Anda di halaman 1dari 21

1

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PRODUK ATAS KEPUTUSAN

PEMBELIAN iPad DI SURABAYA

ALFA NUGRAHA UTAMA


Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,
Kampus Ketintang Surabaya 60231
Email:alfha_18@yahoo.co.id

Abstract
At this time a very rapid development of technology created new technological device
that name is tablet PC. iPad has the impression of being a good quality. One of the
ways to do is to improve the quality of the products that can be measured in several
dimensions. This study aimed to investigate the effect of product quality dimensions
on purchase decisions iPad in Surabaya.
The research was conducted in Surabaya with locations at a gathering place like a
cafes that equipped by wi-fi network. The sampling technique is Non-probability
sampling with judgmental sampling. The method of analysis is the linear regression
and questionnaires as a data collection tool with a sample of 80 respondents.
The results showed that the influence dimensions quality product towards purchase
decision is as much 75.7% with the dominant influence on performance variable,
while the remaining 24.3% is influenced by other variables outside research.

Key words: Dimensions of Quality Product, Purchase Decision, iPad.

PENDAHULUAN

Fenomena perkembangan teknologi yang pesat membuat munculnya produk

teknologi jenis baru yaitu pc tablet. Apple menjadi perusahaan pertama yang

memproduksi pc tablet yaitu iPad, sejak pertama kali muncul iPad mendapatkan

respons yang sangat positif dari masyarakat yang menyebabkan bermuncullan pc

tablet dengan berbagai merek baru.

Persaingan yang sangat ketat seperti ini membuat para calon konsumen

menjadi sangat selektif dan pintar dalam memilih produk yang akan dibeli, Setiap

perusahaan dituntut untuk berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat

menjangkau pasar sasarannya dengan seefektif mungkin. Setiap strategi pasti akan

dilengkapi dengan alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan.

Alat-alat tersebut biasa disebut sebagai bauran pemasaran. Menurut McChaty dalam

Kotler (2009 : 18) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok


2

yang luas yang disebut atau lebih dikenal dengan 4P dalam pemasaran yaitu produk,

price, promotion, and place.

Untuk bisa mengembangkan suatu produk, produsen harus menentukan

kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar. Kualitas produk merupakan

salah satu faktor pertimbangan pada konsumen dalam memutuskan membeli suatu

produk (Sutisna,2003:26). Hal ini didukung juga menurut Sulistyawati (2010) dalam

jurnal “Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhhadap Keputusan

Pembelian Laptop Merek Acer di Kota Semarang” menyimpulkan bahwa kualitas

produk berpengaruh signifikan lebih besar dibandingkan citra merek dalam keputusan

pembelian laptop merek acer di Semarang. Menurut Kotler & Amstrong (2007 : 347)

kualitas produk yang dikatakan baik adalah suatu produk yang mampu menjalankan

fungsi-fungsi-nya.

Setelah konsumen mengetahui kualitas produk, maka akan tercipta keputusan

pembelian. Istilah keputusan pembelian dapat diartikan sebagai bagian dari

perilaku konsumen yang bertujuan untuk menentukan proses pengembangan

keputusan dalam membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara

langsung dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa yang

ditawarkan tersebut (Swastha, 2003). Oleh karena itu, kesimpulan terbaik

individu untuk melakukan pembelian terbentuk berdasarkan sesuai dengan

kebutuhan dan keinginannya. Proses pengambilan keputusan konsumen merupakan

hal yang penting yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung dengan

teori David A. Garvin (dalam Aaker 1997 : 133) bahwa kualitas produk dipengaruhi

oleh delapan dimensi yaitu performance, feature, reliability, durability, esthetic,

conformance, serviceability, dan perceived quality.

Dalam persaingan yang sangat ketat ini maka salah satu usaha untuk

mempertahankan jangkauan pemasaran bagi perusahaan yakni pihak produsen


3

dituntut untuk mempertahankan, apa yang dibutuhkan konsumen dan apa yang

menjadi keinginan konsumen, sehingga dalam menghadapi persaingan yang ketat ini

suatu perusahaan akan dituntut untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih

efisien dan efektif. Salah satunya yaitu dengan memperhatikan kualitas dari produk

yang dihasilkan agar mampu menciptakan produk yang diinginkan konsumen. iPad

diharapkan oleh Apple bisa bersaing dan berkontribusi terhadap angka penjualan

Apple, terutama di segmen PC tablet. Apple sendiri sudah membekali iPad dengan

berbagai teknologi dengan kualitas yang maksimal dan sesuai kebutuhan dari

konsumen. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik pada masalah dimensi kualitas

produk pada iPad atas keputusan pembelian iPad.

Berdasarkan permasalahan penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menguji dan menganalisis dimensi kualitas produk iPad yang terdiri dari

performance, feature, reliability, durability, esthetic, conformance, serviceability

berpengaruh atas keputusan pembelian iPad di Surabaya.

KAJIAN PUSTAKA

Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen menurut Loudon dan Bitta (dalam Sumarwan,

2004:25) menekankan perilaku konsumen sebagai ”suatu proses pengambilan

keputusan dan aktivitas fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan

menghabiskan barang atau jasa”.

Dari definisi perilaku konsumen diatas dapat disimpulkan bahwa adanya dua

elemen penting yang mempengaruhi dalam perilaku konsumen yaitu proses

pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, dimana dalam kedua hal tersebut individu

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau tidak menggunakan lagi barang dan

jasa.
4

Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2007 : 347), kualitas produk mempunyai dua

dimensi, yaitu tingkatan kualitas dan konsistensi kualitas. Dalam dimensi tingkatan

kualitas, kualitas produk berarti kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk

melakukan fungsi – fungsinya. Disamping dimensi tingkatan kualitas, kualitas yang

tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi.dalam dimensi

konsistensi yang tinggi tersebut, kualitas produk berarti kualitas kesesuaian – bebas

dari kecacatan dalam memberikan tingkatan kualitas yang dicapai atau dijanjikan.

Menurut David A. Garvin (dalam Aaker 1997 : 133) kualitas produk bisa

diukur dengan 8 dimensi kualitas produk, 8 dimensi kualitas produk itu terdiri dari

performance, feature, reliability, durability, esthetic, conformance, serviceability,

dan perceived quality.

Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2005) Mempelajari perilaku konsumen akan memberikan

petunjuk bagi pengembangan produk baru, keistimewaan produk, harga, saluran

pemasaran, pesan iklan dan elemen bauran pemasaran lainnya. Titik tolak untuk

memahami perilaku pembeli adalah rangsangan tanggapan. Perilaku konsumen secara

umum dipengaruhi oleh faktor-faktor utama kebudayaan, sosial, pribadi, dan

psikologis. Jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan

menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis pembelian, waktu

pembelian, dan cara pembelian. Pada tahap ini konsumen benar-benar membeli

produk.

Sedangkan menurut Häubl, 1996 (dalam jurnal Eva Shella Rahma, 2007) yang

berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli

Dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Studi Pada Pengguna Telepon Seluler

Merek Sony Ericson di KotaSemarang)” mengukur keputusan pembelian dengan

beberapa dimensi yaitu daya tarik, kemantapan membeli, dan sesuai kebutuhan.
5

Hubungan Kualitas Produk Dengan Keputusan Pembelian

Dalam konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-

produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas, berkinerja atau inofatif. Para

manajer dalam organisasi memutuskan perhatian untuk menghasilkan produk yang

unggul dan meningkatkan kualitasnya sepanjang waktu. Mereka berasumsi bahwa

para pembeli mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat

menghargai mutu dan kinerja (Kotler, 2002:20).

Salah satu tujuan dari pelaksanaan kualitas produk adalah untuk

mempengaruhi konsumen dalam menentukan pilihanya untuk menggunakan produk

buatannya sehingga memudahkan konsumen dalam pengambilan keputusan

pembelian. Pemahaman perilaku konsumen tentang kualitas produk dapat dijadikan

dasar terhadap proses keputusan pembelian konsumen (Sutisna, 2003:26).

Menurut Pajaree Ackaradeejruangsri (2012) dalam jurnal yang berjudul

“Defining Thai Product Quality in 21st Century” menyimpulkan bahwa deimensi

kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan pada keputusan pembelian

konsumen, khususnya dalam pembelian produk IT konsumen lebih mengkedepankan

sisi kualitas produk daripada variabel lainnya. Dari pendapat-pendapat tersebut

dapatlah dinyatakan kualitas produk memiliki hubungan langsung dengan

keputusan pembelian.

Berdasarkan teori teoritis dan teori empiris, maka dapat ditarik suatu hipotesis

sebagai berikut :

H1: Ada pengaruh yang signifikan antara dimensi kualitas produk yang terdiri

dari performance, feature, reliability, durability, esthetic, conformance, dan

serviceability atas keputusan pembelian iPad di Surabaya.

METODE

Jenis penelitian ini adalah kausal dan data yang diperoleh dianalisis secara

kuantitatif. Adapun rancangan penelitian yang dibuat peneliti untuk mengetahui


6

apakah dimensi kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

iPad di Surabaya, dapat diperhatikan pada gambar berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat


Kualitas Produk (X) :
Keputusan Pembelian (Y) :
Performance (X1)

Features (X2)

Reliability (X3)

Durability (X4)
Keputusan Pembelian
(Y1)
Esthetics (X5)

Conformance (X6)

Serviceability (X7)

Gambar 1 Rancangan Penelitian


Sumber: Data diolah penulis.

Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite artinya jumlah populasi yang

diteliti tidak diketahui. Populasinya adalah pengguna iPad yang berumur minimal 17

tahun di Surabaya dan sebelumnya telah terlibat dalam proses keputusan pembelian.

Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini sebesar 80 responden. Jumlah sampel

diambil berdasarkan usulan Roscoe dalam Sekaran (2006:160).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 7 variabel independen dan 1 variabel

dependen.Variabel independen dalam penelitian ini adalah dimensi kualitas produk

yang terdiri dari: (X1) performance, (X2) feature, (X3) reliability, (X4) durability,

(X5) esthetic, (X6) conformance, (X7) serviceability. Sedangkan variabel dependen

adalah keputusan pembelian.

Performance merupakan karakteristik operasional utama dari suatu produk

(Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari performance untuk produk iPad dalam

penelitian ini adalah; (1) iPad sebagai alat informasi mampu beroperasi dengan baik.

(2) iPad sebagai alat komunikasi mampu beroperasi dengan baik. (3) iPad dalam

menjalankan seluruh fungsinya mampu beroperasi dengan cepat.


7

Feature merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi

manfaat dasar suatu produk (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari feature untuk

produk iPad dalam penelitian ini adalah; (1) iPad mempunyai AppStore yang

menyediakan banyak aplikasi.(2) iPad mempunyai user interface yang mudah

digunakan.(3) iPad mempunyai konektivitas internet yang cepat. (4) iPad mempunyai

kualitas audio yang jernih.

Reliability adalah yang berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi

sebagaimana mestinya setiap kali digunakan dalam periode dan kondisi tertentu

(Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari reliability untuk produk iPad dalam

penelitian ini adalah; (1) Mesin iPad mampu bekerja secara maksimal dalam jangka

waktu yang lama. (2) LCD iPad mampu bekerja secara maksimal dalam jangka waktu

yang lama. (3) Speaker iPad mampu bekerja secara maksimal dalam jangka waktu

yang lama.

Durability adalah yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu

digantikan atau rusak secara teknis maupun secara ekonomis (Aaker 1997 : 133).

Maka indikator dari durability untuk produk iPad dalam penelitian ini adalah; (1)

iPad jarang terjadi kerusakan saat digunakan. (2) Daya tahan baterai iPad tahan

lama.

Esthetic adalah bagaimana sebuah produk terlihat, disentuh, suara, rasa, atau

bau (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari esthetic untuk produk iPad dalam

penelitian ini adalah; (1) iPad memiliki bentuk desain yang tipis. (2) iPad memiliki

bentuk desain yang unik.

Conformance yaitukesesuaian kinerja produk terhadap spesifikasi yang telah

ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan

derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas

standar yang telah ditetapkan (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari conformance

untuk produk iPad dalam penelitian ini adalah; (1) Teknologi operasi iPad paling
8

cepat dibandingkan PC tablet lainnya. (2) Teknologi operasi iPad paling baru

dibandingkan PC tablet lainnya.

Serviceability adalahyang mencerminkan kemampuan yang berkaitan dengan

kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan pelayanan pada

produk tersebut (Aaker 1997 : 133). Maka indikator dari serviceability untuk produk

iPad dalam penelitian ini adalah; (1) iPad memberikan pelayanan cepat dalam

menangani keluhan pelanggan. (2) iPad memberikan kemudahan pelayanan dalam

menangani keluhan pelanggan..

Istilah keputusan pembelian dapat diartikan sebagai bagian dari perilaku

konsumen yang bertujuan untuk menentukan proses pengembangan keputusan

dalam membeli suatu barang atau jasa dimana individu terlibat secara langsung

dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa yang ditawarkan

tersebut (Swastha, 2003). Maka indikator dari keputusan pembelian untuk produk

iPad dalam penelitian ini adalah; (1) Keyakinan memilih PC tablet sebagai alat

informasi dan komunikasi. (2) Keyakinan memilih iPad sebagai produk PC tablet

yang tepat .

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

angket kepada 80 responden yang berisi tentang pengaruh kualitas produk tarhadap

keputusan pembelian iPad. Skala pengukuran yang digunakan adalah dengan skala

Likert. Masing-masing item scale mempunyai lima kategori, yang berkisar antara

”sangat tidak setuju” sampai dengan ”sangat setuju”

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis

regresi berganda karena terdiri dari tujuh variabel bebas, yaitu : Performance X1,

Feature X2, Reliability X3, Durability X4, Esthetic X5, Conformance X6,

Serviceability X7, Teknik uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji f untuk

mengetahui pengaruh secara simultan dan uji t untuk mengetahui pengaruh secara

parsial. Untuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut:


9

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e

HASIL

Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,

pendidikan, pendapatan sesuai dengan hasil angket yang telah disebar oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

Table 1
Karakteristik Responden
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Pria 54 67,5
2 Wanita 26 32,5
Total 80 100
No. Umur Responden Jumlah Persentase (%)
1. 17 – 24 tahun 37 46,3
2. 25 – 34 tahun 25 31,3
3. 35 – 44 tahun 10 12,5
4. ≥ 45 tahun 8 10
Total 80 100
No. Pendidikan Responden Jumlah Persentase (%)
1. SMP 6 7,5
2. SMA 18 22,5
3. Perguruan Tinggi 56 70
Total 80 100
No. Pekerjaan Responden Jumlah Prosentase (%)
1. Pelajar 6 7,4
2. Mahasiswa 11 13,8
3. Wirausaha 28 35
4. PNS 15 18,8
5. Lainnya 20 25
Total 80 100
No. Pendapatan Responden Jumlah Prosentase (%)
1. < Rp. 1.000.000 16 20
2. Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 17 22,5
3. > Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 18 16,25
4. > Rp. 3.000.000 33 41,25
Total 80 100
Sumber: Data diolah penulis.

Uji Validitas, Reliabilitas dan Uji Asumsi Klasik

Dari hasil uji validitas diketahui bahwa tiap butir pernyataan dalam instrument

penelitian mempunyai nilai lebih dari 0,3, data dikatakan valid bilamana memiliki

koefisien korelasi positif dan > 0.3 (Solimun 2005: 12). Berdasarkan uji reliabilitas
10

diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk variabel dimensi kualitas lebih besar dari 0,6

yang berarti seluruh variabel dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik

dapat dilihat bahwa semua jenis data memiliki nilai probabilitas yang lebih dari 0,05

(p>0,05) pada uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov, maka dapat

diketahui bahwa semua data adalah normal atau memenuhi persyaratan uji

normalitas. Berdasarkan dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua variabel

memiliki nilai tolerance dan VIF yang masing-masing memenuhi syarat untuk tidak

terjadinya multikolinieritas, yaitu semua nilai tolerance > 0.10 atau semua nilai VIF <

10. Berdasarkan hasil diagram scatter plot dapat diketahui bahwa tidak terjadi

pembentukan suatu pola tertentu. Oleh sebab itu, regresi ini terbebas dari kasus

heteroskedastisitas dan memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang

heteroskedastisitas.

Hasil uji analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS 17 bisa

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 Hasil Analisis Regresi

Variables Regression Coefficient tarithmetic Sig

X1 .474 3.719 .000


X2 -.083 -.708 .481
X3 .266 2.169 .033
X4 .272 2.316 .023
X5 .056 1.266 .210
X6 -.051 -.836 .406
X7 -.028 -.566 .573
Constantana = 0.530
Farithmetic = 36.092
Fsig = 0,000
2
R = 0,757
N = 80
Sumber: Data diolah penulis

Dari tabel 2 dapat digunakan untuk menyusun model persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut :


11

Y = 0,530 + 0,474X1 - 0,083X2 + 0,266X3 + 0,272X4 + 0,056X5 - 0,051X6 - 0,028X7

+ei

Menurut model regresi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai Y akan

naik atau turun sebesar satu unit apabila ada perubahan nilai dari X1, X2, X3, X4, X5,

X6, atau X7.

Hasil dari uji hipotesis dengan uji F didapatkan nilai F 36,092 dengan taraf

signifikan 0,000. Maka dapat disimpulkan secara simultan variabel dimensi

Performance (X1), Feature (X2), Reliability (X3), Durability (X4), Esthetic (X5),

Conformance (X6), dan Serviceability (X7) mempunyai pengaruh signifikan terhadap

variabel terikatnya yaitu Keputusan Pembelian (Y).

Besarnya pengaruh kontribusi secara bersama-sama variabel dimensi kualitas

produk terhadap keputusan pembelian bisa dilihat dari nilai Adjusted R Square yaitu

sebesar 75,7%, Sedangkan sisanya sebesar 24,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian ini. Lebih lanjut, untuk mengetahui pengaruh tiap

variabel secara parsial bisa dilihat dengan menggunakan uji T, yaitu sebagai berikut :

Berdasarkan table 2, dapat disimpulkan bahwa hanya variabel performance,

reliability, dan durability yang berpengaruh secara signifikan atas keputusan

pembelian iPad, sedangkan variabel feature, esthetic, conformance, dan serviceability

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan atas keputusan pembelian iPad.

Berdasarkan nilai t hitung untuk tiap variabel bisa disimpulkan bahwa variabel yang

paling dominan adalah variabel performance daripada variabel yang lain.

PEMBAHASAN

Pengaruh Performance Secara Signifikan Atas Keputusan Pembelian Ipad Di

Surabaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel performance lebih dominan

mempengaruhi keputusan pembelian produk iPad yang kemudian diikuti oleh

durability. Hal ini dapat didiskripsikan bahwa mayoritas responden dalam penelitian

ini yaitu mereka yang ada di Surabaya dalam melakukan pembelian produk iPad lebih
12

dipengaruhi oleh performance atau kinerja daripada variabel lainnya. Artinya

konsumen dalam melakukan pembelian iPad sebagai salah satu merek PC tablet

melihat bahwa dimensi performance adalah yang paling penting dibandingkan

dimensi kualitas produk yang lain. Dimana iPad merupakan merek PC tablet yang

berasal dari Apple yang telah memberikan teknologi chip yang ekslusif khusus untuk

produk tabletnya sehingga mempunyai performance yang baik, di dukung dengan

spesifikasi yang sesuai performance dari iPad adalah mampu menjadi alat

komunikasi, alat informasi dan alat hiburan yang bisa bekerja dengan lancar dan

cepat (detik.net.id). Hal itu tentu akan membuat konsumen merasa nyaman karena

saat menggunakan PC tablet mereka tidak terasa lambat dalam melakukan aktivitas

apa pun.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Kotler, 2002:20) bahwa dalam konsep produk

menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri-

ciri paling berkualitas, berkinerja atau inofatif. Para manajer dalam organisasi

memutuskan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan

kualitasnya sepanjang waktu. Mereka berasumsi bahwa para pembeli mengagumi

produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan kinerja.

Pada penelitian yang dilakukan Mohd Azam Osman (2012) dalam jurnal “A

Study of the Trend of Smartphone and its Usage Behavior in Malaysia” menyatakan

bahwa dalam pembelian smartphone hal yang paling diutamakan dalah bagaimana

smartphone itu bisa bekerja dengan baik dalam menjalankan fungsinya sebagai alat

komunikasi seperti membuat panggilan dan berkirim pesan melalui sms atau email.

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa variabel performance

memiliki respon yang sangat baik terhadap keputusan pembelian. Artinya konsumen

membeli iPad karena memiliki performance yang bagus, mampu menjadi alat

informasi dan komunikasi yang bagus dan cepat saat digunakan. Hal inilah yang

menjadi dasar mengapa responden memilih iPad sebagai alat pemenuh kebutuhan.
13

Pengaruh Feature Secara Tidak Signifikan Atas Keputusan Pembelian Ipad Di

Surabaya

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial feature tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian iPad, feature dari iPad

sendiri sebenarnya sudah cukup memadai untuk PC tablet. Tapi pada era sekarang

teknologi berkembang sangat cepat sehingga sangat cepat pula fitur pada suatu

produk bisa ditiru bahkan bisa lebih tinggi (kompas.com). Sebagai pembanding iPad

pada awalnya tidak dilengkapi kamera belakang, tetapi pesaingnya yang

mengeluarkan produk setelah iPad dalam beberapa bulan selanjutnya meniru PC

tablet iPad dengan menambahkan beberapa feature yang tidak ada pada iPad

sebelumnya. iPad mempunyai kebijakan mengupgrade PC tablet mereka hanya 1

tahun sekali, bandingkan dengan para pesaing seperti Samsung galaxy tab yang bisa

mengeluarkan produk baru sampai 3-4 kali dalam setahun (techworld.com). Hal

tersebut membuat feature dari iPad tenggelam oleh pesaing mereka.

Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana

(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of

Buying Mobilephone and Services by Different User” menyatakan bahwa feature

dalam alat komunikasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan pembelian konsumen.

Penelitian yang dilakukan oleh Scott Cormar (2010) dalam jurnalnya “

Smartphone in The US : Market Analiysis” menyatakan bahwa features dan fungsi

adalah alat utama yang mempengaruhi pembelian smartphone, salah satu feature yang

paling mempengaruhi adalah software yaitu aplikasi yang terdapat dalam smartphone

tersebut. Tetapi dalam jurnal tersebut bahwa hanya 26% saja yang memilih

menggunakan apple, sedangkan 40% lebih memilih android. Hal itu membuktikan

bahwa android lebih digemari aplikasinya, dikarenakan apple merupakan aplikasi

tertutup sedangkan android adalah aplikasi terbuka.


14

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa dimensi feature

memiliki respon yang netral. Selain dari faktor pesaing, sebenarnya feature di iPad di

Indonesia juga kurang bisa maksimal dikarenakan situasi yang tidak mendukung.

Sebagai contoh iPad ada sistem GPS tapi tidak bisa digunakan maksimal di

Indonesia, lalu aplikasi yang disediakan AppStore juga terkadang banyak yang tidak

kompatibel di Indonesia seperti facetime, pasbook dll (technokers.com). Dari hal-hal

tersebut lah Feature tidak diperhatikan lebih oleh konsumen, sehingga pengaruh fitur

tidak signifikan secara parsial.

Pengaruh Reliability Secara Signifikan Atas Keputusan Pembelian Ipad Di

Surabaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel reliability secara signifikan

mempengaruhi keputusan pembelian produk iPad. Reliability adalah bagaimana suatu

produk bisa bekerja secara maksimal dalam jangka waktu yang lama. Dimana Apple

telah memberikan hardware khusus hanya untuk iPad yang bisa bertahan lama dan

tanpa mengurangi kemampuan dari iPad. Hal itu bisa terlihat dari mesin chip A5

dengan penggabungan grafis power sgx (detik.net.id), layar LED backlight khusus

yang bisa menghasilkan gambar tampak hidup, dan tentunya speaker yang tangguh

juga dimiliki iPad (techworld.com). Hal itu tentu akan membuat konsumen merasa

penting untuk melihat kehandalan dari iPad, karena selain hanya mengganggu bila

tidak handal tetapi faktor biaya dan waktu apabila kemampuan iPad gampang

menurun tentu bisa merugikan konsumen.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pajaree

Ackaradeejruangsri (2012) dalam jurnal “Defining Thai Product Quality in 21St

Century” bahwa dalam hasil penelitiannya reliability berpengaruh terhadap

keputusan pembelian produk IT dengan menjadi prioritas kedua setelah performance.

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa variabel reliability

memiliki respon yang sangat baik terhadap keputusan pembelian. Artinya konsumen
15

membeli iPad karena memiliki reliability yang baik. Hal inilah yang menjadi dasar

mengapa responden memilih reliability iPad sebagai alat pemenuh kebutuhan.

Pengaruh Durability Secara Signifikan Atas Keputusan Pembelian Ipad Di

Surabaya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel durability secara parsial dan

signifikan mempengaruhi keputusan pembelian produk iPad. Hal ini dapat

didiskripsikan bahwa responden dalam penelitian ini yaitu mereka yang ada di

Surabaya didalam melakukan pembelian produk iPad dipengaruhi oleh durability dari

iPad. Pada produk gadget maka durability ini sangat penting dikarenakan gadget

tersebut selalu digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. iPad sendiri telah dilengkapi

dengan hardware yang berkualitas agar tidak gampang rusak dan mempunyai baterai

yang tahan lama untuk digunakan, yaitu 10 jam apabila digunakan secara terus

menerus. Hal itu sangat menguntungkan konsumen karena tidak perlu khawatir dalam

menggunakan gadgetnya lalu mati tengah jalan, atau repot membawa charger dan

mencari sambungan listrik untuk mencharge batterai.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh MD Fakhrull Islam

(2009) dalam jurnal “Factor Influencing Purchase Decisions of Cell Phone: A

Casual Research” bahwa dalam hasil penelitiannya durability berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian handphone di negara Bangladesh.

Handphone atau alat komunikasi sudah menjadi bagian dari hidup seseorang, maka

dari hal itu konsumen memandang bahwa daya tahan menjadi penting untuk

diperhatikan dalam membeli suatu produk.

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa variabel durability

memiliki respon yang baik terhadap keputusan pembelian. Artinya konsumen

membeli iPad karena memiliki durability yang bagus, yaitu tidak gampang rusak saat

digunakan dan daya tahan baterai yang cukup lama mencpai 10 jam. Hal inilah yang

menjadi dasar mengapa responden memilih durability iPad sebagai alat pemenuh

kebutuhan.
16

Pengaruh Esthetic Secara Tidak Signifikan Atas Keputusan Pembelian Ipad Di

Surabaya

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa esthetic berpengaruh tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian iPad, esthetic iPad adalah bentuk yang unik

yaitu desain yang memadukan layar, dan tombol-tombol pembantu yang menempel

pada bodi iPad, lalu ketipisan dan berat dari iPad adalah salah satu esthetic iPad.

Sebenarnya desain dari iPad sudah sangat baik, tetapi masalah yang terjadi sama

dengan fitur, yaitu banyak para pesaing meniru desain dari iPad. Bahkan dalam

beberapa kasus tidak hanya desain produk saja yang ditiru tetapi beberapa perangkat

pendukung seperti charger, smart cover, dan kardus pembungkus pun hampir 95%

sama persis (citizenjurnalism.com). Bukti dari penjiplakan ini adalah

dimenangkannya gugatan Apple pada Samsung beberapa bulan yang lalu

(liputan6.com). Selain itu faktor efisien juga membuat banyak produsen PC tablet

tidak bisa membuat desain yang aneh agar terlihat unik, kebanyakan hanya bersaing

pada warna dan tebal serta bobot dari produk tersebut, maka dari itu bentuk PC tabet

hampir sama semua dibandingkan dengan gadget yang lain.

Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana

(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of

Buying Mobilephone and Services by Different User” menyatakan bahwa desain

dalam alat komunikasi handphone tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan

pembelian konsumen. Konsumen cenderung melihat harga saat membeli handphone,

yaitu harga handphone itu sendiri, lalu harga kembali handphone, dan harga

pemakaian dari handphone tersebut.

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa dimensi esthetic

memiliki respon yang netral. Itu dikarenakan iPad yang memiliki desain yang sudah

tipis telah di tandingi oleh PC tablet yang lain dengan ketipisan yang hampir sama

bahkan ada yang lebih tipis dari iPad, selain itu juga desain iPad yang sejatinya

original milik iPad sudah banyak yang meniru. Dari hal-hal tersebut lah esthetic tidak
17

diperhatikan konsumen lebih oleh konsumen, sehingga pengaruh esthetic tidak

signifikan secara parsial.

Pengaruh Conformance Secara Tidak Signifikan Atas Keputusan Pembelian

Ipad Di Surabaya

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa conformance berpengaruh tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian iPad, conformance adalah kesesuaian dari

produk, dalam hal ini adalah kesesuaian dari apa yang di janjikan produk tersebut.

iPad menjanjikan bahwa produknya adalah PC tablet yang paling cepat dan

menggunakan teknologi paling baru dibandingkan PC tablet lainnya

(Wikipedia.com). Pada saat awal peluncuran iPad mungkin janji tersebut bisa sesusai,

tetapi seiring berjalannya waktu janji tersebut sulit untuk ditepati. Apalagi Apple

dengan kebijakannya hanya mengupgrade produknya 1 tahun sekali, membuat para

pesaing bisa memasang teknologi yang paling baru yang tidak dimiliki oleh iPad

sebelumnya. Hal itu terbukti bermunculnya PC tablet dengan spesifikasi melebihi

iPad bahkan ada yang lebih murah harganya. Sebagai contoh awal mula iPad

menggunakan ram 512, selang beberapa bulan sudah banyak pesaing dengan

menggunakan ram 1gb (tabletpcterbaik.com).

Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana

(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of

Buying Mobilephone and Services by Different User” menyatakan bahwa

conformance dalam alat komunikasi handphone tidak mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan MD

Fakhrull Islam (2009) dalam jurnal “Factor Influencing Purchase Decisions of Cell

Phone: A Casual Research” bahwa dalam hasil penelitiannya conformance juga

tidak menerima hasil yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa dimensi conformance

memiliki respon yang netral. Selain karena perkembangan teknologi yang sangat

cepat, juga karena konsumen menganggap bahwa janji yang diberikan perusahaan
18

hanyalah promosi. Hal itu membuat konsumen tidak memperhatikan conformance

dari iPad karena sadar akan cepatnya perkembangan teknologi ini berputar, sehingga

pengaruh conformance tidak berpengaruh signifikan secara parsial.

Pengaruh Serviceability Secara Tidak Signifikan Atas Keputusan Pembelian

Ipad Di Surabaya

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Serviceability berpengaruh tidak

signifikan terhadap keputusan pembelian iPad. Serviceability untuk produk iPad

adalah bagaimana kecepatan karyawan dalam menangani keluhan dan bagaimana

tempat service center IPad bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi

pemilik iPad. Service center iPad hanya ada di Apple Store yang jumlahnya masih

sedikit, hanya ada 9 di Indonesia dan hanya ada 1 di Surabaya (soonizone.com).

Untuk tempat service bergabung dengan outlet penjualan, untuk pelayanan tidak ada

yang spesial baik itu dari karyawan maupun dari service center iPad sendiri.

Hal ini sependapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Piyush Asthana

(2009) dalam jurnalnya “A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decision Of

Buying Mobilephone and Services by Different Users” menyatakan bahwa

serviceability dalam alat komunikasi handphone tidak mempunyai pengaruh terhadap

keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa dimensi serviceability

memiliki respon yang netral. Hal itu dikarenakan tidak ada yang spesial yang

diberikan oleh service center dari iPad. Dari hal tersebut lah serviceability tidak

diperhatikan konsumen lebih oleh konsumen, sehingga pengaruh serviceability tidak

signifikan secara parsial.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan

yang dapat diambil adalah sebagai berikut: (1) dimensi kualitas produk yang terdiri

dari performance, feature, relability, durability, esthetic, conformance,


19

serviceabilitysecara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian iPad di Surabaya (2) hanya variabel performance, reliability,

dan durability yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian

iPad di Surabaya, sedangkan variabel feature, esthetic, conformance, dan

serviceability tidak berpengaruh secara signifikan atas keputusan pembelian iPad di

Surabaya. Berdasarkan perbandingan nilai t hitung maka diketahui bahwa variabel

performance memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian iPad

di Surabaya.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang diajukan dalam

penelitian ini adalah (1) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan

penelitian di luar variabel bebas (dimensi kualitas produk) yang digunakan dalam

penelitian ini, hal ini dikarenakan hasil kontribusi variabel bebas berpengaruh 75,7%

meskipun signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti ada variabel lain

di luar penelitian yang masih dan berpengaruh signifikan yaitu sebesar 24,3%

terhadap keputusan pembelian iPad di Surabaya, seperti : Harga, Gaya Hidup, dan

Brand Awareness. (2) Dalam penelitian ini diketahui performance sebagai variabel

paling dominan dalam keputusan pembelian iPad. Apple inc selaku perusahaan

pembuat iPad disarankan bisa terus berinovasi pada teknologi terbaru dan original

untuk terutama dari Chip prosesor, video card dan software yang bisa

mempertahankan iPad sebagai tablet dengan performance yang baik. (3) Dalam

penelitian ini diketahui serviceability iPad sebagai variabel paling kecil pengaruhnya

dalam keputusan pembelian iPad. Apple inc selaku perusahaan pembuat iPad

disarankan untuk bisa menambah tempat service center yang lebih banyak sehingga

dalam penanganan servis bisa lebih cepat dan efisien berbeda dari tempat servis yang

lain. Untuk di Surabaya minimal 4 tempat service yaitu di Surabaya Utara, Surabaya

Selatan, Surabaya Timur, dan Surabaya Barat.

DAFTAR PUSTAKA
20

Aaker, David .A. 1997.Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Gramedia.


Arri Kunto. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta.
Ashhari & Santosa, Purbaya Budi. 2005. Analisa Statistik Dengan Microsoft Excel &
SPSS, Yogyakarta: Andi.
Assael, Henry. 1995. Customer Behavior and Marketing Action, Fifth Edition, -
Prentice Hall: Salemba Empat.
Alma, Buchori. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Cetakan
Keempat, Bandung: Alfabeta,
Amirullah.2002, Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Admin.2011. Konsumen Pilih yang Praktis. (www.seputar-indonesia.com), diakses 4
Maret 2012
Admin. 2012. IPad Berkuasa di Asia Tenggara kecuali Indonesia.
(www.republika.co.id), diakses 4 Maret 2012
Admin. 2012. Penjualan Tablet di Indonesia Bakal Booming di 2012.
(www.kompas.tekno.com), diakses 4 Maret 2012
Admin. 2012. Wow, Pasar Tablet PC Indonesia Tumbuh 1000%. (www.detik.com),
diakses 4 Maret 2012
Basu Swastha dan Irawan, 2005.Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:
Liberty.
Engel, James F, dkk. 1993. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 2. Terjemahan
oleh Budijanto. 1995, Jakarta: Binarupa Aksara.
Gary, A Knight. 1999. Consumer Preferences for Foreign and Domestic
Product.Journal of Consumer Marketing, Vol. 16 Iss: 2, pp.151 – 162.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Edisi
Ketiga. Semarang: BPUD
Gunawan, Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda Dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jonathan, Sarwono. 2005. Riset Pemasaran Dengan SPSS 12. Yogyakarta: Andi
H. Ostad Ahmad Ghorabi. 2012. Quality and Sustainability Criteria in Purchase
Decisions of Teenagers. IJFPS, Vol 2. No 1, PP 1-5.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi
Kedelapan. Jilid 1, Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 2. Terjemahan
oleh Benyamin Molan. 2005, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, . 2007. Dasar – Dasar Pemasaran. Edisi
Kesembilan. Jilid 1. Terjemahan oleh Alexander, Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia.
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Konsep dan
Implementasi.Jakarta : Salemba Empat
Malhotra, Naresh, K. 2004. Marketing Research. New Jersey : Pearson Preantice
Hall.
Moch Fakhrull Islam. 2009. Factor Influencing Purchase Decisions of Cell Phone: A
Casual Research. East West University 43, Mohakhali C/A, Dhaka 1212
21

Moch Rizaimy Shaharudin. 2011. The Relationship Between Product Quality and
Purchase Intention: The Case of Malaysia’s National Motorcycle/Scooter
Manufacturer. Africaan Journal of Business Management Vol 5 (20).
Mowen, John. C dan Minor, Michael.2001. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jilid 1.
Terjemahan oleh Lina Salim. 2002. Jakarta: PT Penerbit Erlangga.
Nugroho, Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS. Yogyakarta: Andi
Pajaree Ackaradeejruangsri. 2012. Defining Thai Product Quality in 21 st
Century.Ritsumeikan Journal of Asia Pacific Studies Volume 31, 2012
Praba Sulistyawati. 2010. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer di Kota Semarang.
Semarang: Fakultas Ekonomi Diponegoro.
Piyush Asthana. 2009. A Report On Factors Affecting the Pre and Post Decisions Of
Buying Mobilephone and Services by Different User. ICFAI Business School.
Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product And Service Solution)
Untuk Analisis Data Dan Uji Statistik, Yogyakarta: Mediakom
Santoso, Singgih, Tjiptono Fandy. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Simamora, Bilson. 2001. Remarketing for Business Recovery. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi
Ketujuh. Terjemahan oleh Zoelkifli Kasip. 2008. Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sutisna. 2003. PerilakuKonsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya: University Press.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing.
Uma, Sekaran. 2006. Research Method For Business, Edisi 4, Buku 1, Jakarta:
Salemba Empat.
Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan, Edisi Pertama.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Anda mungkin juga menyukai