Anda di halaman 1dari 29

Newsanchor dengan Newsreader :

• Istilah anchorman memiliki makna


kekuatan personal (kepribadian) dan
otoritas yang merupakan kombinasi antara
pengalaman, kepribadian dan karisma
dalam menyajikan berita.
• Sedangkan newsreader hanyalah sekadar
pembaca berita yang tidak terlibat dalam
proses peliputan dan pembuatan berita.
• Dalam menyajikan berita seorang presenter
harus menjaga kepercayaan pemirsa.
• Newsanchor harus memiliki ketrampilan
jurnalistik, memiliki daya tarik untuk bisa
dipercaya oleh pemirsa.
• Profesi sebagai anchor berawal dari reporter
(jurnalis)
Newsanchor
• Memiliki penampilan fisik yang menarik dan
cerdas (bukan cantik, ganteng dll),
• Memiliki suara yang menyenangkan, trampil
menganalisis naskah,
• mampu melaksanakan tugas dengan baik
menggunakan alat prompter ataupun tanpa
prompter
• mampu berbicara spontan.
Wawancara
program wawancara televisi perlu
• Pewawancara
• Materi / Topik Pembicaraan
• Nara Sumber
• Media (Televisi)
• Pemirsa
Pewawancara :
•Trampil memadukan informasi yang
ditawarkan (topik) dengan kebutuhan
pemirsa,
•menggunakan kata-kata yang
sederhana dan dimengerti oleh pemirsa,
•mengenyampingkan kepentingan pribadi,
•tidak berat sebelah (bias)
•harus mewakili pemirsa
Materi/Topik:
Masalah yang akan dibicarakan atau
dalam program wawancara
Nara sumber :
1 (satu) orang atau lebih yang
diundang khusus untuk membicarakan
topik yang dipilih, sesuai dengan
kompetensi dan keahliannya.
Media :
Alat atau sarana untuk menyampaikan
informasi melalui program wawancara

Pemirsa/Penonton :
Perorangan/kelompok yang menjadi
target program wawancara.
12 Tipe Wawancara :

1. Hardnews Interview :
Biasanya pendek, to the point, menjadi bagian
suatu berita, menampilkan fakta, komentar
dan reaksi terhadap fakta.
Misalnya : wawancara dengan saksi mata,
korban dll yang terlibat atau berada di
tempat kejadian peristiwa (kecelakaan,
musibah kebakaran dll)
2. Informational interview :
Cara menggali keterangan lebih informatif
tentang suatu peristiwa yang sedang atau akan
terjadi, bisa digunakan untuk penulisan
feature.
Misalnya : wawancara dengan polisi, pemilik
lokasi peristiwa, orang-orang dekat dengan
korban dll.
3. Investigative Interview :

Tipe yang sangat populer saat ini dan


informasi yang diperoleh dari wawancara
jenis ini mengandung berita yang in-depth
dan menarik, menggali informasi di balik
fakta. Menjadi bahan dokumentasi.
4. Adversarial Interview :

Wawancara yang menghadirkan 2 (dua) nara


sumber yang berbeda pandangan tentang suatu
topik. Pewawancara harus tetap netral dan tetap
mewakili pemirsa yang tidak tahu.
Contoh : Cross Fire (CNN), Pro dan Kontra (TPI)
5. Interpretative Interview :
Pewawancara harus mampu memunculkan
reaksi atau respon nara sumber dan
mengorek penjelasan/pendapatnya tentang
peristiwa atau keadaan tersebut.

Misalnya : Menampilkan seorang pengamat


yang tidak terlibat langsung di dalam suatu
peristiwa, atau seorang pakar untuk
menganalisa suatu keadaan.
6. Personal Interview :
Wawancara ini ber-durasi pendek dan hampir
bersifat pribadi, akrab dan in-depth,
biasanya menghadirkan nara sumber yang
menarik seperti para selebriti atau tokoh.
Apabila dibuat lebih panjang bisa menjadi
program profil.
7. Emotional Interview :

Bersifat menggugah pemirsa dengan


menampilkan seseorang atau sekelompok
orang yang mengalami kejadian buruk atau
musibah yang membuat kehidupan mereka
hancur.

Misalnya : wawancara dengan korban banjir,


korban tanah longsor dll. yang sejenis.
8. Entertainment Interview :
Mirip wawancara Personal, mengungkapkan
sisi lain kehidupan seseorang. Sifatnya
menghibur, ringan dan menarik.

Contoh : Famous to Famous (Metro TV)


9. Actuality Interview (aktualita) :
Wawancara singkat untuk bahan berita,
biasanya hanya memancing statement nara
sumber.

Contoh : Statements Nara sumber


dalam berita
10. Remote/Telephone Interview:
Wawancara jarak jauh, bisa dengan telepon
apabila berada di daerah yang jauh (pedesaan),
atau dapat pula wawancara antar stasiun
televisi.
11. Vox Pop Interview :
Wawancara dengan rakyat pada umumnya
tentang sesuatu yang menyangkut kehidupan
dan ekonomi rakyat kecil.

Contoh : apabila ada kenaikan harga BBM, 9


bahan pokok, penggusuran dll.
12. Grabbed Interview :
Wawancara tipe ini tidak pernah diperhatikan
oleh para reporter atau juru kamera karena
seringkali tidak berjawab atau dijawab
dengan “no comment”, padahal sebenarnya
ekspresi wajah atau bahasa tubuh nara sumber
bisa menjadi jawaban dan seharusnya terekam
oleh kamera.
Mempersiapkan suatu wawancara :

• Reporter harus memiliki back-ground yang kredibel


• Miliki referensi yang luas dan up to-date
• Memperkaya informasi dengan mempelajari berita
dan informasi dari media lainnya
• Mampu membuat urutan pertanyaan yang logis agar
nara sumber merasa relaks.
• Perlu pertemuan dengan nara sumber sebelum
wawancara dilakukan
• Mengenal dan memahami sifat dan sikap nara
sumber melalui bahasa tubuhnya.
• Jangan pernah membuat latihan wawancara
untuk menjaga spontanitas nara sumber saat
pelaksanaan.
• Ucapkan salam saat membuka acara dan
perkenalkan nara sumber kepada pemirsa
• Ajukan pertanyaan 5 W + 1 H
• Jangan bertanya sambil membaca
• Jangan terjebak dengan yes or no questions
• Jaga agar pertanyaan tetap jelas, sederhana,
singkat dan langsung ke permasalahan
• Buat bridging untuk mengembangkan
informasi yang diperoleh dari nara sumber
• Hindari pertanyaan ganda (pertanyaan lebih
dari satu diajukan sekaligus)
• Jaga relevansi pertanyaan dengan kebutuhan
pemirsa, agar wawancara berhasil dengan
efektif
• Jangan membuat jebakan atau memojokkan
nara sumber.
• Jaga agar pertanyaan tidak out of date
• Jangan mengatakan “ waktu terbatas”
• Beri kesempatan kepada nara sumber untuk
menyampaikan hal hal atau keterangan lain yang
dianggap penting dan belum sempat diinformasikan.
• Jangan membuat kesimpulan, belum tentu
kesimpulan pewawancara sama dengan pendapat
pemirsa.
• Reporter harus punya ketrampilan dan
kemampuan lebih daripada presenter program
lainnya.
• Pewawancara harus mampu berbicara spontan
(ad-lib),
• segera mengatasi kesalahan tanpa rasa gugup,
penuh konsentrasi
• tanggap menghadapi situasi yang
mengganggu.
• Sajikan show dengan lancar tanpa naskah
dan tanpa latihan.
• berlatih secara rutin agar menguasai teknik
kepenyiaran.

Anda mungkin juga menyukai