Abstract
At this time a very rapid development of technology created new technological device
that name is tablet PC. iPad has the impression of being a good quality. One of the
ways to do is to improve the quality of the products that can be measured in several
dimensions. This study aimed to investigate the effect of product quality dimensions
on purchase decisions iPad in Surabaya.
The research was conducted in Surabaya with locations at a gathering place like a
cafes that equipped by wi-fi network. The sampling technique is Non-probability
sampling with judgmental sampling. The method of analysis is the linear regression
and questionnaires as a data collection tool with a sample of 80 respondents.
The results showed that the influence dimensions quality product towards purchase
decision is as much 75.7% with the dominant influence on performance variable,
while the remaining 24.3% is influenced by other variables outside research.
PENDAHULUAN
teknologi jenis baru yaitu pc tablet. Apple menjadi perusahaan pertama yang
memproduksi pc tablet yaitu iPad, sejak pertama kali muncul iPad mendapatkan
Persaingan yang sangat ketat seperti ini membuat para calon konsumen
menjadi sangat selektif dan pintar dalam memilih produk yang akan dibeli, Setiap
menjangkau pasar sasarannya dengan seefektif mungkin. Setiap strategi pasti akan
dilengkapi dengan alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan.
Alat-alat tersebut biasa disebut sebagai bauran pemasaran. Menurut McChaty dalam
yang luas yang disebut atau lebih dikenal dengan 4P dalam pemasaran yaitu produk,
kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar. Kualitas produk merupakan
salah satu faktor pertimbangan pada konsumen dalam memutuskan membeli suatu
produk (Sutisna,2003:26). Hal ini didukung juga menurut Sulistyawati (2010) dalam
jurnal “Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhhadap Keputusan
produk berpengaruh signifikan lebih besar dibandingkan citra merek dalam keputusan
pembelian laptop merek acer di Semarang. Menurut Kotler & Amstrong (2007 : 347)
kualitas produk yang dikatakan baik adalah suatu produk yang mampu menjalankan
fungsi-fungsi-nya.
keputusan dalam membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara
hal yang penting yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk.
kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung dengan
teori David A. Garvin (dalam Aaker 1997 : 133) bahwa kualitas produk dipengaruhi
Dalam persaingan yang sangat ketat ini maka salah satu usaha untuk
dituntut untuk mempertahankan, apa yang dibutuhkan konsumen dan apa yang
menjadi keinginan konsumen, sehingga dalam menghadapi persaingan yang ketat ini
suatu perusahaan akan dituntut untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih
efisien dan efektif. Salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas dari produk
yang dihasilkan agar mampu menciptakan produk yang diinginkan konsumen. iPad
diharapkan oleh Apple bisa bersaing dan berkontribusi terhadap angka penjualan
Apple, terutama di segmen PC tablet. Apple sendiri sudah membekali iPad dengan
berbagai teknologi dengan kualitas yang maksimal dan sesuai kebutuhan dari
konsumen. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik pada masalah dimensi kualitas
untuk menguji dan menganalisis dimensi kualitas produk iPad yang terdiri dari
KAJIAN PUSTAKA
Perilaku Konsumen
Dari definisi perilaku konsumen diatas dapat disimpulkan bahwa adanya dua
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, dimana dalam kedua hal tersebut individu
jasa.
4
Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2007 : 347), kualitas produk mempunyai dua
dimensi, yaitu tingkatan kualitas dan konsistensi kualitas. Dalam dimensi tingkatan
kualitas, kualitas produk berarti kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk
tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi.dalam dimensi
konsistensi yang tinggi tersebut, kualitas produk berarti kualitas kesesuaian – bebas
dari kecacatan dalam memberikan tingkatan kualitas yang dicapai atau dijanjikan.
Menurut David A. Garvin (dalam Aaker 1997 : 133) kualitas produk bisa
diukur dengan 8 dimensi kualitas produk, 8 dimensi kualitas produk itu terdiri dari
Keputusan Pembelian
pemasaran, pesan iklan dan elemen bauran pemasaran lainnya. Titik tolak untuk
psikologis. Jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan
pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen benar-benar membeli
produk.
Sedangkan menurut Häubl, 1996 (dalam jurnal Eva Shella Rahma, 2007) yang
berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli
Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Studi Pada Pengguna Telepon Seluler
beberapa dimensi yaitu daya tarik, kemantapan membeli, dan sesuai kebutuhan.
5
produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas, berkinerja atau inofatif. Para
para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat
keputusan pembelian.
Berdasarkan teori teoritis dan teori empiris, maka dapat ditarik suatu hipotesis
sebagai berikut :
H1: Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi kualitas produk yang terdiri
METODE
Jenis penelitian ini adalah kausal dan data yang diperoleh dianalisis secara
Features (X2)
Reliability (X3)
Durability (X4)
Keputusan Pembelian
(Y1)
Esthetics (X5)
Conformance (X6)
Serviceability (X7)
Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite artinya jumlah populasi yang
diteliti tidak diketahui. Populasinya adalah pengguna iPad yang berumur minimal 17
tahun di Surabaya dan sebelumnya telah terlibat dalam proses keputusan pembelian.
Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini sebesar 80 responden. Jumlah sampel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 7 variabel independen dan 1 variabel
yang terdiri dari: (X1) performance, (X2) feature, (X3) reliability, (X4) durability,
(Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari performance untuk produk iPad dalam
penelitian ini adalah; (1) iPad sebagai alat informasi mampu beroperasi dengan baik.
(2) iPad sebagai alat komunikasi mampu beroperasi dengan baik. (3) iPad dalam
manfaat dasar suatu produk (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari feature untuk
produk iPad dalam penelitian ini adalah; (1) iPad mempunyai AppStore yang
digunakan.(3) iPad mempunyai konektivitas internet yang cepat. (4) iPad mempunyai
sebagaimana mestinya setiap kali digunakan dalam periode dan kondisi tertentu
(Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari reliability untuk produk iPad dalam
penelitian ini adalah; (1) Mesin iPad mampu bekerja secara maksimal dalam jangka
waktu yang lama. (2) LCD iPad mampu bekerja secara maksimal dalam jangka waktu
yang lama. (3) Speaker iPad mampu bekerja secara maksimal dalam jangka waktu
yang lama.
Durability adalah yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu
digantikan atau rusak secara teknis maupun secara ekonomis (Aaker 1997 : 133).
Maka indikator dari durability untuk produk iPad dalam penelitian ini adalah; (1)
iPad jarang terjadi kerusakan saat digunakan. (2) Daya tahan baterai iPad tahan
lama.
Esthetic adalah bagaimana sebuah produk terlihat, disentuh, suara, rasa, atau
bau (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari esthetic untuk produk iPad dalam
penelitian ini adalah; (1) iPad memiliki bentuk desain yang tipis. (2) iPad memiliki
standar yang telah ditetapkan (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari conformance
untuk produk iPad dalam penelitian ini adalah; (1) Teknologi operasi iPad paling
8
cepat dibandingkan PC tablet lainnya. (2) Teknologi operasi iPad paling baru
produk tersebut (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari serviceability untuk produk
iPad dalam penelitian ini adalah; (1) iPad memberikan pelayanan cepat dalam
dalam membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara langsung
tersebut (Swastha, 2003). Maka indikator dari keputusan pembelian untuk produk
iPad dalam penelitian ini adalah; (1) Keyakinan memilih PC tablet sebagai alat
informasi dan komunikasi. (2) Keyakinan memilih iPad sebagai produk PC tablet
yang tepat .
angket kepada 80 responden yang berisi tentang pengaruh kualitas produk tarhadap
keputusan pembelian iPad. Skala pengukuran yang digunakan adalah dengan skala
Likert. Masing-masing item scale mempunyai lima kategori, yang berkisar antara
regresi berganda karena terdiri dari tujuh variabel bebas, yaitu : Performance X1,
Feature X2, Reliability X3, Durability X4, Esthetic X5, Conformance X6,
Serviceability X7, Teknik uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji f untuk
mengetahui pengaruh secara simultan dan uji t untuk mengetahui pengaruh secara
HASIL
Karakteristik Responden
pendidikan, pendapatan sesuai dengan hasil angket yang telah disebar oleh peneliti
Table 1
Karakteristik Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Pria 54 67,5
2 Wanita 26 32,5
Total 80 100
No. Umur Responden Jumlah Persentase (%)
1. 17 – 24 tahun 37 46,3
2. 25 – 34 tahun 25 31,3
3. 35 – 44 tahun 10 12,5
4. ≥ 45 tahun 8 10
Total 80 100
No. Pendidikan Responden Jumlah Persentase (%)
1. SMP 6 7,5
2. SMA 18 22,5
3. Perguruan Tinggi 56 70
Total 80 100
No. Pekerjaan Responden Jumlah Prosentase (%)
1. Pelajar 6 7,4
2. Mahasiswa 11 13,8
3. Wirausaha 28 35
4. PNS 15 18,8
5. Lainnya 20 25
Total 80 100
No. Pendapatan Responden Jumlah Prosentase (%)
1. < Rp. 1.000.000 16 20
2. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 17 22,5
3. > Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 18 16,25
4. > Rp. 3.000.000 33 41,25
Total 80 100
Sumber: Data diolah penulis.
Dari hasil uji validitas diketahui bahwa tiap butir pernyataan dalam instrument
penelitian mempunyai nilai lebih dari 0,3, data dikatakan valid bilamana memiliki
koefisien korelasi positif dan > 0.3 (Solimun 2005: 12). Berdasarkan uji reliabilitas
10
diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk variabel dimensi kualitas lebih besar dari 0,6
yang berarti seluruh variabel dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik
dapat dilihat bahwa semua jenis data memiliki nilai probabilitas yang lebih dari 0,05
(p>0,05) pada uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov, maka dapat
diketahui bahwa semua data adalah normal atau memenuhi persyaratan uji
normalitas. Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua variabel
memiliki nilai tolerance dan VIF yang masing-masing memenuhi syarat untuk tidak
terjadinya multikolinieritas, yaitu semua nilai tolerance > 0.10 atau semua nilai VIF <
10. Berdasarkan hasil diagram scatter plot dapat diketahui bahwa tidak terjadi
pembentukan suatu pola tertentu. Oleh sebab itu, regresi ini terbebas dari kasus
heteroskedastisitas.
Hasil uji analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 17 bisa
Dari tabel 2 dapat digunakan untuk menyusun model persamaan regresi linier
+ei
Menurut model regresi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Y akan
naik atau turun sebesar satu unit apabila ada perubahan nilai dari X1, X2, X3, X4, X5,
Hasil dari uji hipotesis dengan uji F didapatkan nilai F 36,092 dengan taraf
Performance (X1), Feature (X2), Reliability (X3), Durability (X4), Esthetic (X5),
produk terhadap keputusan pembelian bisa dilihat dari nilai Adjusted R Square yaitu
sebesar 75,7%, Sedangkan sisanya sebesar 24,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Lebih lanjut, untuk mengetahui pengaruh tiap
variabel secara parsial bisa dilihat dengan menggunakan uji T, yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan nilai t hitung untuk tiap variabel bisa disimpulkan bahwa variabel yang
PEMBAHASAN
Surabaya
durability. Hal ini dapat didiskripsikan bahwa mayoritas responden dalam penelitian
ini yaitu mereka yang ada di Surabaya dalam melakukan pembelian produk iPad lebih
12
konsumen dalam melakukan pembelian iPad sebagai salah satu merek PC tablet
dimensi kualitas produk yang lain. Dimana iPad merupakan merek PC tablet yang
berasal dari Apple yang telah memberikan teknologi chip yang ekslusif khusus untuk
spesifikasi yang sesuai performance dari iPad adalah mampu menjadi alat
komunikasi, alat informasi dan alat hiburan yang bisa bekerja dengan lancar dan
cepat (detik.net.id). Hal itu tentu akan membuat konsumen merasa nyaman karena
saat menggunakan PC tablet mereka tidak terasa lambat dalam melakukan aktivitas
apa pun.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Kotler, 2002:20) bahwa dalam konsep produk
ciri paling berkualitas, berkinerja atau inofatif. Para manajer dalam organisasi
produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja.
Pada penelitian yang dilakukan Mohd Azam Osman (2012) dalam jurnal “A
Study of the Trend of Smartphone and its Usage Behavior in Malaysia” menyatakan
bahwa dalam pembelian smartphone hal yang paling diutamakan dalah bagaimana
smartphone itu bisa bekerja dengan baik dalam menjalankan fungsinya sebagai alat
komunikasi seperti membuat panggilan dan berkirim pesan melalui sms atau email.
memiliki respon yang sangat baik terhadap keputusan pembelian. Artinya konsumen
membeli iPad karena memiliki performance yang bagus, mampu menjadi alat
informasi dan komunikasi yang bagus dan cepat saat digunakan. Hal inilah yang
menjadi dasar mengapa responden memilih iPad sebagai alat pemenuh kebutuhan.
13
Surabaya
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian iPad, feature dari iPad
sendiri sebenarnya sudah cukup memadai untuk PC tablet. Tapi pada era sekarang
teknologi berkembang sangat cepat sehingga sangat cepat pula fitur pada suatu
produk bisa ditiru bahkan bisa lebih tinggi (kompas.com). Sebagai pembanding iPad
tablet iPad dengan menambahkan beberapa feature yang tidak ada pada iPad
tahun sekali, bandingkan dengan para pesaing seperti Samsung galaxy tab yang bisa
mengeluarkan produk baru sampai 3-4 kali dalam setahun (techworld.com). Hal
Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana
(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of
adalah alat utama yang mempengaruhi pembelian smartphone, salah satu feature yang
paling mempengaruhi adalah software yaitu aplikasi yang terdapat dalam smartphone
tersebut. Tetapi dalam jurnal tersebut bahwa hanya 26% saja yang memilih
menggunakan apple, sedangkan 40% lebih memilih android. Hal itu membuktikan
memiliki respon yang netral. Selain dari faktor pesaing, sebenarnya feature di iPad di
Indonesia juga kurang bisa maksimal dikarenakan situasi yang tidak mendukung.
Sebagai contoh iPad ada sistem GPS tapi tidak bisa digunakan maksimal di
Indonesia, lalu aplikasi yang disediakan AppStore juga terkadang banyak yang tidak
tersebut lah Feature tidak diperhatikan lebih oleh konsumen, sehingga pengaruh fitur
Surabaya
produk bisa bekerja secara maksimal dalam jangka waktu yang lama. Dimana Apple
telah memberikan hardware khusus hanya untuk iPad yang bisa bertahan lama dan
tanpa mengurangi kemampuan dari iPad. Hal itu bisa terlihat dari mesin chip A5
dengan penggabungan grafis power sgx (detik.net.id), layar LED backlight khusus
yang bisa menghasilkan gambar tampak hidup, dan tentunya speaker yang tangguh
juga dimiliki iPad (techworld.com). Hal itu tentu akan membuat konsumen merasa
penting untuk melihat kehandalan dari iPad, karena selain hanya mengganggu bila
tidak handal tetapi faktor biaya dan waktu apabila kemampuan iPad gampang
memiliki respon yang sangat baik terhadap keputusan pembelian. Artinya konsumen
15
membeli iPad karena memiliki reliability yang baik. Hal inilah yang menjadi dasar
Surabaya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel durability secara parsial dan
didiskripsikan bahwa responden dalam penelitian ini yaitu mereka yang ada di
Surabaya didalam melakukan pembelian produk iPad dipengaruhi oleh durability dari
iPad. Pada produk gadget maka durability ini sangat penting dikarenakan gadget
tersebut selalu digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. iPad sendiri telah dilengkapi
dengan hardware yang berkualitas agar tidak gampang rusak dan mempunyai baterai
yang tahan lama untuk digunakan, yaitu 10 jam apabila digunakan secara terus
menerus. Hal itu sangat menguntungkan konsumen karena tidak perlu khawatir dalam
menggunakan gadgetnya lalu mati tengah jalan, atau repot membawa charger dan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh MD Fakhrull Islam
Handphone atau alat komunikasi sudah menjadi bagian dari hidup seseorang, maka
dari hal itu konsumen memandang bahwa daya tahan menjadi penting untuk
membeli iPad karena memiliki durability yang bagus, yaitu tidak gampang rusak saat
digunakan dan daya tahan baterai yang cukup lama mencpai 10 jam. Hal inilah yang
menjadi dasar mengapa responden memilih durability iPad sebagai alat pemenuh
kebutuhan.
16
Surabaya
signifikan terhadap keputusan pembelian iPad, esthetic iPad adalah bentuk yang unik
yaitu desain yang memadukan layar, dan tombol-tombol pembantu yang menempel
pada bodi iPad, lalu ketipisan dan berat dari iPad adalah salah satu esthetic iPad.
Sebenarnya desain dari iPad sudah sangat baik, tetapi masalah yang terjadi sama
dengan fitur, yaitu banyak para pesaing meniru desain dari iPad. Bahkan dalam
beberapa kasus tidak hanya desain produk saja yang ditiru tetapi beberapa perangkat
pendukung seperti charger, smart cover, dan kardus pembungkus pun hampir 95%
(liputan6.com). Selain itu faktor efisien juga membuat banyak produsen PC tablet
tidak bisa membuat desain yang aneh agar terlihat unik, kebanyakan hanya bersaing
pada warna dan tebal serta bobot dari produk tersebut, maka dari itu bentuk PC tabet
Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana
(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of
yaitu harga handphone itu sendiri, lalu harga kembali handphone, dan harga
memiliki respon yang netral. Itu dikarenakan iPad yang memiliki desain yang sudah
tipis telah di tandingi oleh PC tablet yang lain dengan ketipisan yang hampir sama
bahkan ada yang lebih tipis dari iPad, selain itu juga desain iPad yang sejatinya
original milik iPad sudah banyak yang meniru. Dari hal-hal tersebut lah esthetic tidak
17
Ipad Di Surabaya
produk, dalam hal ini adalah kesesuaian dari apa yang di janjikan produk tersebut.
iPad menjanjikan bahwa produknya adalah PC tablet yang paling cepat dan
(Wikipedia.com). Pada saat awal peluncuran iPad mungkin janji tersebut bisa sesusai,
tetapi seiring berjalannya waktu janji tersebut sulit untuk ditepati. Apalagi Apple
pesaing bisa memasang teknologi yang paling baru yang tidak dimiliki oleh iPad
iPad bahkan ada yang lebih murah harganya. Sebagai contoh awal mula iPad
menggunakan ram 512, selang beberapa bulan sudah banyak pesaing dengan
Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana
(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of
Fakhrull Islam (2009) dalam jurnal “Factor Influencing Purchase Decisions of Cell
memiliki respon yang netral. Selain karena perkembangan teknologi yang sangat
cepat, juga karena konsumen menganggap bahwa janji yang diberikan perusahaan
18
dari iPad karena sadar akan cepatnya perkembangan teknologi ini berputar, sehingga
Ipad Di Surabaya
tempat service center IPad bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi
pemilik iPad. Service center iPad hanya ada di Apple Store yang jumlahnya masih
Untuk tempat service bergabung dengan outlet penjualan, untuk pelayanan tidak ada
yang spesial baik itu dari karyawan maupun dari service center iPad sendiri.
Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana
(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of
memiliki respon yang netral. Hal itu dikarenakan tidak ada yang spesial yang
diberikan oleh service center dari iPad. Dari hal tersebut lah serviceability tidak
yang dapat diambil adalah sebagai berikut: (1) dimensi kualitas produk yang terdiri
di Surabaya.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang diajukan dalam
penelitian ini adalah (1) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan
penelitian di luar variabel bebas (dimensi kualitas produk) yang digunakan dalam
penelitian ini, hal ini dikarenakan hasil kontribusi variabel bebas berpengaruh 75,7%
meskipun signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti ada variabel lain
di luar penelitian yang masih dan berpengaruh signifikan yaitu sebesar 24,3%
terhadap keputusan pembelian iPad di Surabaya, seperti : Harga, Gaya Hidup, dan
Brand Awareness. (2) Dalam penelitian ini diketahui performance sebagai variabel
paling dominan dalam keputusan pembelian iPad. Apple inc selaku perusahaan
pembuat iPad disarankan bisa terus berinovasi pada teknologi terbaru dan original
untuk terutama dari Chip prosesor, video card dan software yang bisa
mempertahankan iPad sebagai tablet dengan performance yang baik. (3) Dalam
penelitian ini diketahui serviceability iPad sebagai variabel paling kecil pengaruhnya
dalam keputusan pembelian iPad. Apple inc selaku perusahaan pembuat iPad
disarankan untuk bisa menambah tempat service center yang lebih banyak sehingga
dalam penanganan servis bisa lebih cepat dan efisien berbeda dari tempat servis yang
lain. Untuk di Surabaya minimal 4 tempat service yaitu di Surabaya Utara, Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
20
Moch Rizaimy Shaharudin. 2011. The Relationship Between Product Quality and
Purchase Intention: The Case of Malaysia’s National Motorcycle/Scooter
Manufacturer. Africaan Journal of Business Management Vol 5 (20).
Mowen, John. C dan Minor, Michael.2001. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jilid 1.
Terjemahan oleh Lina Salim. 2002. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS. Yogyakarta: Andi
Pajaree Ackaradeejruangsri. 2012. Defining Thai Product Quality in 21 st
Century.Ritsumeikan Journal of Asia Pacific Studies Volume 31, 2012
Praba Sulistyawati. 2010. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer di Kota Semarang.
Semarang: Fakultas Ekonomi Diponegoro.
Piyush Asthana. 2009. A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decisions Of
Buying Mobilephone and Services by Different User. ICFAI Business School.
Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product And Service Solution)
Untuk Analisis Data Dan Uji Statistik, Yogyakarta: Mediakom
Santoso, Singgih, Tjiptono Fandy. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing for Business Recovery. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi
Ketujuh. Terjemahan oleh Zoelkifli Kasip. 2008. Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sutisna. 2003. PerilakuKonsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya: University Press.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing.
Uma, Sekaran. 2006. Research Method For Business, Edisi 4, Buku 1, Jakarta:
Salemba Empat.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan, Edisi Pertama.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.