DISUSUN OLEH
NAMA HABIB
NPM 1505160962
KELAS 3-G MAN SIANG
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan kepada Allah swt, karena berkat ridho
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Pengembangan
Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam untuk memenuhi tugas kelompok
mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Dalam penyusunan makalah ini banyak bantuan yang penulis terima. Oleh karena itu,
penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada yth ;
1. M.Irfan Nasution, SE. MM (Dosen)
2. Semua pihak yang terkait dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran masih penulis
harapkan untuk perbaikan selanjutnya.
Habib
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................................ 2
C. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengembangan Sumber Daya Manusia ...................................................................... 3
B. Pelatihan ........................................................................................................................ 5
C. Kedudukan Pelatihan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia ......................... 5
D. Tujuan Pelatihan .......................................................................................................... 6
E. Pelatihan dalam Perspektif Islam ............................................................................... 8
F. Motivasi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam ............. 8
G. Pola Pembinaan dan Pendidikan Rasulullah ............................................................. 9
H. Teknik Dasar Proses Pendidikan .............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal yang
penting.Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia merupakan pengeluaran
yang ditujukan untuk memperbaiki kapasitas produktif dari manusia. Dengan sumber
daya manusia yang baik, organisasi bisnis akan memiliki kekuatan kompetitif.
Keunggulan kompetitif merupakan posisi unik yang dikembangkan perusahaan dalam
menghadapi para pesaing, bahkan organisasi dapat mengungguli mereka.Untuk itu perlu
diterjemahkan berbagai strategi, kebijakan dan praktik MSDM menjadi keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.Oleh karena itu tidak salah kiranya jika agenda
selanjutnya dalam era kompetitif adalah sumber daya manusia.
Era human capital menghendaki lebih memperlakuan manusia sebagai aset yang
berharga dibandingkan sebagai biaya. Organisasi harus memanusiakan manusia sebagai
elemennya, bukannya dehumanizes.
B. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan:
C. Rumusan Masalah
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang
terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial
yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam
tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari. Sumber
daya manusia lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk
suatu organisasi.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan
mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.Kajian MSDM menggabungkan
beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Dari sekian banyak aspek pengembangan sumber daya manusia dan melihat
perkembangannya, pelatihan merupakan satu aspek yang menempati posisi yang
penting. Makalah ini akan meninikberatkan pembahasan pada aspek pelatihan. Sebagai
suatu upaya Islamisasi pengetahuan, makalah ini memperkenalkan perspektif syariah
Islam dalam hal pelatihan.
Sumber daya manusia berkualitas (ulul Albab) sebagai berikut : sebagaimana arti dari
surat (Al-Zumar: 17-18):Sampaikanlah berita gembira itu kepada hamba-
hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik
di antaranya.Mereka itulah orang- orang yang telah diberi Allah petunjuk dan
mereka itulah orang-orang memiliki akal.
4
B. Pelatihan
Pelatihan sangat diperlukan, tetapi banyak manajer yang merasa pesimis akan
hasil yang diperoleh dari pelatihan. Oleh karena itu diperlukan program pelatihan
diposisikan secara utuh dengan perencanaan manajemen strategik dan dilakukan dengan
tahap-tahap yang teratur.
Studi yang dilakukan Tall dan Hall (A. Usmara, Editor, 2007: 157) : Menyimpulkan
bahwa kombinasi berbagai faktor seperti teknik pelatihan, persiapan dan
perencanaan yang matang, serta komitmen terhadap esensi pelatihan, perusahaan
dapat mencapai a greater competitive advantage di dalam pasar yang sangat
ketat.
Manajemen Sumber Daya Manusia, sebagai ilmu terapan dari ilmu manajemen
memiliki fungsi-fungsi yang sama dengan fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Disamping fungsi-fungsi pokok
tersebut, MSDM memiliki beberapa fungsi-fungsi operasional.Bambang Wahyudi
5
mengemukakan tiga lingkup kegiatan dalam MSDM yang didasarkan berbagai
pandangan beberapa ahli tentang fungsi-fungsi operasional tersebut.
D. Tujuan Pelatihan
6
Secara khusus, suatu organisasi berkeyakinan bahwa investasi dalam pelatihan dapat
membantu mereka mencapai keunggulan bersaing. Berkaitan dengan ini pelatihan
dapat:
Carrol and Nash(Carrol and Nash, 1970: 187): Reaksi atas program pelatihan
berkaitan dengan karakter personal dan situasional dalam persepsi
peserta perihal dukungan manajemen, isi pelatihan berkaitan dengan
pekerjaan mereka serta otoritas dan kebebasan mereka untuk memulai
perubahan yang disarankan dalam pelatihan.
7
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Mathieu dkk(1992: 828): Tentang
pengaruh karakteristik individual dan situasional dalam pengukuran
keefektifan pelatihan berdasarkan teori valence-instrumentality-
motivation.
Dalam khazanah pengetahuan Islam, secara formal tidak ditemukan secara pasti
pola pelatihan atau pembinaan karyawan di zaman Rasulullah.Dalam sejarah Islam,
sejak zaman jahiliyah, telah ada pengambilan budak sebagai buruh, pembantu atau
pekerja, walaupun setelah zaman Islam perbudakan mulai dikurangi.Hal ini
menandakan adanya tradisi pelatihan dan pembinaan dalam Islam.Ketika Islam datang,
Rasulullah membawa sejumlah prinsip etika dan melakukan perubahan radikal dalam
memperlakukan pekerja dalam pekerjaan dan pendidikannya.
Berdasarkan Al Quran Surat Jumuah (62:2): yang menyatakan Dialah yang mengutus
kepada kaum yang buta huruf (ummy) seorang Rasul diantara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-beanr dalam kesesatan yang nyata.
Kita menyadari/ betapa potensi yang terdapat pada diri staf atau karyawan,
masing-masing sebagai sumber daya manusia yang sangat berharga bagi para manajer
dan organisasinya. Staf atau karyawan adalah kekayaan para manajer, yang senantiasa
menunjukkan keinginannya untuk diakui apa dan bagaimana karyanya, dihargai
prestasinya dan secara inklusif staf atau karyawan ingin diakui martabatnya sebagai
manusia.Al Qur'an memberikan tuntunan bahwa dalam menjalankan bisnis atau
kegiatan perdagangan hendaknya menggunakan jihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa
atau dalam bahasa manajemen menggunakan strategi di jalan Allah dengan
mengoptimalkan sumberdaya. Strategi pengembangan sumber daya manusia yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW meliputi; (1) merencanakan dan menarik sumber
daya manusia yang berkualitas, (2)
8
mengembangkan sumber daya manusia agar berkualitas, (3)menilai kinerja sumber daya
manusia, (4) memberikan motivasi,dan (5) memelihara sumber daya yang berkualitas.
Menurut Cecep Darmawan (2006: 94): Pola pembinaan dan pendidikan Rasulullah
diwujudkan dalam empat jenis, yaitu:
a) Metode Tilawah
b) Metode Taklim
Taklim artinya proses pengajaran, dalam hal ini pengajaran kitab. Pengajaran
adalah proses transfer dar pihak pertama kepada pihak kedua, sedangkan kitab,
sebagaimana Arkoun, dimaknai sebagai sumber hukum. Implikasinya ialah dengan
mengajarkan kepada karyawan perihal etos kerja, sosialisasi nilai-nilai, teori-teori, kiat-
kiat sukses, kiat kerja produktif, aturan, atau tata tertib, visi, misi perusahaan serta
tugas/kewajiban karyawan.Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja atau
mengingatkan kembali motivasi kerja yang sebenarnya.
c) Metode Tazkiyyah
9
(membedakan hasrat jiwa yang baik dan buruk) dan tazkiyatun fikr (membedakan pola
pikir yang baik dan buruk).Implikasinya pelatihan untuk mengubah prilaku dan kinerja
yang perlu diperbaiki.
d) Metode Hikmah
Metode hikmah adalah kemampuan untuk menarik suatu pelajaran tersembunyi atau
pengetahuan filosofis dari suatu kejadian.Hal ini merupakan suatu kecerdasan kearifan
alam memaknai sebuah gejala atau kenyataan yang ada.
Menurut Cecep Darmawan (2006: 98): Teknik dasar dalam proses pendidikan adalah:
a) Rasa Empati
b) Adanya Pengulangan
Potensi insani yang memilki jiwa, rasa dan pikiran mempengaruhi kualitas
kehendak dan kekuasaan dalam mengaktualkan potensi tersebut.Oleh karena itu
pelatihan perlu dilakukan secara berulang-ulang.
10
Menurut Al-Quran (QS Al Isra 17:14): Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami
telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan) agar mereka selalu ingat.
d) Widyawisata
(QS. Ar Rum 30:9, AL Hajj 22:30, Ali Imran 3:190): Dan apakah mereka tidak
mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat
yang diderita orang-orang sebelum mereka.
11
e) Uswah
Menurut Ali Ashraf (1996:1): Konsep pendidikan Islami tidak akan dapat sepenuhnya
dipahami tanpa terlebih dahul memahami penafsiran Islam tentang
pengembangan individu.
12
Dengan demikian, dalam pelatihan dan pengembangan perlu diperhatikan
dimensi keterampilan, wawasan teoritis, dan dimensi ruhiyah. Dimensi terakhir inilah
yang merupakan bahan pertimbangan dasar dalam proses pengembangan sumber daya
manusia.
13
14
BAB III
PENUTUP
a. Saran
b. Kesimpulan
A. Usmara, Editor, 2007, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Amara
Books, Yogyakarta.
Baron, Angela dan Amstrong, Michael, 2007, Human Capital Management: Achieving
Added Value Through People, Kogan page Ltd., London and Philadelphia
Taejun Cho and Sujae Yoon., 2009, Human Resource Management, Individualism-
Collectivism, and Individual Performance among Public Employees: A Test of
the Main and Moderating Effects, The Korean Journal of Policy Studies, Vol.
23, No. 2, 57-78
Cecep Darmawan, 2006, Kiat Sukses Manajemen Rasulullah: Manajemen Sumber Daya
Insasni Berbasis Nilai-Nilai Ilahiyah, Penerbit Khazanah Intelektual, Bandung
Gomez-Mejia, Luis R., et.al., 2004, Managing Human Resources, 4th Edition, Pearson
Education, Inc., Upper Saddle River.
Malthis, Robert L. dan Jackson, John H., 2004, Human Resources Management, 10th
Edition, South-Western, Ohio Penerjemah: Diana Angelica, 2006, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta
Despoina Xanthopoulou and Arnold B. Bakker., et al., 2007, The Role of Personal
Resources in the Job Demands-Resources Model, International Journal of
Stress Management 2007, Vol. 14, No. 2, 121141
Noe, Raymond A., 2002, Employee Training and Development, 2nd Edition, The
McGraw-Hill Companies, Inc., New York
Ulrich, Davis, 1997, Human Resources Champions: The Next Agenda for Adding Value
and Delivering Results, Harvard Business School Press, Boston
Damingun, 2016, Peran Pelatihan Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Islam ,
Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016
Werner, Jon M., dan DeSimone, Randy L., 2009, Human Resources Development, 5th
Edition, South-Western Cengage Learning, Mason