Disusun oleh
NPM : 1701100319
JURUSAN EKONOMI
SEMESTER 6
UNIVERSITAS LABUHANBATU
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas kehendaknya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas tentang Data berkala. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman
tentang Rata-rata bergerak sederhana dan rata-rata bergerak tertimbang, keduanya akan kami
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
Dalam kesempatan ini juga saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen bu
Saya akui masih banyak kekurangannya, oleh karena itu saya harapkan kepada para
kesempurnaan makalah ini. Sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Demikian makalah ini kami buat semoga
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Identifikasi Masalah
3. Batasan Masalah
4. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Metode-Metode Pengembangan SDM
3. Proses Pengembangan SDM
4. Tujuan Pengembangan SDM
5. Aspek Stratejik Pengembangan SDM
6. Pendekatan Pengembangan SDM
7. Pengertian Produktivitas
8. Analisis Produktivitas
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal yang
penting. Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia merupakan pengeluaran yang
ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Dengan sumber daya
manusia yang baik, organisasi bisnis akan memiliki kekuatan kompetitif. Keunggulan
kompetitif merupakan posisi unik yang dikembangkan perusahaan dalam menghadapi para
pesaing, bahkan organisasi dapat mengungguli mereka. Untuk itu perlu diterjemahkan
berbagai strategi, kebijakan dan praktik manajemen sumber daya manusia menjadi
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Oleh karena itu tidak salah kiranya jika agenda
selanjutnya dalam era kompetitif adalah sumber daya manusia.
Pemikiran bahwa kompetensi menjadi wahana untuk komunikasi tentang nilai (value)
dalam organisasi mendorong kita untuk sampai pada kesimpulan bahwa pendekatan ini
bermanfaat untuk manajemen sumber daya manusia khususnya untuk merealisasikan budaya
organisasi yang menghargai inisiatif, dan berani mengambil resiko. Karakteristik kompetensi
dan keterkaitan penerapannya dengan seleksi, perencanaan suksesi, pengembangan, sistem
penghargaan dan manajemen kinerja sangat membantu keberhasilan organisasi dan individu.
Dengan pendekatan kompetensi itu, sumber daya manusia dilihat sebagai aset yang
berharga dengan keunikan yang perlu dikembangkan menuju era human capital yang
sesungguhnya.
Era human capital menghendaki lebih memperlakuan manusia sebagai aset yang
berharga dibandingkan sebagai biaya. Organisasi harus memanusiakan manusia sebagai
elemennya, bukannya dehumanizes.
Dari uraian-uraian di atas menunjukkan bahwa Pengembangan Sumber Daya Manusia
dibutuhkan oleh setiap jenis dan semua ukuran perusahaan. Untuk itu penulis mengangkat
topik makalah yang berjudul “ PENTINGNYA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN”.
2. Identifikasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi adalah Bagaimana pengembangan sumber daya manusia dalam
suatu perusahaan dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan?.
3. Batasan Masalah
4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dimaksudkan untuk lebih mengetahui secara
mendalam bahwa setiap perusahaan untuk mencapai keberhasilan dalam perusahaan harus
didukung oleh sumber daya manusia yang handal dan mempunyai produktivitas kerja yang
tinggi. Melalui produktivitas kerja yang tinggi perusahaan akan dapat bersaing dalam
menghadapi kancah persaingan di era bisnis global.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan melalui pendidikan dan
latihan.
Aspek-aspek dalam pengembangan sumber daya manusia melingkupi beberapa hal
yang cukup luas dalam organisasi. Werner dan De Simone mendefinisikan pengembangan
sumber daya manusia (human resources development) sebagai serangkaian aktivitas yang
sistematis dan terencana yang dirancang oleh organisasi untuk memberikan kesempatan
kepada anggotanya untuk mempelajari keahlian yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan kerja saat ini dan yang akan datang.
Namun masih banyak perusahaan yang belum mengerti betapa pentingnya melakukan
pengembangan karyawannya, dan masih ada perusahaan yang menganggap pengembangan
sumber daya manusia akan terjadi dengan sendirinya secara alami, namun ada juga yang
berpendapat pengembangan sumber daya manusia perlu diprogramkan.
Setiap organisasi apapun bentuknya senantiasa akan berupaya agar tercapainya tujuan
organisasi yang bersangkutan dengan efektif dan efisien. Efisiensi maupun efektivitas
organisasi sangat tergantung pada baik dan buruknya pengembangan sumber daya
manusia/anggota organisasi itu sendiri.
Setiap pegawai dalam perusahaan harus mampu bekerja dengan efektif, efisien,
kualitas dan kuantitas, pekerjaannya baik supaya daya saing perusahaan semakin besar.
Pengembangan ini dilakukan untuk bertujuan nonkarier dan karier bagi para pegawai baik
lama maupun baru melalui latihan dan pendidikan.
a. Pengembangan secara informal yaitu adanya keinginan dari karyawan sendiri untuk
maju dengan cara meningkatkan kemampuan kinerja.
Keburukannya yaitu pelaksanaan sering tidak teratur atau sistematis dan kurang efektif jika
pengawas kurang berpengalaman.
b. Vestibule adalah latihan yang dilakukan dalam kelas dalam bentuk peragaan dan
percobaan melalui sebuah duplikat bahan-bahan dan alat-alat yang nantinya akan
mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.
c. Demonstration and example adalah latihan yang dilakukan dengan cara demonstrasi
dan contoh. Biasanya metode ini yang paling efektif.
d. Simulation adalah suatu situasi atau keadaan yang ditampilkan semirip mungkin
dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja.
e. Apprenticeship adalah suatu cara mengembangkan keahlian pertukaran sehingga
karyawan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
f. Classroom methods adalah metode dalam ruang. Meliputi : lecture (pengajaran),
conference (rapat), programmed instruction, metode studi kasus, role playing,
metode diskusi dan metode seminar.
2. Metode pendidikan/development
a. Training methods atau classroom method
b. Understudies yaitu teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung
bagi seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
c. Job rotation and planned progression yaitu teknik pengembangan yang dilakukan
dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan ke jabatan lainnya secara
periodik untuk menambah keahlian dan kecakapan pada setiap jabatan.
d. Coaching-counseling
Coaching yaitu metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan
keterampilan kerja pada bawahannya.
Masalah dengan banyak pemimpin dan anggota tim adalah bahwa mereka tidak mengerti
bagaimana dampak tindakan atau dianggap oleh orang lain. Proses Mirroring RayCom
Learning telah membantu puluhan pemimpin tim dan organisasi memahami apa yang orang
lain pikirkan tentang mereka dan bagaimana untuk meningkatkan persepsi dengan perubahan
perilaku. Umpan balik yang dikumpulkan oleh Dr Ray dari teman sebaya dan pengikutnya
dan kemudian disampaikan kepada pribadi pemimpin target atau anggota tim. Kemudian,
rencana tindakan yang terukur dikembangkan, dilaksanakan dan diperiksa dari waktu ke
waktu.
Seringkali gejolak dalam tim diciptakan oleh hubungan negatif antara dua atau lebih
anggota tim. Akibatnya, kinerja seluruh tim berkembang menjadi kekacauan. Orang luar
dengan berdiri netral dapat membantu dalam situasi ini. Konflik Manajemen Proses
Pembelajaran Ray Com melibatkan pengumpulan data dengan pihak-pihak dalam konflik
individual. Kemudian, pertemuan bersama dengan aturan-aturan dasar yang difasilitasi untuk
udara keprihatinan dan membuat komitmen untuk menghormati perilaku masa depan.
3. Fasilitas Pertemuan
Beberapa pertemuan memiliki kandungan emosional tinggi atau masalah yang harus
dipecahkan yang membutuhkan kreativitas yang besar. Seorang fasilitator yang netral yang
terampil dan berpengalaman dapat mengaktifkan tim untuk menaklukkan segala macam
masalah lama bernanah atau sulit. Dr Ray pertama menghabiskan waktu memahami situasi
melalui wawancara dan observasi. Kemudian, agenda pertemuan dirancang dan divalidasi
dengan tim. Akhirnya, Dr Ray memfasilitasi pertemuan atau rapat dengan sukses.
4. Fokus Group
Grup fokus pengumpulan data yang berguna proses dengan pelanggan eksternal atau
pelanggan internal. Pertanyaan dirancang untuk menangani kebutuhan informasi klien.
Selanjutnya, pertemuan kelompok dilakukan untuk menjawab pertanyaan kelompok fokus.
Kelompok fokus sering direkam dan ditranskrip untuk analisis. Dr Ray membantu dalam
desain pertanyaan kelompok fokus, fasilitasi kelompok fokus, dan analisis dan pelaporan
data.
5. Tim Penilai
Setelah tim dikembangkan dan dilatih, itu berharga untuk sesekali memeriksa persepsi
anggota tim dari kualitas interaksi tim dan kemajuan untuk mendapatkan pekerjaan yang
dilakukan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Dr Ray melakukan penilaian tim dengan
menciptakan panduan wawancara dan pertemuan secara terpisah dengan sejumlah anggota
tim. Setelah data dikumpulkan, Dr Ray menganalisis data dan menyajikan laporan untuk
manajemen dan anggota tim sendiri.
6. Pelatihan Kepemimpinan
Ketika para pemimpin menghadapi tantangan yang sulit dengan anggota staf, adalah
berguna untuk memiliki sudut pandang yang obyektif untuk menerima saran dan pelatihan.
Dr Ray menilai kinerja pemimpin dan membantu mereka mengembangkan rencana aksi
perubahan perilaku tertentu. Aplikasi perilaku spesifik dari isi berbagai program pelatihan
yang mengajarkan Dr Ray sering subjek pasca-pelatihan sesi pelatihan.
Pengembangan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatannya yang sekarang.
Kalau level of performancenya naik atau meningkat maka berakibat peningkatan dari
produktivitas dan peningkatan keuntungan bagi perusahaan.
Ini berarti peningkatan baik kuantitas maupun kualitas. Tenaga kerja yang berpengetahuan
jelas akan lebih baik dan akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam operasionalnya.
Pengembangan yang baik bisa mempersiapkan tenaga kerja untuk keperluan di masa yang
akan datang. Apabila ada lowongan-lowongan maka secara mudah akan diisi oleh tenaga-
tenaga dari dalam perusahaan sendiri.
4. Meningkatkan moral kerja
Apabila perusahaan menyelenggarakan program pengembangan yang tepat maka iklim dan
suasana organisasi pada umumnya akan menjadi lebih baik. Dengan iklim yang sehat maka
moral kerja (semangat kerja) juga akan meningkat.
Luoma mengemukakan bahwa ada tiga pendekatan dalam pemgembangan sumber daya
manusia yaitu :
2. Integrasi antara strategi pengembangan SDM dan strategi SDM yang lain
Di dalam pengelolaan sumber daya manusia, antara strategi fungsi sumber daya manusia
yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dilihat sebagai bagian yang terpisah, tetapi harus
dilihat sebagai suatu yang komprehensif.
Sebagai contoh adalah dampak strategi pengembangan sumber daya manusia terhadap
fungsi perekrutan dan seleksi, bila fungsi pengembangan sumber daya manusia dapat
mengembangkan karyawan dengan baik, maka tidak diperlukan mencari tenaga dari luar
perusahaan artinya tidak diperlukan perekrutan eksternal.
6. Pendekatan Pengembangan SDM
Pelatihan dan pendidikan adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan lama dan baru yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan untuk saat ini atau untuk masa mendatang. Tujuan pelatihan dan
pendidikan pada umumnya dilakukan untuk kepentingan karyawan dan perusahaan.
Program pendidikan dan pelatihan harus dijadikan sebagai proses yang berkelanjutan, dengan
demikian setiap karyawan tidak hanya memandang pekerjaan sebagai suatu kewajiban yang
bersifat rutinitas, akan tetapi selama bekerja mereka juga melakukan pengembangan diri dan
selalu belajar.
7. Pengertian Produktivitas
Secara sederhana produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara output (keluaran)
dengan input (masukan). Menurut J. Raviyanto, dkk (1988) yang mengutip Lembaga
Produktivitas Norwegia bahwa produktivitas adalah hubungan diantara jumlah produk yang
diproduksi diproduksi dan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi produk
tersebut.
Untuk mengetahui apakah seorang karyawan itu produktif atau tidak, dapat dilakukan
dengan pengukuran produktivitas. Tanpa pengukuran, maka kita tidak akan mungkin dapat
mengatakan bahwa orang itu produktif sementara kita tidak mengukurnya, maka
kesimpulannya diambil dengan spekulasi sehingga tidak ilmiah atau kesimpulan tersebut
tidak dapat dipertanggungjawabkan.
3. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa pengembangan sumber
daya manusia sangat berguna bagi :
4. Saran
a. Mengingat perusahaan merupakan organisasi bisnis yang terdiri dari orang-orang,
hendaknya seorang manajer dalam meningkatkan sumber daya manusia tidak membeda-
bedakan, semua karyawan harus diberikan pengembangan, untuk meningkatkan
produktivitas dari perusahaan itu dan bagi karyawan itu sendiri
b. Sebaiknya seorang manajer melakukan riset lanjutan terhadap faktor sosial dan ditindak
lanjuti agar mereka merasa senang bekerja, puas dan produktif.
c. Sebaiknya seorang manajer melakukan pengembangan terhadap karyawannya dengan
metode-metode pengembangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
https://chachahutabalian.blogspot.com/2012/02/makalah-seminar-manajemen.html