TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
pembelian.
12
menunjukkan bahwa variabel word of mouth communication terbukti secara
pembelian konsumen pada usaha mie ayam pak Agus di kota Batu. Penelitian
ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana dan Sampel yang digunakan
positif sebesar 0.879 dan pada nilai koefisien determinasi sebesrar 0.772 atau
77,2% .
digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik dan hipotesis serta
analisis linear berganda. Populasi penelitian ini adalah warga kelurahan Teling
menunjukkan bahwa image sebesar 0.220, harga 0.087, iklan 0.104, dan
13
Penelitian yang dilakukan oleh Soewito, (2013) penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan dan parsial dari kualitas
kualitas produk sebesar 1.152, merek sebesar 0.197 dan desain sebesar 0.174
simultan dan secara parsial. Dari ketiga variabel bebas diatas variabel yang
penelitian ini untuk meneliti Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Word of Mouth
regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama
kualitas produk harga dan word of mouth memiliki pengaruh signifikan terhadap
memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,986 kemudian harga sebesar 0,281 dan
pengaruh citra merek, kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan
14
100 responden dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi linier dan SPSS 16.0. Hasil dari penelitian ini
0,582, dan promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan sebesar 0,635
Penelitian yang dilakukan oleh Mongi dkk., (2013) Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, strategi promosi dan harga terhadap
menunjukan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kualitas
produk sebesar 0,238, strategi promosi sbesar 0,172, dan harga 0,252 terhadap
B. Kajian Teori
1. Keputusan Pembelian
15
sebagai suatu proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya, mencari
produk mana yang akan dibeli dan digunakan. Menurut Kotler, (2005),
suatu produk
keputusan
tertentu.
Gambar 2.1
Model Perilaku konsumen
16
Keller, (2007) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan
Pemasar bertugas untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
Gambar 2.2
Faktor faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
a. Faktor Budaya
Dalam faktor kebudayaan ada komponen budaya itu sendiri, yaitu sub
17
melainkan pengelompokan masyarakat yang mempunyai minat, nilai-
b. Faktor Sosial
c. Pribadi
a. Pengenalan Masalah
18
b. Pencarian Informasi
mencari informasi yang lebih banyak. Konsumen dalam tahap ini dapat
dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan perhatian. Dalam level ini,
situasi pencarian bersifat lebih ringan, hanya sekedar lebih peka pada
informasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Dalm level ini konsumen
akan lebih aktif untuk mencari informasi melalui bahan bacaan, menelpon
c. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan oleh
d. Keputusan Pembelian
Dalam pembelian produk sehari – hari, keputusan yang diambil lebih kecil.
secara formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain, faktor – faktor
19
e. Perilaku Pasca pembelian
merek. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli.
melakukan pembelian.
20
f. Risiko waktu, kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk
pilihan yang ada. Indikator yang akan diukur dari keputusan pembelian
21
2. Word of Mouth
salah satu saluran komunikasi yang sering digunakan oleh perusahaan yang
kepada orang lain yang pernah memakai produk yang bersangkutan, akan
22
a. Bicara hal positif
positif suatu produk atau jasa kepada orang lain dapat memberikan
dilakukannya.
disenanginya.
23
jasa tersebut atau biasa disebut dengan referral pihak yang
d. Rekomendasi
beli tersebut.
e. Dorongan
produk atau jasa kepada orang lain, mereka dapat berusaha untuk:
24
Selanjutnya berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh Prasetyo,
bicara, daya tarik lawan bicara, Kejujuran lawan bicara, Objektivitas lawan
para ahli maka untuk menentukan word of mouth yang positif penelitian
3. Harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong, (2001) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah
25
memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal
pemasaran yang paling fleksibel dalam arti harga dapat dirubah dengan
dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Harga yang
(2010) tentang pengaruh faktor kualitas produk, harga, promosi, dan cuaca
terhadap keputusan pembelian teh siap minum dalam kemasan merek Teh
26
pembelian dengan menggunakan empat indikator yang mencirikan harga
a. Keterjangkauan harga
27
4. Kualitas Produk
Menurut Kotler & Amstrong, (2001) produk adalah segala sesuatu yang
karakteristik dari suatu barang atau jasa, dalam hal kemampuan untuk
28
c) Reliabilitas (reliability) yaitu kemungkinan kecil mengalami
ditetapkan sebelumnya.
e) Daya tahan (durability) yaitu berapa lama produk tersebut dapat terus
digunakan.
panca indera.
sebagi berikut:
a) Kinerja produk
29
c) Fitur produk
e) Durability
Dalam hal ini ketika individu atau sumber pribadi lain yang sudah kita kenal
mulut ke mulut atau yang disebut word of mouth merupakan salah satu
mulut dinilai sangat efektif dalam memperlancar proses pemasaran, selain itu
30
semakin mantap untuk melakukan keputusan pembelian. Word of mouth yang
dengan membicarakan hal positif tentang suatu produk (to talk), kemudian
kepada teman atau keluarganya (to promote), kemudian konsumen juga kan
yang lebih besar dibanding manfaat yang diterima, maka yang terjadi produk
31
pembelian sebesar 0,252. Sehingga apabila harga yang ditawarkan dianggap
rendah dan sesuai manfaat dan kebutuhan konsumen maka harga tersebut
kemudian konsumen yang merasa puas akan kembali membeli, dan mereka
sehingga jika kualitas produk dianggap baik oleh konsumen maka konsumen
produk yang ditawarkan dianggap baik dan dapat memenuhi kebutuhan dan
pembeliannya
32
D. Kerangka Pikir dan Hipotesis
1. Kerangka Pikir
Gambar 2.3
Model Kerangka Pikir Penelitian
Word of Mouth
(X1)
Keputusan
Harga Pembelian
(X2) (Y)
Kualitas Produk
(X3)
menurut Schiffman dan Kanuk, (2012) serta Setiawati dan Ari, (2015)
33
yaitu: keyakinan atas pembelian, cepat dalam memutuskan serta kebutuhan
disini adalah komunikasi antar mulut terkait dengan smartphone Xiaomi dengan
membicarakan hal positif (to talk), merekomendasikan (to promote), dorongan (to
sell). kemudin harga adalah persepsi konsumen terkait dengan harga yang
Ghanimata dkk, (2012) dan Setiawati dkk. (2015) yaitu: keterjangkauan harga,
kesesuaian harga dengan manfaat dan daya saing harga. Selanjutnya kualitas
produk adalah kinerja smartphone Xiaomi terhadap manfaat yang diberikan, pada
penelitian ini indikator yang digunakan dengan memakai teori Tjiptono, (2008)
dan Suti, (2010) indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas produk, yaitu:
kinerja produk, kesesuaian dengan spesifikasi produk, fitur produk, estetika atau
keindahan, Durability.
2. Hipotesis
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan,
sebelumnya.
34
Diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dan Edward
memutuskan pembelian
dapat dihipotesiskan:
Diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Edbert Dkk. (2014) dan
35