber mereka.

Anda mungkin juga menyukai