Anda di halaman 1dari 11

Panduan Pertanyaan untuk

Mengumpulkan Data
dalam Riset Pasar
Tahap pengumpulan data memegang peranan penting dalam riset. Sebab, tahap ini
menentukan apakah hipotesis dan tujuan yang ditetapkan bisa terjawab atau tidak.
Maka dari itu, penting sekali untuk mengajukan pertanyaan yang baik agar dapat
memberikan insight yang tepat nantinya. Melalui materi ini, kamu akan mempelajari
langkah-langkah membuat pertanyaan yang baik dan beberapa referensi pertanyaan
yang bisa membantu kamu mengumpulkan data yang dibutuhkan selama riset.

Langkah Membuat Pertanyaan yang Baik


Ketika ingin mengumpulkan data untuk
kebutuhan riset pasar, maka kamu harus
menentukan pertanyaan apa yang ingin
kamu jawab. Mungkin sering kali kamu
langsung menuliskan pertanyaan yang
muncul di kepala, tetapi ternyata
pertanyaan atau jawaban dari pertanyaan
tersebut tidak dapat menjawab hipotesis
ataupun tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Maka dari itu, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum merumuskan pertanyaan yang akan
digunakan untuk mengumpulkan data selama proses riset, baik riset secara primer
maupun sekunder.

1. Mulailah dengan menentukan “Apa” dan “Siapa”


Sebelum menuliskan pertanyaan, kamu harus mengetahui terlebih dahulu mengenai
garis besar masalah, tujuan riset, dan target audiens. Ketiga hal ini akan membantu
kamu untuk membingkai pertanyaan dan memastikan riset dapat mencapai tujuan.

1
Responden mungkin tidak dapat memberikan jawaban pasti atas masalah yang
sedang diidentifikasi, tetapi secara kolektif jawaban mereka akan membantumu
untuk menarik kesimpulan.

Selanjutnya, pertimbangkan dengan cermat siapa target audiensmu. Pikirkan


bagaimana cara berbicara yang tepat terhadap mereka. Teraget audiensmu mungkin
pelanggan yang sudah ada, calon pelanggan, atau bahkan pelanggan setia. Kamu
dapat memanfaatkan aspek demografi serta kriteria pembelian dan penggunaan
untuk mengasahnya.

2. Lakukan brainstorming
Luangkan waktu untuk mencari tahu hal yang sudah kamu ketahui. Kemudian
pisahkan apa yang benar-benar sudah kamu ketahui dan apa yang kamu yakini benar.
Kamu bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepada diri sendiri, misalnya seperti
“Bagaimana saya tahu?” atau “Apakah saya memiliki data atau hasil penelitian yang
diyakini akurat?”.

Melalui proses ini, kamu dapat mengidentifikasi kekosongan yang mungkin ingin
kamu isi selama proses riset. Hal ini akan mengarahkan kamu untuk berpikir dalam
5W1H, yaitu who, what, when, where, why, dan who. Selanjutnya, pikirkan semua
pertanyaan yang ada di kepalamu, misalnya seperti masalah yang terjadi dan
kelompok sasaranmu. Setelah semua pertanyaan terkumpul, kelompokkan ke dalam
beberapa tema. Misalnya seperti: kebiasaan berbelanja, kebiasaan konsumsi,
penetapan harga, promosi, kualitas, dan lain sebagainya.

3. Pemilihan pertanyaan
Setelah mengelompokkan pertanyaan ke dalam beberapa tema, penting untuk
meninjau kembali tema-tema tersebut sesuai dengan tujuan yang telah kamu
tetapkan. Buanglah tema yang tidak akan membantumu untuk mencapai tujuan.
Pilih pertanyaan terkuat dari setiap tema yang tersisa, kemudian urutkan secara logis.
Mulailah dengan pertanyaan yang lebih umum terlebih dahulu dan kemudian tutup
dengan pertanyaan yang lebih spesifik.

2
Kendala utama yang dirasakan oleh responden dalam mengisi survei adalah dari
lamanya waktu survei. Selama mengisi jawaban, responden bisa saja lelah dan bosan
sehingga kualitas jawaban pun menurun. Maka dari itu hindari membuat
pertanyaan yang terlalu banyak dengan alur yang mudah. Dengan begini kamu akan
mendapatkan data dengan kualitas yang lebih baik. Survei yang dilakukan selama
lima menit tentunya akan mendapatkan hasil yang lebih baik, dibandingkan dengan
survei yang membutuhkan waktu dua puluh menit untuk diselesaikan.

4. Perhatikan gaya dan bahasa pertanyaan


Mungkin kamu memiliki pertanyaan yang kritis dan penting untuk dijawab, tetapi
bahasa pertanyaan ataupun pilihan jawaban yang dituliskan kurang jelas, sehingga
responden kurang memahaminya. Ini akan membuat responden menjawab secara
asal terhadap pertanyaan ataupun pilihan jawaban yang tidak jelas tersebut.
Dampaknya, data yang kamu peroleh menjadi tidak berguna.

Untuk membuat pertanyaan mudah dipahami, menarik, dan dijawab, maka kamu
perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
 Rahasiakan identitas
Sebaiknya hindari mengungkapkan merek (brand), kecuali jika kamu memang harus
melakukannya. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan hasil yang jelas tentang ide
atau produk itu sendiri. Merek yang tidak dirahasiakan terkadang bisa rentan
terhadap bias informasi. Hal ini terjadi karena pilihan jawaban responden bisa saja
hanya berdasarkan perasaan pribadi, seperti suka atau tidaknya dengan merek yang
bersangkutan.

 Buat kalimat tetap pendek dengan bahasa yang sederhana


Hindari menggunakan kata-kata yang bersifat teknis dan akronim untuk
memudahkan responden dalam memahami pertanyaan dan jawaban. Jika tidak,
kamu berisiko mendapatkan data yang tidak valid karena ketidakpahaman
responden.

3
 Buat jenis pertanyaan campuran
Dalam membuat pertanyaan, gunakan pertanyaan campuran, yaitu berupa
pertanyaan tertutup, di mana terdapat opsi jawaban yang dapat dipilih, dan
pertanyaan terbuka, di mana responden dapat mengetikkan jawaban mereka secara
bebas. Ini membuat responden tetap terlibat dan memberikan data yang dapat
dianalisis secara kuantitatif maupun kualitatif.

Dengan adanya pertanyaan terbuka, kita dapat memperoleh insight berdasarkan ide
dan pemikiran responden berdasarkan kata-kata mereka sendiri. Selain itu, respons
jawaban yang diberikan oleh responden dapat berguna untuk mengembangkan
wawasan dan menemukan bahasa konsumen yang cocok untuk komunikasi
pemasaran.

Sebagai tambahan, apabila ingin membuat pertanyaan tertutup, pastikan untuk


menambahkan opsi “Tidak tahu” atau “Lainnya (sebutkan)”. Hal ini untuk
menghindari jawaban yang tidak akurat dari responden karena tidak ada jawaban
yang benar untuk mereka. Jelaskan juga apakah mereka harus memilih satu jawaban
atau apakah mereka harus memilih beberapa jawaban yang sesuai.

 Hindari bias
Jika kamu ingin memperoleh pendapat responden, maka jangan pernah mendikte
atau berusaha mengarahkan mereka sesuai dengan keinginanmu. Misalnya kamu
menanyakan “Apa yang kamu sukai dari produk atau pengalaman ini?”, ini
menunjukkan bahwa kamu telah menganggap ada sesuatu yang mereka sukai. Maka
untuk menghindarinya kamu dapat menambahkan, “Jika ada, apakah hal yang kamu
sukai dari produk ini?”. Dengan begini akan membantu untuk menghilangkan bias.

 Hindari hipotetis
Usahakan untuk menghindari bertanya kepada responden mengenai apa yang akan
mereka lakukan atau bagaimana mereka akan berpikir ketika menghadapi situasi
tertentu.

4
 Jangan membuat jawaban yang tumpang tindih
Untuk pertanyaan berupa data demografis yang mencakup usia dan pendapatan,
penting untuk diperhatikan agar pilihan jawaban tidak saling tumpang tindih.
Misalnya pertanyaan mengenai usia responden, pada opsi A tertulis “21-30” dan opsi
B tertulis “30-41”. Untuk responden berusia tiga puluh tahun pasti akan bingung
karena jawabannya terdapat pada opsi A dan B secara bersamaan.

 Peka terhadap data-data yang sensitif


Saat menanyakan seputar data demografis, seperti usia, jenis kelamin, dan
pendapatan rumah tangga, disarankan untuk memberikan opsi “Saya lebih suka
tidak mengatakannya”. Dengan begini kamu telah menjaga privasi responden dan
mendapatkan insight baru mengenai respondenmu.

 Merangkul keragaman
Masih seputar pengisian data demografis, misalnya seperti gender, agama, atau
bahkan suku pastikan kamu memberikan opsi jawaban yang beragam sesuai kondisi
yang tersedia di sekitarmu. Kamu harus bersikap inklusif dan merangkul setiap
keragaman dalam opsi jawaban.

 Pertimbangkan peran responden


Ketika membuat pertanyaan, pastikan ditulis secara eksplisit untuk siapa pertanyaan
tersebut ditujukan. Apakah untuk calon pembeli, untuk pembeli, atau keduanya?.
Jika ditargetkan untuk calon pembeli, pasti akan sulit menjawab pertanyaan
mengenai pengalaman mereka ketika menggunakan produk, karena mereka belum
pernah mencobanya. Maka dari itu penting sekali melihat siapa respondenmu dan
sesuaikan pertanyaan dan pilihan jawaban yang disediakan.

 Gunakan skala jawaban


Memberikan pertanyaan, lalu diisi dengan jawaban berdasarkan skala genap adalah
hal yang paling mudah untuk dianalisis. Misalnya seperti skala Likert, yakni skala
penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat responden. Dengan
skala likert ini, responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang mengharuskan

5
mereka untuk menunjukkan tingkat persetujuannya terhadap serangkaian
pertanyaan.

5. Bangun alur yang baik


Untuk membangun kepercayaan responden dalam mengisi survei atau kuesioner
yang diberikan adalah dengan memulai kuesioner dengan beberapa pertanyaan
tertutup yang lebih sederhana sebelum beralih ke pertanyaan yang membutuhkan
lebih banyak pemikiran. Bagi pertanyaan menjadi beberapa bagian dan sertakan
garis progress pengerjaan di bagian bawah agar responden mengetahui sejauh apa
pertanyaan yang sudah ia jawab dan mau terus melanjutkan pengerjaan. Umumnya
beberapa alat penelitian sudah menawarkan fungsi ini, misalnya seperti pada Google
Formulir.

6. Periksa kembali formulir kuesioner sebelum diluncurkan


Sebelum melemparnya ke responden, kamu perlu memperhatikan beberapa hal
berikut, yaitu:
 Tuliskan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kuesioner. Kamu perlu
mencantumkan estimasi waktu pengerjaan yang dibutuhkan di bagian awal agar
responden mengetahui berapa lama waktu yang perlu mereka sediakan.
 Pastikan kuesioner dapat diakses di semua jenis perangkat
 Lakukan uji coba. Minta kerabat atau rekan lain untuk mengisi kuesioner dan
memberikan feedback. Catat masukan-masukan yang diperoleh, misalnya
seperti pertanyaan atau instruksi yang tidak dimengerti. Dengan begini kamu
dapat memperbaikinya terlebih dahulu.

Membuat pertanyaan untuk riset adalah gabungan antara seni dan sains, sehingga
membutuhkan waktu dan pengalaman untuk mempelajari apa yang berhasil dan apa
yang belum berhasil. Melalui enam langkah ini, kamu bisa mengembangkan
keterampilan untuk menulis pertanyaan riset yang baik dan memberikan wawasan
yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan risetmu. Selanjutnya, di bawah ini ada
beberapa referensi pertanyaan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data.

6
Riset Pasar
A. Pasar dan Peluang
1. Seberapa besar pangsa pasar yang akan dimasuki oleh bisnis kamu?
2. Seberapa besar pangsa pasar yang dimiliki kompetitor?
3. Apakah demand atau kebutuhan pasar terhadap produk atau jasa yang
kamu tawarkan terbilang tinggi?
4. Apakah pasar ini akan terus berkembang di masa depan? Ataukah hanya
tren di di waktu tertentu saja?
5. Berapa banyak merek bisnis yang sudah bermain di pasar ini?
6. Berapa banyak merek bisnis yang memiliki produk atau layanan yang sama
dengan kamu?

B. Tren Pasar dan Konsumen


1. Bagaimana tren pasar/konsumen yang kamu lihat saat ini dan beberapa
waktu mendatang?
2. Bagaimana tren tersebut memengaruhi bisnis yang kamu jalankan?

Riset Kompetisi
A. Membuat Proposal Riset Cara Kompetitor Menjual Produk atau Layanannya
1. Di mana saja kompetitor menjual produknya? Apakah offline atau online?
2. Seperti apakah bentuk atau desain toko fisik mereka?
3. Berapa banyak lokasi toko fisik mereka?
4. Di mana saja kompetitor memasarkan produknya secara online? Situs web
pribadi, e-commerce, atau media sosial?
5. Bagaimanakah kualitas situs web kompetitor dari segi tampilan dan user
experience?
B. Harga dan Fitur Produk/Layanan Kompetitor
1. Bagaimana cara mereka mengatur harga untuk setiap produk atau jasa yang
ditawarkan? (harga tertinggi, terendah, dan rata-rata)
2. Apakah mereka secara konsisten memberikan diskon?
3. Paket-paket harga seperti apa saja yang mereka tawarkan?

7
4. Berapakah biaya pengiriman untuk produk mereka?
5. Seperti apa kemasan yang dibuat untuk produk mereka?

C. Cara Kompetitor Memasarkan Produk atau Layanannya


1. Media sosial apa saja yang mereka gunakan?
2. Berapa jumlah followers dan seberapa tinggi engagement media sosial
mereka?
3. Seperti apakah kualitas konten visual (foto/video) yang mereka gunakan?
4. Seberapa sering mereka membagikan konten? (frekuensi dan konsistensi)
5. Bagaimana cara mereka berinteraksi dengan konsumen? Bahasa seperti apa
yang mereka gunakan?
6. Seperti apakah kampanye iklan online dan offline yang mereka jalankan?
7. Keyword apa saja yang digunakan kompetitor dalam situs web atau media
sosialnya?

D. Sumber Dana dan Sumber Daya Manusia


1. Dari mana saja sumber pendanaan mereka? Apakah mereka memiliki
investor atau self-fund?
2. Berapa banyak karyawan yang mereka miliki?
3. Bagaimana penampilan dari karyawan mereka dan bagaimana cara mereka
berkomunikasi dengan konsumen?

Riset Konsumen
A. Menentukan Profil Target Konsumen
1. Pertanyaan seputar demografi
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
d. Domisili/tempat tinggal
e. Pekerjaan
f. Pemasukan per bulan

8
2. Pertanyaan seputar psikografi
a. Hobi dan kegemaran
b. Hal yang dilakukan di waktu luang
c. Tantangan terbesar yang dihadapi (misal: mengatur waktu/mengatur
keuangan)
d. Hal yang menjadi pertimbangan penting untuk mengambil keputusan
(masalah harga, fitur, atau kemudahan lainnya)
e. Goals atau tujuan utama
f. Sumber informasi utama (media sosial, koran, media online, dll)

B. Pengembangan Produk atau Layanan


1. Apakah masalah konsumen yang ingin diselesaikan dengan produk/layanan
yang kamu tawarkan?
2. Kesulitan apakah yang sering ditemukan konsumen saat menggunakan
produk/layanan yang kamu tawarkan?
3. Bagaimana pendapat konsumen tentang harga produk/layanan yang kamu
tawarkan?

C. Mengukur Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen


1. Bagaimana pendapat konsumen tentang produk atau layanan yang kamu
tawarkan?
2. Hal apakah yang paling disukai konsumen dari produk atau layanan yang
kamu tawarkan?
3. Apa yang membuat konsumen memilih merek bisnis kamu dibanding
kompetitor?
4. Seberapa besar konsumen mau merekomendasikan merek bisnis kamu ke
kolega mereka?
5. Berapa lamakah mereka sudah menggunakan produk atau layanan bisnis
kamu?

9
Riset Kompetisi
A. Brand Awareness
1. Bagaimana posisi merek kamu di antara kompetitor? Apakah lebih dikenal?
2. Bagaimana engagement media sosial bisnis kamu?
3. Berapa jumlah followers media sosial bisnis kamu?

B. Brand Perception
1. Keyword apa yang sering digunakan konsumen/masyarakat untuk mencari
merek bisnis kamu di internet?
2. Kata apa yang pertama kali terlintas di benak konsumen saat mendengar
merek bisnis kamu?
3. Apakah produk atau layanan dari merek kamu yang melekat di benak
konsumen?

C. Brand Sentiment
1. Apakah merek kamu memiliki reviu negatif dari konsumen?
2. Bagaimana merek bisnis kamu menangani reviu negatif tersebut?
3. Bagaimana merek bisnis kamu menangani reviu positif? Mengabaikannya
atau membalasnya?

Daftar pertanyaan di atas bisa kamu sesuaikan dengan hipotesis yang ingin dijawab
dan tujuan riset yang ingin dicapai. Kamu bisa gunakan semua pertanyaannya atau
pilih beberapa saja. Misalnya kamu hanya berencana untuk melakukan riset pasar,
maka kamu tidak perlu untuk menggunakan panduan pertanyaan riset konsumen
dan riset kompetisi.

10
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai panduan pertanyaan berupa langkah membuat
pertanyaan yang baik hingga daftar pertanyaan yang dibagi ke dalam empat kategori
sesuai fokus atau cakupan riset pasar, yaitu riset pasar, riset kompetisi, riset
konsumen, dan riset merek. Kamu bisa memodifikasi dan menyesuaikan kembali
daftar pertanyaannya sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, pelajari video
berikutnya mengenai cara mengukur market size.

11

Anda mungkin juga menyukai